Seorang gadis cantik dengan pandangan dingin melangkah dengan ringan melewati koridor sekolah. Tak sedikit bisikan kanan kiri yang ia dengar namun dirinya memilih mengacuhkannya daripada meladeni para semut-semut tak penting itu. Hingga ia sampai di ruangan yang ia tuju.
tok... tok... tok...
"Masuk" suara dari dalam menyuruhnya masuk.
Gadis itu membuka pintu tampaklah dua pria duduk dikursi masing-masing. Yang satu pria paruh baya yang tak lain adalah sang kepala sekolah, satunya lagi masih muda dengan ketampanannya.
"Permisi" ucapnya sopan.
"Ada perlu apa Cha? Bapak masih ada tamu" ucap kepala sekolah langsung.
"Ini orang yang saya maksud pak" jawab pemuda itu.
Kepala sekolah tertegun sejenak. Chacha yang menyadari itu tersenyum lalu duduk di sofa yang ada di ruangan itu dengan santainya.
"Secara resmi sekolah ini memang milik saya namun karena saya bermarga Effendy jadi sekolah ini dialihkan untuk dikelola keluarga Effendy" ucap Chacha.
Kepala sekolah yang bingung menoleh ke arah pemuda yang tak lain adalah tamunya hanya mendapat anggukan.
"Namun saya memilih untuk mengalihkan ke nama saya pribadi mulai sekarang dengan marga saya dari nenek saya" sambungnya.
Kepala sekolah hanya menghela napas panjang. Dirinya bingung dengan identitas siswa didepannya ini.
"Saya ingin bapak tetap menjabat sebagai kepala sekolah dan mengelola sekolah ini. Jangan bocorkan informasi apapun tentang saya setelah bapak mendapat berkas dari bawahan saya bapak akan tau siapa saya sebenarnya" Chacha memberi kode pada pemuda tersebut untuk menyerahkan sebuah berkas.
Kepala sekolah menerima berkas itu lalu membaca sekilas profil siswanya. Dirinya terhenyak kaget, tak percaya. Ia mengangkat kepalanya menatap Chacha.
Chacha hanya mengangguk. "Itu profil saya setiap orang yang bekerja dengan saya wajib mengetahui identitas saya tapi tak semuanya tau. Saya minta bapak rahasiakan keberadaan saya dan jika ada yang bertanya sekolah ini masih atas nama Effendy sampai saya sendiri yang mengumumkan. Bapak mengerti!" Kepala sekolah hanya mengangguk. Dirinya lemas mengetahui siapa sebenarnya Chacha.
"Tanda tangani berkas dibaliknya. Secara resmi bapak bekerja dengan saya, keamanan keluarga anda saya jamin tapi tidak untuk yang mencari masalah dengan saya"
"Lakukan seperti biasa sampai saya merubah peraturan jika saya ingin. Saya tinggal semoga betah bekerja dengan saya" Chacha berdiri dengan anggun hendak keluar dari ruangan itu.
"Nona muda"
"Ada apa?"
"Tuan muda menitip salam jika anda harus membuka email darinya" Chacha hanya mengangguk sebagai jawaban lalu melangkah keluar.
"Silahkan tanda tangani pak" Kepala sekolah langsung tanda tangan tanpa keraguan sebuah keuntungan besar bisa bekerja sama dengan Chacha.
Setelah keluar dari ruang kepala sekolah Chacha langsung menuju rooftop, dirinya malas pergi ke kelasnya. Lebih baik ia menunggu temannya dengan santai disana hingga bel istirahat.
"Hah, ngantuk ih" ucapnya setelah sampai di rooftop sekolah. Ia langsung membanting dirinya kesofa yang ada disana. Jangan heran kenapa bisa ada sofa di rooftop itu semua ulah Chacha.
Ting
Notifikasi ponselnya menganggu dirinya. Ia membuka ada pesan dari siapa. Oh ternyata dari si Kevin. Eh apa Kevin.
"Tumben nih anak. Kesambet apaan ya" karena penasaran dia langsung membukanya. Saat ia membaca pesannya dahinya berkerut heran lalu tertawa terbahak-bahak. Jika orang lain melihat pasti menyangka dirinya gila. Dirinya langsung menghubungi Kevin.
"Lo yakin mutusin gue?" tanya Chacha langsung.
"Yakin lah"
"Demi j****g itu lo mutusin gue. Hahahaha"
"Dia cuma mainan gue. Gue mau tunangan yang pasti bukan cewek miskin kayak lo"
"Finally, gue terima keputusan lo. kita PUTUS"
"Good. Gue juga gak sudi lama-lama pacaram sama lo"
"Hahahaha lo pikir gue sudi sama cowok kayak lo. Kasian gue sama calon tunangan lo andai dia tau sikap lo yang sebenarnya, gue yakin cuma j****g yang mau sama lo" Chacha langsung memutuskan panggilannya sepihak. Dirinya menyeringai.
"Lo bakal terkejut kalo tau siapa gue. Baguslah jadi gue gak usah repot-repot buat mikir biar lepas sama tuh bocah"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Berarti Kevin belum tau siapa Chaca sebenarnya?? Udah ku duga pasti tuh jalang berhasil ngerwbut Kevin, Karena dia gagal ngerebut Levy,, gak perlu di pertahankan lelaki kek gotu Cha, Mereka emang cocok,Samanberengsek dan jalang,, Jgn nyesel loe Kevin,,
2023-06-09
0