Star Club
"Vin lo ngapain sih bawa dia kesini?" tanya Levy pada Kevin.
Sesuai dengan apa yang Kevin katakan pada sang kekasih ia mengadakan pesta kecil-kecilan di star club. Dia mengajak Levy dan teman-temannya karena ia hanya kenal dengan Levy.
"Vin" bentak Levy saat pertanyaannya tak digubris oleh Kevin.
"Apa sih Lev?" jawab Kevin malas.
"Lo ngapain bawa dia kesini, tau gini gue gak mau lo ajak ginian" timpal Levy kesal.
"Apa salah gue sama lo sih Lev, benci banget kayaknya lo sama gue" jawab gadis itu dengan muka sedih.
"Oh no jangan sedih dong kalo lagi sama gue, gue gak suka kalo gadis manis kek lo sedih" ucap Kevin pada gadis itu membuatnya tersenyum.
"Inget lo jangan macem-macem sama Queen" ucap Levy.
"Dia gak bakal tau"
"B******k lo" Ucap Levy hendak pergi namun ditahan oleh temannya.
"Lo kenapa jadi sensi gini sih Lev?" tanya Putra heran melihat tingkah sahabatnya itu.
"Mikir Queen sahabat kita, lo tega liat dia disakitin kayak gini" jawaban Levy membuat lainnya bungkam.
"Dan lo bener-bener m*****n" ucapnya pada gadis yang sedari tadi bergelayut manja di lengan Kevin.
"Lo apaan sih Lev" ujar gadis itu kesal karena ucapan Levy.
"Apa sebutannya buat lo Chiara disekolah lo bersikap layaknya ratu sedangkan disini bersikap layak j****ng" jawab Levy sinis.
Ya, gadis yang sedang bergelayut manja di lengan Kevin adalah Chiara. Mereka bertemu didepan club saat akan masuk mereka tak sengaja tabrakan. Mengobrol sebentar lalu mereka masuk bersama hingga Chiara juga hadir di acara yang dibuat Kevin.
Sedangkan di parkiran khusus tiga mobil terparkir apik, pria paruh baya datang buru-buru menyambut datangnya mobil-mobil tersebut. Hingga pemilik mobil-mobil itu bingung.
"Selamat malam nona muda" ucap pria paruh baya itu setelah melihat penumpang terakhir turun.
"Malam, bagaimana aman kan?" tanya gadis itu.
"Aman nona. Anda akan langsung ke ruangan anda atau..."
"Saya lewat depan" potongnya.
"Baiklah. Mari nona" ucap pria itu sopan.
"Tak perlu diantar. Siapkan saja satu ruang VIP untuk saya" ucapnya lalu meninggalkan pria paruh baya tersebut.
"Cha" panggil temannya yang datang bersamanya.
"Eh lupa" jawabnya cengengesan.
"Bisa kau jelaskan ini?" tanya Zeze kali ini.
"Ini milikku" ucapnya santai membuat yang lainnya melongo tak percaya.
"Sebenarnya kau ini siapa sih, Cha? Penasaran sendiri jadinya" timpal Nena
"Sudah kubilang kalian akan pingsan saat mendengar marga asliku. Gak usah dipikir ayo masuk" ajaknya.
Masuknya mereka berlima ke dalam club mampu mencuri perhatian para pengunjung disana. Tak sedikit mata yang menunjukkan ketertarikannya pada mereka.
"Orange juice?" Tanya barista disana saat mereka baru duduk.
"Vodka" jawab Chacha.
"No" ucap mereka berempat serempak membuat Chacha terkekeh.
"Aku bercanda. Kalian disini dulu aku ada urusan sebentar" ucapnya lalu berlalu meninggalkan keempat gadis yang sedang kesal itu.
Sedangkan di ruang VIP yang dipesan Kevin. Levy mulai jengah melihat tingkah laku Chiara yang menggoda Kevin. Dia juga kesal melihat Kevin yang seperti menikmati apa yang Chiara lakuin.
"Turun ke lantai dansa yok" ajak Putra. Lainnya hanya mengangguk tanda mengiyakan lalu keluar dari ruangan itu.
Levy dan Elang keluar paling akhir. Mereka berdua terdiam di depan pintu ruangan itu saat mata mereka tak sengaja menangkap empat gadis yang sedang tertawa di sana. Hingga mereka dikagetkan oleh tepukan di pundak mereka.
"Ayo nunggu apalagi sih. Nyari mangsa" canda Kinos. Elang hanya memberi kode dengan matanya. Putra dan Kinos mengikuti arah yang di tunjukkan Elang. Mereka berdua terbelalak kaget.
"Gila mainnya disini juga" ucap Kinos.
"Ho'o kok gue gak pernah tau ya?" timpal Putra.
"Karena mainan lo bukan disini monyet" jawab Elang.
Jika mereka bertiga sibuk dengan keempat gadis itu berbeda dengan Levy, dia berpikir jika keempat sahabatnya itu ada disini otomatis Chacha ada disini juga. Seketika ia tersadar dari lamunannya.
