BBMW BAB 19 - Aku Mencintaimu

Dan disinilah kini Azam dan Bella berada, berbaring di atas ranjang yang sama dan saling memeluk erat.

Bella bahkan berulang kali, mengelus punggung polos suaminya yang terasa begitu dingin.

Apalagi kamar ini tidak di lengkapi dengan penghangat ruangan, sementara hujan di luar sana terus turun dengan begitu lebatnya, seolah keluar dari kendali.

Azam bahkan merasa menggigil, seolah dingin yang ia rasa sudah sampai ke tulang.

“Masukkan tanganmu di bajuku,” ucap Bella, seperti tak ada cara lain untuk membuat tubuh suaminya menghangat selain skin to skin.

Mendengar itu Azam tersenyum kecil. Antara merasa bahagia dan menjadi pria brengsek lagi.

“Benarkah?” tanya Azam memastikan, berbicara dengan suaranya yang bergetar.

Bella hanya diam, ia sendiri yang mengambil tangan Azam dan dimasukkan kedalam bajunya. Azam merasa hangat, lain halnya dengan Bella yang merasa dingin, tubuh Azam benar-benar terasa dingin. Seperti memeluk sebuah balok es.

Bella juga menyembunyikan wajah Azam di dadanya, memeluknya erat dan menutup seluruh tubuh Azam dengan selimut dan hanya menampakkan pucuk kepala Azam saja.

“Cobalah untuk tidur,” perintah Bella, ia bicara dengan suaranya yang dingin namun penuh dengan perhatian.

Azam menganggukkan kepalanya dan semakin erat memeluk tubuh sang istri. Bahkan diam-diam menghirup dalam-dalam aroma tubuhn istrinya.

Sejenak hanya ada diam diantara keduanya, sampai akhirnya Azam yang lebih dulu buka suara. Ia bicara dengan matanya yang terpejam dan rasanya setengah sadar.

“Aku mencintaimu Bell, sangat,” ucap Azam lirih.

Bella yang mendengar itu hanya diam, menatap kosong pada dinding kamar ini.

Lampu menyala terang, berharap cahaya lampu itu bisa memberikan sedikit kehangatan.

“Aku sangat mencintaimu,” ucap Azam lagi.

“Aku tidak bisa hidup tanpamu.”

“Jangan bicara omong kosong,” balas Bella akhirnya. Rasanya kata cinta diantara mereka hanya akan terdengar seperti omong kosong, setelah semua yang terjadi.

Meski bicara dengan suaranya yang dingin, namun kedua tangan Bella masih terus bergerak mengelus punggung Azam. Ingin tubuh pria brengsek ini kembali menghangat dan menyudahi pelukan intiim mereka.

“Apa kau ingat saat kita study tour ke Jepang dulu, bukankah kamu memberiku origami berbentuk hati? aku masih menyimpannya,” Azam terus bicara, sementara Bella hanya diam.

“Saat haid pertamamu, memangnya siapa yang membelikanmu pembalut? Aku kan? Di SMP waktu itu ...”

“Saat kelulusan SMA, bukankah aku memintamu untuk tinggal? Tapi kamu tetap memutuskan untuk kuliah di Amerika ...”

“Kamu pergi bersama Arnold ...”

Bella teringat saat itu, semua kenangan-kenangan itu seperti sebuah kaset yang di putar ulang. Tentang masa kecilnya bersama Azam hingga mereka beranjak dewasa.

“Apa kamu pernah melihatku bersikap kasar pada wanita lain? Tidak, aku hanya melakukannya padamu ...”

“Kamu tau kenapa?”

“Karena aku cemburu, aku cemburu melihatmu dekat dengan Arnold, aku tidak suka melihatmu jadi pusat perhatian, aku benci waktumu lebih banyak di luar ....”

“Jangan bohong, bukankah saat itu kamu sudah dekat dengan wanita itu?” balas Bella pula, akhirnya ia menjawab semua ucapan Azam.

“Aku bodoh, meluapkan kekecewaanku padamu dengan menilai wanita itu sebagai segalanya. Tapi sekarang tidak lagi, aku tidak ingin kehilangan kamu lagi, aku akan menjauhkanmu dari Arnold ataupun pria lain, aku akan memintamu untuk tetap berada di dekatku, aku mau kita terus bersama,” jelas Azam, matanya masih terpejam namun ia terus bicara.

“Aku sangat mencintaimu Arrabella, kamu satu-satunya istriku, milikku, selamanya hanya untukku,” ucap Azam lirih, setelah mengatakan itu ia tak mampu lagi buka suara.

