" Tunjukan padaku,dimana kamar rawat Jamilah" titah Papa Bramasta.
" Maaf Tuan,Jamilah siapa?" tanya Dokter.
" Yang kecelakaan tadi" jawab Papa Bramasta.
" Mari Tuan,ikut saya" kata Dokter sambil membungkuk.
Dokter membawa Tuan Farhan ke ruang ICU,tempat Jamilah sedang dirawat.
" Bagaimana kondisinya?" tanya Tuan Farhan.
" Cukup memprihatinkan Tuan,harapan hidupnya sangat tipis.Sepertinya,gadis ini memang tidak ada semangat lagi untuk melanjutkan hidup" tutur Dokter.
" Apa maksudmu?" tanya Tuan Farhan.
Dokter pun menceritakan apa yang terjadi saat mereka sedang berada di ambulans,Jamilah berharap untuk mati.
" Sebelum dia kembali tidak sadarkan diri,dia sempat menyebut nama Bramasta.Tapi,saya tidak tahu Bramasta siapa yang dia maksud" kata Dokter.
" Pindahkan dia ke ruang VVIP,aku yang menanggung semua biayanya" perintah Tuan Farhan.
" Baik Tuan"
Dokter meminta perawat untuk memindahkan Jamilah.Tuan Farhan mengikutinya dari belakang.
" Pras,tolong telpon Jack.Minta dia untuk membawa beberapa anak buahnya kemari" perintah Tuan Farhan pada pengawal pribadinya.
" Baik Tuan" sahut Prasetyo.
Tuan Farhan memandang tubuh Jamilah yang dipenuhi peralatan medis,dengan balutan perban dibagian kepalanya.
" Kamu harus sembuh Jamilah,kamu harus bisa menaklukkan Bramasta" bisik Tuan Farhan di telinga Jamilah.
" Tuan Besar"
Tuan Farhan menoleh lalu mengerutkan keningnya." Cepat sekali kamu sampai di sini" ujar Tuan Farhan.
" Kebetulan saya sedang berada di rumah sakit ini Tuan" kata Jack.
" Bramasta yang menyuruhmu untuk mencari Jamilah?" tanya Tuan Farhan.
" Benar Tuan" jawab Jack.
" Anak itu sungguh bodoh,dia tidak bisa menyadari perasaannya sendiri" tutur Tuan Farhan.
" Nona Kayla yang sudah membunuh rasa itu di hatinya" ujar Jack.
" Kamu benar,Wanita iblis itu sudah membuat Bramastaku mati rasa" geram Tuan Farhan.
" Perketat penjagaan,jangan sampai ada yang bisa menerobos masuk kesini kecuali orang-orang kita" perintah Tuan Farhan.
" Siap Tuan"
Tuan Farhan keluar dari ruangan itu,sebelum pergi dia menyempatkan diri untuk menjelaskan tugas apa yang harus dikerjakan oleh anak buah Bramasta.
...****************...
" Dari cctv yang ada di sekitar lokasi kejadian,Jamal ada bersama Jamilah bos" lapor anak buah Bramasta.
" Apa sudah ada kabar dari Jack?" tanya Bramasta.
" Jamilah berada di bawah perlindungan Tuan besar" jawab anak buah Bramasta,membuat Bramasta kaget.
" Apa?" Jamilah ada di tangan Papa?" tanya Bramasta.
" Iya Bos"
Bramasta memutar otak,mencari jawaban atas pertanyaan yang ada di kepalanya.
" Apa hubungan Papa dengan Gadis itu,atau jangan-jangan gadis itu salah satu simpanan Papa" gumam Bramasta dalam hati.
" Bagaimana rencana pengiriman kita,apa sudah beres?" tanya Bramasta.
" Sudah bos" jawab Ansk buahnya.
" Bagus.Aku tidak mau mendengar kata gagal" kata Bramasta lalu beranjak dari duduknya.
" Jika Jack kembali,sampaikan padanya,aku menunggunya di gudang" pesan Bramasta.
" Baik bos" ujar anak buahnya seraya membungkuk.
Bramasta masuk ke mobilnya,supir pun langsung mengemudikan mobil itu dengan perlahan.
" Kita ke gudang" perintahnya.
Supir hanya bisa mengangguk patuh.
" Seno,apa kamu sudah punya keluarga?" tanya Bramasta.
" Istri maksudnya Bos?" Seno,supir Bramasta balik bertanya.
" Iya" jawab Bramasta singkat.
" Sudah bos" jawab Seno.
" Bagaimana rasanya?" Maksud saya,apa kamu bahagia?" tanya Bramasta.
" Sangat bahagia Bos" jawab Seno.
Bramasta menatap keluar jendela,dari dalam mobil dia bisa melihat aktivitas di luaran sana.
" Kamu sudah punya anak?" tanyanya lagi.
" Dua anak bos,semua laki-laki" jawab Seno.
Seno melihat kearah kaca spion,memperhatikan raut wajah majikannya yang terlihat gelisah.
" Apa tidak sebaiknya,jika Bos pergi ke rumah sakit.Saya dengar jika Nona dalam keadaan koma" saran Seno.
" Tidak perlu,disana sudah ada Jack dan Papa" kata Bramasta.
" Tidak mungkin Tuan besar ada di sana,bukankah hari ini Tuan besar harus mengawal pengiriman barang" ujar Seno.
" Papa mengawal,bagaimana bisa?" tanya Bramasta.
" Sekarang pelabuhan dijaga sangat ketat,anak buah kita tidak bisa keluar masuk dengan leluasa ke pelabuhan.Jika Tuan besar ikut,otomatis jalan terbuka lebar dan proses pengiriman bisa berjalan dengan lancar" terang Seno.
Huft...Bramasta menghela nafasnya," Sampai kapan kamu ikut denganku,kamu tahu pekerjaan ini sangat beresiko?" tanyanya.
" Sampai Tuan memecat saya" jawab Seno.
Bramasta manggut-manggut mendengar jawaban Seno.Kesetiaan Seno tidak perlu diragukan lagi.
" Kita ke gudang baru setelah itu kita ke rumah sakit" titah Bramasta.
" Baik Tuan"
Seno menambah kecepatan laju mobilnya,tidak lama kemudian mereka sudah sampai di gudang.
" Kita sudah sampai,Tuan" ujar Seno.
Bramasta turun dari mobilnya,lalu dengan santai masuk ke dalam gudang.
" Sore Bos" sapa anak buah yang berjaga di sana.
" Apa barang baru kita sudah sampai?" tanya Bramasta.
" Sudah Tuan" jawab anak buahnya.
Bramasta masuk ke sebuah ruangan tempat menyimpanan barang-barang miliknya.
" Ini Tuan" kata Anak buahnya sambil menunjukkan beberapa jenis senjata pada Bramasta.
Bramasta mengambil senjata itu lalu mengujinya.
Dor!!!
Satu timah panas melesat ke udara.
" Aku suka" gumamnya.
Bramasta menyuruh anak buahnya untuk merapikan tempat itu lalu pergi ke ruangan yang lain.
" Stok barang kita sudah menipis,apa tidak ada barang yang masuk?" tanya Bramasta.
" Semua barang kita tertahan di sebrang bos" jawab Anak buah Bramasta.
" Baiklah,aku akan mengurusnya" ujar Bramasta.
Setelah urusannya di gudang selesai,Bramasta mengajak Seno untuk pergi ke rumah sakit.
" Kenapa barang kita bisa ditahan?"
" Hanya sementara Bos,setelah perayaan tahun baru barang kita akan dikirim kemari" jawab Seno.
" Apa orang-orang itu tidak tahu,kalo barang itu milikku.Tidak berguna" umpat Bramasta.
Seno memarkirkan mobilnya di parkiran rumah sakit.
" Kamu pulanglah,keluargamu pasti ingin merayakan pergantian tahun bersamamu" titah Bramasta.
" Bagaimana dengan Tuan?" tanya Seno.
" Kamu tidak lihat,bahwa di parkiran ini berisi mobil orang-orang kita" jawab Bramasta.
Benar saja,semua mobil yang ada di sana adalah milik Bramasta.
Bramasta masuk ke dalam rumah sakit,di sepanjang koridor ada beberapa anak buah yang berjaga.
" Apa sih yang ada di kepala Papa,kenapa gadis itu harus dijaga ketat" gumam Bramasta.
" Bos" sapa Anak buah Bramasta yang berjaga di depan kamar Jamilah.
" Mana Jack?" tanya Bramasta.
" Keluar bersama Tuan besar" jawab Anak buah itu.
Bramasta masuk ke dalam kamar rawat Jamilah.Di dalam kamar itu ada dua orang perawat dan beberapa anak buah Bramasta yang berjaga-jaga.
Bramasta menanyakan keadaan Jamilah pada perawat dan perawat menjelaskan semua apa yang dia ketahui.
Bramasta menggenggam tangan Jamilah." Beban penderitaan apa yang sedang kamu pikul,gadis bodoh.Sehingga kamu lebih memilih mati" oceh Bramasta.
Air mata mengalir dari sudut mata Jamilah yang tertutup,Bramasta menghapus air mata itu menggunakan ibu jarinya.
" Cepatlah sadar,aku berjanji akan membalaskan dendammu dan mengganti penderitaanmu dengan cinta" ucap Bramasta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Patrish
YEZ!!!!!!
2022-03-07
1
Sedang Sibuk
Uhuk, Cinta gak tuh?? Ngomong kok pas orangnya koma, Lah ngomong pas dia sadar dong Bram 🤭
2022-03-03
1
Nova Herlinda
cieeeeeee... cieeeeeee.... bramasta... ude ada rasa cinta dan ude mengungkapkannya... smg jamilah dengar ya dlm komanya
2022-01-03
1