Episode 17

Happy reading...

Selly tidak senang atas pernikahan nya dan sering sekali protes pada leon, saat ia merasa marah ia akan mengusir laki - laki yang berstatus suami nya itu keluar dari kamar mereka.

sudah menjadi tradisi dalam keluarga kelas atas untuk menikahkan putra atau putri mereka demi menjalin kerja sama bisnis, begitu pun juga dengan pernikahan leon dan selly.

status keluarga selly tidak sebanding dengan keluarga monic ataupun alexander, sudah menjadi keberuntungan bagi keluarga selly bisa menjalin kerja sama bisnis dengan menikahkan putri mereka yaitu selly pada putra tertua keluarga scott yaitu leon

tapi selly merasa sangat tidak puas karena sudah menikah dengan leon, menurut nya leon tidak seperti alexander yang bekerja di kantor dan mengurusi perusahaan keluarga nya namun justru ia hanya bekerja sebagai dokter di rumah sakit umum. itu sebab nya mereka bertengkar.

"kau sangat beruntung memiliki istri seperti anna. dia baik, lembut, patuh dan tidak pernah mengeluh. jika di bandingkan dengan istri ku yang seperti singa betina itu aku lebih baik memilih memiliki istri seperti anna" ucap leon sambil membayangkan istri nya seperti anna

"kak jangan lupa yang kau bicarakan adalah istri ku yang berarti ia adalah adik ipar mu, jadi hentikan lah angan - angan mu itu!" ucap alexander dengan diingin sambil mengerut kan kening nya, entah mengapa ia merasa tidak nyaman saat ada orang lain yang membicarakan istri nya apalagi sampi berani membayang kan nya.

leon hanya terkekeh mendengar ucapan sang adik

"oh ya! hari ini anna sangat luar biasa ya, dia bisa membuat keluarga lawles sampai hilang muka, apa dia takut menyinggung keluarga lawles?" tanya leon

"anna adalah istri ku jadi jika ada yang berani menyakiti nya maka akan berurusan dengan ku" jawab alexander dengan penuh percaya diri

"ku rasa mereka tidak akan menganggap nya seperti itu karena melihat dari sikap mu yang acuh tak acuh pada anna membuat ia di remehkan, tidak heran jika keluarga lawles akan menyakiti nya tanpa mempertimbang kan status nya sebagai istri mu" jelas leon dengan nada cemooh

alexander tampak mempertimbangkan ucapan sang kakak tapi karena ego nya yang tinggi membuat nya tidak ingin mengakui itu. ia selalu saja menutup mata terhadap perlakuan orang - orang kepada sang istri menurut nya selama ia bisa memenuhi tanggung jawab nya pada anna, ia tidak peduli bagaimana wanita itu menjalani kehidupan nya.

tapi alexander tiba - tiba saja teringat akan tatapan kebencian di mata biru milik anna itu saat tadi mereka bertengkar namun segera ia tepis.

...........

pagi ini alice bangun dengan perasaan kosong ketika mendapati diri nya di tempat asing, ia menutup mata nya lagi untuk mengumpulkan kesadaran nya lalu ia membuka mata nya kembali dan menatap sekeliling kamar tersebut.

entah bagaimana semalam ia bisa tertidur setelah bertengkar dengan alexander bahkan kasur di sisi nya saja masih dingin yang menandakan laki - laki itu semalam tidak tidur di kamar ini.

alice mendengus dengan malas menuju kamar mandi ia tidak peduli di mana laki - laki itu tidur semalam, toh di rumah sebesar ini pasti memiliki banyak kamar.

setelah beberapa menit alice pun keluar dari kamar nya dengan memakai pakaian yang kemarin ia pakai. alice terpaksa memakai baju tersebut karena tidak ada baju wanita di lemari alexander selain baju laki - laki itu

alexander sungguh tidak perhatian sama sekali pada 'istri' nya untuk sekedar membelikan nya pakaian saja tidak ada.

alice terus menggerutu dalam hati nya sambil berjalan menuruni tangga ke lantai satu bahkan para pelayan melirik pakaian nya dengan tatapan menghina serta melewati nya dengan acuh tak acuh, ia tidak memperdulikan hal itu dan terus berjalan menuju ruang makan saat ini cacing di perut nya sudah berdemo untuk segera di beri makan.

di ruang makan sudah ada selly yang sedang memerintah kan para pelayan untuk segera menyiapkan makanan di atas meja, saat alice datang ia pun mendongak kan kepala nya melirik ke arah pakaian yang di kenakan oleh alice dengan tatapan menghina dan langsung mengalihkan pandangan untuk mengabaikan keberadaan alice.

alice yang melihat itu pun tidak peduli dan ia langsung duduk di salah satu kursi di meja makan, di karenakan peran nya sekarang sebagai 'anna' maka ia tidak akan malu - malu untuk bergabung dalam acara sarapan pagi ini bersama keluarga scott.

ia melihat menu sarapan yang penuh dengan protein dan juga kalori di atas meja. ada banyak berbagai menu daging, telur goreng dan roti panggang serta tak tertinggal juga sayur - sayuran nya yang hampir memenuhi sebagian meja makan.

'aku tidak yakin makanan sebanyak ini akan habis' batin alice

"nyonya anna, apa anda ingin secangkir teh?" tawar seorang pelayan perempuan dengan senyum ramah sambil memegang teko teh

alice menoleh dan menyodorkan cangkir teh nya sambil sedikit tersenyum kepada pelayan itu, ia tidak akan kasar pada orang yang menghargai nya.

pelayan perempuan itu pun langsung menuangkan teh tersebut ke cangkir alice, saat ia menuangkan teh itu ia pun dengan sengaja menumpahkan sedikit teh hingga mengenai punggung tangan alice

"akh!" ucap alice mengerang sambil menjauh kan tangan nya dari teko yang di pegang oleh pelayan itu

"ada apa?" tanya selly sambil menoleh kearah alice dengan tidak senang

"maafkan saya, nyonya! saya tidak sengaja" jawab pelayan itu dengan tatapan pura - pura menyesal

alice menatap pelayan itu dengan tatapan dingin sambil mengusap punggung tangan nya yang terkena air panas itu. terlihat jelas ekspresi puas di wajah pelayan itu.

"ah! hanya masalah kecil" ucap selly acuh

alice memaki orang - orang tersebut di dalam hati nya. dari perlakuan mereka ia bisa tau bahwa hidup anna sangat lah menderita walaupun ia memiliki banyak uang dari suami nya tapi tidak membuat status nya di hormati oleh orang lain bahkan seorang pelayan pun dengan lancang meremehkan nya.

' sial! pelayan rendahan ini berani sekali pagi - pagi sudah mau cari masalah dengan ku' batin alice dengan raut wajah kesal

"nyonya! apa ada masih ingin teh?" tanya pelayan itu sengan senyum miring di wajah nya

"iya" ucap alice dengan memaksakan senyum nya semanis mungkin sambil mengangkat cangkir nya itu ke arah sang pelayan

pelayan itu menatap alice dengan tatapan mencibir. ia mendengar cerita dari teman sesama pelayan nya yang mengatakan bahwa anna sudah berubah semenjak wanita itu hilang ingatan, ternyata semua cerita itu hanyalah bohong semata.

bukti nya wanita itu masih sama seperti dulu memendam keluhan nya untuk bisa bertahan di rumah ini meskipun seorang palayan menindas nya

ketika pelayan itu menuangkan teh ke cangkir nya, senyum di wajah alice seketika berubah menjadi dingin saat cangkir di tangan nya meluncur ke bawah hingga mengenai kaki pelayan itu.

"akhhh" jerit pelayan itu hingga menarik perhatian selly dan juga beberapa pelayan di ruang makan tersebut

"ada apa lagi ini?" tanya selly dengan raut wajah kesal menatap ke arah alice dan juga pelayan itu

"kakinya..." ucap seorang pelayan yang menyajikan makanan di atas meja sambil menutup mulut nya karena merasa ngeri melihat kaki pelayan yang berada di sebelah alice itu, kaki pelayan itu berdarah dengan pecahan cangkir yang berserakan di lantai bahkan ada pecahan yang tertancap di kaki nya.

"ups! sorry aku tidak sengaja" ucap alice dengan ekspresi polos

"kau...!" ucap pelayan itu dengan siap membalas alice dengan sebuah tamparan

"apa yang sedang kau lakukan?" ucap seseorang dengan suara berat yang berhasil menghentikan tangan pelayan itu

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Andra Bil

Andra Bil

lanjut thor semangat

2022-01-06

1

Lintang Bahar

Lintang Bahar

up yang banyak thor terima kasih

2022-01-06

1

𝚌𝚑𝚎𝚗

𝚌𝚑𝚎𝚗

lanjut thorrr

2022-01-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!