"Cepet seret Kevin kesini" perintah Levy. Ketiganya bingung namun tak urung melakukannya juga.
"Apa-apaan sih kalian" ucap Kevin kesal ketika dirinya ditarik oleh Kinos Cs dan jangan lupakan Chiara yang tetap bergelayut manja pada Kevin.
"Queen ada disini" ucap Levy dingin.
"Chacha itu tak suka kebisingan jadi gak mungkin dia ada disini" jawab Kevin.
Tepat setelah Kevin menyelesaikan ucapannya mata Levy, Putra, Kinos, dan Elang terbelalak kaget mana kala melihat Chacha melintas dibelakang Kevin dengan beberapa laki-laki layaknya bodyguard.
Chacha masuk keruangan sebelah tepat disamping ruangan yang Kevin pesan. Mereka berempat masih dalam posisi terkejutnya.
"Lo semua kenapa sih?" tanya Kevin heran melihat mereka berempat diam mematung.
"Lo gak liat Queen?" tanya balik Kinos.
"Udah dibilangin Chacha gak bakalan suka tempat kayak gini. Eh tunggu dulu deh, lo semua kok manggil dia Queen?"
"Nama depan dia Queen. Ngakunya pacar kok namanya aja gak tau" cibir Levy.
"Oh..." jawabnya seperti sedang berpikir.
"Lo sayang gak sih sama dia?" satu pertanyaan lolos dari bibir Levy yang membuat lainnya heran.
"Menurut gue dia terlalu polos buat gue yang udah biasa bebas" jawab Kevin seraya tersenyum kecil.
"Br******k lo. Jadi selama ini gini kelakuan lo. Tinggalin dia bro kalo cuma buat mainan aja" geram Levy.
"Bakal gue tinggalin dia, lagian gue juga ada cewek yang lebih sepadan sama gue daripada dia" jawabnya santai sedangkan Chiara yang mendengar hal itu tersenyum simpul.
"Sialan lo gue kira lo tulus sama dia" tambah Putra.
"Gue anak pengusaha bro gue juga harus cari yang sepadan sama gue" ucapnya santai.
"Lo gak tau siapa Queen sebenernya?" tanya Levy.
"Dia di luar negeri aja tinggal cuma sama kakek dan neneknya lalu orang tuanya datang buat jemput dia katanya usaha ayahnya ada masalah, gue jamin sekarang usahanya diujung tanduk" jawabnya enteng
"Lo bakal nyesel suatu saat bro" ucap Levy tersenyum sinis.
"Udah Vin gak usah dengerin apa kata Levy sekarang kita ke sana lagi yuk" ajak Chiara manja pada Kevin.
Sedangkan keempat gadis yang ditinggal sahabatnya itu mulai jenuh menunggu.
"Lama amat sih Chacha" gerutu Karin.
"Telfon coba Ze" ucap Nena.
Tak lama Zeze menghubungi Chacha. Sebentar saja langsung dimatikan lagi.
"Cepet amat nyambung kagak?" tanya Karin heran.
Sedangkan di ruang VIP lainnya. Chacha sedang berkumpul dengan orang-orang kepercayaannya.
"Apa kau akan hadir di peresmian kali ini Queen?" tanya salah satu dari mereka.
"Tidak karena aku percayakan ini pada Kak Ardan" jawabnya santai.
"Lalu untuk pembukaan cabang baru nantinya?"
"Kita lihat saja nanti jika aku tak sibuk maka aku akan hadir" jawabnya ragu.
"Kau ragu?"
"Entahlah seperti ada sesuatu yang menarik ku keluar dari negara ini lagi" ucapnya dengan tatapan kosong.
"Apapun yang terjadi kami akan tetap setia padamu, Queen"
"Thank you" ucapnya seraya tersenyum. "Kalian nikmati waktu disini dulu sebelum kembali ke markas. Dan ingat untuk peresmian perusahaan siapkan pengamanan ketat aku yang akan memantau langsung acara itu dan untuk penyerahan jabatan Abangku siapkan pengawal bayangan saja. Fokuskan untuk melindungi keluargaku saja" Setelah mengatakan itu Chacha langsung pergi meninggalkan ruangan tersebut.
"Sejak tadi Queen terlihat berbeda dari biasanya"
"Aku melihatnya pasti ada yang menganggu pikirannya tapi seperti biasa dia akan diam. Siapkan saja pengawal bayangan untuk mengikuti dia. Bagaimana pun selain ketua dia juga adik bagi kita semua."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Citty Rodiyah marsitimarsiti
w3ru deh banyak bgt misterinya
2023-02-19
0
ARA
Lhaa.. Ngundang chaca basa basi dong loe kevin., sayangnya walaupun lo pacarnya Chaca, ternyata lo ga tau siapa dan seperti apa Chaca.. Atau Chaca yg terlalu pintar menutup jati dirinya sampai lo memperlakukan Chaca seenaknya dibelakangnya😝
2023-01-27
0