Bab. 14

Tidak memedulikannya lagi, Jin Lien memasukkan Da Hei ke dalam dimensi lotus, sedangkan dirinya langsung naik ke punggung Xi Qing.

Dia tidak bertanya apa pun pada Xi Qing, karena dia tahu jika dirinya kehilangan ingatan, dan ingatan itu pasti akan kembali.

Walaupun dia penasaran dengan kisah hidupnya di kehidupan lalu, tapi dia tidak terlalu berambisi untuk mengingat.

Duduk di punggung Xi Qing, dia bersiap menuju hutan kabut. Jika itu melalui perjalanan normal, dibutuhkan setengah bulan untuk mencapai hutan kabut, tapi untuk Xi Qing, waktu paling lama adalah 2 hari.

Bukannya Xi Qing tidak bisa lebih cepat dari itu, tapi dia tidak ingin Jin Lien merasa tidak nyaman. Sebagai binatang kontrak Jin Lien, dia tentu tahu segala hal tentang Jin Lien.

Tidak lama setelah Xi Qing dan Jin Lien meninggalkan lokasi mereka, sosok pemuda tampan dengan Hanfu hitam dan topeng menutupi wajah bagian atasnya muncul di tempat di mana Jin Lien berada.

Pemuda itu sedikit mengernyit, dan ada senyum lembut di bibirnya. Senyum yang akan membuat para pengagumnya merona.

"Lien kecil, akhirnya aku menemukanmu."

Pemuda itu tidak lain adalah Di Hong Zhuang, ketika dia sedang beristirahat, dia tiba-tiba merasakan aura milik Xi Qing, dan dengan cepat mendatangi lokasi aura yang dibocorkan Xi Qing, tapi sayangnya dia selangkah terlambat.

Namun, hal ini tidak menyurutkan semangatnya, karena dia tahu, jika istri kecilnya juga berada di dunia ini.

Yang tidak diketahui Jin Lien dan Di Hong Zhuang, Xi Qing memang sengaja membocorkan auranya, karena dia telah merasakan aura Di Hong Zhuang sejak Jin Lien dan Da Hei meninggalkan hutan Warcraft.

Setelah mengetahui jika Jin Lien tidak lagi berada di tempat semula, Di Hong Zhuang juga segera menyusul arah di mana Jin Lien pergi.

***

Berdiri di luar hutan kabut, Jin Lien mengernyit. Hutan di depannya memang pantas disebut hutan kabut, karena seluruh hutan hampir ditutupi oleh kabut tebal.

Namun, berdasarkan informasi, hutan kabut hanya akan mengeluarkan kabut tebal pada waktu tertentu saja, tapi meski begitu, kabut akan tetap menyelimuti hutan kabut, walaupun kabut itu sangat tipis.

Jin Lien juga telah mengembalikan Xi Qing ke dalam dimensi lotus dan mengeluarkan Da Hei. Dia mengelus kepala Da Hei dengan lembut kemudian dia berkata.

"Sepertinya tempat ini lebih menantang dari hutan Warcraft, jadi Da Hei, jika aku dalam bahaya kematian, segaralah bertindak, oke!"

"Aku mengerti."

Da Hei juga tentu tidak akan membiarkan Jin Lien sekarat, dan tentu dia juga ingin Jin Lien menjadi kuat secepat mungkin, tapi tidak perlu terburu-buru.

"Jadi mari berkemah dulu, kita tunggu kabut menipis lalu kita akan memasuki hutan."

"Baik."

Da Hei juga setuju, karena tidak mungkin untuk memasuki hutan kabut saat ini.

Keduanya berjalan sedikit jauh dan mencari tempat yang cocok untuk mendirikan tenda.

Namun, rencana mereka sedikit tertunda. Beruntung mereka tiba di luar hutan kabut sebelum tengah hari.

Jin Lien tidak terbiasa dengan konsep waktu di dunia ini, jadi dia terbiasa menentukan waktu berdasarkan konsep di dunia modern.

Ketika dia tiba, itu masih jam 10 pagi, meski begitu dia sedikit kesal dengan dua kelompok yang sedang bertikai memperebutkan tempat.

Begitu melihat kedua kelompok itu, sudut bibir Jin Lien kembali berkedut, karena salah satu kelompok ada seseorang yang sangat dia kenali, atau lebih tepatnya sangat dikenali oleh pemilik aslinya.

Sosok yang tidak lain adalah sepupu tertua dari tubuh yang dia tempati.

