Bab 20

Aron melangkahkan kaki nya menuju ke ruangan nya, ia tidak membalas sapaan dari karyawan sama sekali, pikirannya sangat kacau.

"Masuk ke ruangan ku" ucap Aron pada Sekertaris nya.

Sekertaris tersebut langsung menganggukan kepala nya, ia mengikuti langkah kaki sang, Bos.

"Mulai saat ini kau akan menjadi Asistenku, dan carilah Sekertaris baru untuk menggantikan posisi mu" ucap Aron saat Dava sudah di hadapannya.

"Baik Tuan" balas Dava patuh.

"Kau boleh keluar" ucap Aron dengan memejamkan mata nya.

Dava menganggukan kepala nya dan pergi dari sana.

Sedangkan Aron, ia menenggelamkan kepala nya di atas meja ruang kerja.

Brak.

"Argh pusing sekali kepala ku" teriak Aron dengan frustasi.

***

Malam hari nya, Afnan dan keluarga Frans baru saja melakukan malam bersama.

Mereka duduk di halaman belakang dengan beralaskan tikar.

Semilir angin yang sejuk menerpa mereka yang memang sedang istirahat setelah selesai membersihkan Rumah nya.

"Apa kamu akan pulang, Nak?" tanya Ibu pada Afnan.

"Iyaa Bu, tapi aku akan pulang ke panti asuhan saja" jawab Afnan lembut.

"Kak , menginap saja disini sekalian aku nanti akan melihatkan hasil karya ku" bujuk Fira dengan tatapan memohon.

"Baiklah kalau begitu" balas Afnan dengan tersenyum.

"Yeay" ucap Fira dengan bahagia.

Afnan tersenyum kecil melihat ke antusiasan di wajah Fira, ia lalu menyerahkan beberapa contoh desain yang di minta klien.

Sedangkan Frans, ia sedang membantu Afnan memeriksa beberapa berkas yang memang di bawa oleh Afnan untuk di kerjakan di Rumah.

"Sayang" panggil Frans.

Afnan menengok ke arah belakang dan tersenyum kecil saat mendengar panggilan dari Frans.

"Ada apa?" tanya Afnan.

"Lihatlah, ini ada kejanggalan di berkas bagian ke uangan" jawab Frans.

Afnan meninggalkan Fira yang sedang fokus pada kertas dan pesnsil, lalu ia menghampiri Frans.

"Manaa?" ucap Afnan dengan meminta berkas tersebut.

"Lihatlah, ini lumayan banyak nya dan aku yakin bahwa mengalir ke rekening nya pribadi" jelas Frans.

Afnan melihat nya dengan teliti, ia begitu kaget saat menyadari memang ada yang janggal dengan laporan tersebut.

"Ya Tuhan, untung saja segera terbongkar kalau tidak perusahaan akan rugi besar dengan semua ini" ucap Afnan dengan lemas.

Frans tersenyum kecil, lalu ia mengambil kembali berkas tersebut dari tangan Afnan.

"Kau istirahatlah, biar aku yang cari tahu dan nanti hasil nya akan aku kasih ke kamu" ucap Frans lembut.

Afnan menganggukan kepala nya, ia lalu duduk di samping Frans dengan menyenderkan kepala nya di bahu Frans.

Ibu menggelengkan kepala nya, ia tersenyum kecil melihat Frans dan Afnan.

Hampir tengah malam, Frans, Afnan dan Fira baru menyelesaikan pekerjaannya.

Afnan sangat puas melihat hasil desain dari Fira, ia yakin bahwa hasil nya ini akan memuaskan klien mereka.

"Istirahatlah, ini sudah malam" ucap Frans memeluk Afnan lembut.

"Heem, aku sudah mengantuk sekali dan esok pagi harus menjemput Elisa ke Bandara" balas Afnan dengan membalas pelukan Frans.

"Ya Tuhan, manja sekali" olok Fira dengan melongos pergi.

Afnan hanya terkekeh dan terus saja memeluk tubuh Frans dengan nyaman.

Ia bahkan sudah beberapa kali menguap di pelukan Frans.

"Ayo Kak Afnan, nanti saja kalau sudah menikah nemplok lagi nya" kekeh Fira dengan berlari dari sana.

"Ck, anak itu" ucap Afnan dengan menggelengkan kepala nya.

Lalu Afnan dan Frans naik ke lantai atas, Frans menyuruh Afnan agar masuk terlebih dulu ke dalam kamar nya, setelah itu baru ia yang masuk.

"Selamat malam" ucap Frans dengan lembut.

"To" balas Afnan dengan setengah sadar.

Frans terkekeh dan pergi dari kamar Adik nya tersebut, ia lalu masuk ke dalam kamar nya sendiri.

***

3 Bulan Kemudian.

Di sebuah Rumah sakit yang ternama, terlihat Aron yang sedang menunggu di depan operasi.

Winda mengalami pendarahan yang hebat , ia sampai harus di larikan ke Rs karena kondisi nya sangat lemah.

"Kenapa ini semua harus terjadi, bahkan usia kandungan Winda baru saja 7 bulan. Ya Tuhan, kenapa harus seceroboh ini Winda" gumam Aron dengan khawatir, panik dan juga emosi.

Aron mendapatkan laporan dari Art, bahwa Winda terjatuh di kamar mandi yang sampai membuatnya mengalami pendarahan.

Ceklek.

Pintu ruangan terbuka, Aron langsung saja menghampiri Dokter Lia.

"Bagaimana keadaan bayi nya, Dok?" tanya Aron dengan harap cemas.

