Bab 14

1 Bulan berlalu sejak menghilang nya Mora, bahkan sampai saat ini Aron dan Winda tidak pernah mencari keberadaan Mora sama sekali.

Pagi ini, Aron dan Winda mengunjungi Ibu panti yang sedang sakit.

Mereka menyempatkan menjenguk nya ke Rs yang dekat dengan perusahaan Aron.

"Mas, sekalian kita cek up kandungan ya. Soalnya udah jadwal cek" ucap Winda.

"Baiklah, kita akan ke Dokter Lia setelah menjenguk Ibu" balas Aron mengusap lembut perut Winda.

Winda menganggukan kepala, mereka lalu masuk ke ruangan Ibu panti.

"Ibu, apa kabar?" tanya Aron lembut.

"Baik, Nak" jawab Ibu panti lirih.

"Ya Tuhan, Aron bahkan tidak ada niatan untuk mencari keberadaan Mora. Dan Winda, dia seperti nya sedang hamil" batin Ibu panti dengan memejamkan mata.

Aron menghampiri Ibu panti, ia menghela nafas kasar dan menggenggam tangan Ibu panti lembut.

"Bu, maafkan Aron. Mora sendiri yang memilih untuk pergi dari Aron" ucap Aron pelan.

"Bukan Mora yang memilih pergi dari mu, tapi kamu yang menyuruh nya pergi dengan cara kamu berselingkuh dengan Winda" balas Ibu panti.

"Ibu sangat kecewa padamu Ron. Dulu, kamu sendiri yang membawa Mora pergi dari panti dengan menjanjikan nya ke bahagian, tetapi apa ini? Hanya sakit yang dia dapat setelah dia berhasil mendorongmu sampai mencapai ke suksesan" ucap Ibu panti.

"Dan kamu Winda, Ibu tau Mora itu selalu membantu mu sejak sekolah menengah Atas. Bahkan ia juga memberikan mu modal untuk usaha mu dan orangtua mu, tapi balasan mu sungguh sangat menjijikan.

Bahkan kalian dengan tega nya mengkhianati Mora sampai kamu hamil, Winda" ucap Ibu dengan penuh kekecewaan.

Aron melepaskan pegangan tangan pada Ibu, ia lalu berjalan ke arah Winda dan memeluk nya dengan hangat.

"Cukup Bu, tidak sepatutnya Ibu menghina kami karena kesalahan Mora. Mora sendiri yang memilih untuk pergi dari aku" balas Aron dengan nada tinggi.

"Apa kau bilang, kesalahan Mora? Dimana letak kesalahan Mora, Aron? Yang salah itu kalian" ucap Melisa penuh emosi.

"Kau jangan ikut campur anak kecil" hardik Aron menunjuk ke arah Melisa yang baru saja tiba di ruangan tersebut.

"Aku berhak ikut campur, karena kau sudah tega menyakiti Kakak ku, Aron" ucap Melisa dengan lantang.

"Dengar ini, aku akan mencabut semua dana yang selalu aku sumbangkan pada panti itu" ucap Aron dengan tegas.

"Silahkan, kami tidak membutuhkannya" balas Melisa dengan berani.

"Pergi kau dari sini, bawa juga wanita j****g itu dari sini" usir Melisa dengan bengis.

Winda mengepalkan tangan saat Melisa menyebut nya dengan wanita j****g.

"Lihat saja kau anak kecil, aku akan membalas mu" batin Winda dengan geram.

Aron lalu pergi dari sana dengan membawa Winda, ia cukup terkejut karena Melisa dan Ibu panti yang biasanya sangat baik dan lembut pada nya jadi kasar begitu.

*

Disini lah Aron, di ruang Dokter Lia. Ia dan Winda sedang memeriksa kandungan Winda yang sudah berusia 4 bulan.

Dokter Lia merasa sangat geram dengan Aron, ia tidak menyangka bahwa Aron bisa sebejad ini dan setega ini pada Mora.

"Semua nya baik-baik saja, bahkan Baby dan Ibu nya sangat sehat. Ini adalah resep vitamin untuk Istri anda Tuan Aron" jelas sang Dokter dengan memberikan secarcik kertas.

"Terimakasih Dok" ucap Aron dan Winda.

Setelah selesai semua nya, Aron menyuruh Frans untuk menebus obat tersebut dan ia sendiri langsung menuju ke mobil.

"Kamu mau ikut ke perusahaan, sayang?" tanya Aron pada Winda.

"Iya Mas, aku bosan jika terus di Rumah" jawab Winda manja.

"Yasudah, aku akan meeting nanti dan kamu tunggu saja di ruangan ku" ucap Aron lembut.

Winda menganggukan kepala nya, ia lalu merebahkan kepala nya pada dada bidang Aron.

"Tuan , ini obat nya" ucap Frans setelah duduk di kursi kemudi.

"Langsung ke perusahaan ya, Frans" balas Aron sambil mengambil obat tersebut.

"Baik Tuan" patuh Frans.

Frans melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang, ia fokus ke depan dengan wajah dinginnya.

Semenjak kejadian yang menimpa Nyonya Mora, ia memang masih bersama dengan Aron tetapi ia sangat berubah drastis.

Setelah sampai, Aron langsung membawa Winda ke ruangan nya.

"Kamu tunggu disini dulu ya, aku sama Frans ada meeting bersama perusahaan EA Company" ucap Aron lembut.

"Iya Mas, aku akan istirahat di kamar pribadi kamu kok" balas Winda.

Aron mengecup kening Winda dengan lembut, lalu ia dan Frans langsung ke ruangan meeting.

Disana sudah ada para petinggi perusahaan dan yang lainnya, hanya tinggal menunggu dari pihak perusahaan EA Company saja.

Aron membaca kembali berkas yang akan di bahas di meeting hari ini.

Ceklek.

"Maaf kami terlambat" ucap seorang wanita yang baru saja masuk.

"Tidak apa Nona, silahkan duduk" balas Frans ramah.

Aron langsung menatap kedua wanita yang saat ini sudah duduk di samping nya.

"Apa kabar anda Tuan Aron?" tanya salah satu dari mereka dengan penuh ketegasan.

"B baik" jawab Aron gugup.

"Afnan, Elisa" batin Aron

Ya kedua wanita tersebut adalah Afnan dan Elisa sahabat dari Mora.

Mereka memang mendirikan perusahaan sudah sejak dulu, dan saat ini perusahaan mereka bisa masuk pada jajaran perusahaan terbesar.

"Bisa di mulai" ucap Afnan dengan datar.

Aron menganggukan kepala, mereka lalu memulai meeting tersebut.

Perusahaan Aron bergerak di bidang perhiasan juga dan itu sama dengan perusahaan EA yang memang bergerak.di perhiasan , khusus nya di bagian berlian perusahaan Elisa dan Afnan lah yang terbaik.

Hingga 2 jam kemudian kesepakatan akhir nya usai, perusahaan mereka menjalin kerja sama.

Ceklek.

"Mas, aku bosan sekali kalau tidak ada kamu" rengek Winda yang baru saja masuk ke dalam sana.

Memang dari sebagian orang sudah keluar dari sana, hanya tinggal ada Frans, Aron , Elisa dan Afnan saja disana.

"Dan seperti nya Baby ingin makan, ayo kita makan siang dulu ini juga sudah masuk jam makan siang" ucap nya kembali tanpa sadar kalau disana ada oranglain.

"Woah jadi benar ya kalau kamu memang hamil, Winda" ucap Afnan dengan tersenyum miring.

Deg.

"A afnan, Elisa" ucap Winda dengan sangat kaget

"Ya ini kami, Winda" balas Elisa dengan tatapan penuh kebencian.

Glek.

Winda lalu berdiri dari duduk nya di atas pangkuan Aron, sangat kaget melihat kedua sahabat nya yang ada disana.

"Kalian itu sangat menjijikan ya, tidak tau malu juga" ucap Afnan dengan dingin.

"Aku kira kalian berpisah, eh ternyata kau hamil dan seperti nya sudah besar ya, padahal kalian baru menikah 3 bulan yang lalu" ucap Elisa dengan sinis.

"Mungkin Winda hamil di luar nikah" celetuk Afnan dengan santai.

Brak.

Aron menggebrak meja dengan kuat, ia tidak suka ada yang menghina Istri nya tersebut. Apalagi ini, mereka menghina nya tepat di hadapan dia sendiri.

.

.

Terpopuler

Comments

Umma Nazw28

Umma Nazw28

lhah... kena prank😳 aku pikir Afnan tu laki..😂

2024-02-27

0

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

Afnan itu cwe ??? Lho .. haha aku pikir cowok

2023-12-18

1

Veronica Maria

Veronica Maria

kalau winda jalang ya mgkn aja hamil duluan. secara pelakor kannnnn

2023-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Novel New
105 Extra Part
106 Extra Part
107 Extra Part
108 Extra Part
109 Extra Part
110 Extra Part
111 Extra Part
112 Extra Part
113 Informasi
114 Extra Part
115 Extra Part
116 Extra Part
117 Novel New
118 New Novel
119 New New
120 new
121 new
122 new
123 info
124 novel baru
125 novel baru
126 novel baru
127 novel baru
128 new new novel
129 new novel
130 new new novel
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Novel New
105
Extra Part
106
Extra Part
107
Extra Part
108
Extra Part
109
Extra Part
110
Extra Part
111
Extra Part
112
Extra Part
113
Informasi
114
Extra Part
115
Extra Part
116
Extra Part
117
Novel New
118
New Novel
119
New New
120
new
121
new
122
new
123
info
124
novel baru
125
novel baru
126
novel baru
127
novel baru
128
new new novel
129
new novel
130
new new novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!