4 - Seminggu

"Aku antar kamu!"

"Nggak mau. Aku bisa pulang sendiri!

"Aku antar!"

"Nggak mau!"

"Iya!"

"Ogah!"

Terlibat perdebatan dua anak manusia. Niko menarik paksa Dyra menuju parkiran. Gadis itu mencoba melepaskan genggaman tangan lelaki itu, tapi tidak cukup kuat. Tenaga Niko lebih besar darinya.

"Aku sudah bilang kita nggak ada hubungan lagi. Kita sudah putus. Ngerti putus. P.U.T.U.S. Putus putus!!!" Dyra mengulang-ulang kata-kata itu agar lelaki itu paham.

Niko hanya cengir. "Apa alasannya putus? Kamu tidak menyukaiku? Ingat, yang menembakku itu kamu bukan aku!"

Rasanya Dyra ingin menggigit Lelaki di hadapannya itu. Yang tidak mengerti bahwa saat itu adalah sebuah kesalah pahaman. Gadis itu tampak berpikir, mencari alasan agar putus dengan lelaki ini.

"Kamu membuatku tidak nyaman." Ucapan Dyra membuat Niko menatapnya sejenak.

"Kamu mau mengantarku dengan motormu ini?" Dyra menunjuk motor gede Niko. "Apa kamu tidak tahu, kalau mau naik saja aku harus bawa bangku. Terus di boncengan aku seolah melayang terbang di jalan. Kalau aku jatuh gimana?" Dyra mengungkapkan kekesalannya. Ia tidak suka naik motor gede.

"Lucu banget sih kamu!" Niko malah mencubit kedua pipi Dyra dengan gemas. Gadis yang sedang kesal saat ini tampak sangat imut di matanya.

Dengan cepat gadis itu menepis tangan Niko.

"Heh... Ada pesawat itu!" ucap Dyra sambil menunjuk ke belakang Niko. Membuat Remaja lelaki itu menoleh ke arah yang ditunjuk Dyra.

"Mana pesawatnya?"Tanya Niko menoleh kembali. Seketika lelaki itu tertawa. Dyra sudah tidak ada di depannya lagi. Sudah berlari menuju gerbang sekolah.

'Dasar bocah.' Niko tersenyum sambil menggelengkan kepala.

\=\=\=

"Kanan bunga, Kiri bunga, depan bunga, belakang bunga, bunga-bunga..." Senandung wanita paruh baya yang sedang menyemprot bunga-bunga di taman mini miliknya yang penuh dengan berbagai bunga beraneka warna.

"Ma..."Panggil seseorang dari belakang.

"Hmm..." Masih fokus pada bunga yang dirawat seperti anak sendiri.

"Mama..." Rengek sang anak.

"Apa sih kamu?" Mama yang masih fokus pada Bunga-bunganya.

"Dulu waktu Papa ngapelin Mama bawa apa?"

"What...?"

Mama langsung menoleh dan menatap sang anak aslinya dengan kerutan di dahi. Ia melihat saat ini sang anak sudah berpakaian rapi dan sangat wangi.

"Jangan bilang sama Mama kalau kamu sudah pacaran?"

Bukannya menggeleng Niko malah mengangguk.

"Kamu jangan macam-macam, Niko!" Mama meletakkan semprotan dan menjewer telinga Niko. Putranya itu tampak meringis kesakitan.

"Aduh Ma... Macam-macam apa sih? Belum juga dipegang masih disentuh!"

Mama membelalakkan mata mendengar omongan anaknya itu. "Kalau kamu sampai macam-macam. Mama sunat lagi kamu!"

Niko malah tertawa mendengar repetan sang Mama. Ia melihat satu bunga dalam pot kecil. Senyum di wajahnya terbit.

"Niko, mana bunga Mama?" Teriak Mama pada sang anak saat menyadari satu bunganya sudah hilang. Padahal Mama baru saja menyemprotnya.

Seolah tidak mendengar dengan setengah berlari Niko menuju garasi rumah. Ia mengambil kunci motor dari sakunya. Wajah penuh senyuman menghiasi pahatan maha karya itu.

"Kok kayak maling bunga aku ya?!" Niko kembali memasuki rumah dan meminta plastik pada pelayan rumah. Lalu kembali ke garasi dan melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Tak lama Niko sampai di depan rumah Dyra. Ia merogoh kantong dan menekan benda pipih seraya meletakkan di telinganya.

Deringan suara musik sebagai ringtone menggema di sebuah ruang kamar. Tampak seorang gadis sedang tidur terlelap. Dan tersentak karena suara deringan ponsel yang terus menerus.

"Siapa sih?" Dengusnya kesal, dengan malas ia bangkit dari ranjang mengambil ponsel yang terletak di atas meja belajar.

''Sayang Tampanku.'' Dyra menatap nama kontak yang tertera di ponselnya. Mencerna sambil sejenak mengumpulkan jiwa dan raganya yang belum menyatu.

Sedetik...

Dua detik ...

Tiga detik...

Dyra membelalakkan mata menyadari nama kontak tersebut. Lalu sebuah pesan masuk mengagetkannya.

"Aku di depan rumahmu." Dyra membaca pesan tersebut.

Ting Tong

Ting Tong

Dyra yang sudah mencuci muka dan berganti baju tidurnya segera berlari ke ruang tamu. Ia takut Ayah dan Bunda yang akan membuka pintu.

cekrek

"Hai... aku..." Belum sempat Niko menyelesaikan ucapannya, Dyra sudah menutup mulut lelaki itu dengan kedua tangannya.

"Aku bawa ini!" Niko memberikan bungkusan dan akan bergegas masuk.

Dyra meletakkan saja di atas meja. "Ngapain sih kamu ke rumahku?"

"Ngapelin kamu..."

"Dyr... siapa yang datang?" Suara teriakan terdengar dari dapur.

"Mi-mila, Bun. Dyra pergi bentar ya, Bun." Dyra menarik paksa Niko keluar dari rumahnya.

"Aku belum izin sama camer lho, sayang." Ucapnya tanpa merasa bersalah. Dan Dyra tetap menyeret Niko pergi dari rumahnya.

Tak lama mereka sekarang berada di sebuah kafe. Karena malam minggu pengunjungnya cukup ramai. Pelayan kafe membawa daftar menu pada mereka.

"Mau makan apa, sayang?" Tanya Niko melirik Dyra yang tampak masih kesal padanya.

"Terserah!" Jawaban sinis dari gadis imut itu terdengar.

"Mbak, nasi goreng komplitnya 2 terus..." Niko melirik Dyra yang sibuk melihat sekitar. "Jus cintanya 2."

'Jus cinta?' Karena penasaran Dyra melihat daftar menu dan tidak menemukan minuman dengan nama tersebut di buku menu.

"Mana jus cintanya?" Tanya Dyra polos.

"Nggak ada yah. Ya sudah lemon tea saja 2, mbak." Ucap Niko tersenyum senang mengerjai Dyra yang sekarang makin menunjukkan wajah kesal padanya.

"Baiklah. Tunggu sebentar pesanan akan segera disiapkan." Ucap pelayan kafe sambil tersenyum ramah.

Tak lama makanan pun datang. Tanpa basa basi Dyra langsung melahap nasi goreng yang menggoda selera.

"Pelan-pelan makannya, aku nggak minta kok!" Ucap Niko lembut sambil mengambil nasi yang menempel di sudut bibir Dyra.

Gadis itu terpaku sejenak merasakan perasaan aneh di hatinya. Ia pun menepis tangan Niko lalu mengambil tissu dan mengelap mulutnya sendiri.

"Kamu mau apa lagi sih?" Tanya Dyra ketika mereka telah selesai makan. "Kita sudah putus!"

"Kapan?" Tanya Niko santai.

Dyra membuang mukanya. Bicara dengan Niko membuat tensinya naik.

"Apa kamu begitu menyukai Rey?"

"Iya aku menyukainya!" Jawab Dyra yakin. Wajahnya merona hanya mendengar namanya saja.

"Rey tidak menyukaimu."

Wajah Dyra langsung cemberut.

"Kamu bukan tipenya. Lihatlah depan belakang sama saja. Seperti jalan tol, rata tanpa tonjolan!" Cibir Niko tanpa filter.

Dyra sangat kesal mendengar cibiran Niko mengenai fisiknya. "Dasar mesum!"

"Seminggu. Kita pacaran selama seminggu ke depan. Jika dalam seminggu aku tidak menyukaimu kita akan putus."

Dyra menatap aneh mendengar perkataan Niko.

"Ingat... Kamu yang menembakku bukan aku! Beruntunglah aku memberimu kesempatan!"

"Kalau begitu tidak usah memberiku kesempatan. Aku juga tidak butuh kesempatan darimu."

"Aku sedang berbaik hati memberimu kesempatan! Ayo, kita pulang!"

Niko bangkit dan berjalan menuju kasir. Ia membayar makanan di kasir. Setelah itu ia menoleh ke belakang. Lalu menghela nafas, gadis itu masih duduk di sana.

"Ayo, pulang!" Niko mengulurkan tangan di depan meja yang masih di tempati Dyra.

"Hanya seminggu!" Ucap Niko menatap lekat kedua mata Dyra, begitu pun Dyra sebaliknya. Mereka saling bertatapan dengan pikiran masing-masing.

Kedua tangan pun saling bergandengan berjalan keluar kafe. Wajah malu dan salah tingkah terpampang jelas di wajah mereka.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Dian Romadhon

Dian Romadhon

garasi ya.. bukan bagasi. kl bagasi itu yg ada di dalam mobil

2023-12-16

2

Mina Rasi

Mina Rasi

jadi senyum² sendiri, ingat masa² cinta monyet🤣

2023-05-16

0

afilla

afilla

menurut aku mencintai dalam diam alias bertepuk sebelah tangan itu susah susah senang,aku dulu pernah ngalami suka sama cowok tapi tak mampu menyampaikan ,karena pada jaman aku dulu ngga pantas perempuan bilang cinta duluan lain sama jaman sekarang,

2022-02-06

3

lihat semua
Episodes
1 1 - Salah Orang
2 2 - Memberi Kesempatan
3 3 - 6x9=69
4 4 - Seminggu
5 5 - Tukang Gombal
6 6 - Tidak Mengerti
7 7 - Nasi Goreng
8 8 - Putus
9 9 - Mata-Mata
10 10 - First
11 11 - Suka Kamu
12 12 - Love You Too
13 13 - Sakit?
14 14 - Sayang
15 15 - Bibit Unggul
16 16 - Aneh
17 17 - Semanis Gula
18 18 - Ayam Kriuk
19 19 - Masalah Rey
20 20 - Masalah Rey 2
21 21 - Dyra
22 22 - Terima Kasih
23 23 - Surat Cinta
24 24 - Berpaling
25 25 - Hatiku
26 26 - Si Polos
27 27 - Sangat Sulit
28 28 - Kehangatan
29 29 - Tingkah Orang Sakit
30 30 - Malu-malu
31 31 - Saingan
32 32 - Syarat
33 33 - Hari Ke 2
34 34 - Jago akting
35 35 - Ujian
36 36 - Ketemuan
37 37 - Siapa
38 38 - Terserah
39 39 Es Krim
40 40 - Terasa 3 Tahun
41 41 - Bulat Besat
42 42 - Masuk 10 Besar
43 43 - Liburan
44 44 - Six Pack
45 45 - Piknik
46 46 - Bukan Lamaram
47 47 - Iya-iya
48 48 - Jujur
49 49 - Harus 3 Kali
50 50 - Perpisahan
51 51 - Tidak Bertemu Lagi
52 52 - Singkat Cerita
53 53 - Ngomong Sendiri
54 54 - Kepo
55 55 - Deal
56 56- Teh Celup
57 57 - Hadiah
58 58 - Belajar Motor
59 59 - Niko
60 60 - Salah Paham
61 61 - Bekas
62 62 - Mata Suciku
63 63 - Nggak Tanua
64 64 - Lamaran
65 65 - 2 Tahun
66 66 - Sesat
67 67 - Kerja
68 68 - Kok Kamu
69 69 - Mendukungmu
70 70 - Jampi-jampi
71 71 - Rindu
72 72 - Rencana Niko
73 73 - Jangan Tinggalkan Aku
74 74 - Sah
75 75 - Memakanmu
76 PROMO
77 PROMO
Episodes

Updated 77 Episodes

1
1 - Salah Orang
2
2 - Memberi Kesempatan
3
3 - 6x9=69
4
4 - Seminggu
5
5 - Tukang Gombal
6
6 - Tidak Mengerti
7
7 - Nasi Goreng
8
8 - Putus
9
9 - Mata-Mata
10
10 - First
11
11 - Suka Kamu
12
12 - Love You Too
13
13 - Sakit?
14
14 - Sayang
15
15 - Bibit Unggul
16
16 - Aneh
17
17 - Semanis Gula
18
18 - Ayam Kriuk
19
19 - Masalah Rey
20
20 - Masalah Rey 2
21
21 - Dyra
22
22 - Terima Kasih
23
23 - Surat Cinta
24
24 - Berpaling
25
25 - Hatiku
26
26 - Si Polos
27
27 - Sangat Sulit
28
28 - Kehangatan
29
29 - Tingkah Orang Sakit
30
30 - Malu-malu
31
31 - Saingan
32
32 - Syarat
33
33 - Hari Ke 2
34
34 - Jago akting
35
35 - Ujian
36
36 - Ketemuan
37
37 - Siapa
38
38 - Terserah
39
39 Es Krim
40
40 - Terasa 3 Tahun
41
41 - Bulat Besat
42
42 - Masuk 10 Besar
43
43 - Liburan
44
44 - Six Pack
45
45 - Piknik
46
46 - Bukan Lamaram
47
47 - Iya-iya
48
48 - Jujur
49
49 - Harus 3 Kali
50
50 - Perpisahan
51
51 - Tidak Bertemu Lagi
52
52 - Singkat Cerita
53
53 - Ngomong Sendiri
54
54 - Kepo
55
55 - Deal
56
56- Teh Celup
57
57 - Hadiah
58
58 - Belajar Motor
59
59 - Niko
60
60 - Salah Paham
61
61 - Bekas
62
62 - Mata Suciku
63
63 - Nggak Tanua
64
64 - Lamaran
65
65 - 2 Tahun
66
66 - Sesat
67
67 - Kerja
68
68 - Kok Kamu
69
69 - Mendukungmu
70
70 - Jampi-jampi
71
71 - Rindu
72
72 - Rencana Niko
73
73 - Jangan Tinggalkan Aku
74
74 - Sah
75
75 - Memakanmu
76
PROMO
77
PROMO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!