Ketika dia ingin berbalik dan menjauh dari tempat dia berada, itu sudah terlambat, karena Qin Dashao telah menyadari keberadaan Jin Lien.

***

Kelompok orang yang terdiri dari 7 orang dengan pakaian serupa berhenti di luar hutan kabut, tempat mereka berhenti juga kebetulan merupakan tempat yang sangat cocok untuk berkemah.

"A Ze, kabut masih sangat tebal, tidak mungkin kita memasuki hutan kabut untuk saat ini."

"Jing Ge benar, Ze Ge kita sebaiknya berkemah lebih dulu untuk menunggu kabut menipis.

Melihat 2 orang rekannya berbicara, Qin Ze mengangguk, karena sangat tidak mungkin untuk memasuki hutan kabut untuk saat ini.

"Ya, ayo dirikan tenda!"

Semua setuju dan segera mengeluarkan tenda dari saku ruang mereka masing-masing, tapi ketika mereka akan mendirikan tenda, kelompok lain juga tiba.

"Kami akan berkemah di lokasi ini, kalian cari lokasi lain!"

Suara arogan dan mendominasi itu membuat kelompok Qin Ze tidak senang, dan mereka menatap pendatang baru dengan tidak ramah.

Melihat sosok yang berbicara dengan arogan, itu merupakan pemuda kekar dengan kesombongan besar. Melihat pakaian yang dikenakan kelompok itu, Qin Ze dan rekannya semakin tidak menyukai orang-orang yang datang.

Pasalnya kelompok yang datang itu tidak lain adalah Akademi yang merupakan saingan dari Akademi di mana mereka sedang menuntut ilmu.

"Orang-orang akademi Xinghuang memang selalu tidak masuk akal."

Seorang gadis di kelompok Qin Ze berbicara dengan suara mengejek, dari 7 orang dalam kelompok, hanya 2 orang gadis dan gadis yang berbicara merupakan gadis tomboi yang juga merupakan putri surga dari keluarga bangsawan.

"Ya, jelas-jelas kami lebih dulu berada di sini, tapi mereka datang dan mengusir kita." Gadis yang tadi menyarankan untuk berkemah juga menimpali. Dia sangat tidak menyukai orang-orang dari akademi Xinghuang, selain arogan, mereka selalu meremehkan siapa saja karena menganggap jika mereka belajar di akademi nomor 1. Akademi yang ingin dimasuki setiap orang dari semua kerajaan.

"J*lang."

Qin Ze, Wu Jing, Lu Yan, Huo Bing, dan Chi Wang memandang orang yang memaki dengan wajah buruk.

"Hee.." Wu Jing terkekeh ringan, tapi itu mengandung kemarahan yang mungkin akan meledak jika pihak lain berbicara buruk sekali lagi.

"Tentu saja kalian harus memberi kami prioritas, karena kami berasal dari Akademi nomor 1."

Mendengar itu, Qin Ze tersenyum meremehkan. Walaupun akademi Xinghuang tidak semua arogan, tapi kelompok yang dia temui saat ini terlalu buruk.

Ketika dia ingin membalas ucapan orang itu, dia terkejut ketika melihat sosok familier yang berdiri tidak jauh dengan bibir yang berkedut.

Melihat ekspresi sosok itu, dia entah mengapa ingin tertawa, tapi situasi saat ini tidak memungkinkan, dan ketika dia melihat sosok itu ingin pergi, dia segera memanggil dengan nada canggung.

"Xiao Qin kemari!"

Jin Lien yang baru akan pergi berbalik dengan bibir mengerucut.

Bukan hal aneh bagi Jin Lien ketika mendengar panggilan dari bibir sepupu tertua itu, karena seperti itulah sepupu tertua memanggil pemilik aslinya.

Dia memegang Da Hei dan melangkah mendekat ke arah kelompok Qin Ze di bawah perhatian semua orang. Merasakan tatapan itu, dia memasang wajah masam dan tersenyum konyol.

"Hehehe Da Ge, suatu kebetulan bertemu denganmu di sini."

Terpopuler

Comments

Fina Tanjung

Fina Tanjung

akhirnya kakak yang aku tunggu-tunggu up juga

2022-12-24

3

eNic_tiaNa

eNic_tiaNa

astagaaaaa, terlambatkah dikuuuu

2022-11-27

0

Hampir Padam

Hampir Padam

wahh akhirnya

2022-10-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!