”Aku akan melawannya. Kau tunggulah di sini.” ucap Zhen Xing setelah ia melihat tumpukan tulang belulang yang berada di dasar jurang.
”Mengapa Guru ingin melawannya? Bukankah sebelumnya, Guru ingin melarikan diri saja?” tanya Shen Qingxian.
Sambil berbalik ke arah datangnya laba-laba, Zhen Xing menjawab, ”Kali ini rencananya berubah. Kali ini aku harus berhati-hati membunuh monster itu. Jika aku menghancurkan tubuhnya maka, racun yang ada di dalam tubuhnya pasti akan menyebar dan membuat luka bakar yang cukup serius.”
”Lalu, bagaimana guru akan melawannya?”
”Mengorbankan kita berdua.” jawab Zhen Xing yang berhasil mengejutkan Shen Qingxian.
Laba-laba itu kembali muncul di hadapannya. Kali ini, hewan besar itu menggunakan dua kaki depannya untuk segera menyerang keduanya. Namun, ia sama sekali tidak menyadari bahwa Zhen Xing sudah memulainya sejak awal. Zhen Xing meletakkan mantra peledak pada perut laba-laba tersebut sehingga, tak lama setelahnya, laba-laba itupun meledak dan potongan tubuhnya berubah menjadi racun yang akan membakar tubuh mereka.
Saat itu terjadi, Zhen Xing menarik Shen Qingxian kembali dan keduanya pun menjatuhkan diri dari atas jurang.
Saat akan mendarat, Zhen Xing menggunakan tubuhnya untuk meredam kejatuhan Shen Qingxian agar ia tidak terluka sangat parah. Zhen Xing merasa bahwa beberapa tulang rusuknya patah karena berbenturan dengan ratusan tulang belulang manusia yang berada di bawahnya. Berbaring seperti ini membuatnya sedikit nyaman dan rasanya ia ingin lebih lama di tempat ini. Namun, karena situasinya yang masih sangat berbahaya, ia pun kembali menarik Shen Qingxian masuk kembali ke dalam hutan.
Shen Qingxian tahu kalau Zhen Xing menggunakan tubuhnya untuk melindunginya. Karena itu, ia merasa sedikit mencemaskan keadaannya. Ia sangat ingin melihat seberapa parah luka yang dialami oleh Zhen Xing namun, Zhen Xing tetap melarangnya untuk membuka penutup matanya.
Tak lama setelahnya, keduanya berhenti di dalam sebuah gua yang berada di bawah tebing. Zhen Xing menyandarkan punggungnya pada dinding gua yang terasa lembab. Saat ini ia masih bisa merasakan rasa sakit pada punggung dan juga bahunya.
”Guru! Kau baik-baik saja? Biar aku yang mengobati lukamu.” ucap Shen Qingxian yang mencoba untuk menyentuh Zhen Xing.
Namun, Zhen Xing tetap menolaknya dan berkata, ”Tidak perlu! Aku baik-baik saja. Sebaiknya kau periksa keadaanmu saat ini.” ucapnya sambil membuka pakaian luarnya.
Shen Qingxian langsung menjawab, ”Saat ini aku hanya memikirkan keadaan Guru! Lagipula, Guru terluka karena aku yang tidak bisa melakukan apapun. Setidaknya, aku bisa membantu Guru dengan mengobati semua lukamu.”
”Sudah kubilang aku tidak apa-apa! Dan jangan pernah membuka penutup matamu sampai aku yang memintanya!” ucap Zhen Xing dengan tegas.
Shen Qingxian terdiam selama beberapa saat dan kembali bertanya, ”Tapi, apakah Guru tidak melihat apa yang kulihat tadi? Apakah guru tidak melihat semua itu?”
Zhen Xing mengalihkan perhatiannya dan menjawab, ”Tidak. Sepertinya, kau memiliki garis keturunan yang sangat berbeda denganku dan kemampuan yang tak bisa dimiliki setiap orang.”
Shen Qingxian tertegun dan bertanya kembali, ”Apa maksud guru hanya aku yang bisa melihatnya?”
Sambil melipat tangannya, Zhen Xing menjawab, ”Sepertinya, diantara Ayah dan ibumu, salah satunya merupakan keturunan klan Iblis yang langka. Mereka yang berasal dari sana, pasti memiliki kemampuan mata yang tidak biasa. Contohnya seperti apa yang kau alami saat ini. Kau sering kali melihat arwah pendendam yang tidak biasa seperti kepala manusia yang belum lama ini kau lihat.”
