Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

ADDC 1

" Bawa dia masuk" perintah seorang laki-laki bertubuh tegap dan sedikit sangar pada dua orang di hadapannya.

Dua orang itu membawa seorang perempuan cantik ke dalam kamar hotel bosnya.

Jamilah nama gadis itu,usianya baru sembilan belas tahun.Dia hidup hanya berdua saja bersama kakak laki-lakinya.Tapi,kakaknya tidak pernah pulang dan Jamilah pun tidak tahu keberadaan kakaknya saat ini ada dimana.

Seorang laki-laki tidak menggunakan pakaian,hanya memakai handuk saja untuk menutupi tubuhnya.Menghadap keluar jendela dengan kepulan asap rokok di sekeliling wajahnya.

Bramasta,orang yang terkenal kaya dan penguasa di negara itu.Orang yang sangat kejam dan bisa dengan mudah melenyapkan orang yang berani membuat masalah dengannya.Mungkin karena kekajamannya dan sifat dinginnya itu,sampai dia berusia tiga puluh tahun,dia belum juga menikah.

" Bos,ini gadis yang dijadikan jaminan oleh Jamal" lapor salah satu dari dua orang yang membawa Jamilah tadi.Jamilah terkejut mendengar perkataan orang yang tadi membawanya dengan paksa.

" Hemmm" laki-laki itu hanya mendehem saja sambil mengibaskan tangannya di udara sebagai isyarat agar kedua orang itu keluar dari kamarnya.

" Ma...maaf Tuan,anda siapa ya?" Kenapa saya dibawa kemari?" tanya Jamilah.Suaranya gemetar karena merasa takut.

Orang itu bergeming,tetap berada di tempatnya tanpa menoleh sedikit pun.

Untuk sepersekian detik tidak ada yang mengeluarkan suara,kamar sangat hening dan sunyi.

" Dimana Jamal?" tanyanya dengan suara datar dan tidak menoleh sedikit pun.

" Sa...saya tidak tahu Tuan.Bang Jamal tidak pernah pulang" jawab Jamilah gugup.

Bramasta memutar tubuhnya menghadap Jamilah.Sejenak Bramasta terpana melihat wajah cantik Jamilah yang terlihat alami.Tapi,lain dengan Jamilah.Dia sangat terkejut begitu dia tahu siapa orang yang ada di hadapannya.

" Tuan Bramasta" seru Jamilah.

Bramasta menyeringai," Ternyata kamu mengenalku gadis kecil" ujar Bramasta sambil melangkah mendekati Jamilah.

Tubuh jamilah gemetar,tapi tidak bisa dia gerakan sama sekali.Tiba-tiba seluruh tubuhnya terasa kaku dan kakinya sulit untuk digerakkan.

" Tuan mau apa?" tanya Jamilah.

" Mau apa katamu.Tentu saja aku mau menikmati tubuh sepuluh milyarmu" jawab Bramasta sambil terus berjalan mendekati Jamilah,hingga tidak ada lagi ruang untuk Jamilah mundur.Tubuhnya sudah menabrak dinding kamar itu.

"Maksud Tuan?" Jamilah memberanikan diri untuk bertanya.

" Aku yakin kamu gadis baik,walau aku juga tau kalo Jamal kakakmu itu orang yang sangat brengsek.Jamal berhutang padaku sebanyak sepuluh milyar dan Jamal menjadikamu sebagai jaminannya" jawab Bramasta panjang lebar.

" Bang Jamal,kenapa tega sekali" gumam Jamilah.

Bramasta mencondongkan tubuhnya kearah Jamilah,hingga wajah mereka berdekatan.

" Boleh juga,sepertinya aku tidak rugi menukar uang sepuluh milyar dengan dirimu.Ku akui kamu lumayan cantik dan aku juga yakin kamu pasti masih perawan" ujar Bramasta lalu menyeringai.

" Tolong lepaskan saya Tuan,saya janji akan mencicil hutang Bang Jamal" pinta Jamilah.

Bramasta mundur beberapa langkah lalu mengusap-usap dagunya,seolah sedang memikirkan permintaan Jamilah.

" Baiklah kalo begitu,aku beri kamu waktu satu bulan.Jika dalam satu bulan kamu tidak bisa melunasinya,kamu harus bersedia menjadi budakku" kata Bramasta.

" Sepuluh Milyar dalam satu bulan" pekik Jamilah.

" Apa itu terlalu lama? Baiklah kalo begitu aku kasih waktu dua minggu" kata Bramasta membuat Jamilah membulatkan matanya.

Jamilah hendak protes tapi Jamilah mengurungkannya karena Bramasta langsung menariknya dan membawanya ke tempat tidur.

" Tuan bukannya kita sudah membuat kesepakatan" ujar Jamilah,dia takut Bramasta akan berbuat macam-macam.

" Temani aku malam ini" pinta Bramasta,lebih tepatnya sebuah perintah.

Jamilah memilih diam daripada urusannya semakin runyam.Bramasta yang tadi berbicara dengan nada dingin dan menakutkan,tiba-tiba meminta Jamilah untuk menemaninya tidur dengan nada lirih Sepertinya ada kesedihan yang sedang dia pendam.

" Jika aku menemani Tuan tidur malam ini,apa besok aku boleh pergi?" tanya Jamilah dengan hati-hati.

Bramasta mengangguk lalu turun dari kasur.Bramasta mengambil pakaian dari dalam lemari lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Jamilah masih duduk di kasurnya,belum berani untuk tidur.Takut Bramasta mencuri-curi kesempatan.Berita yang beredar,seorang Bramasta adalah seorang casanova dan tidak pernah menjalin hubungan yang serius dengan wanita mana pun.Wanita yang dekat dengannya hanya wanita malam,yang dekat demi uangnya saja.Kalo dekat untuk menjalin hubungan lebih,mereka berpikir beribu kali.

" Kenapa belum tidur,ini sudah larut malam" ujar Bramasta.

Jamilah kikuk,dia terlihat salah tingkah.Apalagi saat melihat Bramasta mulai naik ke kasur dan merebahkan tubuhnya.

" Kemarilah" perintahnya.

" Atau hutang Jamal akan bertambah hingga dua kali lipat" ancamnya.

Jamilah langsung menuruti perintah Bramasta dan langsung berbaring di samping Bramasta.Jamilah melirik kearah Bramasta yang sudah terpejam.

" Tidak usah takut,aku tidak akan macam-macam,kecuali kamu yang menggoda dan merayuku" kata Bramasta.

Bramasta memiringkan tubuhnya lalu melingkarkan tangannya di atas perut Jamilah.

" Biarkan seperti ini,sebentar saja"

Jamilah tidak berani bergerak atau bergeser sedikit pun.Bunyi dengkuran sudah terdengar,tanda kalau Bramasta sudah tertidur.

" Ternyata Tuan Bramasta tidak sekejam yang dibicarakan oleh orang-orang.Dia masih punya sisi lembut" gumam Jamilah.

Jamilah sama sekali tidak bisa memejamkan matanya,ini pertama kalinya dia tidur satu kamar dengan seorang lelaki asing dan dengan jarang sedekat ini.

Keesokan paginya,

Bramasta membuka matanya secara perlahan,dua orang anak buahnya sudah berdiri tegap di dekat tempat tidurnya.Bramasta melihat ke sekeliling kamar,Jamilah sudah tidak ada di kamar itu.

" Gadis itu sudah pergi dari dua jam yang lalu Tuan" lapor salah satu anak buahnya,seolah tau apa yang ada di dalam benak Bramasta.

" Pukul berapa sekarang?" tanya Bramasta.

" Pukul sembilan" jawab anak buahnya.

Bramasta mendudukan tubuhnya dengan posisi kaki yang menggantung," Tidurku nyenyak sekali" gumamnya.

" Awasi gadis itu,jangan sampai dia kabur" perintah Bramasta.

" Siap Bos" jawab Anak buah Bramasta secara bersamaan.

" Apa Jack belum datang?" tanya Bramasta.

" Tuan Jack sudah pergi ke pelabuhan Tuan,karena pagi ini beberapa orang kita hendak mengirim barang ke sebrang"

" Bagus!" Kerjakan tugas kalian dengan baik.Kalian boleh pergi" titah Bramasta.

Setelah kedua anak buahnya pergi,Bramasta masuk ke kamar mandi.Bramasta mengguyur tubuhnya dengan air dingin,setelah selesai mandi Bramasta memakai pakaiannya lalu keluar dari kamar hotelnya.Bramasta meminta pada supir untuk mengantarkannya ke pelabuhan,dimana Jack sedang berada di sana.

Jack adalah Asisten pribadinya.Sudah sepuluh tahun Jack mengabdi pada Bramasta.Selama bisnis milik Bramasta dibantu oleh Jack,bisnisnya pun semakin berkembang pesat.Jack sama seperti Bramasta,kejam.Bahhkan lebih kejam dari Bosnya itu.

Terpopuler

Comments

Patrick Khan

Patrick Khan

.lanjut kesini kak😁

2022-09-27

1

Patrish

Patrish

baru buka... ❤

2022-03-06

1

Sedang Sibuk

Sedang Sibuk

Keren, saya suka saya suka

2022-02-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!