"Aku mau bicara denganmu!" Ucap seorang siswa setelah mematikan mesin motornya. Ia menunjuk ke arah Dyra.
'Apa dia mencariku?' Dyra mengalihkan pandangannya ke arah lain. Seolah tidak merasa dipanggil.
"Hei... Aku bicara padamu!" Siswa itu sudah berada di hadapannya, membuat Dyra jadi kaget.
"Ka-kamu bicara padaku?" Tanya Dyra menunjuk dirinya sendiri. Niko pun mengangguk sambil menatap siswi itu.
"Iya. Aku bicara dengan pacarku!" Jawab Niko dengan wajah santai.
"Pa-pacar?"
Tidak lama mereka duduk di tempat penjual es kelapa pinggir jalan, yang tak jauh dari sekolah.
Dyra menjelaskan sesaat agar laki-laki di hadapannya ini tidak salah paham. Bahwa ia tadi akan menyatakan perasaan pada Rey. Tapi tidak menyangka bahwa ada siswa lain yang lewat di saat itu juga.
"Jadi intinya begitu... Ku harap kamu jangan salah paham. Apa kamu mengerti?" Tanya Dyra memastikan.
"Aku nggak ngerti tuh!"
"Apa kamu bodoh?" Dyra mulai kesal. "Aku sudah katakan... seharusnya aku menyatakan perasaanku pada Rey, tapi kamu tah dari mana bisa muncul di saat itu. Dan aku jadi salah nembak orang!" Jelas Dyra tegas.
"Kamu ngomong apa?" Tanya Niko dengan raut wajah setengah mengejek melihat wajah Dyra yang mulai kesal.
"Terserahmu lah!!! Sebagai tanda permintaan maafku karena membuatmu salah paham. Biar es kelapa ini aku yang bayar saja!" Dyra pun menenggak Es kelapa yang begitu menggoda di cuaca yang cukup terik itu.
"Kamu sekarang pacarku. Aku memberikanmu kesempatan untuk mendekatiku. Jadi bersyukurlah!"
"Aku nggak berminat. Terima kasih!" Tolak Dyra sambil mengunyah irisan daging kelapa.
Niko menatap gadis itu, ia mulai kesal.
"Kamu yang menembakku dan aku menerimamu..."
"Siapa yang menembakmu?" Tanya Dyra memotong ucapan Niko.
Niko menunjuk Dyra dengan santai. Dan berdiri lalu membayar es kelapanya.
"Ayo... Aku akan mengantarmu pulang!" Niko menarik tangan Dyra. Gadis itu tampak kaget dan menepis tangannya. Niko tidak peduli dan menarik Dyra ke tempat motor gedenya terparkir.
Niko mengisyaratkan dengan kepala agar Dyra naik. Gadis itu malah menggelengkan kepalanya.
"Aku bisa pulang sendiri. Aku naik ang-"
"Cepat naik. Panas ini!" Paksa Niko.
Dyra mencengkam kedua punggung Niko dengan kuat. Laki-laki itu mengendarai motor dengan kecepatan yang cukup kencang. Rasanya Dyra seperti terbang berada di boncengan motor besar tersebut.
Motor itu menepi di depan rumah Dyra. Gadis itu menghela nafasnya lega. Akhirnya sampai juga di rumah dengan selamat.
"Biasa saja mukanya!" Ledek Niko sambil merapikan rambut Dyra yang berantakan kena angin. Menyadari itu Dyra dengan cepat menepis tangan Niko.
"Mana ponsel mu?" Niko mengadahkan tangan.
"Untuk apa?"
"Cepatlah!" Paksa Niko tidak sabaran.
Dengan berat hati Dyra mengulurkan ponsel dan langsung diterima laki-laki itu. Niko tampak menekan-nekan benda pipih itu. Dan tak lama dari saku celana berbunyi suara.
"Aku sudah menyimpan nomorku di ponselmu. Aku akan menghubungimu nanti malam!" Niko mengembalikan ponsel Dyra.
Gadis itu mengambil dan melihat ponselnya sekilas dengan malas.
Niko menghidupkan motor dan perlahan pergi dengan senyum smirknya. Senyuman itu membuat Dyra jadi merinding.
Niko Adriansyah Putra, salah satu siswa di SMA ANGKASA. Ia sekelas dengan Rey. Dan mereka teman satu Genk bersama 1 siswa lagi bernama Bram.
Wajah tampan nan rupawan. Membuatnya jadi salah satu siswa populer yang digandrungi siswi-siswi sekolah. Banyak gadis yang menyatakan perasaannya dan ditolak dengan kejam olehnya.
"Aku tidak suka kamu. Kamu Gendut.."
"Kamu Jelek.."
"Kamu hitam, pendek.."
"Kamu bodoh.."
Begitu lah kata-kata kejam yang dilontarkan Niko, saat para gadis-gadis itu mengungkapkan perasaan mereka.
"Aku sudah diet. Beratku sudah turun 10 kg.."
"Aku sudah belajar makeup dan melakukan perawatan.."
"Aku sudah sering luluran dan lompat tali biar tinggi. Aku masih masa pertumbuhan.."
"Aku sudah mulai giat belajar. Dulu nilaiku 50 sekarang jadi 55.."
Niko mengira ucapan kejamnya akan membuat mereka menjauh. Tapi malah mereka makin semangat memperbaiki diri. Dan tetap mengejarnya dengan perhatian yang membuat Niko tidak nyaman.
Tepat saat itu dilorong sekolah ada seorang siswi yang menembaknya. Dan ia pun menerimanya, agar siswi-siswi yang mengejarnya dulu menjauh, lantaran ia sudah punya pacar.
Tapi Niko sangat kesal. Siswi itu bisa-bisanya mengatakan hal itu sebuah kesalah pahaman. Karena niat awalnya menembak Rey dan malah menembak dirinya. Hanya karena kebetulan ia lewat di saat yang salah.
'Berani-beraninya dia menolakku!!!' Niko menaikkan kecepatan motornya, mengingat Dyra yang menolak saat dia memberikan kesempatan untuk mendekatinya.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Malam itu di sebuah kamar, Niko merebahkan tubuhnya di ranjang. Ia menatap layar ponselnya. Pada satu nama kontak bertulis PACAR.
"Hai... Apa kabar? Lagi apa? dengan siapa? sudah makan?" Gumam Niko mengetik pesan lalu menghapus, mengetik lagi lalu menghapus, mengetik dan kembali menghapus lagi.
'Kenapa begitu susah...' Batinnya. Niko mencampakkan ponsel dan menutupi diri dengan selimut. Ia tidak pernah mengirim pesan dengan perempuan kecuali Mamanya. Itu pun hanya menjawab singkat, saat sang Mama bertanya ia sedang di mana.
Untuk basa basi dengan yang namanya perempuan ternyata begitu sangat sulit.
Esok paginya Dyra berjalan santai memasuki gerbang. Sekolah cukup ramai mengingat 5 menit lagi bel akan berbunyi.
"Hei..." Dyra terkejut saat sebuah tangan yang lebih besar darinya meraih dan menggandeng tangannya. "Apa yang kamu lakukan?"
Dyra mencoba melepas tangannya dari Niko. Tapi laki-laki itu malah makin memegang erat.
"Bergandengan tangan dengan pacarku!" Menunjukkan tangan mereka.
"Aku bukan pacarmu!!! Aku sudah menjelaskan padamu..."
"Kamu menembakku dan aku menerimamu. Jadi sekarang kita adalah sepasang kekasih!" Jelasnya.
"Jangan gila!!!"
Beberapa murid menatap mereka. Ada yang bingung dan ada yang hanya melihat mereka saja sekilas. Tapi Dyra merinding melihat beberapa siswi yang menatapnya tajam penuh intimidasi.
"Sayang... Maaf ya. Aku tadi nggak sempat jemput kamu." Ucap Niko manja membuat Dyra sejenak jijik. Beberapa siswi makin terlihat tidak senang pada Dyra.
"Sa-sayang?" Dyra gugup. "Sudah kubilang aku bukan pacarmu!"
"Kamu pacarku yang sah secara hukum dan agama!"
Dyra mendadak bego mencerna ucapan Niko.
"Sudah di mana kelasmu? Aku akan mengantarmu." Bisik Niko.
Niko sampai di depan kelas Dyra. "Belajar yang rajin ya..." Ia mengusap kepala gadis itu dan berjalan pergi menuju kelasnya.
Setelah Niko pergi, teman-teman sekelas Dyra pada heboh dan bersorak.
"Ciye... yang baru jadian!" Ledek Yuda saat Dyra sudah duduk di bangkunya.
"Siapa yang jadian?" Dengusnya kesal.
"Dyr..." Panggil Mila dengan wajah khawatir.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
"Begitu ceritanya Mil." Dyra menceritakan tentang Niko yang semalam mencarinya pada Mila. Saat ini mereka sedang berada di taman sekolah.
"Jadi dia itu nggak mau tahu. Menganggap aku memang menyatakan perasaan padanya. Capek aku Mil ngomong sama itu orang. Nggak ngerti-ngerti salah paham terus!" Jelas Dyra menahan kekesalannya.
"Ya sudah pacaran saja sebentar dengannya. Setelah itu minta putus!" Saran Mila.
Dari jauh Niko melihat Dyra di taman sekolah dengan seorang teman.
"Serius gosip yang beredar kalau kau pacaran sama anak kelas 1?" Tanya Bram penasaran.
"Iya... Itu dia!" Niko menunjuk Dyra. "Aku ke sana, kalian duluan saja ke kelas!"
Niko pun berjalan ke arah Dyra.
"Sayang... kamu di sini."
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Aba Bidol
Auto ngakak aku gegara kata2mu Niko. Mana ada pacar yang sah secara hukum dan agama....., ada2 aja lo Nik 🤣🤣🤣
2024-06-02
1
Mina Rasi
chapter ini bikin aku ketawa trs😂
2023-05-16
1
Ufuk Timur
Dulu nilaiku 50 sekarang 55 😆😆😆 btw penisirin itu kira2 mapel apa, kalo Firika sama kimia, mari kita tos bareng🤣
2022-02-01
4