”Guru! Kapan kita akan berlatih? Apakah kau masih mengantuk? Wajahmu terlihat jelek sekali.” ucap Shen Qingxian keesokan harinya saat keduanya tengah berjalan di sebuah desa yang cukup ramai.
”Ahh! Berhentilah bertanya! Hari ini aku sangat lelah dan lapar. Setelah makan, aku akan mengajarimu.” ucap Zhen Xing dengan malas sambil berjalan menuju sebuah kedai makanan yang berada di seberang jalan.
Kedai tersebut terlihat sangat sederhana. Seluruhnya terbuat dari kayu yang kasar dan tidak dihaluskan. Kedai itu bahkan terlihat sangat lusuh seperti telah ditinggalkan selama bertahun-tahun. Namun, selalu ada banyak orang yang berkunjung kemari. Apalagi, pakaian mereka seperti pakaian bangsawan yang tidak boleh kotor sedikitpun.
”Apakah Guru tidak memiliki selera sama sekali? Mengapa Guru memilih tempat ini?” tanya Shen Qingxian saat keduanya berjalan memasuki kedai makanan.
Zhen Xing menoleh ke arah Shen Qingxian. ”... Aku senang makan di tempat ini. Memangnya kenapa?”
Shen Qingxian terdiam sejenak dan menjawab, ”Tidak apa-apa.”
Setelah hidangan tersaji di atas meja yang lusuh, Shen Qingxian merasa sangat heran karena Zhen Xing hanya memesan satu porsi makanan saja. Kali ini, Shen Qingxian benar-benar terlupakan olehnya. Ia telah dianggap tidak ada karena selama ini, Zhen Xing memang selalu sendirian.
”Guru tidak memesankan makanan untukku?” tanya Shen Qingxian.
Saat memakan makanannya, Zhen Xing menatap ke arah Shen Qingxian dan menjawab, ”Kau pikir uangku akan cukup untuk membayar makananmu?! Pakai uangmu sendiri!” ketusnya yang membuat Shen Qingxian tidak bisa bicara lagi.
”Tapi, aku ini anak yang dibuang. Apakah kau tidak akan memesan makanan untukku atau membaginya sedikit?” tanya Shen Qingxian yang berpura-pura memelas pada Zhen Xing.
Sambil membuang wajahnya, Zhen Xing menjawab dengan malas, ”Tidak mau! Berhenti berpura-pura! Aku sudah tahu sifat busukmu!” ucapnya sambil memakan makanannya.
Shen Qingxian menjadi sangat kesal dan berkata dengan pelan, ”Semoga saja dia tersedak makanannya sendiri!”
Zhen Xing yang mendengar ucapannya merasa lucu dan ia pun langsung tertawa lepas sambil berkata, ”Haha! Kau pikir ucapanmu itu akan membuatku tersedak?! Haha! Tidak mung— UHUKK! HUUK!”
Zhen Xing langsung tersedak sebelum ia mengakhiri kalimatnya. Ia terbatuk keras bahkan membuat seluruh perhatian tertuju padanya sementara, Shen Qingxian hanya diam dan menikmatinya saja.
”Hei! Anak muda! Apakah orang di depanmu baik-baik saja?” tanya salah seorang pengunjung.
”Tidak tidak! Dia pasti baik-baik saja.” jawab Shen Qingxian dengan tenang seolah tak ada yang terjadi di sini.
”Kau yakin? Orang itu sedang tidak sadarkan diri dan sepertinya dia tidak bernafas.”
Shen Qingxian menghela nafasnya dan menjawab, ”Sudah kubilang dia baik-baik saja. Nanti dia akan sadar dengan sendirinya. Percaya saja padaku.” ucapnya dengan abai.
”Meragukan. Sepertinya dia memiliki dendam pribadi.” bisik salah seorang pengunjung.
”Sebenarnya, siapa laki-laki besar yang bersama anak kecil ini?”
Beberapa jam kemudian, Zhen Xing akhirnya bisa keluar dari kedai tersebut meskipun perutnya masih terasa mual dan tenggorokannya sakit karena tidak diberikan minum saat ia sedang tersedak. Lagi-lagi, ia harus berjalan bersama Shen Qingxian setelah secara tak sadar ia menerima ajakannya agar ia mau menjadi gurunya.
”Guru! Kau sudah sarapan tadi. Jadi, kapan kau akan mengajariku?” tanya Shen Qingxian.
Zhen Xing memutar bola matanya dan menjawab, ”Hari ini aku sedang malas. Aku akan tetap berjalan mencari kristal Kaisar langit agar aku bisa kembali.” ucapnya tanpa menatap ke arah Shen Qingxian.
”Hah?! Tapi, kau sudah bilang kalau kau akan mengajariku! Setidaknya buktikan kalau ucapanmu benar!” ketus Shen Qingxian yang merasa dibohongi.
”Ahh, carilah Guru yang lain! Aku tidak tahu bagaimana cara mengajarimu!” ucap Zhen Xing sambil terus berjalan mendahului Shen Qingxian di belakangnya.
Karena merasa kesal, Shen Qingxian menunjuk ke depan sambil berkata, ”Guru! Lihat! Ada puluhan anjing yang sedang berlari kemari!”
Zhen Xing menoleh ke arahnya dan berkata, ”Kau mencoba membohongiku lagi? Sekarang kita berada di luar desa. Tidak mungkin ada sekelompok anjing yang sedang menuju kemari.”
Benar saja, setelah Zhen Xing mengakhiri kalimatnya, muncul suara gonggongan anjing yang terdengar sangat banyak. Tampaknya, puluhan anjing tersebut sedang menuju kemari dengan gerakan kaki yang sangat cepat.
”AAAA! TOLONG!” Zhen Xing langsung berteriak dan memanjat pohon yang berada tak jauh di dekatnya. Lalu, muncul beberapa ekor anjing yang langsung berlari ke arahnya. Setelah tahu bahwa Zhen Xing berada di atas pohon, anjing-anjing ini langsung menggaruk-garuk batang pohonnya dengan cakar mereka yang sangat tajam.
Dengan wajah yang tampak sangat ketakutan, Zhen Xing berkata dengan memelas, ”Qingxian! Cepat usir mereka! Kau tahu kalau aku takut mereka 'kan?” ucapnya sambil berpegangan erat pada dahan pohon.
Shen Qingxian tidak berekspresi saat melihat Zhen Xing memelas padanya. Ia tidak menyangka, orang yang selama ini dianggapnya sangat kuat, ternyata takut dengan anjing bahkan sampai membuatnya ke atas. Ia bahkan bertanya-tanya mengapa orang-orang di Istana langit mau menerima orang aneh seperti Zhen Xing? Dia bahkan mengaku kalau dia sudah ditendang dari Istana langit. Mungkinkah jika dia berhasil menemukan salah satu kristal Kaisar langit, ia akan berkata bahwa ia menyesali perbuatan buruknya?
”Hei! Kau yakin tidak ingin turun dari atas sana? Pohon ini akan tumbang sebentar lagi!” seru Shen Qingxian yang berdiri di tengah-tengah kumpulan anjing yang sedang menggaruk-garuk cakarnya di permukaan pohon.
Zhen Xing berteriak, ”Aku tidak akan turun sampai kau mengusir anjingnya!”
”Tapi, waktunya sangat tidak banyak—
Whusssss~
Benar saja, pohon tersebut langsung tumbang bersama dengan Zhen Xing yang masih mengangkut di atas pohon tersebut. Shen Qingxian mampu merasakan adanya kekesalan yang muncul di benak Zhen Xing.
Setelah kejadian buruk terus menimpanya, Zhen Xing pasti akan menjauhinya karena Shen Qingxian terus mengatakan hal yang akan terjadi selanjutnya. Zhen Xing mungkin takut dengan anjing namun, ia tidak pernah bertindak bodoh. Setiap hal yang akan dilakukan olehnya, ia selalu mempertimbangkannya lebih dulu sebelum memutuskan. Namun, untuk menjadi Guru bagi Shen Qingxian, mungkin Zhen Xing tak pernah mempertimbangkannya. Karena saat itu, Shen Qingxian dengan sangat yakin bahwa jawaban yang diberikan oleh Zhen Xing adalah terpaksa. Karena itu, ia merasa percuma karena terus mengikutinya pergi.
Beberapa saat setelahnya, Zhen Xing akhirnya bisa berjalan kembali setelah ia terjatuh dari atas pohon untuk kedua kalinya. Ia mengalami luka memar pada bagian tangannya dan luka gores yang terbentuk di pipi kanannya.
Sambil berjalan, Shen Qingxian terus berpikir apakah Zhen Xing benar-benar mau menjadi Gurunya setelah kejadian yang baru saja menimpanya. Zhen Xing pasti menganggap semua yang diucapkan oleh Shen Qingxian adalah sebuah kesialan yang akan menimpanya. Karena itu, keduanya tak saling berbicara selama beberapa saat.
”Hei! Kenapa hanya diam saja? Kau tidak memiliki sesuatu untuk dikatakan padaku?” tanya Zhen Xing sambil memegangi wajahnya yang terluka.
Dengan perasaan canggung, Shen Qingxian menjawab, ”Maaf sudah membuatmu seperti ini.”
Zhen Xing tertegun dan langsung menoleh ke arahnya. ”Mengapa kau meminta maaf? Bukankah sebelumnya, kau ingin aku mengajarimu?”
Shen Qingxian tampak terkejut sejenak. Setelah itu, ia menurunkan pandangannya kembali dan menjawab, ”Karena aku yang sudah membuat Guru seperti ini. Aku pikir, ucapanku ini benar-benar mengundang kesialan yang Guru hadapi saat ini. Karena itu, aku minta maaf.”
Zhen Xing terdiam selama beberapa saat. Ia pun kembali melihat ke depan dan berkata, ”Jangan katakan hal itu di depanku saat ini. Sebaiknya, katakan padaku kau ingin berguru denganku.”
Shen Qingxian tertegun dan langsung menjawab, ”Aku, ingin menjadi muridmu! Tolong ajari aku beberapa hal!”
Zhen Xing menghela nafasnya dan menjawab, ”Baiklah! Karena waktu kita banyak tertunda dan banyak kejadian buruk yang terjadi, aku akan mengajarimu besok pagi. Demi kesehatanmu, sebaiknya kita kembali ke desa tadi dan mencari penginapan kosong.”
Bola mata Shen Qingxian seketika melebar. Ia tidak menyangka satu-satunya orang yang tidak menganggapnya sebagai pembawa sial ada di depannya saat ini. Ia tersenyum lebar dan berkata dengan antusias, ”Ya! Aku akan menuruti perkataan Guru!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments