”Guru! Ajari aku cara membuat mantra pengusir arwah!” ucap Shen Qingxian saat keduanya tengah beristirahat di dekat sungai.
Zhen Xing langsung menyemburkan air yang baru saja diminum olehnya. Ia menatap Shen Qingxian dengan perasaan terkejut dan bertanya, ”Hei! Kau tidak salah bicara? Mungkinkah kau sedang kerasukan? Atau, sesuatu telah membentur otakmu?” tanya Zhen Xing dengan bingung.
”Aku serius!” jawab Shen Qingxian dengan wajah yang terlihat serius. ”... Aku ingin mempelajari mantra pengusir arwah itu sekarang. Sebelumnya, aku melihat ada banyak arwah pendendam yang berada di atas pundak Guru dan ada kepala manusia yang membuatku terjatuh. Saat aku membawa kepala itu pada arwah yang berada di belakang Guru, tiba-tiba saja aku berada di sebuah ruangan gelap dan aku berbicara dengan hantu seorang Jenderal yang bernama Wu Yuan. Namun, anehnya dia malah mengatakan kalau aku adalah reinkarnasi dari Kaisar terdahulu.”
Zhen Xing merasa bahwa apa yang diucapkan oleh Shen Qingxian adalah kebenaran. Namun, karena ia tidak ingin mengurus hal itu apalagi mengenai arwah pendendam yang selalu menempel padanya, ia pun menjadi abai dan tak menghiraukan perkataannya.
”Haah,... Mana mungkin itu terjadi. Qingxian, pikirkan perkataanku ini. Dan jika bisa, ingatlah untuk selama-lamanya. Kau itu bukanlah reinkarnasi dari Kaisar terdahulu. Jika kau bertemu dengan arwah pendendam dan mereka memanggilmu Xinhua, sebaiknya kau abaikan keberadaan mereka. Semua ini dilakukan demi kebaikanmu sendiri.” ucap Zhen Xing dengan pelan.
Untuk pertama kalinya, Shen Qingxian merasa terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Zhen Xing padanya. Ia sempat terdiam beberapa saat untuk memikirkannya. Lalu kemudian, Zhen Xing mengeluarkan sebuah gulungan kertas dari balik jubahnya. Ia pun memberikan gulungan tersebut pada Shen Qingxian dan berkata, ”Untuk mempelajari mantra pengusir arwah, kau harus mengikuti semua yang ada di dalam gulungan ini. Kau mengerti?”
Shen Qingxian tersentak kaget dan ia pun mengambil gulungan itu darinya. ”... Apakah aku harus mempelajarinya sendiri?” tanya Shen Qingxian setelah ia membuka gulungan tersebut.
”Hah? Kau ingin terus diajari? Mantra seperti ini sangat mudah dilakukan! Bahkan orang biasa saja bisa mempelajarinya dalam semalam! Seharusnya, kau bisa lebih cepat dari mereka 'kan?” ucap Zhen Xing dengan sedikit keras padanya.
Shen Qingxian menatapnya dengan ragu dan bertanya, ”Benarkah mereka bisa melakukannya dalam semalam?”
Zhen Xing langsung menjawab, ”Kalau tak percaya, tanyakan saja pada mereka! Aku akan pergi! Kau jangan kemana-mana sampai aku kembali!” ucapnya sambil berjalan kembali ke dalam hutan.
Shen Qingxian yang melihatnya pergi hanya terdiam sambil bergumam, ”Ucapannya perlu diragukan. Memangnya ada yang seperti itu?”
Sementara ini, di lapangan perburuan Istana langit. Li Rui tampak sedang mengawasi seekor ular raksasa yang sedang tertidur. Ia sama sekali tak menyangka ular itu memiliki ukuran yang sangat besar. Ia bahkan mengira hewan ini bukanlah hewan sihir melainkan monster yang memiliki kemampuan luar biasa. Kini, ia tahu mengapa Zhen Yue menyuruhnya untuk mengambil satu buah kristal hewan sihir milik seekor ular yang ada di sini. Jika ia tahu kalau besarnya sampai seperti ini, ia mungkin tidak akan pernah meremehkannya.
”Kak Yue bilang jika aku menyerangnya dengan panah beracun maka, itu akan mempengaruhi kualitas kristalnya. Memang tak ada pilihan lain selain menodai pedang yang sudah dibersihkan.” batin Li Rui yang membuka kembali pedangnya.
