Chapter. 02 - Zhen Xing II

510 tahun lalu. Sebuah perang terjadi antara dua negara yang saling berselisih. Ada banyak anak-anak yang menjadi korban dari perang tersebut termasuk Zhen Xing dan Zhen Yue yang masih berumur 10 dan 12 tahun. Saat itu, Zhen Xing tengah menangis di depan mayat kedua orang tuanya sedangkan, Zhen Yue mencoba untuk menghibur Zhen Xing agar ia berhenti menangis.

”Xing'er! Kau tidak perlu menangis. Saat ini Ayah dan Ibu hanya tertidur. Kita akan menemui mereka nanti.” ucap Zhen Yue sambil memeluk Zhen Xing adiknya.

”Kakak bohong! Ayah dan Ibu tidak mungkin tertidur! Pedang itu menusuk jantung Ayah dan hati Ibu! Tidak mungkin keduanya bisa bangun kembali!” teriak Zhen Xing di tengah-tengah isak tangisnya.

Zhen Yue menatapnya dengan cemas. Ia pun mengelus punggung Zhen Xing dan berkata, ”Semua akan baik-baik saja. Kita harus pergi dari sini.”

”Tidak! Aku tidak ingin meninggalkan Ayah dan Ibu! Kakak saja yang pergi!” ucap Zhen Xing dengan nada membenci.

Zhen Yue tampak marah. Ia pun menarik tangan Zhen Xing dan berkata, ”Jangan keras kepala! Kau tidak boleh mati di sini!” bentaknya sehingga membuat Zhen Xing semakin membencinya.

”Aku tidak akan pergi! Tidak akan pernah!” teriak Zhen Xing yang langsung melepaskan tangannya dan pergi meninggalkan Zhen Yue.

Saat Zhen Xing melangkah pergi meninggalkannya, sebuah anak panah melesat ke arahnya sehingga hal itu membuat Zhen Yue sangat terkejut. Ia pun langsung berlari ke arah Zhen Xing dan berhenti di depannya. Setelah itu, anak panah yang sedang mengarah ke arah Zhen Xing melesat dan menembus bahu sempit Zhen Yue.

Darah yang terus keluar dari bahu Zhen Yue, membuat Zhen Xing semakin terpikirkan tentangnya. Melihat Zhen Yue tengah terduduk di depannya, Zhen Xing mencoba untuk melepaskan anak panah yang menancap di bahunya. Namun, Zhen Yue tiba-tiba menarik tangannya dan ia pun berhasil membawanya pergi dari tempat tersebut.

Beberapa saat setelah keduanya berlari meninggalkan tempat, tanpa sengaja Zhen Yue menabrak seorang laki-laki yang sedang berdiri di depannya. Keduanya pun terjatuh bersama dan membentur tanah.

Zhen Yue cukup terkejut dengan munculnya laki-laki yang berdiri di depannya. Sebelumnya, ia sama sekali tidak melihat seorangpun yang berdiri menghalanginya. Namun, laki-laki ini tiba-tiba saja muncul dan membuat keduanya terjatuh.

Zhen Yue tetap menggandeng tangan Zhen Xing meskipun anak panah tetap menancap di bahunya. Ia terus menatap serius ke arah seorang laki-laki berwajah dingin yang sedang berdiri di depannya.

”Jangan melukainya lebih dalam lagi!” ucap Zhen Yue dengan ekspresi serius.

Laki-laki itu terdiam selama beberapa saat. Tak lama, ia pun mengulurkan tangannya dan berkata, ”Aku datang sebagai teman. Kemarilah dan aku juga akan membawa kalian berdua ke Istana langit.”

Zhen Yue tampak kesal. Ia semakin memegang erat tangan Zhen Xing sambil bertanya, ”Apakah kami bisa mempercayai mu? Beraninya kalian membunuh Ayah dan Ibu kami! Memangnya apa kesalahan yang kami perbuat?!”

”Jadi,... Kalian adalah korban perang? Tak ku sangka mereka bahkan membunuh orang tak bersalah seperti kalian.” ucap laki-laki itu dengan suara pelan.

Zhen Yue menoleh ke arah Zhen Xing dan berkata, ”Ayo kita pergi.” ucapnya sambil berjalan kembali membawa Zhen Xing bersamanya.

Baru beberapa langkah mereka meninggalkannya, laki-laki itu tiba-tiba berkata, ”Nona muda! Apakah Ayahmu bernama Zhen Yuan dan Ibumu bernama Yunji?” ucapnya yang berhasil membuat langkah Zhen Yue terhenti. ”... Ayah dan ibumu sangat baik. Mereka telah melakukan banyak hal untuk Istana langit. Saat masih muda, Zhen Yuan berhasil mengalahkan Kaisar terdahulu dan memecah kekuatannya menjadi empat bagian yang disebut kristal Kaisar langit. Namun, setelah itu ia tidak bisa berkultivasi lagi karena seluruh pelatihannya telah dihancurkan.”

Zhen Yue langsung melemparkan anak panah yang dilepaskan dari dalam bahunya. Namun, laki-laki itu berhasil menahan anak panah yang dilemparkan padanya saat Zhen Yue bertanya, ”Kau ini siapa?!”

Laki-laki itu tersenyum dan menjawab, ”Aku adalah Kaisar langit yang sekarang. Namaku, Helan Zhi.”

***

”Hei! Apakah kau tahu dimana kristal Kaisar langit itu berada? Sepertinya kau hanya berjalan tanpa arah.” ucap Shen Qingxian saat ia masih berada di sebelah Zhen Xing.

”Itu salahmu karena terus mengikutiku!” jawab Zhen Xing. ”... Mengapa kau tidak kembali saja? Lagipula, kau sendiri tahu kalau aku berjalan tanpa arah.”

”Bukankah sudah kubilang tadi? Jadikan aku muridmu!”

”Hah? Tidak mau!”

”Mengapa tidak mau? Selama ini tidak ada yang mau menjadi guruku bahkan Guru besar di sekte Yunxing benar-benar mengabaikan ku!”

Zhen Xing melirik ke arah Shen Qingxian dan bertanya, ”Apa yang kau lakukan sampai-sampai Guru besarmu sendiri tidak mau mengajarimu? Apakah kau pernah melakukan kejahatan?”

Shen Qingxian langsung menjawab, ”Tentu tidak! Selama ini aku hidup dengan baik dan tidak pernah mengajak siapapun untuk bertengkar! Lagipula, aku sama sekali tidak memiliki kekuatan. Semua orang mengabaikanku bahkan saat aku dalam bahaya, tak ada seorangpun yang mau menyelamatkanku.”

Zhen Xing sedikit tertawa dan bergumam, ”Kasihan sekali. Tapi, kisahnya benar-benar membuatku tertawa.”

”Hei! Aku mendengarnya!” teriak Shen Qingxian yang merasa terhina.

Zhen Xing menghela nafasnya dan berkata, ”Maaf saja tapi, aku tidak bisa menjadi gurumu. Aku ini selalu sibuk dan bahkan aku harus memperkerjakan seratus pelayan untuk mengurusi kehidupanku. Setiap hari, aku harus bangun dari tempat tidur dan mandi di kolam yang sangat luas. Setelah itu, aku harus keluar untuk memberi salam pada seluruh pengikutku. Haah,... Aku benar-benar tidak bisa membayangkannya.”

”Ahh,... Menyebalkan. Rasanya aku ingin membelah kepalanya agar aku bisa melihat keberadaan otaknya.” batin Shen Qingxian yang menahan kesal.

Tak lama setelah keduanya berhenti berbicara, suara gonggongan anjing terdengar dari kejauhan sana. Tampaknya, anjing itu tengah berlari ke arah mereka dengan gerakan yang sangat cepat.