"Baik-baik saja, Tuan. Tetapi bayi anda prematur dan harus di letakan dulu di inkubator karena terkena racun dari air ketuban" jawab Dokter Lia.

Aron langsung menunduk, ia merasa sangat geram pada Winda yang terlalu ceroboh.

"Boleh saya melihat nya?" tanya Aron.

"Boleh Tuan, silahkan ikuti perawat tersebut" jawab Dokter Lia.

Aron lalu mengikuti perawat yang akan membawa nya kepada Putri nya tersebut.

"Silahkan Tuan" ucap perawat tersebut dengan ramah.

"Hemm" balas Aron dengan langsung saja masuk ke dalam ruangan tersebut.

Aron menatap Bayi perempuan yang sangat mirip dengan nya, ia meneteskan air mata tatkala badan Bayi tersebut penuh dengan alat Rs.

"Hai cantik, kau harus berjuang demi Ayah ya. Ayah tunggu kamu sampai kuat, Nak" ucap Aron dengan lembut.

Lalu Aron keluar dari ruangan tersebut, ia akan menemui Winda yang masih belum sadar.

Aron melangkahkan kaki nya dengan gontai, ia tidak bisa memungkiri bahwa ia juga sama khawatir nya pada Winda.

Ceklek.

Aron langsung menghampiri ranjang pasien, ia menatap Winda yang masih memejamkan mata nya.

"Cepatlah sadar, sayang" bisik Aron dengan lembut.

Lalu Aron duduk di kursi yang ada disamping tempat tidur tersebut, ia menggenggam tangan Winda dengan lembut.

*Tok

Tok*

"Masuk" ucap Aron.

"Ada apa, Dav?" tanya Aron saat melihat Dava masuk ke ruangan sang Istri.

"Tuan, nanti sore ada meeting dengan WidiatmaGroup di Restoran X" ucap Dava dengan menundukan kepala nya.

Aron menghela nafas kasar lalu ia menganggukan kepala nya, proyek yang ia kerjasamai dengan Tuan Darma memang sudah akan selesai dan hari ini juga ia harus membuat laporan.

"Kau urus berkas laporan dan semua nya, nanti Sore jemput aku disini ya. Terus kau bawa Bibi Art di mansion untuk menjaga Winda nanti" balas Aron

"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi dulu untuk pulang" pamit Dava sopan.

Aron menganggukan kepala nya.

Setelah itu, Aron melihat jam di lengan nya yang menunjukan angka 2.

"Ah aku lelah sekali, aku akan istirahat terlebih dulu sebelum pertemuan itu" gumam Aron.

Aron lalu melangkah ke arah sofa, ia akan tidur terlebih dulu.

*

Sore hari nya, Aron dan Dava sudah siap untuk pergi ke Restoran X.

"Bi, jika nanti Winda sadar tolong bilang kalau saya sedang rapat" jelas Aron.

"Baik Tuan muda" balas Bibi patuh.

Aron dan Dava melangkah keluar dari sana, mereka langsung saja masuk ke dalam lift untuk menuju ke basemen.

"Cepatlah membawa mobil nya , kita takut terlambat Dav" ucap Aron yang segera masuk ke dalam mobil.

"Iya Tuan" balas Dava.

Dava langsung saja melajukan mobil nya dengan kecepatan yang agak tinggi, ia melihat waktu nya yang memang sebentar lagi.

Tak lama kemudian, mereka sampai di Restoran tersebut dan langsung saja masuk ke dalam.

Setelah mengetahui ruangan yang sudah di pesan pihak Widiatma.

Ceklek.

"Maaf kami terlambat" ucap Aron dengan tak enak.

"Tidak apa Tuan, Nona muda juga masih ada di toilet" balas Roy yang langsung saja mempersilahkan Aron dan Dava duduk.

Tap

Tap

"Nona muda" ucap Roy dengan sopan.

Aron dan Dava bangkit dari duduk nya dan membalikan badannya.

Deg

Deg

"Mora" ucap Aron dengan lirih.

"Nona Mora" ucap Dava tersenyum ramah.

.

.

Jangan lupa Vote dan hadiah nyaa ya, Readers. Udah senin nih🥳

Terpopuler

Comments

Julia Juliawati

Julia Juliawati

dasar g pny otak anaknya yg dr mora meninggal dia g sedih

2025-03-01

0

Haerul Anwar

Haerul Anwar

mampus Lo anjing

2024-09-25

0

YuWie

YuWie

masih baik2 saja ternya hamilnya si winda..dan perusahaan aron jg msh jaya..hmmm

2023-09-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Novel New
105 Extra Part
106 Extra Part
107 Extra Part
108 Extra Part
109 Extra Part
110 Extra Part
111 Extra Part
112 Extra Part
113 Informasi
114 Extra Part
115 Extra Part
116 Extra Part
117 Novel New
118 New Novel
119 New New
120 new
121 new
122 new
123 info
124 novel baru
125 novel baru
126 novel baru
127 novel baru
128 new new novel
129 new novel
130 new new novel
131 new novel
132 novel baru
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Novel New
105
Extra Part
106
Extra Part
107
Extra Part
108
Extra Part
109
Extra Part
110
Extra Part
111
Extra Part
112
Extra Part
113
Informasi
114
Extra Part
115
Extra Part
116
Extra Part
117
Novel New
118
New Novel
119
New New
120
new
121
new
122
new
123
info
124
novel baru
125
novel baru
126
novel baru
127
novel baru
128
new new novel
129
new novel
130
new new novel
131
new novel
132
novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!