Chapter. 13 - Hantu Jenderal Wu

Saat beruang besar itu akan menyerangnya, sebuah kilatan cahaya muncul dan langsung memotong kaki depannya. Hal itu membuat darahnya berceceran dimana-mana bahkan sampai mengenai wajah Shen Qingxian. Ia tampak sangat terkejut bahkan sampai tak bisa bergerak. Kini, beruang yang sedang sekarat itu, terjatuh tepat di hadapannya.

Rantai besar yang mengikat tubuhnya dengan perlahan menghilang setelah darah beruang jatuh di atasnya. Tak lama setelahnya, rantai itu pun menghilang dan mengembalikan pergerakan seluruh tubuhnya.

”Kau tidak bisa bergerak di sana?” tanya Zhen Xing yang muncul di belakangnya setelah ia membunuh beruang besar yang ada di depannya.

Shen Qingxian tampak terkejut dan langsung menoleh ke belakang. Saat ini, ia melihat Zhen Xing dengan arwah kebencian tanpa kepala yang berada di belakang punggungnya. Tampaknya, Zhen Xing sama sekali tidak menyadari keberadaan arwah pembunuh yang ada di belakangnya.

”Benda yang ada di belakangnya, semakin lama malah semakin besar. Apa yang selama ini dia lakukan sampai sebesar itu?” batin Shen Qingxian yang memperhatikan.

Shen Qingxian kembali mengalihkan perhatiannya. Ia menatap ke arah seekor beruang yang mati di depannya. Ia berpikir, apakah kepala yang baru saja di temukan olehnya adalah benda yang selama ini dicari-cari oleh arwah pendendam yang ada di belakang Gurunya?

Begitu ia mengetahuinya, Shen Qingxian langsung berdiri kembali dan berjalan menuju kepala manusia yang membuatnya terjatuh. Awalnya ia merasa ragu untuk menyentuhnya dan takut akan ada beberapa hewan sihir yang datang menyerangnya. Namun, semua ini dilakukannya untuk melepaskan arwah itu dari tubuh Zhen Xing agar ia tidak mengikuti keduanya.

Shen Qingxian mengambil kepala tersebut. Awalnya semua tampak baik-baik saja namun, tiba-tiba saja pemandangan yang ada di sekitarnya menghilang. Ia langsung berpindah ke dalam sebuah ruangan hitam dan gelap. Tak ada seorangpun yang berada di sana bahkan Zhen Xing tidak ikut bersamanya.

Shen Qingxian tampak cemas namun, ia segera menenangkan dirinya agar tidak dianggap sebagai musuh. Ia mengangkat kepalanya kembali dan melihat sebuah tubuh manusia tanpa kepala yang sedang memegang sebuah lentera.

Dilihat dari pakaiannya, pemuda ini adalah seorang Jenderal Istana yang mati di Medan perang. Dia memiliki banyak anak panah yang menembus punggungnya. Begitupun dengan luka sayatan pedang yang hampir berada di seluruh tubuhnya.

”Menyeramkan sekali. Tapi, mau bagaimana lagi? Aku sudah terjebak di tempat ini dan aku harus mengembalikan kepalanya.” batin Shen Qingxian sambil berjalan dengan membawa kepala milik arwah di depannya.

Saat sampai di depannya, Shen Qingxian memberikan kepala tersebut padanya. Arwah ini tampak tidak melakukan apapun padanya namun, perhatian Shen Qingxian selalu teralihkan padanya.

”Kenapa dia tidak juga mengambilnya? Apakah caraku salah?” batin Shen Qingxian sambil menundukkan kepalanya dan menatap kedua kakinya yang tampak gemetar.

”Ada apa, Yang Mulia? Mengapa kau takut padaku?” tanya kepala tersebut.

Shen Qingxian tampak terkejut dan ia pun langsung menatap ke arah kepala pemuda yang berada di kedua tangannya. Karena perasaan itu, ia langsung melemparkan kepala tersebut dan ia pun melangkah menjauh darinya. ”Bagaimana kepala itu bisa berbicara? Sudah kuduga, caraku memberikannya memang salah!” batin Shen Qingxian yang melangkah menjauh.

Tubuh itu langsung mengambil kepalanya dan memasangnya kembali di tempat yang benar. Setelah terpasang dengan sempurna, laki-laki itu langsung berlutut di hadapannya dengan tangan kanan yang memegang dada kirinya. ”Ada apa dengannya? Dia berlutut dan memberi hormat padaku? Apakah merasa berhutang budi padaku karena aku sudah menemukan kepalanya?” Shen Qingxian semakin berjalan menjauhinya karena sikapnya yang sangat aneh.