Namun, saat ia membuka pedangnya, ular itu terbangun dengan tiba-tiba dan langsung mengangkat kepalanya. Melihat hal itu, Li Rui menjadi sangat terkejut dan ia pun kembali bersembunyi di balik batang pohon besar.
”Dia memiliki pendengaran dan penglihatan yang sangat tajam. Jika terus seperti ini, aku tak memiliki kesempatan untuk menyerangnya.” batin Li Rui yang terus melirik ke sisi kanan dan kiri. Ia merasa sangat lega karena ular itu tak menyadari keberadaannya. Ia menghela nafasnya dan mencoba berpikir cara untuk mengalahkannya dengan cepat.
Namun, tak sampai di sana. Kepala ular itu tiba-tiba saja muncul di depan wajahnya. Dengan tubuhnya yang memanjang, ular itu berdesis dan menggerakkan ujung ekornya seakan memberikannya satu peringatan.
”Sekarang aku harus apa? Menyerangnya secara tiba-tiba atau pergi sampai ada kesempatan untuk menyerangnya?” batin Li Rui sambil bergerak dengan perlahan, menjauh dari tatapan ular.
Tak lama setelahnya, ia pun akhirnya melepas pedangnya dan bergerak melesat ke arah ular tersebut. Ia mengayunkan pedangnya namun, dengan mudahnya ular itu langsung menghindar dan menabrakkan kepalanya pada tubuh Li Rui hingga membuatnya terlempar.
Li Rui jatuh mendarat tepat di pinggir sebuah tebing. Terus memegang pinggangnya yang terluka dan mengangkat pedangnya kembali. Tak lama, ular itu pun kembali dengan gerakan yang sangat cepat. Li Rui langsung berlindung di balik sebuah batu besar yang berada di sana. Ia mengambil sesuatu dari dalam jubahnya dan ia pun merasa aneh dengan isinya. Tak lama, ia mengeluarkan sebuah kertas mantra pengunci yang tak diketahui darimana asalnya.
”Apakah kak Yue yang memasukkannya? Rasanya aku tidak memiliki kertas ini?” batin Li Rui yang terlihat bingung.
Lalu kemudian, ular besar itu muncul kembali dari dalam hutan dan bersiap untuk menjatuhkan Li Rui ke dalam jurang. Dengan gerakan cepat, Li Rui langsung menggunakan mantra tersebut untuk mengunci pergerakan ular besar yang akan membunuhnya. Lalu, muncul beberapa rantai dari dalam tanah dan rantai tersebut langsung mengikat tubuh ular dengan sangat kuat bahkan membuatnya tak bisa bergerak sama sekali.
”Hanya seperti itu saja? Aku pikir ular ini bisa menghindar serangan yang tadi.” gumam Li Rui yang berjalan menghampirinya dan berhenti tepat di bagian bawah kepala ular tersebut. ”... Kristal hewan sihir berada di dalam tenggorokannya. Aku harus segera mengambilnya agar semua ini cepat selesai.”
Li Rui langsung membelah leher ular tersebut. Ia merogoh daging ular tersebut dan mengambil sebuah benda kecil yang tersimpan di dalamnya. Setelah mendapatkannya, ia pun mengeluarkannya dan melihat bentuk dari kristal hewan sihir yang berukuran sangat kecil dan berwarna ungu.
”Haah,... Pakaianku jadi berlumuran darah seperti ini. Mungkin memakai pakaian hitam bisa lebih baik daripada memakai pakaian putih yang mudah kotor.” gumam Li Rui yang terlihat kesal.
***
”Aku sudah memprediksi kemampuannya. Dia itu sangat lemah! Maka dari itu, aku meletakkan mantra pengunci milikku ke dalam jubahnya. Jika aku tidak meletakkannya, mungkin dia sudah mati karena jatuh dari atas jurang.” ucap Zhen Yue pada Helan Zhi saat keduanya berada di dalam ruangan kosong yang hanya diisi dengan meja duduk serta beberapa lampu saja.
”Begitu ya. Tak ku sangka dia akan selemah ini. Lalu, apakah kau sudah memikirkan apa saja yang harus kau ajarkan padanya?” tanya Helan Zhi setelah ia memikirkannya.
Sambil menaruh gelasnya kembali, Zhen Yue menjawab, ”Tentu saja. Aku akan mengujinya sebentar. Jika aku sudah merasa yakin, aku akan mengajari semua hal yang aku tahu.”
Helan Zhi tersenyum padanya dan menjawab, ”Aku percayakan dia padamu, Zhen Yue.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments