Alasan Kamu Adalah Milikku Bagian 5

Hingga tiba hari yang terburuk dalam hidup anak itu. Kenzo tengah bermain dengan Gilang saat Nila mendatanginya. "Dimana kotak perhiasanku!?" bentaknya pada Kenzo.

"Kotak? Tadi siang saya memang masuk, membawa pakaian dari laundry dan..." kata-kata Kenzo terpotong.

"Pelayan!! Cari di kamarnya!!" Nila kembali membentak, di depan seluruh anggota keluarga yang tengah berada di ruang keluarga, menikmati hari libur mereka. Hanya Mona (putri Nila) yang tidak ada disana, gadis kecil itu masih berada di kamarnya.

Kenzo terdiam mengepalkan tangannya, dirinya tidak pernah mengambil apapun dari kamar Nila. Namun, kenapa hanya dirinya yang tertuduh?

Satu buah cincin ditemukan di atas tempat tidur kamar Kenzo.

Wajah Nila nampak murka,"Ayah!! Inikah yang ayah ajarkan pada cucu angkat ayah!?" tanyanya pada ayah mertuanya (Suki).

"Kenzo kemari!!" kata-kata itu bagaikan pisau yang menghujam dada sang anak. Tidak ada seorangpun di rumah itu yang membela layaknya keluarga.

"Kakek, aku tidak..." kata-katanya terpotong.

"Anak tidak tau diri!! Apa begini aku mengajarimu!? Sebaiknya, kembalikan sisa perhiasan pada menantuku!!" kata-kata dingin yang menusuk, pipinya dicengkeram kuat menggunakan satu tangan. Menghempaskan tubuhnya hingga tersungkur ke lantai.

Suki segera pergi tanpa berbalik sedikitpun, seolah tidak peduli apa yang akan terjadi setelah sang anak dituduh mencuri.

Dan benar saja, "Anak angkat sialan!! Berapa biaya makan dan sekolahmu!? Apa kamu tau?" bentak Nila, memukuli sang anak. Menendang tubuh kecilnya, bahkan jemari tangannya sempat diinjak.

"Dimana sisa perhiasanku!?" suara memekik wanita itu membengkakan telinga.

Anak itu hanya dapat tertunduk menangis, menatap semua anggota keluarga lainnya yang berada di ruangan acuh. Beraktivitas seperti biasanya, seakan tidak ada yang terjadi, dirinya hanya keset yang mudah diinjak.

Brug....

Salah satu dorongan membuatnya membentur sudut meja kaca yang tajam. Beberapa luka gores, akibat pecahan kaca terlihat di tubuhnya. Luka yang paling dalam berada di bagian dahinya. Luka memanjang yang tidak akan pernah dilupakannya.

Tidak ada yang menyadari, pelaku sebenarnya, Mona yang tengah tertidur di kamarnya, dengan perhiasan berukuran besar melekat di sekujur tubuhnya. Setelah berkeliling rumah memainkan perhiasan ibunya. Cincin di kamar Kenzo? Itu semua karena Mona sempat bermain di sana.

***

Malam semakin gelap, Kenzo menitikan air matanya, meringis mengobati lukanya seorang diri.

Dimana ibu dan ayahnya? Dirinya sama sekali tidak mengetahui. Apa kedua orang tuanya membuangnya? Mungkin dengan mengabdi pada keluarga Suki, menjadi jalannya untuk berterimakasih karena telah dibesarkan.

Semua pandangannya berubah pada malam itu, ketika darah masih mengucur di dahinya, setelah mencoba mengobati seorang diri berkali-kali.

Menghentikan pendarahan sementara dengan sapu tangan. Setidaknya meminta tolong pada pelayan untuk membantu mengobati luka menganga pada dahinya.

Berjalan keluar kamar melewati kamar Suki menuju tempat tinggal para pelayan, samar-samar suara itu terdengar dari pintu kamar besar yang sedikit terbuka.

"Hari ini anak itu mencuri, aku tidak bisa mendidiknya. Wajah itu, aku tidak bisa melihatnya lagi..." ucapnya pada bawahannya.

"Tuan, sebaiknya bawalah ke panti asuhan. Berikan beberapa aset padanya, untuk hidupnya setelah keluar dari panti. Jika anda tidak sanggup melihat wajahnya lagi..." usul sang bawahan.

"Tapi aku sudah salah menuduh ayahnya. Arman meninggal di penjara karena aku...dia..." kata-kata Suki terhenti.

Kilatan petir menampakan cahaya, menerangi ruangan kamarnya yang gelap. Hanya sekilas, cahaya yang hanya sekilas. Membuat Suki melihat dengan jelas wajah anak itu pucat pasi.

Menatap ke arahnya dengan pandangan kosong, darah mengalir dari dahi Kenzo, menuju area matanya. Darah yang bercampur dengan air mata menetes.

"Kenzo..."

