Bab 17

Ke esokan pagi nya, Dokter yang di maksud oleh Tuan Darma pun datang.

"Selamat pagi Nona" sapa Dokter Wildan dengan lembut.

"Pagi, Dok" balas Mora dengan tersenyum.

Dokter Wildan menatap Mora dengan kagum, ia terlihat tidak mengalihkan pandangannya dari wajah Mora yang sangat teduh.

"Ehemmm" dehem Tuan Darma dengan kuat.

Ehh.

Dokter Wildan langsung memalingkan wajah nya dengan tersenyum kikuk pada Tuan Darma.

"Maaf Dokter, boleh tidak yang nyentuh nya perawat wanita pada kaki Putri ku?" tanya Tuan Darma.

"Oh tentu boleh Tuan, saya sudah menyiapkan perawat nya juga kok" jawab Dokter Wildan ramah.

"Baiklah kalau begitu bisa saya mulai?" tanya Dokter Wildan kembali.

"Silahkan Dok" jawab Mora lembut.

Dokter Wildan lalu menyuruh perawat wanita untuk memeriksa kaki Mora dan setelah itu ia akan mendengarkan laporannya.

Dokter Wildan memberikan intruksi untuk ini dan itu pada perawat tersebut, bahkan ia sesekali memberikan contoh pada perawat itu.

"Emm Dokter" ucap Mora tak enak.

Dokter dan perawat tersebut langsung menghentikan pembicaraan nya.

"Kenapa sayang?" tanya Nyonya Hesti lembut.

"Dokter , tidak apa jika Dokter yang langsung memberikan pijatan itu asal kaki saya di tutupi selimut saja" ucap Mora dengan lembut.

"Nak, bener gak apa?" tanya Tuan Darma.

"Iya Ayah, mungkin dengan itu aku akan cepat sembuh" jawab Mora tersenyum.

"Subhanallah cantik sekali" batin Dokter Wildan.

Dokter Wildan lalu menatap Tuan Darma untuk meminta persetujuan nya.

"Silahkan Dok, karena Putri saya sendiri yang meminta nya" ucap Tuan Darma.

Dokter Wildan lalu langsung saja menerapi kaki Mora dengan sangat lembut.

Hingga 2 jam kemudian terapi tersebut selesai , Mora terlihat sudah lebih rilexs.

"Dokter , ini kartu nama saya. Besok anda datang saja ke mansion karena nanti sore Putri saya akan pulang" ucap Tuan Darma.

"Baiklah Tuan, kalau begitu saya permisi" pamit Dokter Wildan.

"Iya Dokter, terimakasih" balas Mora lembut.

Dokter Wildan mengangguk kan kepala dan ia pergi dari sana dengan perawat.

**

-Negara I

Saat ini Aron sedang membahas kembali pekerjaan bersama Afnan.

Sedangkan Elisa, ia pergi ke mengantarkan anak panti yang akan kuliah di luar Negeri.

Afnan sangat profesonal, ia bahkan melupakan masalah nya dengan Aron saat sedang membahas pekerjaan.

"Baiklah, kalau begitu saya menginginkan rancangan ini di keluarkan bulan besok" ucap Aron

"Baik, kalau begitu pertemuan kita sampai disini saja" balas Afnan datar.

Aron menganggukan kepala , ia menyuruh Frans untuk membereskan berkas yang ada di meja.

"Afnan" panggil Aron pelan.

Afnan menatap Aron dengan memicingkan mata nya, ia seolah tahu bahwa Aron akan menanyakan sesuatu.

"Bagaimana keadaan , Mora?" tanya Aron lirih.

"Dia masih KOMA" jawab Afnan penuh penekanan.

"Saya permisi dulu Tuan Aron" pamit Afnan dengan cepat melenggang pergi dari sana.

Aron, duduk termenung di kursi. Ia sejujur nya masih terpikirkan tentang keadaan Mora.

"Frans, apa masih belum ketemu tempat Mora di rawat?" tanya Aron.

"Belum Tuan, aku yakin bahwa Tuan Darma menyembunyikan jejak nya" jawab Frans datar.

"Apa aku terlalu kejam, ya" gumam Aron dengan memejamkan mata nya.

"Ya bahkan adalah manusia terkejam dan terkeji yang saya kenal, bahkan anda membiarkan wanita yang sudah menemani kesuksesan anda ini" batin Frans dengan geram.

"Saya permisi ke ruangan saya dulu, Tuan" pamit Frans dengan menundukan kepala nya.

"Hmmm" balas Aron dengan lirih.

Setelah kepergian Frans, Aron menatap ke arah luar jendela yang saat ini sedang turun hujan.

"Kau dimana , Mora? Maafkan aku" gumam Aron dengan lirih.

"Semoga kau baik-baik saja" ucap Aron dengan pelan.

Lalu Aron bangkit dari duduk nya, ia beranjak keluar dari ruangan meeting dan akan ke ruangan nya sendiri.

Drrttt Drrttt

"Winda" gumam Aron dengan menatap ponsel nya sambil tersenyum.

"Halo sayang" sapa Aron dengan lembut.

"Halo Mas, Mas kita makan siang di Resto jepang ya, aku ingin sekali makanan jepang" ucap Winda dengan antusias.

"Baiklah, kemarilah bersama sopir sayang sebentar lagi jam makan siang akan tiba" balas Aron dengan masuk ke dalam ruangan nya.

"Yasudah sudah dulu ya, aku akan kesana sekarang" ucap Winda dengan berbinar.

Tut.

Aron menyimpan ponsel nya, lalu ia membuka berkas yang sudah ada di meja nya.

Ia akan mengerjakan beberapa berkas sebelum keluar untuk makan siang.

*

Sedangkan Winda, ia segera menyiapkan diri untuk pergi makan siang bersama sang Suami.

"Ahh aku akan membuat kamu melupakan Mora segera , Mas. Aku tau bahwa selama ini kau masih mencintai nya" ucap Winda dengan tersenyum licik.

"Aku sudah melakukan ini semua sejak dulu, jadi aku tidak akan berhenti di tengah jalan. Bahkan aku sedang mengandung anak mu, Mas" ucap nya lagi dengan mengusap perut buncit nya.

Setelah selesai, ia langsung saja keluar dari kamar nya. Ia melangkah menuju ke luar mansion yang dimana disana sudah menunggu sopir nya.

"Ayo Pak" ucap Winda ramah.

"Baik Nyonya" balas Sopir tersebut.

Lalu sang sopir melajukan mobil nya ke arah kantor sang Tuan, ia hanya diam dengan fokus ke jalan saja.

Setelah beberapa menit di perjalanan, akhir nya Winda sampai juga di perusahaan Aron.

"Pak, saya akan makan siang bersama Mas Aron , jadi bapak langsung pulang saja" ucap Winda

"Baik Nyonya" balas Sopir dengan patuh.

Winda lalu melangkahkan kaki nya masuk ke perusahaan, para karyawan disana sudah tahu tentang Aron yang menikah lagi, Mora yang celaka dan koma, bahkan mereka juga menatap Winda dengan tatapan tidak suka nya.

Bagi mereka, Winda itu sudah seperti wanita yang merebut paksa kebahagian Mora dan juga Aron.

"Apa Tuan Aron ada di ruangannya?" tanya Winda

"Ada Nyonya" jawab resepsionis.

Winda menganggukan kepala dan ia langsung saja melenggang masuk ke dalam lift khusus perusahaan.

"Ya Tuhan, meski Bu Mora jarang kesini tetapi dia itu sangat sopan , ramah dan baik. Tetapi ini, ahh sudahlah" ucap Resepsionis itu dengan kecut.

"Ya, aku kurang suka pada Bu Winda, karena dia itu sangat sombong dan aku yakin bahwa ia juga bermuka dua" bisik pelan rekan kerja nya.

Mereka lalu diam dan kembali bekerja, mereka hanya bisa diam tanpa ikut campur apapun.

Sedangkan Winda, ia sudah sampai di depan ruangan Aron. Winda langsung saja masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu.

"Sayang" panggil Winda lembut.

Aron mengalihkan pandangan nya dari laptop, ia tersenyum kecil dan langsung saja menghampiri Winda.

"Hai anak Ayah, apa kabar hari ini? Jangan buat Bunda kelelahan ya" ucap Aron dengan mengecup perut Winda.

"Aku baik, Ayah" balas Winda tersenyum kecil.

Winda lalu memeluk Aron dengan sayang, ia bahkan mengecup pipi Aron kecil.

"Ehh manja nya" ledek Aron dengan terkekeh.

Winda hanya terkekeh dan terus saja memeluk Aron dengan erat.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Siti Nadiroh

Siti Nadiroh

ngapain aron diajak kerjasama biarkan saja jadi gembel, biar ular kadut ngenes

2023-12-06

1

FUZEIN

FUZEIN

Menyampah ...🤨🤨

2023-01-27

1

Lina aja

Lina aja

uh dua"nya gda akhlak

2022-12-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Novel New
105 Extra Part
106 Extra Part
107 Extra Part
108 Extra Part
109 Extra Part
110 Extra Part
111 Extra Part
112 Extra Part
113 Informasi
114 Extra Part
115 Extra Part
116 Extra Part
117 Novel New
118 New Novel
119 New New
120 new
121 new
122 new
123 info
124 novel baru
125 novel baru
126 novel baru
127 novel baru
128 new new novel
129 new novel
130 new new novel
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Novel New
105
Extra Part
106
Extra Part
107
Extra Part
108
Extra Part
109
Extra Part
110
Extra Part
111
Extra Part
112
Extra Part
113
Informasi
114
Extra Part
115
Extra Part
116
Extra Part
117
Novel New
118
New Novel
119
New New
120
new
121
new
122
new
123
info
124
novel baru
125
novel baru
126
novel baru
127
novel baru
128
new new novel
129
new novel
130
new new novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!