Dingin yang ia rasa ini sudah mengambil kesadaran yang ia punya, bahkan pelukannya pada tubuh Bella pun semakin melemah.

Bella pun hanya diam, tak kuasa untuk menjawab lagi. Sampai akhirnya hening itu kembali mengambil alih.

Yang terdengar hanyalah deru hujan deras di luar sana.

Cukup lama diam dan Bella baru menyadari jika pelukan Azam pada tubuhnya sudah melemah dan tidak sekuat tadi.

Bella merasa aneh, ia jadi menadak cemas.

“Zam,” panggil Bella.

“Apa kamu sudah tidur?” Bella bertanya, namun tidak mendapatkan jawaban apapun. Bahkan gelengan kepala pun tidak ia lihat.

Bella lalu menyibakkan selimut bagian atas, melihat apakah Azam sudah tertidur atau belum.

Namun alangkah terkejutnya Bella saat ia melihat wajah Azam yang memucat dengan bibirnya yang nampak membiru.

Bahkan tubuhnya pun masih terasa begitu dingin. Belum ada sedikitpun perubahan.

“Zaam! Kamu mendengarku?!”

Cemas itu mulai menguasi Bella, pikiran-pikiran buruk pun mulai membuatnya semakin takut. Tentang kondisi Azam yang semakin parah.

“Zam! Bangun! Setidaknya jawab panggilanku!”

“Azam!”

Bella menggelengkan kepalanya, ia sungguh tak ingin ada hal buruk menimpa Azam. Berulang kali menyentuhi wajah Azam yang terasa dingin, mencoba membawa kesadaran Azam kembali. Namun apapun yang ia lakukan, Azam tetap terpejam, dengan dengkuran nafasnya yang semakin tak beraturan.

“Tidakkah kamu ingin mendengarku bicara Zam? Bangunlah!” pinta Bella, kini jatuh sudah air matanya.

Ia benci untuk mengakui, bahwa..

“Aku mencintaimu Zam, sangat,” ucap bella, namun Azam tak mampu mendengarnya. Azam diantara sadar dan tidak.

“Aku mencintaimu,” lirih Bella.

Lalu dengan perlahan ia menjatuhkan tubuhnya diatas tubuh Azam, menciumi bibir sang suami yang sudah membiru dan terasa begitu dingin.

Berulang kali menyesapi bibir itu, namun Azam tetap juga tak membalas ciumannya.

Tapi Bella tak pantang menyerah, ia bangkit dan melepas semua kain yang melekat di tubuhnya. Membuat tubuhnya yang hangat itu menjadi polos. Lalu memberikan sentuhan pada Azam hingga kulit keduanya saling bertemu.

Bella terus mencumbu sang suami, berharap hangat yang ia beri bisa membawa kesadaran Azam kembali.

Hingga entah di menit keberapa, akhirnya Bella merasa jika kedua tangan Azam memeluk pinggangnya yang polos.

Lalu ciumannya pun mulai terbalas dengan begitu kaku.

“Bella ...” panggil Azam lirih. Mendadak tubuhnya memanas merasakan gairah yang tiba-tiba membuncah. Apalagi Bella terus bergerak diatas tubuhnya, memberikan kehangatan yang sudah lama ia rindukan.

“Aku mencintaimu Zam, apa kamu mendengarnya?” jawab Bella lirih, ia masih menangis dan berbicara tepat di wajah Azam, nafas hangat Bella bahkan sampai menyapu lembut wajah Azam dibawahnya.

“Tidak, aku lah yang lebih mencintaimu,” ucap Azam, kini matanya mulai terbuka. Membuatnya dapat melihat langsung manik mata sang istri yang berkaca-kaca.

Azam lalu sedikit mengangkat kepalanya dan menjangkau bibir sang istri. Memagutnya dalam dan penuh cinta.

Kedua tangannya pun tak tinggal diam, menjamah setiap lekuk tubuh Bella.

“Apa kamu yakin kita akan melakukannya?” tanya Azam, menatap Bella dengan matanya yang sayu dan deru nafas yang memburu.

Di lihat oleh Azam, Bella yang mengangguk kecil.

Dan setelahnya, Bella pun menyatukan diri. Mengambil alih kendali malam ini karena Azam masih belum sepenuhnya pulih.

Terpopuler

Comments

Aluna 『ᴷᴍ』

Aluna 『ᴷᴍ』

Jauh dari lubuk hati terdalamnya Bella memang masih mencintai Azam,, apalagi selama ini dia tahu kalau Azam selalu menyamar demi bisa melihatnya,, huhuhu akhirnya pertahanan Bellah roboh juga🤧

2024-12-21

0

May Keisya

May Keisya

ceritanya diperkosa istrinya Thor🤣🤣

2024-11-16

0

ɑղ𝕯ŕά🔆

ɑղ𝕯ŕά🔆

melanjutkan dulu yg terhenti nih..di Jepang juga kan🤣🤦‍♂️

2024-10-12

1

lihat semua
Episodes
1 BBMW BAB 1 - Tunggu Aku Bell, Aku Mohon
2 BBMW BAB 2 - Seperti Seorang Penguntit
3 BBMW BAB 3 - Mengalihkan Sementara
4 BBMW BAB 4 - Ingin Kembali Seperti Dulu
5 BBMW BAB 5 - Tidak Memiliki Kuasa
6 BBMW BAB 6 - Sebuah Tawaran
7 BBMW BAB 7 - Sidang Pertama
8 BBMW BAB 8 - Hasil Sidang Hari Ini
9 BBMW BAB 9 - Permohonan
10 BBMW BAB 10 - Mencintai Dengan Cara Yang Paling Egois
11 BBMW BAB 11 - Berbohong
12 BBMW BAB 12 - Sulit Bernafas
13 BBMW BAB 13 - Bazar Internasional
14 BBMW BAB 14 - Terbelah Jadi Dua
15 BBMW BAB 15 - Sidang Perceraian Kedua
16 BBMW BAB 16 - Bersarang Di Pikiran
17 BBMW BAB 17 - Memilih Acuh
18 BBMW BAB 18 - Peluk Aku
19 BBMW BAB 19 - Aku Mencintaimu
20 BBMW BAB 20- Bising Sekali!
21 BBMW BAB 21 - Membuatnya Jadi Nyata
22 BBMW BAB 22 - Peraturan
23 BBMW BAB 23 - Bianglala
24 BBMW BAB 24 - Aoi Sora
25 BBMW BAB 25 - Manajer Produksi
26 BBMW BAB 26 - Terlanjur Hanyut
27 BBMW BAB 27 - Menebus Waktu Yang Sudah Hilang
28 BBMW BAB 28 - Doa Yang Seperti Kutukan
29 BBMW BAB 29 - Istri Penurut
30 BBMW BAB 30 - Privasi Dan Percaya
31 BBMW BAB 31 - Cinta Dan Memaafkan
32 BBMW BAB 32 - Kerinduan Yang Terpendam
33 BBMW BAB 33 - Sebuah Undangan
34 BBMW BAB 34 - Nasi Uduk
35 BBMW BAB 35 - Ajakan Menikah
36 BBMW BAB 36 - Sebuah Doa
37 BBMW BAB 37 - Tempat Tinggal Baru
38 BBMW BAB 38 - Menuju Pernikahan
39 BBMW BAB 39 - Pernikahan Azura dan Julian Bagian Satu
40 BBMW BAB 40 - Pernikahan Azura Dan Julian Bagian Dua
41 BBMW BAB 41 - Malam Pemersatu Bangsa
42 BBMW BAB 42 - Kebersamaan
43 BBMW BAB 43 - Papa Agra dan Mama Sarah
44 BBMW BAB 44 - Tamu Tidak Diundang
45 BBMW BAB 45 - Setelah 25 Tahun
46 BBMW BAB 46 - Bahagia Dan Takut
47 BBMW BAB 47 - Dua Keluarga
