Pagi ini matanya kembali terbuka, wajah menyebalkan itu terlihat lagi. Menyebalkan? Pemuda yang duduk menghadap jendela rumah sakit, meminum secangkir kopi.
Kopi? Benar, hidup pasien itu bagaikan di hotel. Tidak, mengenal tempat serta situasi.
"Sudah bangun?" tanyanya, sudah lengkap mengenakan setelan jas, setangkai mawar terletak di vas kaca. Wajah serta senyuman yang nampak elegan, terlihat bagaikan sampul majalah dengan konsep mengiklankan hotel.
Benar-benar foto di majalah yang hidup...
Namun dimata Amel berbeda, pria di hadapannya benar-benar tidak waras. "Sudah, hari ini aku ingin menghadiri sidang pertama kakakku. Aku ijin permisi sehari," ucapnya, bangkit dari tempat tidur.
"Mandi disini, pakaianmu sudah disiapkan Frans. Selain itu adikmu juga membawakan beberapa barang-barangmu..." ucapnya masih setia tersenyum.
Amel mengenyitkan keningnya. Berjalan mendekati paperbag dengan pakaian baru yang dibelikan Frans. Satu set pakaian wanita resmi, termasuk pakaian dalamnya.
Wanita itu mengenyitkan keningnya, tidak dapat membayangkan betapa malunya Frans yang harus membeli pakaian dalam wanita berukuran besar. Malu? Dirinya juga akan benar-benar malu saat bertemu pria itu.
Koper? Benar, koper yang diantarkan Nindy. Jika mengenakan pakaian dari Frans akan sangat canggung.
Koper besar dibukanya, di atas tempat tidur yang masih berantakan. Benar-benar lebih konyol lagi, baju maksiat bertebaran. Bikini berukuran besar, serta beberapa pakaian setipis saringan tahu.
"Nindy, aku akan mencincangmu. Kemudian memakanmu hidup-hidup..." geramnya, menggenggam salah satu pakaian bak saringan tahu itu penuh kekesalan.
Sang adik yang benar-benar berniat menjual kakaknya.
Kenzo menipiskan bibir menahan tawanya, menatap pakaian di genggaman tangan Amel, sejenak berpura-pura kembali konsentrasi pada tab-nya.
Amel mengenyitkan keningnya, melirik ke arah Kenzo. Dengan sigap menutup koper yang dipenuhi pakaian maksiat. Malu!! Dirinya benar-benar malu jika isi di dalam koper diketahui Kenzo.
Tidak dipungkiri dirinya juga salah paham dengan istilah tidur bersama. Bagaikan bed partner? Lebih tepatnya bagaikan bantal guling yang digaji.
"A...aku mau mandi dulu..." ucapnya gelagapan.
"Em..." hanya itulah jawaban yang diberikan Kenzo, membaca sesuatu di gadget-nya.
Brug...
Pintu kamar mandi tertutup, bersamaan dengan gelak tawa yang keluar dari mulut pemuda itu. Perlahan dirinya bangkit, membuka isi koper. Dan benar saja, seketika koper itu ditutupnya kembali.
"Mereka benar-benar menyiapkan untuk malam pertama," Kenzo menghela napas kasar, tersenyum. Berjalan kembali di tempat duduknya dekat jendela. Mengerjakan sesuatu menggunakan gadgetnya.
***
Aroma daging ham menyebar, poch egg tidak luput terhidang di atas roti bakar. Serta sepiring kecil buah-buahan segar.
Amel menghela napas kasar, bukannya tidak enak, namun porsi sarapannya terlalu sedikit. Wanita itu melirik pada Kenzo yang terlihat makan dengan tenang.
"Aku sarapan di rumah saja..." ucapnya mulai bangkit, lebih memilih memasak sepiring besar nasi goreng.
"Makan..." ucapnya dingin.
"Ini pelanggaran hak asasi manusia. Aku akan menuntutmu untuk..." kata-kata Amel kembali disela.
"Makan," Kenzo mengulangi kata-katanya penuh penekanan.
"Tapi aku..." bentaknya, lagi-lagi disela.
"Makan, atau aku akan memakanmu," ucapnya.
Seketika Amel segera makan dengan cepat. Bagaimanapun dirinya sudah ditakdirkan menjadi boneka mainan seorang Kenzo selama dua tahun bukan? Jadi mau tidak mau aturannya adalah mutlak.
Sialan!! Aku ingin nasi goreng, aku sudah masih lapar... gumamnya dalam hati menatap beberapa potong daging ham yang setipis kanvas lukis. Menggigitnya, merindukan makanan menumpuk yang memberikan sensasi rasa kenyang.
Beberapa menit berlalu, makanan di piringnya telah tandas. Namun tidak dengan piring Kenzo, pemuda itu sarapan sembari membaca sesuatu di gadgetnya.
Jemari tangan Amel merayap hendak mengambil salah satu potongan daging ham-nya.
Plak...
Lagi dan lagi, tangannya dipukul menggunakan garpu.
"Aku masih lapar!!" bentak Amel kesal, namun tanpa di duga makhluk aneh di hadapannya menusuk potongan buah di piringnya menggunakan garpu.
"Makan yang ini..." ucapnya memasukkan potongan buah ke dalam mulut Amel.
Piring buah di dorongnya ke hadapan Amel,"Aku suka daging, tapi tidak suka buah. Kamu makan buah sisaku saja..." ucapnya.
"Jadi aku hanya tempat sampah, bagi makanan yang tidak kamu sukai?" tanya Amel mengenyitkan keningnya.
"Sayangnya memang begitu..." jawab Kenzo, memotong daging ham-nya makan perlahan di hadapan Amel.
Pria br*ngsek ini, benar-benar psikopat. Ini pelanggaran HAM... komat-kamit dirinya mencerca pemuda di hadapannya.
Namun apa benar karena dirinya tidak menyukai buah? Bukan karena itu, namun dirinya ingin menggenggam tangan Amel lebih lama.
"Setelah ini, kita lakukan pemeriksaan kesehatan. Aku tidak ingin tertular penyakit olehmu..." mulut berbisa itu kembali berkicau.
"Kamu kira aku ini penyakitan!! Menyebalkan!!" kata-kata yang keluar dari mulut Amel yang dipenuhi buah-buahan segar.
***
Penyakitan? Tidak sepenuhnya, setelah menjalani berbagai macam pemeriksaan Amel meninggalkan rumah sakit tanpa menunggu hasil. Menuju tempat persidangan kakaknya.
Sedangkan, Kenzo menghela napasnya berkali-kali, menatap hasil yang berada di tangannya,"Haruskah aku bersikap keras padanya..." gumamnya.
Hasil pemeriksaan kesehatan? Semua sudah diduga oleh Kenzo. Ada beberapa orang gemuk yang memiliki fisik sehat, namun tidak dengan Amel. Gadis itu sering terengah-engah, dengan napas pendek, padahal berjalan dengan jarak yang tidak begitu jauh. Hasil pemeriksaan yang menunjukkan kolesterol tinggi.
Penyumbatan pembuluh darah, itulah kesimpulan hasil pemeriksaan total.
Jika tidak ingin kehilanganmu, maka aku harus bersikap kejam padamu. Namun, jika bersikap kejam padamu, bagaimana caranya membuatmu melihat padaku... gumamnya berpikir dalam kebingungan, bagaikan menemukan pertanyaan sulit. Yang mana lebih dulu ada ayam atau telur. Dari telur menetas anak ayam, sedangkan telur dikeluarkan oleh ayam.
Pemuda itu hanya dapat menghela napas berkali-kali. Tujuan hidup untuk balas dendam sudah dilupakannya. Sekarang tujuan hidupnya hanya Amel, namun itupun sulit diraih dan menjaganya secara bersamaan.
***
Sedangkan, Amel yang baru turun dari ojek online melangkah lemas, akibat perutnya yang belum sepenuhnya kenyang.
Kriet...
Pintu rumah dibukanya, tanpa permisi, menaruh sepatunya asal. Membaringkan tubuhnya di sofa panjang ruang tamu.
"Kakak... kakak..." suara Nindy membangunkannya.
"Egghhhh... apa?" ucap Amel yang masih ingin tidur menunggu waktu berangkat ke pengadilan yang sekitar dua jam lagi berlangsung.
"Bagaimana rasanya tidur dengan pria tampan? Apa dia Casanova? Apa dia kasar di tempat tidur?" tanyanya penasaran.
Bug...
Amel memukul Nindy menggunakan bantal,"Casanova apanya!? Dia tidur sembari mendengkur dari jam tiga. Aku jadi bangun kesiangan karena orang gila itu!!" bentaknya.
"Jadi kalian melakukannya hingga jam tiga pagi? Berapa kali? Apa durasinya lama? Katanya melepas keperawanan menyakitkan, apa benar? Omong-ngomong apa dia sudah menggunakan kontrasepsi saat melakukannya?" tanyanya berkicau tiada henti.
Bug...
Amel kembali memukul adiknya,"Mana aku tahu!! Aku ini bantal guling tidak bernyawa, aku hanya Teddy Bear raksasanya saja, supaya dia dapat tidur nyenyak..."
Wajah Nindy yang antusias, berubah menjadi malas, bagaikan dedaunan kering,"Aku berfikir terlalu banyak, dari pada model majalah dewasa kakak memang lebih mirip Teddy Bear..." ucapnya hendak bangkit.
"Tunggu, kamu tau tentang hal-hal yang bersifat dewasa darimana?" tanya Amel menatap curiga.
"Mencari di Internet, aku mencemaskan kakak..." Nindy tersenyum menghela napas kasar, kembali menuju kamarnya.
"Dasar..." gumam Amel ikut tersenyum.
Namun, orang yang lebih mencemaskannya tiba-tiba datang, membawa Sany dalam dekapannya.
"Amel, apakah sakit? Ibu sudah menyiapkan air hangat untukmu, ibu tau bagaimana sakitnya saat pertama kali melakukannya..." Wina menatap iba dengan mata berkaca-kaca.
Amel terdiam, kesulitan berkata-kata antara kesal dan terharu bercampur aduk menjadi satu. Menatap perhatian ibu dan adik tirinya...
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
@shiha putri inayyah 3107
keluarga super duper aneh..🤭😂😂😂
2024-09-12
0
zylla
adek laknat ya 🤣
2024-07-17
1
mamae zaedan
suka² caramu lag kenzo,, yang penting pengantin mu sudah ketemu🫰🤗
2023-12-27
4