Gerbang sekolah SMA Harapan Bangsa telah terbuka lebar , semua siswa telah berhambur keluar. Semua siswa saling bercanda satu sama lain sebelum mereka pulang ke rumah masing-masing.
Di ujung jalan ada sebuah mobil sedan hitam yang telah terparkir sejak tadi menunggu salah satu siswa. Satu gadis cantik melambaikan tangan pada teman-temannya sebagai tanda perpisahan, ia langsung menuju mobil hitam yang sedari tadi sudah menunggunya.
"Bagaimana gadis kecilku sekolahnya hari ini?" tanya Om Adit saat Dita duduk di dalam mobil.
"Hmmm....." Dita hanya bergumam tidak jelas.
"Why? are you bad mood?" tanya Om Adit
"Gak sih Om, Dita malahan seneng banget." mata Dita nampak berbinar.
"Wow,,,bahagianya gadis kecil Om hari ini, apa ada teman cowok yang menembakmu? kenalkan pada Om."
"Ish...ya gak lah, mana ada yang berani dengan gadis galak sepertiku, yang ada mereka kabur duluan."
"Hahahaha... kau itu memang gadis kecilku yang langka, di saat banyak remaja yang asyik berpacaran kamu malah cuek, malah lebih senang pergi dengan Om-Om sepertiku."
"Ih, apaan, sih omongnya, pacaran itu gak penting, tiap hari aja udah liat orang pacaran, ngikutin Om Adit pacaran membuaku takut kalau dia akan membatasiku untuk berteman dengan siapa saja."
"Tumben ngomongnya bijak," sindir Adit.
Dita tertawa terbahak-bahak, ia pun tak mengira bila kata-kata itu keluar dari bibirnya.
"Kayaknya ada yang lagi jatuh cinta ya, hingga apa yang diucapakan bisa berubah drastis, seorang Dita syafira keysa Hendarto." om Adit menggoda Dita
"Mulai deh ngaco, aku masih sekolah, ntar bisa bisa dimarahin Papa aku kalau pacaran, lagian kan kata Papa, aku harus fokus buat bantu papa di perusahaan karena aktivitas papa yang makin sibuk."
"Hohohoho.. gadis kecilku udah gede ternyata, sepertinya sudah mulai mengenal cinta nih, kenalin sama om siapa pacarnya? Biar om bisa seleksi." Adit menggoda Dita.
Muncul semburat merah pada pipi Dita membuat Adit gemas untuk selalu menggoda gadis ABG tersebut. Bahkan Dita nampak malu saat
Adit berusaha menggoda gadis kecilnya itu.
"Om Adiiit ... udah dibilangin Dita gak punya pacar, gak ada jatuh cinta-cintaan." Dita mencubit lengan Adit karena jengkel.
"Awwww...ok.ok...maafin Om." Adit menyampingkan badannya menghadap Dita, sedangkan Dita malah menoleh ke jendela karena ngambek.
"Cantiknya Om...kalau ngambek jelek lho." rayu Adit.
Membujuk Dita yang sedang ngambek memang sedikit susah karena sifat keras kepala dan manjanya.
Dita masih bergeming menghadap jendela mobil. Mungkin hatinya kini bergemuruh menutupi rasa malunya.
"Om minta maaf Dita . "Adit mengulangi permohonan maafnya, tetapi Dita masih tetap bergeming.
"Ok, kita langsung pulang saja, gak usah jalan-jalan terus makan ice cream. Berhubung kamu ngambek jadi om antar pulang saja,"ujar Adit melirik Dita yang masih ngambek.
"Om ... "Dita merengek mengembangkan senyum tercantiknya.
"Nah gitu dong,begitu kan lebih cantik, sekarang kita let's go kamu pasti akan suka dengan tempatnya." Adit mengacak pucuk kepala Dita..
Sepanjang perjalanan mereka mengobrol dengan santai, Dita menceritakan kegiatan sekolahnya tentang kejadian sonya yang tertidur di kelas, tentang adrian yang di setrap gara-gara terlambat serta tentang kesibukan ayahnya akhir akhir ini yang membuat Dita kesepian.. Adit pun mendengarkan dengan seksama, sesekali ia menimpali dan memberi nasehat pada gadis kecilnya itu. Dan sesekali menggoda Dita karena ia terlalu gemas melihat gadis kecilnya itu ketika merajuk.
Sampailah mereka di tempat tujuan, Adit langsung menggandeng Dita masuk ke dalam kedai khusus ice cream.
Di sana menjual berbagai macam varian ice cream dengan toping yang sangat lezat.Terutama yang paling menarik adalah tempatnya yang asri dan mempunyai desain yang klasik.
Mereka mengambil tempat duduk di lantai atas yang terbuka dan langsung memperlihatkan view pegunungan dari atas yang indah. Alam pegunungan yang asri dan indah membuat suasana kedai itu semakin syahdu, terutama bagi pasangan yang dimabuk cinta.