Anak itu terpaku diam, matanya terasa pedih terkena aliran darah yang mengalir dari keningnya.

Perlahan dirinya tertunduk, memandang wajah pria paruh baya yang 8 tahun ini berusaha diraih kasih sayangnya dengan ekspresi yang berbeda,"Permisi tuan..." ucapnya, menutup sebelah matanya yang terasa pedih akibat aliran darah. Meninggalkan area depan kamar itu tanpa mengatakan apapun lagi.

Apa itu? 'Tuan'? Untuk pertama kalinya, anak yang memanggilnya 'Kakek' merubah kata-katanya.

Suki hanya terpaku dalam kebisuan, raut wajah yang mirip ketika Arman meminta belas kasihnya 8 tahun yang lalu. Ingin rasanya, menyusul langkah Kenzo, namun apa yang harus dikatakannya setelahnya.

Ayahnya meninggal karena kesalahan Suki. Merawat Kenzo dengan baik? Selama 8 tahun ini Suki tidak memperhatikan, hanya menghindari wajah yang mirip dengan almarhum Arman. Setiap menatap mata Kenzo bayangan 8 tahun yang lalu itu berkutat. Membuat dirinya bagaikan dihujam pisau belati.

***

Wajahnya terdiam tanpa ekspresi, berjalan menuju kamar mandi tamu di lantai satu. Tempat yang memiliki cermin luas di depan wastafel.

Lukanya dicuci seorang diri, membasuhnya, memberi alkohol, serta obat luka. Hingga terakhir membalut dengan perban seorang diri.

Wajah Kenzo terpaku menatap cermin, mencoba tersenyum, namun tidak bisa. Hingga akhirnya kembali berjalan menuju kamarnya, duduk meringkuk di tempat tidur dalam ruangan yang gelap.

Perlahan matanya menatap ke arah bulan yang bersinar dengan terang...

"Sudah meninggal," gumamnya mulai menangis sesenggukan seorang diri."Beraninya kalian meninggal..."

"Ayah, ibu, kalian sudah tidak ada," hanya beberapa kalimat yang keluar dari mulutnya kala itu.

Menangisi kesendiriannya, tinggal di rumah orang yang menyebabkan kematian orang tua kandungnya. Namun, Suki tidak membuangnya, tepatnya belum membuangnya, mungkin hanya itu satu-satunya kebaikan sang kakek tua.

***

"Mona bangun..." Nila mengguncang pelan tubuh putrinya.

Gadis kecil itu menggeliat membuka matanya, "Ibu?" ucapnya.

"Kamu mengambil kotak perhiasan ibu?" tanya Nila dengan nada lembut, mendapati tubuh Mona dipenuhi perhiasan berharga fantastis. Kata-kata yang berbeda, raut wajah yang berbeda dengan beberapa jam yang lalu saat melukai Kenzo.

Mona mengangguk,"Aku cantik kan? Seperti pengantin India yang ada TV," ucapnya tanpa dosa, tersenyum pada ibunya.

Nila membalas senyumannya, kemudian mengangguk,"Anak ibu yang tercantik. Semua orang harus mencintaimu, tidak ada yang boleh tidak mencintaimu," ajaran yang salah, kata-kata yang membekas dalam diri Mona hingga dewasa, ikut andil membentuk karakter anak itu.

Sang ibu memeluk putrinya erat, mengelus pucuk kepalanya,"Kenapa cincin ibu ada di kamar Kenzo?"

"Apa aku meninggalkannya? Mungkin jatuh, karena cincinnya kebesaran, saat aku mencari kain untuk selendang..." jawab Mona tidak menyadari hal yang terjadi, ketika dirinya tertidur.

Nila melonggarkan pelukannya, menatap putrinya. "Mona mau membantu ibu?" tanyanya, dijawab dengan anggukan oleh putrinya.

"Jika ada yang membahas tentang kotak perhiasan ibu, kamu diam saja. Seolah-olah tidak pernah bermain atau melihat kotak perhiasan ibu..."

Mona mengenyitkan keningnya,"Kenapa harus berbohong?"

"Ada beberapa hal di dunia ini yang jika diungkapkan akan menurunkan martabat seseorang. Putri kecil ibu tidak akan paham, ingat saja pesan ibu. Berpura-puralah tidak tau..." Nila tersenyum, mengecup kening putri tunggalnya.

Mempertahankan harga diri untuk tidak meminta maaf pada anak berusia 8 tahun yang telah dipukulinya dengan membabi buta? Sungguh perbuatan keji bukan? Menyakiti, tapi tidak bersedia mengobati luka hati sang anak angkat.

Menyembunyikan segalanya dengan menutup rapat mulut putrinya. Pencuri asli yang mendapatkan pelukan walaupun kejahatannya diketahui. Sedang, anak tidak bersalah harus mendapatkan luka yang bekasnya tidak akan menghilang seumur hidupnya.

Namun, menurut pandangan Nila itu setimpal, Kenzo makan dan bersekolah dari uang keluarga mereka. Hanya dilukai sekali, hanya luka kecil saja, tidak akan masalah.

***

Seperti biasa, Kenzo membantu pelayan sebisanya. Walau hanya mencuci beras atau sayuran sekalipun, tidak ingin mendengar mulut pedas Nila yang berkicau tentang hutang budi.

Hutang budi? Bukankah mereka yang berhutang atas kematian ayahnya.

Seragam sekolah lengkap telah digunakannya. Berjalan menuruni tangga, menggendong ranselnya.

Tangannya yang hendak mengambil sepotong roti terhenti, kala kakek itu kembali bicara,"Kenzo, kotak perhiasan sudah kamu kembalikan?" tanyanya.

Anak itu menoleh, "Belum, menjelaskan juga percuma," kata-kata telak, diucapkannya, mengurungkan niatnya mengambil selembar roti. Kenzo memilih berjalan ke sekolah yang lokasinya memang dekat dengan rumah Suki.

Suki mengepalkan tangannya, apa dirinya salah dalam mendidik Kenzo sehingga anak itu menjadi seorang pencuri?

"Ayah, tidak apa-apa, perhiasan bisa dibeli lagi. Kenzo masih terlalu kecil, jangan terlalu keras padanya," Nila tersenyum, memegang jemari tangan Suki. Menutup rapat kesalahannya, bagaikan malaikat baik hati yang telah menghajar seorang anak kecil.

Kotak perhiasan? Semua tersimpan di bagian bawah lemarinya. Menunggu semua masalah dilupakan, agar tidak perlu merendahkan harga dirinya untuk meminta maaf mengakui kesalahan.

***

Beberapa hari ini, anak itu lebih pendiam, terkesan menjauh dari Suki. Tuan, itulah panggilan sang anak pada Suki.

Hingga, tiba saatnya hari dimana luka terbesar tertoreh di hatinya. Ketika Mona tengah bermain dengannya dan Gilang. Dengan lancar, anak itu bercerita betapa cantik dirinya memakai perhiasan ibunya.

Kalung emas berukuran besar, hiasan rambut, bahkan cincin bentuk hati yang berkilau.

"Kapan kamu memakainya?" bibir Kenzo bergetar kala menanyakannya, air mata tertahan di pelupuk matanya.

"Ini rahasia, ibu bilang tidak boleh menceritakan pada siapapun," jawabnya berbisik di hadapan Gilang dan Kenzo."Aku memakainya satu minggu yang lalu. Ingat!! Jika ada yang menanyakannya jangan mengatakan apapun, ibu nanti akan marah..."

Kenzo mengepalkan tangannya, meraba bagian dahinya, bekas luka itu masih berada di sana, belum sembuh benar. Bekas luka yang ditorehkan karena kesalahpahaman. Namun, dengan tega ibu dan anak itu menyembunyikan segalanya hanya demi sesuatu yang disebut harga diri.

"Kak Kenzo..." Gilang yang melihat semua kejadiannya, meraih jemari tangan Kenzo.

Kenzo tersenyum dingin, menarik tangannya,"Aku hanya seorang pelayan, jangan panggil aku kakak lagi. Karena seorang adik tidak akan membiarkan kakaknya dipukuli..."

Dirinya mulai berjalan, berhenti bermain lagi, mengambil alat pel. Membantu pelayan membersihkan rumah.

Orang tuanya mati karena pemilik rumah ini. Keluarga? Sesuatu yang tidak pernah didapatkannya. Tertunduk diam memendam segalanya.

Hingga tiba hari itu, hari dimana dirinya benar-benar dibuang...

Nila menghela napas kasar, menatap sertifikat toko yang diberikan Suki atas nama Kenzo. Sebelum akhirnya akan dititipkan di panti asuhan. Sebagai bekal anak itu setelah dewasa nanti. Tugas yang diberikan Suki untuk esok harinya, mengantar sang anak angkat.

Malam itu, Agra berada di luar kota. Sedang Suki masih di kantor mengurus beberapa proyek. Leon, yang usai menemani putranya bermain, menggendong Gilang yang telah tertidur.

Membawanya menuju kamar, tampan? Tentu saja, sosok Leon memang terlihat jauh lebih rupawan, bertubuh atletis, tinggi, berbadan tegap. Pria cerdas, berkharisma, harus ditinggalkan meninggal oleh istrinya di usia muda.

Memiliki wanita simpanan setelah kepergian istrinya? Tentu saja, Nila mengetahuinya, mungkin Leon sekedar bermain-main melampiaskan kebutuhan psikologisnya, di tengah hidupnya yang hanya ditemani putranya.

Namun, tetap saja,"Kenapa tidak mencoba denganku..." gumamnya tersenyum, menyukai sosok iparnya sendiri. Mungkin itulah salah satu alasannya, merusak rem mobil Harnum, guna menjadi nyonya rumah sekaligus mendapatkan iparnya yang sempurna.

***

Beberapa butir obat dimasukkannya ke dalam minuman vitamin C. Memakai pakaian tidur menggoda, ingin dimanjakan di tempat tidur oleh iparnya? Mungkin itulah tujuannya.

Tidak menyadari, Kenzo melihat semuanya. Hanya terdiam, berjalan berlalu.

Hingga wanita itu meletakkan minuman di samping meja tempat Leon membaca beberapa dokumen,"Kenapa kamu yang mengantar?" tanyanya, melepaskan kacamata bacanya, menatap tidak suka.

"Aku kebetulan melintas jadi..." kata-kata Nila disela.

"Pergi! Lebih baik urus keperluan Agra atau Mona. Masih ada pelayan yang dapat mengurusku," ucap Leon menatap tajam.

Nila menghela napas kasar tersenyum, berjalan pergi beberapa langkah, sesekali menengok, Leon yang hendak meminum-minuman buatannya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

zylla

zylla

gak nyangka sama Leon

2024-07-17

0

ana Imaa

ana Imaa

nila menantu yg gak tau diri,kakek suri yg mudah percaya dg omongan orang melakukan kesalahan yg sama untuk kedua kalinya

2023-02-14

1

Rose Mustika Rini

Rose Mustika Rini

sudah tau ga ngajarin mencuri seharusnya kamu sadar kek dan harusnya kakek itu bertanya2 kenapa sampe mencuri perhiasan buat apa mencuri anak kecil mencuri perhiasan?? kekurangan uang kan ga..?? apa yg slh apa yg terjadi ini yg diselidiki harus ingat dl menuduh ayahnya sekarang nuduh anaknya..berfikir donk kekk apa karna udh tua jd susah berfikir

2022-04-21

2

lihat semua
Episodes
1 Dugong
2 Pungguk
3 Perubahan
4 Sosis Bakar
5 Kekasih Gilang
6 Kaktus
7 Maaf
8 Akhir Semuanya
9 Tiga Saudara
10 Demi Keluarga
11 Curhat
12 Merah, Orange, Bening
13 Tidur
14 Alasan Kamu Adalah Milikku
15 Alasan Kamu Adalah Milikku Bagian 2
16 Alasan Kamu Adalah Milikku Bagian 3
17 Alasan Kamu Adalah Milikku Bagian 4
18 Alasan Kamu Adalah Milikku Bagian 5
19 Teddy Bear Raksasa
20 Ayam Dan Telur
21 Tidak Tanggung
22 Tipe
23 Mengikuti
24 Antagonis
25 Pakaian Petani
26 Kontaminasi
27 Teddy Bear-ku
28 Bukan Ayahmu
29 Aku Menyerah
30 Keputusan
31 Cemburu
32 Sepotong Kue
33 Anak Katering
34 Seperti Kenzo
35 Terjual
36 Balonku
37 Palsu
38 Kembalilah Bekerja, Jangan Pulang
39 Bunga Dan Coklat
40 Kamu Maunya Bagaimana
41 Sudah Terbiasa
42 Berdirinya W&G Company Bagian 1
43 Berdirinya W&G Company Bagian 2
44 Pemain Cinta Profesional
45 Pekerjaan
46 Yukata Biru
47 Kue Ikan
48 Pernyataan Cinta
49 Serupa
50 Twins
51 Bukan Sinetron
52 Cup Cake
53 Tersembunyi
54 Phonecell
55 Gantungan Phonecell
56 801
57 Siapa Yang Berselingkuh
58 Belajar
59 Petugas Kepolisian Bukan Ayah
60 Menciptakan Iblis
61 Darah
62 Jangan Mati
63 Bunga Matahari
64 Tiga Sahabat
65 Mengherankan
66 Rara Dan Rambo
67 Buah Kenari
68 Tuxedo Putih
69 Milikku
70 Design Baru
71 Paket Honeymoon
72 Hati Yang Retak
73 Menjadi Wanita Yang Dapat Dibanggakan
74 Terlalu Melelahkan
75 Menyadari
76 Kembali Ke Dasar
77 Bukan Update
78 Perempuan Atau Laki-laki
79 Cross Dressing
80 Brandon
81 Akan Menjagamu
82 Cara Menghiburnya
83 Ayah Untuk Anakku
84 Menyayangi
85 Menggunakan Sapu
86 Tinggalkan Dia
87 Kakak Ipar
88 Pinjaman
89 Tidak Sengaja Menghamili
90 Bunga Hydragea
91 Jelly Nata De Coco
92 Pupus Bagian 1
93 Pupus Bagian 2
94 Pupus Bagian 3
95 Kakak Bagiku
96 Rahasia Frans
97 Baik-baik Saja
98 Blood Cargo
99 Menantu Idaman
100 Cinderella
101 Kita Adalah Teman
102 Ratu Jahat
103 100.000
104 Ibu Asuh
105 Hydragea Putih
106 Sinopsis Musim Ke 2
107 Bonus Chapter Musim Pertama 1
108 Bonus Chapter Musim Pertama 2
109 Bonus Chapter Musim Pertama 3
110 Musim Kedua : Pacar Gemuk
111 Musim Kedua : Hatake Kakashi
112 Musim Kedua : Guci Bermotif Hydragea
113 Musim Kedua : Cakaran
114 Musim Kedua : Ini Darurat
115 Musim Kedua : Merebut Soda
116 Musim Kedua : Istri Orang
117 Musim Kedua : Kue Kering
118 Musim Kedua : Mak Comblang
119 Bukan Update
120 Musim Kedua : 80 juta
121 Musim Kedua : Roti Yang Gagal
122 Musim Kedua : Tomy Berselingkuh
123 Musim Kedua : Restu
124 Musim Kedua : FTV
125 Musim Kedua : Pesugihan
126 Musim Kedua : Hari Pertama
127 Musim Kedua : Kenzo
128 Musim Kedua : Ayah
129 Musim Kedua : Like Father Like Son
130 Musim Kedua : Foto Pernikahan
131 Musim Kedua : Aku Adalah Ultraman
132 Musim Kedua : Akhiri
133 Musim Kedua : Kenyataan
134 Musim Kedua : Menjodohkan
135 Musim Kedua : Aku Sudah Pulang
136 Musim Kedua : White Hair
137 Musim Kedua : Wajah Sebenarnya
138 Musim Kedua : Sketsa
139 Musim Kedua : Anak Iblis
140 Musim Kedua : Siapa Tau Berjodoh
141 Musim Kedua : Keluarga
142 Musim Kedua : Potong
143 Musim Kedua : Aku Cemburu
144 Musim Kedua : Kasus
145 Musim Kedua : Tembikar Bagian 1
146 Musim Kedua : Tembikar Bagian 2
147 Musim Kedua : Tembikar Bagian 3
148 Musim Kedua : Injak Lehernya
149 Musim Kedua : Narsis
150 Musim Kedua : Hitam Putih
151 Musim Kedua : Sebuah Kebiasaan
152 Musim Kedua : Menjerumuskan
153 Musim Kedua : Patah Hati
154 Musim Kedua : Misil
155 Musim Kedua : Aku Tidak Terima
156 Musim Kedua : Menggoda
157 Musim Kedua : Malam Pertama
158 Musim Kedua : Wanita Bodoh
159 Musim Kedua : Bimbingan
160 Musim Kedua : Tertukar
161 Musim Kedua : Imposter
162 Musim Kedua : Jaring Laba-laba
163 Musim Kedua : Karma
164 Musim Kedua : Anak Muda Memang Begitu
165 Musim Kedua : Disengaja?
166 Musim Kedua : Pengaruh