48 BBMW BAB 48 - Bermain Dengan Perasaan
49 BBMW BAB 49 - Cinta Yang Semakin Dalam
50 BBMW BAB 50 - Leci Float
51 BBMW BAB 51 - Petuah Orang Tua
52 BBMW BAB 52 - Bagaikan Fatamorgana
53 BBMW BAB 53 - Mempersulit
54 BBMW BAB 54 - Penolakan
55 BBMW BAB 55 - Mulai Paham
56 BBMW BAB 56 - Poor Arnold
57 BBMW BAB 57 - Repot Sekali
58 BBMW BAB 58 - Balas Dendam
59 BBMW BAB 59 - Tentang Karma
60 BBMW BAB 60 - Pembuat Onar
61 BBMW BAB 61 - Sama-Sama Menghindar
62 BBMW BAB 62 - Ketakutan Azam
63 BBMW BAB 63 - Bisa Sampai Menikah
64 BBMW BAB 64 - Foto-Foto Lucu
65 BBMW BAB 65 - Pemain Wanita
66 BBMW BAB 66 - Sebenarnya ...
67 BBMW BAB 67 - Sumpah Arnold
68 BBMW BAB 68 - Buka Sedikit Mulutmu
69 BBMW BAB 69 - Ibu
70 BBMW BAB 70 - Permintaan Ayah David
71 BBMW BAB 71 - Tentang Restu
72 BBMW BAB 72 - Kebelet Pipis
73 BBMW BAB 73 - Cinta Datang Lebih Cepat
74 BBMW BAB 74 - Pengantin Baru
75 BBMW BAB 75 - Seperti Mengasuh
76 BBMW BAB 76 - Ini Dan Itu
77 BBMW BAB 77 - First Kiss
78 BBMW BAB 78 - Gadis Beruntung
79 BBMW BAB 79 - Hadiah Dari Ayah Adam
80 BBMW BAB 80 - Mencoba Percaya
81 BBMW BAB 81 - Sentuhan Intiim
82 BBMW BAB 82 - Dewasa Datang Tiba-Tiba
83 BBMW BAB 83 - Bukan Hal Sulit Bagiku
84 BBMW BAB 84 - Jadi Pemuda Biasa
85 BBMW BAB 85 - Makan Malam Keluarga
86 BBMW BAB 86 - Bridesmaid dan Groomsmen
87 BBMW BAB 87 - Pernikahan Ben dan Fhia
88 BBMW BAB 88 - Tidak Ada Romantis-Romantisnya
89 BBMW BAB 89 - Terbiasa Dengan Sentuhan
90 BBMW BAB 90 - Malam Panjang
91 BBMW BAB 91 - Kecewa
92 BBMW BAB 92 - Sebuah Jawaban Konyol
93 BBMW BAB 93 - Tidak Menyangka
94 BBMW BAB 94 - Pertunangan Alesha dan Arnold
95 BBMW BAB 95 - Ketakutan Bella
96 BBMW BAB 96 - Mommy dan Daddy
97 BBMW BAB 97 - Abraham, Adena dan Adelia
98 BBMW BAB 98 - Kesepakatan Orang Tua
99 BBMW BAB 99 - Sebuah Surat
100 BBMW BAB 100 - Berdamai Dengan Masa Lalu
101 BBMW BAB 101 - 2 Tahun Kemudian
102 BBMW BAB 102 - Hari Bahagia
103 BBMW BAB 103 - Daren Paul
104 BBMW BAB 104 - Bringing Back, My Wife
105 Menggoda Wanita Dewasa
106 Wajib Baca
107 After Divorce
108 Bride Of Choice Karya Lunoxs
109 Crazy Love karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 109 Episodes

1
BBMW BAB 1 - Tunggu Aku Bell, Aku Mohon
2
BBMW BAB 2 - Seperti Seorang Penguntit
3
BBMW BAB 3 - Mengalihkan Sementara
4
BBMW BAB 4 - Ingin Kembali Seperti Dulu
5
BBMW BAB 5 - Tidak Memiliki Kuasa
6
BBMW BAB 6 - Sebuah Tawaran
7
BBMW BAB 7 - Sidang Pertama
8
BBMW BAB 8 - Hasil Sidang Hari Ini
9
BBMW BAB 9 - Permohonan
10
BBMW BAB 10 - Mencintai Dengan Cara Yang Paling Egois
11
BBMW BAB 11 - Berbohong
12
BBMW BAB 12 - Sulit Bernafas
13
BBMW BAB 13 - Bazar Internasional
14
BBMW BAB 14 - Terbelah Jadi Dua
15
BBMW BAB 15 - Sidang Perceraian Kedua
16
BBMW BAB 16 - Bersarang Di Pikiran
17
BBMW BAB 17 - Memilih Acuh
18
BBMW BAB 18 - Peluk Aku
19
BBMW BAB 19 - Aku Mencintaimu
20
BBMW BAB 20- Bising Sekali!
21
BBMW BAB 21 - Membuatnya Jadi Nyata
22
BBMW BAB 22 - Peraturan
23
BBMW BAB 23 - Bianglala
24
BBMW BAB 24 - Aoi Sora
25
BBMW BAB 25 - Manajer Produksi
26
BBMW BAB 26 - Terlanjur Hanyut
27
BBMW BAB 27 - Menebus Waktu Yang Sudah Hilang
28
BBMW BAB 28 - Doa Yang Seperti Kutukan
29
BBMW BAB 29 - Istri Penurut
30
BBMW BAB 30 - Privasi Dan Percaya
31
BBMW BAB 31 - Cinta Dan Memaafkan
32
BBMW BAB 32 - Kerinduan Yang Terpendam
33
BBMW BAB 33 - Sebuah Undangan
34
BBMW BAB 34 - Nasi Uduk
35
BBMW BAB 35 - Ajakan Menikah
36
BBMW BAB 36 - Sebuah Doa
37
BBMW BAB 37 - Tempat Tinggal Baru
38
BBMW BAB 38 - Menuju Pernikahan
39
BBMW BAB 39 - Pernikahan Azura dan Julian Bagian Satu
40
BBMW BAB 40 - Pernikahan Azura Dan Julian Bagian Dua
41
BBMW BAB 41 - Malam Pemersatu Bangsa
42
BBMW BAB 42 - Kebersamaan
43
BBMW BAB 43 - Papa Agra dan Mama Sarah
44
BBMW BAB 44 - Tamu Tidak Diundang
45
BBMW BAB 45 - Setelah 25 Tahun
46
BBMW BAB 46 - Bahagia Dan Takut
47
BBMW BAB 47 - Dua Keluarga
48
BBMW BAB 48 - Bermain Dengan Perasaan
49
BBMW BAB 49 - Cinta Yang Semakin Dalam
50
BBMW BAB 50 - Leci Float
51
BBMW BAB 51 - Petuah Orang Tua
52
BBMW BAB 52 - Bagaikan Fatamorgana
53
BBMW BAB 53 - Mempersulit
54
BBMW BAB 54 - Penolakan
55
BBMW BAB 55 - Mulai Paham
56
BBMW BAB 56 - Poor Arnold
57
BBMW BAB 57 - Repot Sekali
58
BBMW BAB 58 - Balas Dendam
59
BBMW BAB 59 - Tentang Karma
60
BBMW BAB 60 - Pembuat Onar
61
BBMW BAB 61 - Sama-Sama Menghindar
62
BBMW BAB 62 - Ketakutan Azam
63
BBMW BAB 63 - Bisa Sampai Menikah
64
BBMW BAB 64 - Foto-Foto Lucu
65
BBMW BAB 65 - Pemain Wanita
66
BBMW BAB 66 - Sebenarnya ...
67
BBMW BAB 67 - Sumpah Arnold
68
BBMW BAB 68 - Buka Sedikit Mulutmu
69
BBMW BAB 69 - Ibu
70
BBMW BAB 70 - Permintaan Ayah David
71
BBMW BAB 71 - Tentang Restu
72
BBMW BAB 72 - Kebelet Pipis
73
BBMW BAB 73 - Cinta Datang Lebih Cepat
74
BBMW BAB 74 - Pengantin Baru
75
BBMW BAB 75 - Seperti Mengasuh
76
BBMW BAB 76 - Ini Dan Itu
77
BBMW BAB 77 - First Kiss
78
BBMW BAB 78 - Gadis Beruntung
79
BBMW BAB 79 - Hadiah Dari Ayah Adam
80
BBMW BAB 80 - Mencoba Percaya
81
BBMW BAB 81 - Sentuhan Intiim
82
BBMW BAB 82 - Dewasa Datang Tiba-Tiba
83
BBMW BAB 83 - Bukan Hal Sulit Bagiku
84
BBMW BAB 84 - Jadi Pemuda Biasa
85
BBMW BAB 85 - Makan Malam Keluarga
86
BBMW BAB 86 - Bridesmaid dan Groomsmen
87
BBMW BAB 87 - Pernikahan Ben dan Fhia
88
BBMW BAB 88 - Tidak Ada Romantis-Romantisnya
89
BBMW BAB 89 - Terbiasa Dengan Sentuhan
90
BBMW BAB 90 - Malam Panjang
91
BBMW BAB 91 - Kecewa
92
BBMW BAB 92 - Sebuah Jawaban Konyol
93
BBMW BAB 93 - Tidak Menyangka
94
BBMW BAB 94 - Pertunangan Alesha dan Arnold
95
BBMW BAB 95 - Ketakutan Bella
96
BBMW BAB 96 - Mommy dan Daddy
97
BBMW BAB 97 - Abraham, Adena dan Adelia
98
BBMW BAB 98 - Kesepakatan Orang Tua
99
BBMW BAB 99 - Sebuah Surat
100
BBMW BAB 100 - Berdamai Dengan Masa Lalu
101
BBMW BAB 101 - 2 Tahun Kemudian
102
BBMW BAB 102 - Hari Bahagia
103
BBMW BAB 103 - Daren Paul
104
BBMW BAB 104 - Bringing Back, My Wife
105
Menggoda Wanita Dewasa
106
Wajib Baca
107
After Divorce
108
Bride Of Choice Karya Lunoxs
109
Crazy Love karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!