🌲**maaf...untuk part ini saya revisi ya....
terima kasih untuk para reader....🥰**
Adit membelokkan mobilnya menuju ke sebuah butik,ia pun mengajak Dita turun,ia memasuki butik dan meminta pelayan mengambilkan sebuah setelan untuk Dita.
"Cepetan ganti baju pakai ini"Adit menyerahkan baju dan hijab pada Dita.ia pun bergegas menuju ruang ganti.s
Sementara Adit menyelesaikan pembayaran di kasir.
"Udah om,,,yuk dita udah siap"Dita menyunggingkan senyum manisnya yang lama telah hilang.
"Sipp"adit memberi jempol pada dita.
Mereka pun meninggalkan butik dan melanjutkan perjalanan mereka.
"Om Adit mau ajak Dita kemana?"heran dita karna mobilnya melaju jauh ke luar kota.
"Kita ke pantai ya?om pengen liat sunset"
"Tapi dita ijin papa dulu ya"mengeluarkan gawai dan hendak menelpon papanya
"udah gak usah,tadi om udah minta ijin"menahan tangan dita
"Oh ya sudah,eh om gimana hubungannya sama tante tiara denger dari papa katanya om mau tunangan ya"
"Dita..."Adit menutup bibirnya dengan telunjuk,menandakan agar Dita tidak melanjutkan pembicaraannya tentang Tiara.
"Om sedang ingin berdua dengan Dita,gak ingin bahas yang lain,jadi om mohon jangan sebut nama tante tiara,ok"Ujar Adit lirih.
"Om Adit kenapa sih?"gumam dita yang melihat adit sedikit aneh
"Tau gak dit?" Dita menggeleng gelengkan kepala.
"Om kangen bisa pergi berdua seperti ini sama Dita,om kangen bisa menghabiskan waktu bareng kamu,dua bulan tak bertemu om merasa dita sudah ngejauhin om" adit mengeluarkan semua unek unek dalam hatinya.
"Om kan sekarang udah punya tante Tiara,yang selalu ada buat om,tante Tiara juga cantik,baik pula,dan dita pun juga tidak selamanya gangguin terus acara om adit kan,dita udah gede om dan dita juga pengen lihat om adit nikah dan bahagia"tak terasa air mata dita menetes.Adit hanya bisa lesu mendengar penjelasan dita.
"Om sedang tidak ada masalah kan sama tante Tiara?" Adit menggeleng pelan.Pandangannya kosong menatap kedepan.
"Trus om kenapa?gak biasanya lo om kaya gini"tanya Dita mengintrogasi.
Adit masih terdiam dan tak bergeming,ia masih fokus melihat ke depan .
"Om...."lirih dita.
"Biarkan om menikmati kebersamaan kita kali ini,dan satu yang harus kamu tahu,om kangen sama kamu,sudah lama kita tidak menghabiskan waktu bersama.."ujar Adit sambil menautkan kedua alisnya ke arah dita.
Pipi dita pun memerah mendengar perkataan omnya itu.Seketika penawar rindu itu datang dan melebur kegalauan dita akhir akhir ini,meski ini hanya sementara bagi Dita sudah cukup.
"Dita,kita dah sampai turun yuk"ajak Adit membuyarkan lamunan Dita.
Adit menarik tangan dita agar mengikutinya berjalan disampingnya menyusuri pantai,tak ada satu pembicaraan yang terbuka antara mereka,diam satu sama lain dan melihat indahnya deburan ombak pantai ,mereka pun dengan asyiknya bermain ombak pantai ,tawa itu seketika pecah ketika ombak menghantam tubuh mereka.
Lara yang pernah ada seketika luruh dihantam oleh ombak,dan dihempaskan jauh ke dalam lautan.
"Om makasih ya...dita seneng sekali hari ini" Dita tersenyum lebar karna sore ini ia benar benar bahagia.
Adit tersenyum dan mengajak dita duduk di bibir pantai untuk melihat sunset.
"Andai saja waktu bisa berhenti,om hanya minta satu,semoga sore ini tidak berlalu begitu cepat" lirih adit seraya melirik Dita yang masih bermain main pasir di depannya.
"Andai saja dita bukan Abg ya om,dita pasti akan kejar om sampai dapat"balas Dita masih memainkan pasir.
"Apa salahnya jika kamu seorang abg?"
"Ya biar Dita terlihat seimbang lah sama om dan om gak akan malu lagu bila berjalan Dita" adit terpingkal pingkal mendengar ucapan dita.Ekspresinya menunjukkan harapan yang besar.
"Dita.cinta itu tak memandang usia,gak memandang status,tapi naluri hatilah yang menentukan cinta itu sendiri"Adit mengelus pucuk kepala dita yang berbalut jilbab seakan menandakan bahwa sang empunya hati berudaha menghibur laranya.
"Dita....lihatlah matahari itu terbenam begitu indahnya"takjub Adit.
"Indah banget om,makasih ya hari ini dita sangat bahagia"
"Rasa cinta itu indah,meskipun tidak harus memiliki,melihatnya bahagia saja sudah cukup" ujar dita seraya berdiri mengadap lautan.
"Meski rasa itu terkadang membuat sakit saat rindu,tapi rasa itu akan tetap bertahan mengisi relung hati ini"dita melanjutkan ucapannya.,air matanya pun menetas.
Adit berdiri mendekati gadis kecilnya itu dan berdiri mensejajarkan tubuhnya dengan Dita.
"Biarkan rasa ini tetap bertahan di hatimu dan hatiku,karna sampai kapanpun rasa itu tak kan pernah berubah oleh siapapun"bisik adit tepat di telinga Dita.
"Aww."...dita mencoba mencubit pipinya,
"kamu kenapa mencubit pipimu sendiri?"heran Adit dengan tingkah konyolnya Dita
"Ini gak mimpi kan om,ini beneran kan kita lagi liat sunset bareng?"tanya dita masih dalam keadaan terpukau akan perkataan Adit.
"Tidak ditaku cantik,apa kau tidak suka dengan keadaan ini?"
"hahaha aku kira ini hanya mimpi di tidur siangku"
"Om harap,kamu jangan menjauhi om,karna kamu adalah nyawa om,gadis kecilku.."ujar Adit
"Aku hanya ingin menjaga perasaan tante tiara om,aku tidak ingin kejadian yang dulu terulang lagi dan membuat om selalu bermasalah dengan pacarmu,audah waktunya om bahagia dan aku sudah besar untuk mengurus hidupku dan masalahku." ujar dita membalikkan badan menghadap adit.
"Sssst......"menempelkan telunjuk di bibir dita.
"Kamu adalah nyawa om,dan om adalah nyawamu,jadi siapapun pendamping om harus mau menerima kamu ataupun aku"ujar adit sembari mengangkat dagu dita.
Dipandangi wajah cantik itu,paras ayu yang melekat membuat adit mendekatkan wajah itu makin dekat.
Cup.....
Sekilas adit mencium Kening dita begitu lama.Ditahannya tangan Dita yang ingin menjauhkan tubuhnya.
"Dita,rasa ini tak akan pernah padam dan berakhir selamanya. terima kasih untuk hari ini,karna kamu akan tetap gadis kecilku." bisik adit.
Muka ditapun memerah mendengar ungkapan perasaan adit . Ia tak tahu apa yang akan terjadi kedepannya.sudah lelah ia memikirkan sesuatu hal yang belum terjadi,yang terpenting saat ini adalah ia bersama penjaga hatinya.
Untuk esok akan berjalan seiring waktu yang menjawab semuanya.Karna ia pun tahu resiko apa yang ada di depan.
Apapun itu Adit tetaplah sosok kakak terbaik yang selalu menemaninya dari kecil hingga saat sekarang ini.
Ya meskipun sesikit demi sedikit rasa itu mulai tergerus,tapi ia tetaplah kakak terbaik untuknya.
******
**ini part terpanjang ya gaes....
jangan lupa like and vote biar semangat nulisnya
keep strong ya dita** ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Alfian Rosyadi
haduhhhh....gemes
2020-08-15
0
Heri Iskandar
oooookkkkeee banget
2020-05-04
2