167 Musim Kedua : Sepasang Cangkir
168 Musim Kedua : Keberuntungan
169 Musim Kedua : Teddy Bear oh Teddy Bear
170 Musim Kedua : Anak
171 Musim Kedua : Akan Menemuimu
172 Bonus Chapter Musim Kedua 1
173 Bonus Chapter Musim Kedua 2
174 Bonus Chapter Musim Kedua 3
175 Bonus Chapter Musim Kedua 4
176 Bonus Chapter Musim Kedua 5
177 Musim Ketiga : Winner
178 Musim Ketiga : One Night Stand With Steven
179 Musim Ketiga : Tes Kesehatan
180 Musim Ketiga : Janin
181 Musim Ketiga : Rasa
182 Musim Ketiga : Under Water
183 Musim Ketiga : Tidak Yakin
184 Musim Ketiga : Tidur Bagaikan Batu
185 Musim Ketiga : Sekretaris
186 Musim Ketiga : Untuk Melindungimu
187 Musim Ketiga : Pernyataan
188 Musim Ketiga : Aku Harus Apa
189 Musim Ketiga : Akan Merindukanmu
190 Musim Ketiga : My Secretary
191 Musim Ketiga : Menyembunyikan
192 Musim Ketiga : Suami
193 Musim Ketiga : Ibu Mertua
194 Musim Ketiga : Aku Mencintaimu
195 Musim Ketiga : Adikku Yang Malang
196 Musim Ketiga : Victor Hudson
197 Musim Ketiga : Aku Menemukanmu
198 Musim Ketiga : Siluman Ular Putih
199 Musim Ketiga : Sayang Ayah
200 Musim Ketiga : Kakak Ipar Steven
201 Musim Ketiga : Janji
202 Musim Ketiga : Kakak
203 Musim Ketiga : Suami-istri
204 Musim Ketiga : Sebuah Transaksi
205 Musim Ketiga : Selera Menantu
206 Musim Ketiga : Misi
207 Musim Ketiga : Kamu Cantik
208 Musim Ketiga : Bangun
209 Musim Ketiga : Ice Cream Corn
210 Musim Ketiga : Tidak Akan Melepaskanmu
211 Bukan Update
212 Musim Ketiga : Langit
213 Musim Ketiga : Kacang
214 Musim Ketiga : Jampi-jampi
215 Musim Ketiga : Donor
216 Musim Ketiga : Anggur
217 Musim Ketiga : Putri
218 Musim Ketiga : Rambut Putih
219 Musim Keempat : Pangeran Berkuda Poni
220 Musim Keempat : Handphone Android
221 Musim Keempat : Imajinasi Dan Fakta
222 Musim Keempat : Standar
223 Musim Keempat : Tidak Jatuh Cinta
224 Musim Keempat : Inspirasi
225 Musim Keempat : Cara Manusia Bereproduksi
226 Musim Keempat : Pasukan Putih Abu-abu
227 Musim Keempat : Halusinasi
228 Musim Keempat : Lupakan Dia Sejenak
229 Musim Keempat : Ajaran Sesat
230 Musim Keempat : Hal Kelam
231 Musim Keempat : Perjodohan
232 Musim Keempat : Teman
233 Musim Keempat : Fans
234 Musim Keempat : Saling Melengkapi
235 Musim Keempat : Adik
236 Musim Keempat : Dukun Mana
237 Musim Keempat : Memalukan
238 Musim Keempat : Pasangan
239 Musim Keempat : Request
240 Musim Keempat : Sudah Dipakai Jangan Lupa Menikahinya
241 Musim Keempat : Pinguin
242 Musim Keempat : Tolak Bala
243 Musim Keempat : Inspeksi
244 Musim Keempat : Power Of Superman
245 Musim Keempat : Mata Seorang Ibu
246 Musim Keempat : Kamboja
247 Musim Keempat : Kepalsuan
248 Musim Keempat : Sama Saja
249 Musim Keempat : Traktiran
250 Musim Keempat : Ditolak
251 Bukan Update
252 Musim Keempat : Sesajen
253 Musim Keempat : Tidak Perlu Mahal
254 Musim Keempat : Kuda Liar
255 Musim Keempat : Aku Juga Bisa
256 Musim Keempat : Korek Api
257 Musim Keempat : Kenanga Dan Melati
258 Musim Keempat : Isu
259 Musim Keempat : Keluarga Singa
260 Musim Keempat : Kembang 7 Rupa
261 Musim Keempat : Paman
262 Musim Keempat : Aku Ingin Kawin
263 Musim Keempat : Undangan Untuk Datang
264 Musim Keempat : Bucin
265 Musim Keempat : Konsekwensi Pesugihan
266 Musim Keempat : Tipe
267 Musim Keempat : Set Makeup
268 Musim Keempat : Dua Wajah
269 Musim Keempat : Sesal
270 Musim Keempat : Saling Mengagumi
271 Musim Keempat : Besan
272 Musim Keempat : Logika
273 Musim Keempat : Aku Salah
274 Musim Keempat : Jalan Yang Salah
275 Musim Keempat : Jalan Pintas
276 Musim Keempat: Prilaku Buruk
277 Musim Keempat : Father
278 Musim Keempat : Ikhlas
279 Musim Keempat : Ekspektasi
280 Musim Keempat : Ala Suami-istri
281 Musim Keempat : Takut
282 Musim Keempat : Ala
283 Musim Keempat : Wedding
284 Bukan Update
Episodes

Updated 284 Episodes

1
Dugong
2
Pungguk
3
Perubahan
4
Sosis Bakar
5
Kekasih Gilang
6
Kaktus
7
Maaf
8
Akhir Semuanya
9
Tiga Saudara
10
Demi Keluarga
11
Curhat
12
Merah, Orange, Bening
13
Tidur
14
Alasan Kamu Adalah Milikku
15
Alasan Kamu Adalah Milikku Bagian 2
16
Alasan Kamu Adalah Milikku Bagian 3
17
Alasan Kamu Adalah Milikku Bagian 4
18
Alasan Kamu Adalah Milikku Bagian 5
19
Teddy Bear Raksasa
20
Ayam Dan Telur
21
Tidak Tanggung
22
Tipe
23
Mengikuti
24
Antagonis
25
Pakaian Petani
26
Kontaminasi
27
Teddy Bear-ku
28
Bukan Ayahmu
29
Aku Menyerah
30
Keputusan
31
Cemburu
32
Sepotong Kue
33
Anak Katering
34
Seperti Kenzo
35
Terjual
36
Balonku
37
Palsu
38
Kembalilah Bekerja, Jangan Pulang
39
Bunga Dan Coklat
40
Kamu Maunya Bagaimana
41
Sudah Terbiasa
42
Berdirinya W&G Company Bagian 1
43
Berdirinya W&G Company Bagian 2
44
Pemain Cinta Profesional
45
Pekerjaan
46
Yukata Biru
47
Kue Ikan
48
Pernyataan Cinta
49
Serupa
50
Twins
51
Bukan Sinetron
52
Cup Cake
53
Tersembunyi
54
Phonecell
55
Gantungan Phonecell
56
801
57
Siapa Yang Berselingkuh
58
Belajar
59
Petugas Kepolisian Bukan Ayah
60
Menciptakan Iblis
61
Darah
62
Jangan Mati
63
Bunga Matahari
64
Tiga Sahabat
65
Mengherankan
66
Rara Dan Rambo
67
Buah Kenari
68
Tuxedo Putih
69
Milikku
70
Design Baru
71
Paket Honeymoon
72
Hati Yang Retak
73
Menjadi Wanita Yang Dapat Dibanggakan
74
Terlalu Melelahkan
75
Menyadari
76
Kembali Ke Dasar
77
Bukan Update
78
Perempuan Atau Laki-laki
79
Cross Dressing
80
Brandon
81
Akan Menjagamu
82
Cara Menghiburnya
83
Ayah Untuk Anakku
84
Menyayangi
85
Menggunakan Sapu
86
Tinggalkan Dia
87
Kakak Ipar
88
Pinjaman
89
Tidak Sengaja Menghamili
90
Bunga Hydragea
91
Jelly Nata De Coco
92
Pupus Bagian 1
93
Pupus Bagian 2
94
Pupus Bagian 3
95
Kakak Bagiku
96
Rahasia Frans
97
Baik-baik Saja
98
Blood Cargo
99
Menantu Idaman
100
Cinderella
101
Kita Adalah Teman
102
Ratu Jahat
103
100.000
104
Ibu Asuh
105
Hydragea Putih
106
Sinopsis Musim Ke 2
107
Bonus Chapter Musim Pertama 1
108
Bonus Chapter Musim Pertama 2
109
Bonus Chapter Musim Pertama 3
110
Musim Kedua : Pacar Gemuk
111
Musim Kedua : Hatake Kakashi
112
Musim Kedua : Guci Bermotif Hydragea
113
Musim Kedua : Cakaran
114
Musim Kedua : Ini Darurat
115
Musim Kedua : Merebut Soda
116
Musim Kedua : Istri Orang
117
Musim Kedua : Kue Kering
118
Musim Kedua : Mak Comblang
119
Bukan Update
120
Musim Kedua : 80 juta
121
Musim Kedua : Roti Yang Gagal
122
Musim Kedua : Tomy Berselingkuh
123
Musim Kedua : Restu
124
Musim Kedua : FTV
125
Musim Kedua : Pesugihan
126
Musim Kedua : Hari Pertama
127
Musim Kedua : Kenzo
128
Musim Kedua : Ayah
129
Musim Kedua : Like Father Like Son
130
Musim Kedua : Foto Pernikahan
131
Musim Kedua : Aku Adalah Ultraman
132
Musim Kedua : Akhiri
133
Musim Kedua : Kenyataan
134
Musim Kedua : Menjodohkan
135
Musim Kedua : Aku Sudah Pulang
136
Musim Kedua : White Hair
137
Musim Kedua : Wajah Sebenarnya
138
Musim Kedua : Sketsa
139
Musim Kedua : Anak Iblis
140
Musim Kedua : Siapa Tau Berjodoh
141
Musim Kedua : Keluarga
142
Musim Kedua : Potong
143
Musim Kedua : Aku Cemburu
144
Musim Kedua : Kasus
145
Musim Kedua : Tembikar Bagian 1
146
Musim Kedua : Tembikar Bagian 2
147
Musim Kedua : Tembikar Bagian 3
148
Musim Kedua : Injak Lehernya
149
Musim Kedua : Narsis
150
Musim Kedua : Hitam Putih
151
Musim Kedua : Sebuah Kebiasaan
152
Musim Kedua : Menjerumuskan
153
Musim Kedua : Patah Hati
154
Musim Kedua : Misil
155
Musim Kedua : Aku Tidak Terima
156
Musim Kedua : Menggoda
157
Musim Kedua : Malam Pertama
158
Musim Kedua : Wanita Bodoh
159
Musim Kedua : Bimbingan
160
Musim Kedua : Tertukar
161
Musim Kedua : Imposter
162
Musim Kedua : Jaring Laba-laba
163
Musim Kedua : Karma
164
Musim Kedua : Anak Muda Memang Begitu
165
Musim Kedua : Disengaja?
166
Musim Kedua : Pengaruh
167
Musim Kedua : Sepasang Cangkir
168
Musim Kedua : Keberuntungan
169
Musim Kedua : Teddy Bear oh Teddy Bear
170
Musim Kedua : Anak
171
Musim Kedua : Akan Menemuimu
172
Bonus Chapter Musim Kedua 1
173
Bonus Chapter Musim Kedua 2
174
Bonus Chapter Musim Kedua 3
175
Bonus Chapter Musim Kedua 4
176
Bonus Chapter Musim Kedua 5
177
Musim Ketiga : Winner
178
Musim Ketiga : One Night Stand With Steven
179
Musim Ketiga : Tes Kesehatan
180
Musim Ketiga : Janin
181
Musim Ketiga : Rasa
182
Musim Ketiga : Under Water
183
Musim Ketiga : Tidak Yakin
184
Musim Ketiga : Tidur Bagaikan Batu
185
Musim Ketiga : Sekretaris
186
Musim Ketiga : Untuk Melindungimu
187
Musim Ketiga : Pernyataan
188
Musim Ketiga : Aku Harus Apa
189
Musim Ketiga : Akan Merindukanmu
190
Musim Ketiga : My Secretary
191
Musim Ketiga : Menyembunyikan
192
Musim Ketiga : Suami
193
Musim Ketiga : Ibu Mertua
194
Musim Ketiga : Aku Mencintaimu
195
Musim Ketiga : Adikku Yang Malang
196
Musim Ketiga : Victor Hudson
197
Musim Ketiga : Aku Menemukanmu
198
Musim Ketiga : Siluman Ular Putih
199
Musim Ketiga : Sayang Ayah
200
Musim Ketiga : Kakak Ipar Steven
201
Musim Ketiga : Janji
202
Musim Ketiga : Kakak
203
Musim Ketiga : Suami-istri
204
Musim Ketiga : Sebuah Transaksi
205
Musim Ketiga : Selera Menantu
206
Musim Ketiga : Misi
207
Musim Ketiga : Kamu Cantik
208
Musim Ketiga : Bangun
209
Musim Ketiga : Ice Cream Corn
210
Musim Ketiga : Tidak Akan Melepaskanmu
211
Bukan Update
212
Musim Ketiga : Langit
213
Musim Ketiga : Kacang
214
Musim Ketiga : Jampi-jampi
215
Musim Ketiga : Donor
216
Musim Ketiga : Anggur
217
Musim Ketiga : Putri
218
Musim Ketiga : Rambut Putih
219
Musim Keempat : Pangeran Berkuda Poni
220
Musim Keempat : Handphone Android
221
Musim Keempat : Imajinasi Dan Fakta
222
Musim Keempat : Standar
223
Musim Keempat : Tidak Jatuh Cinta
224
Musim Keempat : Inspirasi
225
Musim Keempat : Cara Manusia Bereproduksi
226
Musim Keempat : Pasukan Putih Abu-abu
227
Musim Keempat : Halusinasi
228
Musim Keempat : Lupakan Dia Sejenak
229
Musim Keempat : Ajaran Sesat
230
Musim Keempat : Hal Kelam
231
Musim Keempat : Perjodohan
232
Musim Keempat : Teman
233
Musim Keempat : Fans
234
Musim Keempat : Saling Melengkapi
235
Musim Keempat : Adik
236
Musim Keempat : Dukun Mana
237
Musim Keempat : Memalukan
238
Musim Keempat : Pasangan
239
Musim Keempat : Request
240
Musim Keempat : Sudah Dipakai Jangan Lupa Menikahinya
241
Musim Keempat : Pinguin
242
Musim Keempat : Tolak Bala
243
Musim Keempat : Inspeksi
244
Musim Keempat : Power Of Superman
245
Musim Keempat : Mata Seorang Ibu
246
Musim Keempat : Kamboja
247
Musim Keempat : Kepalsuan
248
Musim Keempat : Sama Saja
249
Musim Keempat : Traktiran
250
Musim Keempat : Ditolak
251
Bukan Update
252
Musim Keempat : Sesajen
253
Musim Keempat : Tidak Perlu Mahal
254
Musim Keempat : Kuda Liar
255
Musim Keempat : Aku Juga Bisa
256
Musim Keempat : Korek Api
257
Musim Keempat : Kenanga Dan Melati
258
Musim Keempat : Isu
259
Musim Keempat : Keluarga Singa
260
Musim Keempat : Kembang 7 Rupa
261
Musim Keempat : Paman
262
Musim Keempat : Aku Ingin Kawin
263
Musim Keempat : Undangan Untuk Datang
264
Musim Keempat : Bucin
265
Musim Keempat : Konsekwensi Pesugihan
266
Musim Keempat : Tipe
267
Musim Keempat : Set Makeup
268
Musim Keempat : Dua Wajah
269
Musim Keempat : Sesal
270
Musim Keempat : Saling Mengagumi
271
Musim Keempat : Besan
272
Musim Keempat : Logika
273
Musim Keempat : Aku Salah
274
Musim Keempat : Jalan Yang Salah
275
Musim Keempat : Jalan Pintas
276
Musim Keempat: Prilaku Buruk
277
Musim Keempat : Father
278
Musim Keempat : Ikhlas
279
Musim Keempat : Ekspektasi
280
Musim Keempat : Ala Suami-istri
281
Musim Keempat : Takut
282
Musim Keempat : Ala
283
Musim Keempat : Wedding
284
Bukan Update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!