Bab 15

"Apa, kamu tidak terima dengan perkataan kami? Kau akan menyesal Aron setelah nanti kau sadar siapa dia sebenarnya" ucap Afnan dengan menunjuk ke arah Winda.

"Diam kalian, kalian ini wanita yang terhormat tetapi kalian tidak menunjukan bahwa kalian wanita terhormat" ucap Aron dengan sinis.

"Kami ini apa adanya Aron, bukan wanita bermuka dua" balas Elisa santai.

Afnan dan Elisa lalu melangkah pergi keluar dari ruangan meeting tersebut.

"Menjijikan" bisik Afnan tepat di telinga Winda.

"Awas kalian" batin Winda menahan emosi.

Setelah kepergian Afnan dan Elisa, Winda menunduk dengan terisak pelan.

Aron yang mendengar isak tangis sang Istri pun langsung bangkit dari duduk nya.

"Jangan terlalu di pikirkan ya, biarkan saja mereka mau berbicara apapun juga" ucap Aron mengusap lembut pipi Winda.

"Iya Mas, apa anak buah mu belum mendapatkan kabar keberadaan Mora?" tanya Winda

"Belum sayang, bahkan sudah hampir seluruh pelosok di Negara A sudah mereka datangi tetapi hasil nya nihil" jawab Aron menghela nafas.

Winda memeluk Aron, ia mencoba untuk menenangkan Suami nya yang sedang gelisah.

"Cih, kalian pasangan yang sangat serasi sekali, sama-sama menjijikan" batin Frans

Frans lalu memilih untuk pergi dari sana, ia kadang muak dengan kelakuan Bos nya.

Tetapi Frans juga membutuhkan pekerjaan ini kalau dia tidak memikirkan Ibu dan Adik nya, dia sudah keluar sejak lama.

**

Afnan dan Elisa menjenguk Ibu panti terlebih dulu sebelum kembali ke kantor.

"Aku sangat jijik dengan mereka berdua, bisa-bisa nya Aron tertipu oleh Winda" ucap Elisa dengan menggelengkan kepala.

"Biarkan saja, kita lihat saja sampai dimana mereka akan bahagia di atas penderitaan Mora" balas Afnan dengan geram.

"Aku bersumpah, kalau Mora sampai tidak selamat aku akan membuat hidup Aron menderita" ucap Afnan kembali dengan mengepalkan tangannya kuat.

"Aku pun sama" balas Elisa.

Mereka menarik nafas dalam terlebih dulu agar emosi nya sedikit terkontrol.

Setelah itu, mereka berdua langsung saja masuk ke dalam ruangan Ibu panti.

"Assalamualaikum" ucap mereka berdua dengan senyum di wajah nya.

"Waalaikumsalam" balas Melisa, Wanda dan Ibu panti.

Afnan dan Elisa sangat kaget saat melihat wajah sembab dari Ibu panti dan Melisa.

"Ibu, kenapa wajah Ibu dan Melisa sembab?" tanya Elisa penuh khawatir.

Melisa lalu menghampiri sahabat Mora, ia memeluk Elisa dengan erat.

Dalam tangis nya, ia menceritakan semua kejadian saat Aron dan Winda datang kesana tadi pagi.

"Biarkan saja, Bu. Panti itu tidak akan kekurangan apapun seandainya Aron mencabut dana, karena kami berdua akan terus berusaha membuat Panti itu bercukupan" ucap Afnan dengan tegas.

"Kami juga tidak keberatan, Nak. Hanya saja Ibu kecewa dengan sikap Aron, dia seolah lepas tangan setelah apa yang terjadi" balas Ibu panti lirih.

"Nak, bagaimana keadaan Mora?" tanya Ibu panti.

Afnan dan Elisa kompak menggelengkan kepala dengan wajah sendu nya.

"Dia masih koma, Bu. Dia seperti enggan untuk bangun" lirih Afnan menundukan kepala.

"Ya Tuhan" ucap Ibu panti kembali meneteskan air mata nya.

"Ibu, do'akan selalu Mora ya. Kami juga sudah berusaha agar ia cepat sadar dan berkumpul bersama kita" ucap Elisa dengan tersenyum.

"Itu sudah pasti, Nak" balas Ibu panti.

Elisa dan Afnan lalu menatap Wanda dan Melisa bergantian.

"Segeralah bersiap, karena nanti malam kalian akan pergi ke Negara A untuk kuliah. Kami akan mengantarkan kalian" ucap Afnan tegas.

"Tapi bagaimana dengan Ibu, Kak?" tanya Wanda gelisah.

"Kalian jangan khawatirkan Ibu, Ibu besok juga sudah pulang dari sini. Pergilah, buat Ibu bangga pada kalian dan jika nanti Kakak Mora pulang , kalian sudah membuat nya bangga dengan kuliah yang benar" jawab Ibu panti lembut.

"Nanti akan ada orang yang menjaga Ibu, kalian pulanglah ke Panti untuk bersiap" ucap Elisa.

"Baik Kak" balas Wanda dan Melisa.

Setelah kepergian Wanda dan Melisa, Afnan duduk di dekat Ibu panti.

Elisa hanya berdiri di dekat Ibu panti saja, ia sangat menyayangi nya sama seperti Ibu nya sendiri.

"Bu, berjanjilah jangan seperti ini lagi, kami ikut sakit melihat Ibu begini" ucap Afnan sendu.

"Maaf ya sayang, Ibu hanya terlalu khawatir pada Mora" balas Ibu panti lirih.

"Ibu tenang saja, Mora akan baik-baik saja disana. Dia disana bersama dengan keluarga nya yang sangat menyayangi nya" ucap Elisa lembut.

"Iyaa Nak, kalian istirahatlah. Ibu tau kalau kalian lelah" ucap Ibu panti dengan mengusap lengan Elisa dan Afnan.

"Kami akan istirahat disini, Bu. Agar nanti tidak bolak-balik saat akan ke bandara" balas Afnan.

"Yasudah sana Istirahat" ucap Ibu panti.

Elisa dan Afnan menganggukan kepala, lalu Elisa menggelar karpet bulu yang empuk yang biasa di pakai oleh Melisa dan Wanda.

***

Sedangkan di belahan Dunia lainnya, terlihat Tuan Darma dan Nyonya Hesti sedang duduk di ruangan Rumah sakit.

Nyonya Hesti terus saja menggenggam erat tangan Mora yang sampai saat ini belum sadarkan diri.

"Nak, kapan kau akan bangun sayang? Mama sangat rindu padamu, Nak" gumam Nyonya Hesti dengan lirih.

"Bangunlah sayang, kami semua menunggu mu" ucap nya dengan sendu.

Lalu ia beranjak dari duduk nya, ia pindah ke sofa yang ada Suami nya disana.

"Mas, kenapa semua ini menimpa Putri kita ya" ucap Nyonya Hesti lirih.

"Sabar sayang, ini semua ujian untuk nya. Aku yakin kalau Mora itu wanita yang kuat, dia hanya sedang istirahat saja karena lelah" balas Tuan Darma lembut.

"Mas yakin kok, Mora akan bangun sebentar lagi" ucap nya kembali dengan memeluk sang Istri agar tenang.

Nyonya Hesti menyandarkan kepala nya pada pundak sang Suami, mereka sudah hampir 2 bulan di Rumah sakit tersebut, tetapi belum ada kemajuan sama sekali dengan kondisi Putri nya.

"Apa kamu sudah membalas kelakuan, Aron?" tanya Nyonya Hesti.

"Belum, biarkan saja dulu. Aku ingin Mora sendiri yang membalas perlakuan Aron padanya" jawab Tuan Darma.

"Aku akan mengubah Mora dengan pribadi yang kuat dan tangguh, dia akan menjadi pembisnis yang bengis walaupun dia wanita berhijab" ucap Tuan Darma kembali.

"Iya Mas,jangan biarkan dia menjadi wanita yang lemah dan gampang di tindas" balas Nyonya Hesti dengan tegas.

"Itu tidak akan mungkin, sayang. Karena Mora adalah keturunan Widiatma yang kejam" ucap Tuan Darma.

Roy hanya bisa diam mendengarkan percakapan kedua Tuannya tersebut, ia juga sangat yakin di diri Mora yang lembut dan baik pasti tersimpan sisi kejam dan bengis nya pada musuh.

Karena di diri Mora mengalir darah Tuan Darma yang terkenal sangat kejam pada musuh, dan itupun pasti ada di diri Mora.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Julia Juliawati

Julia Juliawati

buat pasangan pengkhianatan miskin biar tau rasa mrk

2025-02-28

0

Lina aja

Lina aja

ayo Mora bangun lah.....bangkit menjadi wanita yg tangguh

2022-12-29

3

Spurwani Nci

Spurwani Nci

aron bodoh kau akan dpt balasan dr mora

2022-10-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Novel New
105 Extra Part
106 Extra Part
107 Extra Part
108 Extra Part
109 Extra Part
110 Extra Part
111 Extra Part
112 Extra Part
113 Informasi
114 Extra Part
115 Extra Part
116 Extra Part
117 Novel New
118 New Novel
119 New New
120 new
121 new
122 new
123 info
124 novel baru
125 novel baru
126 novel baru
127 novel baru
128 new new novel
129 new novel
130 new new novel
131 new novel
132 novel baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Novel New
105
Extra Part
106
Extra Part
107
Extra Part
108
Extra Part
109
Extra Part
110
Extra Part
111
Extra Part
112
Extra Part
113
Informasi
114
Extra Part
115
Extra Part
116
Extra Part
117
Novel New
118
New Novel
119
New New
120
new
121
new
122
new
123
info
124
novel baru
125
novel baru
126
novel baru
127
novel baru
128
new new novel
129
new novel
130
new new novel
131
new novel
132
novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!