Shen Qingxian tertegun dan bertanya kembali, ”Lalu, ada apa dengan itu? Apakah itu adalah masalah yang besar?”
”Ya.” singkat Zhen Xing. ”... Arwah kebencian yang kau lihat akan memanggil para hewan-hewan sihir untuk segera membunuhmu. Mereka tahu bahwa seluruh klan Iblis lah yang selama ini melenyapkan mereka secara perlahan. Karena itu, mereka sangat membenci setiap orang yang berasal dari klan Iblis sehingga memanggil para hewan sihir untuk membunuhnya.”
”Lalu, apa yang harus kulakukan agar mereka tidak melihatku? Aku tidak ingin mataku terus tertutup seperti ini.” ucap Shen Qingxian.
Zhen Xing berbisik padanya, ”Berpura-puralah kau tidak bisa melihat mereka. Jangan pernah mengatakan bagaimana wujud mereka di depan semua orang. Dengan begitu, arwah yang berada di dekatmu tidak akan mengira kalau kau adalah keturunan dari klan Iblis.” bisiknya sambil melepaskan ikatan tali yang menutup mata Shen Qingxian.
”Apakah kau mengerti dengan apa yang aku katakan saat ini?” tanya Zhen Xing kembali.
Shen Qingxian mengangguk paham.
Saat mata Shen Qingxian terbuka, ia merasa sangat terkejut karena ia melihat ada banyak arwah kebencian yang sedang berkumpul di sini. Ia melihatnya di seluruh tempat dan bahkan ia hampir saja berteriak ketakutan. Meskipun begitu, ia tetap berusaha untuk tenang seolah tak terjadi apa-apa di sekitarnya.
Setelah itu, perhatiannya seketika tertuju pada luka bakar yang berada di seluruh tubuh Zhen Xing. Luka itu memang terlihat seperti luka lama namun, tetap saja Shen Qingxian merasa cemas dengan kejadian yang baru saja terjadi.
”Guru! Luka bakar yang ada di tubuhmu, apakah itu benar-benar luka lama?” tanya Shen Qingxian setelah melihatnya.
Zhen Xing tertegun dan langsung melihat luka bakar miliknya. ”Ini hanya luka lama. Tidak perlu dipikirkan. Aku ini sangat kuat! Luka seperti ini tidak pernah membuatku menangis.” ucapnya dengan sangat bangga.
Shen Qingxian terdiam selama beberapa saat. Tak lama, ia pun segera meninju tulang rusuk Zhen Xing hingga membuatnya terdiam tanpa kata seperti sedang menahan sakit.
”Lukamu cepat sekali sembuh. Apakah pukulanku sama sekali tidak terasa? Apa boleh kupukul lagi untuk memastikan bahwa lukamu telah sembuh?” ucap Shen Qingxian sambil mengepalkan tangannya.
”Tidak perlu repot melakukannya! Aku baik-baik saja.” ucapnya sambil bergerak menjauhinya.
Tak lama, keduanya pun terdiam selama beberapa saat. Shen Qingxian kembali berjalan mendekati Zhen Xing dan berkata, ”Maaf, aku sudah membuat Guru seperti ini. Jika aku tahu sejak awal, mungkin Guru akan baik-baik saja.”
”Hah? Pertama kalinya aku mendengar kalimat ini keluar dari mulutmu. Kau tidak salah makan 'kan?” tanya Zhen Xing yang merasa heran dengannya.
”Kenapa kau tidak pernah bersikap serius denganku?!” ketus Shen Qingxian yang merasa ditolak olehnya.
”Sudahlah, lupakan saja. Aku juga tidak akan menganggapnya serius. Sebaiknya kau lakukan apa yang kukatakan mulai sekarang jika kau tidak ingin membuatku berada dalam bahaya.” ucapnya sambil membaringkan tubuhnya di atas tumpukan jerami.
Berbeda dengan apa yang dialaminya selama ia berada di Sekte, Zhen Xing tidak seperti Guru besarnya. Zhen Xing tidak menganggapnya sebagai pembawa sial melainkan manusia manusia biasa yang tidak bisa melakukan apapun. Ia merasa senang karena akhirnya ia bisa bertemu dengan seseorang yang sangat berbeda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments