Chapter. 07 - Di Luar Penglihatan Manusia

”Hei! Anak muda bukankah dia itu sangat menyebalkan? Mengapa kau tidak berlatih dan membunuhnya suatu saat nanti?” ucap Yin Zhi sambil mengulurkan tangannya pada anak muda di depannya.

Li Rui langsung menatap matanya. Ia tampak terkejut setelah ia melihat ada satu orang pejabat istana langit yang mau peduli padanya apalagi, orang ini tampak tidak sedang menertawainya. Namun, karena perlakuan buruk yang dialaminya selama ia berada di Sekte membuatnya menjadi seseorang yang enggan untuk menerima kebaikan orang lain.

”Aku baik-baik saja. Terima kasih.” ucapnya sambil berdiri kembali tanpa menerima uluran tangan Yin Zhi. Setelah itu, ia pun segera berjalan meninggalkan tempat tersebut.

”Apakah kau selalu mendapatkan perlakuan yang tidak adil? Apakah semua orang menganggapmu ini lemah?” ucap Yin Zhi yang membuat langkah Li Rui seketika terhenti.

Li Rui menoleh sedikit ke arahnya dan berkata, ”Silahkan tertawakan aku sepuasnya. Kau tidak akan membuatku berubah.” ucapnya sambil berjalan kembali menuju suatu tempat.

”Haah,... Jadi dia lebih memilih untuk menahannya daripada harus bertindak serius. Aku kira aku menemukan peluang untuk menjatuhkannya segera. Mungkin, memanfaatkan kematian adiknya tidak ada salahnya.”

Sementara, keesokan harinya Zhen Xing berjalan pergi menuju desa Sanyuan yang berada di pegunungan Shoki bersama dengan Shen Qingxian yang merasa sangat ingin menemui keluarganya yang sudah mati. Ia tidak berpikir kalau Shen Qingxian begitu memaksanya untuk pergi.

”Haah, lagi-lagi aku harus tidur di jalanan padahal baru saja aku menikmati tempat tidur yang empuk dan harum.” keluh Zhen Xing saat keduanya berjalan melewati jalan setapak yang berada di tengah hutan.

”Kenapa Guru begitu nyaman berada di sana? Aku bahkan merasa tidak nyaman karena ada banyak orang yang berbicara bahkan saat malam tiba. Selain itu, aku juga melihat bayangan bayangan hitam yang terkadang melesat melewati jendela kamarku. Aku rasa, penginapan itu bukanlah penginapan biasa.” ucap Shen Qingxian yang menjelaskan kejadian saat ia berada di penginapan tersebut.

Zhen Xing merasa aneh dengan apa yang barusan dikatakan oleh Shen Qingxian padanya. Ia mengatakan bahwa ada banyak orang yang berbicara saat malam sedangkan saat itu, Zhen Xing sama sekali tidak mendengar satupun suara yang terdengar di telinganya. Penginapan itu juga selalu sepi dan hening saat malam. Tak ada satupun bayangan hitam yang melintas melewati jendelanya. Selain itu, ia juga tidak merasakan keberadaan arwah kebencian yang berada di dekatnya.

”Mungkinkah karena ia memiliki sisi tergelap yang sangat besar? Sebenarnya, aku juga merasa sedikit penasaran dengan kedua orang tuanya. Dalam darahnya, dia memiliki garis keturunan klan Iblis yang langka. Pantas saja dia menjadi incaran banyak arwah kebencian.” batin Zhen Xing yang memikirkannya.

”Guru! Mengapa menatapku seperti itu?” tanya Shen Qingxian setelah ia terus ditatap serius dan Zhen Xing.

Zhen Xing merasa terkejut. Ia pun segera mengalihkan perhatiannya ke sisi lain dan berkata, ”T~ tidak apa-apa. Aku hanya merasa aneh saja dengan ceritamu. Sepertinya. Kau ini terlalu banyak berhalusinasi.”

”Eh?! Apa maksudmu? Aku tidak pernah berhalusinasi! Semuanya benar-benar terjadi!” ucap Shen Qingxian. ”Kemarin itu, apakah guru tidak melihat kepala manusia yang terkubur di tanah? Benda itu benar-benar nyata namun, setelah aku mencoba untuk mengangkatnya, ternyata tubuhnya terkubur di dalam tanah dan kepalanya tidak bisa kuambil.”

”Kau ini aneh-aneh saja! Aku tidak pernah melihatnya!” ketus Zhen Xing.