Dita sempat canggung saat memasuki kedai, karena semuanya adalah pasangan dan Dita yakin mereka adalah pasangan kekasih, banyak pasang mata yang memandang Dita dan Adit. Ada yang memandang mencemooh karena Dita yang masih berseragam SMU sedangkan Adit memakai pakaian formal.
Ada pula yang tersenyum kagum melihat mereka karena kecantikan dan ketampanan mereka meski mereka berbeda jauh usianya, tetapi mereka tetap serasi jika menjadi pasangan kekasih.
"Wah bagus banget om tempatnya,dita suka"Dita takjub dengan pemandangan di sekitarnya
"Ini tempat favorit om lho,jadi kamu harus tau tempat ini." Seketika raut muka dita berubah masam mendengar penuturan Adit. Merasa sensitiv bila menyangkut para mantan kekasih Adit.
"Pasti Om suka ajak pacarnya ke sini ya?" Dita mulai menunjukkan sifat juteknya
Adit langsung terpingkal-pingkal mendengar penuturan Dita yang terdengar lucu baginya, apalagi ekspresi wajahnya yang sangat tidak enak dipandang.
"Ish...Om jahat, malah tertawa." Dita malah memanyunkan bibirnya, kesal dengan Adit yang menertawainya.
"Kamu itu lucu cantik ... ."Adit masih tertawa terbahak-bahak
"lucu apanya? gak ada yang lucu." Dita masih terlihat cemberut.
"Udah, udah dari tadi ngambek melulu,mau pesen ice cream apa sekarang?" Adit menyudahi godaannya pada dita
"Aku mau ice cream strawberry dua," ucap Dita sambil memberengut kesal.
Adit memanggil waitress dan segera memesan ice cream. Mereka duduk berhadapan , Dita sesekali mencuri pandang melihat Adit.
Hari ini Omnya itu sangat terlihat berbeda sekali dari sebelumnya , wajahnya lebih terlihat kalem, tetapi tetap tegas. Sedangkan Adit asik melihat pemandangan sekitar yang begitu indah sambil menunggu pesanan mereka datang.
Tanpa sengaja sekilas mereka bertatapan, mata Adit menatap Dita dengan teduh dilihatnya gadis kecilnya itu bertransformasi menjadi gadis yang cantik, meskipun seringkali ia dibuat kerepotan dengan tingkah manjanya, gadis kecilnya yang sering ia gendong saat masih TK, yang selalu nempel ke manapun ia pergi, bahkan pacaran pun selalu diikuti. Pernah sekali saat pengambilan rapot saat SD, Dita menangis hanya karena ingin dimbilkan Adit rapotnya, padahal hari itu Adit sudah ada janji dengan pacarnya.
Alhasil pacarnya marah-marah dan minta putus. Dan sekarang gadis yang ada di depannya masih seperti yang dulu, selalu mengikutinya kemana saja.
"Woi....ngelamun."
Adit langsung kikuk mendengar suara dita yang menegurnya, menggaruk-garuk tengkuk kepala yang tidak gatal.
"Om adit liatin Dita ya...ati-ati bisa naksir lho..."Dita menggoda adit.
Pesanan mereka pun telah tiba."udah ah, yuk dimakan ice creamnya," ajak Adit mengalihkan pembicaraan yang membuat dirinya semakin kikuk.
Dita hanya tersenyum sambil memakan ice creamnya, tidak terbayang betapa senangnya ia melihat tatapan om adit. Entah apa yang ada dipikiran gadis ABG itu hingga membuat ia kegirangan.
"Om adit cool banget," gumam Dita
'Woi sadar..om adit tuh om lho..udah tua lagi.' tiba tiba suara dalam pikiran dita membuyarkan lamunannya. Terdengar pergulatan pikiran yang masin masing kekeh dengan pendapatnya.
"Om makasih ya ice creamnya," ujar Dita saat ice creamnya tandas
"Sama_sama cantik," ujar Adit sambil mengusap pucuk kepala dita.
Bisa dibayangkan bagaimana hati dita ,dag dig dug doar gak keruan,
"Kamu sekarang udah besar ya Dit,om gak nyangka lho gadis yang dulu ingusan, suka nempelin om kemana kemana sekarang sudah jadi bidadari cantik."Adit mengenang kebersamaan mereka, terbayang tingkah Dita kecil yang setiap hari selalu merepotkannya.
"Ih...om yang diingat kok ingusannya sih..."protes Dita
Adit terpingkal pingkal mendengar Dita yang sedang melotot.
"adit...."
*****
**Hmmm siapa yang manggil Adit?.
Apakah kebersamaan mereka akan berakhir?
Apakah dita akan cemburu?
jangan lupa like n vote ya kakak....
semoga keberkahan menyertai kalian semua**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Alfian Rosyadi
mampir thor ke karyaku
1. Kesabaran Cinta Pak Ustadz
2. Menikah dengan Preman
2020-08-12
1
Priska Anita
Jejak disini 💜
2020-07-31
0
Novika Parammangan
bagus ceritanya
2020-05-31
1