Menyadari keberadaan anjing yang akan mendekatinya, Zhen Xing yang takut dengan anjing langsung berdiri di belakang Shen Qingxian sambil berkata, ”... Usir dia! Lempar dia ke jurang atau belah tubuhnya! Aku sangat tidak tahan!” teriak Zhen Xing dengan panik.

”Hah? Orang kuat sepertimu bisa takut dengan anjing? Sangat tidak di sangka.“ ucap Shen Qingxian.

Tak lama setelahnya, seekor anjing berbulu hitam muncul dari dalam hutan. Anjing terus menggonggong ke arah Zhen Xing sambil menunjukkan gigi tajamnya. Melihat hal itu, Zhen Xing semakin menjadi-jadi. Ia bahkan sampai memanjat pohon untuk menghindari seekor anjing besar yang sedang menggonggong ke arahnya.

”A-Yue! Usir anjing ini!” Zhen Xing berteriak ke langit dan terus mengulanginya berkali-kali.

Melihatnya sangat ketakutan bahkan sampai berteriak ke langit, Shen Qingxian langsung terbangun begitu ia mendapatkan ide untuk melakukan sesuatu.

”Hei! Yang di atas sana!” seru Shen Qingxian pada Zhen Xing yang berada di atas pohon. ”... Kau mau aku mengusirnya untukmu?”

Zhen Xing langsung mengangguk dan berkata, ”Ya! Usir dia! Cepat!”

Anjing itu terus menggonggong ke arahnya bahkan semakin keras. Hal itu membuatnya semakin ketakutan dan berpegangan erat pada dahan pohon.

”Aku akan mengusirnya tapi, kau harus menjadi Guruku untuk selamanya.” ucap Shen Qingxian dengan senyum seringai.

Karena tak bisa berpikir jernih, Zhen Xing langsung menjawab, ”Ya! Iya! Aku akan menjadi gurumu! Sekarang cepat usir anjing itu!”

Shen Qingxian melirik ke arah anjing tersebut. Ia mengambil sebuah batu berukuran sedang dan mengangkatnya ke atas. Setelah itu, anjing itu pun menjadi takut padanya dan akhirnya ia pun pergi meninggalkan tempat.

”Mungkin aku harus memelihara anjing agar dia mau mengikuti perkataanku.” batin Shen Qingxian.

”Anjingnya sudah pergi! Kau boleh turun sekarang!” ucap Shen Qingxian yang langsung membuat Zhen Xing memperhatikan sekitar.

Tak lama setelahnya, Zhen Xing akhirnya turun dari atas pohon dengan perasaan berbangga diri. ”... Haah, hampir saja anjing itu memakanku hidup-hidup. Terima kasih ya. Kalau begitu, aku akan pergi. Jaga dirimu baik-baik.” ucapnya sambil berjalan meninggalkan Shen Qingxian namun, langkahnya seketika terhenti saat Shen Qingxian menarik tangannya.

”Kau sudah lupa dengan apa yang kau katakan padaku?” tanya Shen Qingxian dengan dingin.

Zhen Xing berpura-pura tidak tahu dan bertanya, ”Apa yang aku katakan padamu?”

Shen Qingxian menghela nafasnya dan berkata, ”Tidak apa-apa jika kau lupa. Aku mungkin harus memanggil anjing agar kau bisa mengingatnya.”

Zhen Xing sangat terkejut dan langsung menjawab, ”Jangan! B~ baiklah! Baik! Aku akan menjadi Gurumu.” ucapnya dengan sedikit terpaksa.

Bola mata Shen Qingxian begitu bersinar saat ia berkata, ”Benarkah? Kapan kita memulai latihannya?”

Zhen Xing berjalan mendahului dan menjawab, ”Besok pagi! Sekarang aku sangat mengantuk! Aku mau tidur!” ucapnya sambil menaiki pohon dan tidur di atas dahannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!