”Hah? Mengapa Guru tidak melihatnya? Padahal jelas-jelas kepala itu berukuran sangat besar bahkan terlihat dari dalam rumput panjang. Apakah Guru tidak pernah memperhatikannya?” ucap Shen Qingxian dengan heran.

Zhen Xing berjalan mendahuluinya dan berkata, ”Berbicara denganmu hanya akan membuatku gila! Sebaiknya tutup mulutmu!”

”Tunggu! Guru!” seru Shen Qingxian yang langsung berlari menghampirinya.

Saat Shen Qingxian berjalan di sebelahnya, Zhen Xing mulai memperhatikannya dengan serius. Ia mulai merasa aneh dengan semua hal yang dikatakan oleh Shen Qingxian padanya. Beberapa kejadian menyeramkan selalu dialami oleh Shen Qingxian seorang diri.

”Sekarang aku mulai mengerti. Mengenai bayangan hitam, suara-suara penduduk yang tidak diketahui asalnya dan kepala manusia yang terkubur di dalam tanah. Lalu, munculnya hewan sihir yang datang menyerang Qingxian, semua itu bukanlah kebetulan melainkan disengaja. Kepala manusia yang terkubur di bawah tanah, pasti mengundang hewan sihir itu untuk datang kemari. Tujuannya, tidak lain adalah untuk membunuhnya selagi ia tidak mengetahui apapun.” batin Zhen Xing yang memikirkannya.

”Guru!” seru Shen Qingxian sambil menarik pakaian Zhen Xing. ”... Di sana ada seseorang. Orang itu dipenuhi dengan bayangan gelap.”

Zhen Xing terkejut dan langsung melihat ke arah yang Shen Qingxian tunjuk. Namun, tampaknya hanya Shen Qingxian yang mampu melihat orang itu dengan jelas. Hal ini tentu membuat Zhen Xing merasa sangat bingung dan penasaran mengapa hanya Shen Qingxian yang mampu melihatnya.

Zhen Xing menarik tangan Shen Qingxian dan langsung berbalik sambil berkata, ”Ayo kita cari tempat lain.”

Namun, saat keduanya berbalik, tiba-tiba saja muncul seekor hewan sihir yang sedang berdiri di depan mereka. Hewan sihir itu adalah seekor laba-laba raksasa yang tingginya melebihi seekor gajah.

”Kejadiannya semakin bertambah parah. Semua hal aneh yang dilihat oleh Qingxian akan berubah menjadi hewan sihir yang sangat berbahaya. Jika dia terus membuka matanya maka, kami tidak akan pernah sampai ke desa Sanyuan.” batin Zhen Xing yang memikirkannya.

”Qingxian! Aku ingin selama kita berada di dalam perjalanan, kau harus menutup matamu.” ucap Zhen Xing yang membuat Shen Qingxian merasa terkejut.

”Tapi, bagaimana aku bisa melihat nanti? Jika ada musuh yang menyerang, aku pasti akan kalah dalam sekali serang.” jawab Shen Qingxian.

”Ini hanya sebentar saja.” ucap Zhen Xing yang langsung menutup kedua mata Shen Qingxian menggunakan sehelai kain hitam. ”Untuk saat ini, kau bisa mendengar suaraku?”

Shen Qingxian mengangguk.

”Baiklah. Untuk saat ini kita tidak akan melawannya. Kita hanya akan pergi melarikan diri. Pegang tanganku dan kau tidak akan tersesat.” lanjut Zhen Xing yang langsung menarik Shen Qingxian pergi ke dalam hutan. Setelahnya, laba-laba itu langsung bergerak cepat mengejar kemana mereka pergi.

Saat berada di dalam hutan, pergerakan laba-laba itu menjadi terhambat karena kakinya yang banyak. Beberapa pohon besar juga ikut tumbang karena sehingga suara gemuruh terus menerus berdatangan.

”Guru! Kemana kita akan pergi?” tanya Shen Qingxian yang terlihat kesulitan berjalan karena kedua matanya yang ditutup rapat.

”Tenang saja. Semua akan baik-baik saja.” jawab Zhen Xing.

Saat keduanya terus bergerak menjauh dari seekor laba-laba yang sedang mengejar mereka, tiba-tiba saja langkahnya terhenti saat keduanya bertemu dengan sebuah jurang yang cukup dalam. Di dalam jurang tersebut memiliki ratusan tulang belulang manusia yang sengaja dikumpulkan. Tampaknya, tulang belulang ini adalah sisa makanan milik laba-laba yang berada di belakang mereka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!