”Kenapa menjauh Yang Mulia? Kau tidak mengenali jenderal mu lagi?” tanya pemuda yang menatapnya dengan tatapan ramah dan menyambut.

Shen Qingxian mengusap kepalanya dan bertanya, ”Siapa yang kau panggil Yang Mulia? Apakah Tuan mu berada di belakangku atau dia tidak terlihat di sini?” tanyanya dengan bingung.

”Kaulah orangnya, Yang Mulia. Setelah kejadian delapan ratus tahun lalu, akhirnya kau berhasil bereinkarnasi.” jawab pemuda yang membuat Shen Qingxian semakin bingung padanya.

”Aku sama sekali tidak mengerti dengan apa yang diucapkannya.” batin Shen Qingxian yang langsung berkata, ”Oh, ya. Bagaimana caranya agar aku bisa keluar dari tempat ini?”

Pemuda itu terkejut dan bertanya, ”Apakah Yang Mulia ingin kembali ke Istana langit dan menghancurkan orang-orang yang ada di sana?”

”Apakah saat ini aku sudah menjadi seorang penjahat?” batin Shen Qingxian yang kemudian berkata, ”Aku sama sekali tidak mengerti apa yang kau katakan. Kau ingin aku kembali ke istana langit dan menghancurkan orang-orang di sana? Mengapa aku harus melakukannya?”

Pemuda itu terlihat sangat terkejut. Ia pun langsung berdiri kembali dan berkata, ”Apakah Yang Mulia tidak mengingat kata-kata terakhir Anda? Bukankah Anda akan merebut kembali posisi Kaisar dari adik Anda dan menghancurkan orang-orang yang sudah mengkhianatimu?” ucapnya dengan nada membentak padanya.

Sambil menatapnya dengan malas, Shen Qingxian menjawab, ”Males banget. Untuk apa aku melakukan hal yang merepotkan seperti itu? Lagipula, aku juga tidak tahu kau ini siapa.”

Pemuda itu langsung menjawab, ”Namaku adalah Wu Yuan, Jenderal Wu. Apakah Anda sudah melupakan saya?”

”Haah,... Apakah otakku sudah gila atau otaknya yang tidak ada. Mengapa aneh sekali.” batin Shen Qingxian yang terlihat kesal.

”Sudahlah! Aku pergi!” ucap Shen Qingxian yang langsung beranjak pergi darinya.

”Tunggu! Yang mulia! Lihatlah bayanganmu! Kau adalah reinkarnasi dari Kaisar terdahulu!” ucap Wu Yuan yang membuat langkah Shen Qingxian terhenti seketika..

Shen Qingxian langsung menatap ke bawah. Di sana terdapat sebuah genangan darah yang memantulkan bayangannya sendiri. Namun, wujudnya sangat berbeda dengan dirinya yang asli.

Wajah yang terpantul dalam genangan darah bukanlah wajahnya melainkan wajah seorang laki-laki yang terlihat asing baginya. Orang ini terlihat masih berumur 20 an dengan sebuah tanda kutukan di dahinya. Wajahnya terlihat begitu dingin dan kedua bola matanya berwarna merah menyala.

”Tidak mungkin ini adalah bayangan milikku. Usiaku masih 12 tahun dan aku memiliki bayangan seorang laki-laki berumur 20 tahun. Rasanya sangat tidak masuk akal.” gumam Shen Qingxian yang merasa heran.

Tak lama, Wu Yuan menyentuh kedua pundaknya dan ia juga memperhatikan bayangan yang terpantul di dalam genangan darah. ”... Bisa kau lihat? Wajah ini, adalah Kaisar terdahulu. Kau memiliki bayangan miliknya. Itu artinya, kau adalah reinkarnasi dari Kaisar terdahulu.”

Shen Qingxian tidak berekspresi dan menjawab, ”Aku masih tidak percaya dengan perkataanmu. Memangnya ada yang seperti itu? Aku bahkan tidak memiliki niat untuk menghabisi semuanya.” ucapnya sambil menatap ke arah Wu Yuan. ”... Kau yang saat ini sudah mati. Mengapa tidak kembali saja ke asalmu?”

Wu Yuan tampak terkejut setelah mendengarnya. Ia tertawa sambil mencengkram kedua pundak Shen Qingxian dengan sangat kuat. ”... Lalu, bagaimana denganmu Yang Mulia? Bukankah kau juga berasal dari neraka? Sangat tidak adil jika hanya kami yang pergi ke sana. Sebaiknya, kau ikut dengan kami!” teriaknya sambil menancapkan pedangnya tepat di jantung Shen Qingxian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!