BBMW BAB 15 - Sidang Perceraian Kedua

Sehabis shalat subuh, Azam duduk di meja kerjanya dan mulai membuka buku tabungan.

2 bulan bekerja sebagai penerjemah ia sudah menghasilkan banyak uang. Namun banyak juga pengeluaran yang ia gunakan. Yang paling besar adalah untuk membayar jasa pengacaranya, Oka Kaligis. Yang lainnya untuk kulu kilir ia ke Singapura-Indonesia dan sebagian untuk membayar Ben.

Sebenarnya Ben menolak bayaran itu, namun karena tidak ingin melukai harga diri sang Tuan, Ben terpaksa menerimanya.

Menatap angka terakhir di buku tabungannya dan Azam menghembuskan napas pelan.

“Apa yang bisa ku beri untuk Ryu dan Haruka?” gumam Azam, bertanya.

Azam masih ingat betul, dulu saat ia dan Bella menikah, Ryu dan Haruka memberinya satu set jam tangan pasangan. Harga jam tangan itu pun tak main-main.

Bahkan semua uang di tabungannya pun tidak cukup untuk membeli salah satunya.

Lamunan Azam teralihkan saat ponselnya diatas meja bergetar. Ia langsung melihat layar ponsel itu dan melihat ada panggilan masuk dari Ryu.

“Panjang umur,” gumam Azam seraya tersenyum tipis. Baru ia memikirkan sang sahabat, kini Ryu menelponnya.

Azam menjawab telepon itu dan keduanya saling bertukar salam.

“Kamu harus datang di pernikahanku dan Haruka Zam, kamu tau, kamu adalah salah satu tamu terpenting untukku,” ucap Ryu, sebelum Azam bertanya apa tujuannya menelpon.

“Tidak perlu memberi apapun padaku dan Haruka, karena kehadiranmu jauh lebih berharga dari semua hadiah,” timpal Ryu lagi. Ryu sadar betul bagaimana pribadi Azam, dia akan membalas kebaikan teman-temannya dengan berkali-kali lipat. Tahu kondisi Azam sedang sulit, Ryu tidak ingin memberatkan sahabatnya itu.

Pertemanan mereka jauh lebih berharga daripada semuanya.

Dan mendengar ucapan Ryu, membuat tenggorak Azam tercekak. Ia teringat ucapan sang ayah saat ia dan Azura kecil dulu, bahwa sahabat adalah hal paling berharga setelah keluarga.

Dan karena keegoisannya, ia hampir saja membuat persahabatan mereka hancur.

“Maafkan aku Ryu.”

“No, jangan meminta maaf! Kamu adalah saudaraku.”

Azam tidak bisa lagi menahan, air matanya mengalir dengan lancang. Bahkan helaan napas panjangnya pun sampai di dengar oleh Ryu.

“Aku akan menunggumu,” ucap Ryu.

Dan setelahnya panggilan itu terputus.

***

Saat matahari mulai terbit.

Azam pun bersiap untuk menghadiri persidangan kedua perceraiannya dengan Bella. Pengacara Oka datang menjemput ia dan Ben.

Lalu bersama-sama menuju pengadilan Agama.

Sampai disana Azam tercengang. Karena semua keluarga datang. Ayah Adam dan ibu Haura, papa Agra dan mama Sarah, acil Aida dan amang Yuda juga adik dan sepupunya, Azura, Agatha, Alesha dan Alghazali.

Mereka semua duduk di barisan yang sama, sementara ia duduk di barisan yang lain berdua dengan Ben.

Azam berulang kali melihat kearah mereka, namun semua keluarganya nampak Acuh. Membuat Azam menelan ludahnya dengan kasar.

Sampai akhirnya Azura dan Agatha bangkit lalu duduk disebelahnya.

“Kami mencintaimu Bang,” bisik Agatha.

Mereka lantas Saling menggenggam tangan satu sama lain untuk memberikan kekuatan.

Sidang pun dimulai, sidang yang diagendakan untuk  tergugat menyampaikan keberatannya.

Pengacara Oka mulai buka suara. Mengatakan bahwa kliennya tetap ingin mempertahankan rumah tangga ini. Sejak awal pernikahan mereka tidak memiliki komunikasi yang baik, terlebih kisah masa lalu makin memperkeruh semuanya.

Kliennya dan penggugat sama-sama belum berusaha untuk membuat rumah tangga ini utuh, hanya kesalahpahaman yang terus menguasai.

Kliennya mengaku bersalah atas tuduhan selingkuh itu dan klienya pun membenarkan. Namun Penggugat pun melakukan kesalahan yang sama pula.

Pengacara Oka menunjukkan beberapa foto kedekatan Bella dengan Edward, selama beberapa waktu lalu di singapura. Foto yang akhirnya membuat kubu Bella terpojok.

Tidak sampai disana, Pengacara Oka pun memanggil seseorang yang menjadi saksi untuk memperkuat pernyatannya.

Pengacara Oka memanggil saksi itu dan keluarlah Raya. Membuat semua orang terkejut kecuali Azam dan Ben.

Sebelum Raya pergi dari Jakarta waktu itu, Azam meminta Raya untuk menjadi saksinya di pengadilan, guna mempertahankan rumah tangganya dengan Bella.

Raya menerimanya, meski hatinya pun merasa tersiksa.

Ia melakukan ini demi menebus rasa bersalahnya pada Azam. Karena ketidaktahuannya ia sudah membuat Azam sampai tidak menghadiri pemakaman nenek Zahra.

“Tuan Azam tidak pernah mencintai saya, beliau hanya bersimpati karena melihat saya seperti Nyonya Haura. Sejak usia remaja saya sudah membantu ibu untuk bekerja di rumah keluarga Malik. Pagi saya sekolah dan siang hingga malam saya membantu ibu ...”

“Saat tuan Azam menawarkan sebuah pertemanan, ibu saya selalu mendesak saya untuk selalu mendekati tuan Azam, tidak peduli meski dulu tuan Azam dan Nyonya Bella sudah dituanangkan....”

Semua keluarga Malik tercengang saat mendengar ucapan Raya itu, dia berucap saat ada Al-Quran diatas kepalanya. Mereka marah, namun terus mencoba tenang. Tidak ingin membuat sidang ini gaduh.

“Ibu juga memanfaatkan kondisi ayah saya yang sakit untuk terus membuat tuan Azam bersimpati,” jelas Raya, ingat masa itu ia meneteskan air matanya. Menyadari betapa bodohnya ia saat itu.

“Cukup!” ucap Oka, kembali mengambil jalannya sidang, ia tidak ingin saksinya tertekan.

Oka kembali berucap, bahwa kliennya sampai bisa memiliki hubungan terlarang itu karena masa kecilnya yang hidup susah dengan sang ibu. Lalu melihat kegigihan dan kerja keras Raya seperti ibunya dulu.

Azam yang masih remaja mengira itu cinta, yang ternyata hanyalah simpati semata. Karena sejatinya sejak dulu Azam pun sudah mencintai Bella.

Mendengar ucapan Oka, kini Adam yang merasa sesak dihatinya. Tentang Azam kecil yang harus hidup susah bersama Haura adalah kesalahannya.

Adam meremat tangannya kuat mencoba bertahan dari rasa sakit di hatinya yang menyiksa.

2 jam, akhirnya sidang itu usai.

Hakim mengatakan jika sidang keputusan untuk perceraian Azam dan Bella akan kembali di gelar satu bulan mendatang.

Sidang yang akan menjadi penentu, gugatan Bella di kabulkan atau tidak.

“Ayo kita pulang,” ajak pengacara Oka, ia sudah melakukan yang terbaik. Dan kini semua keputusan ada pada hakim dan kehendak tuhan.

Azam pun mengangguk, ia dan Ben bangkit dan meninggalkan ruangan persidangan itu.

Hingga saat  hendak menuruni anak tangga gedung pengadilan Agama langkah Azam terhenti, ia mendengar namanya di panggil. Dipanggil oleh seseorang yang suaranya begitu ia rindukan.

“Azam!” paggil ayah Adam seraya mendekati Azam.

Kini keduanya berdiri saling berhadapan. Adam menatapi wajah sang anak yang nampak lebih kurus, juga matanya yang nampak lelah.

“Maafkan Ayah,” ucap Adam langsung, ia bahkan langsung memeluk sang anak erat. Membaa Azamnya masuk ke dalam dekapan.

Semua keluarga malik menangis saat melihat pemandangan itu. Azura dan Agatha bahkan memeluk pula ibunya erat.

“Maafkan aku Yah,” jawab Azam di dalam pelukan sang ayah.

Ben pun diam-diam menunduk dan menghapus air matanya.

“Saat di Jepang nanti, buatlah Bella kembali padamu,” ucap Adam, ia melerai pelukannya dan menatap bangga pada sang anak.

Adam pun selama ini mengawasi anaknya dari jauh secara diam-diam. Apapun yang dilakukan anaknya itu selalu terpantau dari matanya.

Termasuk tentang rencana kepergian Azam dan teman-temannya ke Jepang.

”Tentu, aku akan membawa istriku kembali,” jawab Azam.

Kini semangatnya semakin meninggi, apalagi saat semua keluarganya sudah mendukung seperti ini.

Terpopuler

Comments

Aluna 『ᴷᴍ』

Aluna 『ᴷᴍ』

Mungkin Ayah Adam ingin Azam mengganti kenangan pahit yang diarasakan oleh Bella yang dulu, karena mengembalikan kepercayaan seseorang tak mudah,, apalagi momennya waktu itu sangaat menyatt hati bella,,

2024-12-21

0

Tika Karina

Tika Karina

aku menangis 😭😭😭😭

2025-01-27

0

DIJAH ajja

DIJAH ajja

sumpah mewek

2024-12-19

0

lihat semua
Episodes
1 BBMW BAB 1 - Tunggu Aku Bell, Aku Mohon
2 BBMW BAB 2 - Seperti Seorang Penguntit
3 BBMW BAB 3 - Mengalihkan Sementara
4 BBMW BAB 4 - Ingin Kembali Seperti Dulu
5 BBMW BAB 5 - Tidak Memiliki Kuasa
6 BBMW BAB 6 - Sebuah Tawaran
7 BBMW BAB 7 - Sidang Pertama
8 BBMW BAB 8 - Hasil Sidang Hari Ini
9 BBMW BAB 9 - Permohonan
10 BBMW BAB 10 - Mencintai Dengan Cara Yang Paling Egois
11 BBMW BAB 11 - Berbohong
12 BBMW BAB 12 - Sulit Bernafas
13 BBMW BAB 13 - Bazar Internasional
14 BBMW BAB 14 - Terbelah Jadi Dua
15 BBMW BAB 15 - Sidang Perceraian Kedua
16 BBMW BAB 16 - Bersarang Di Pikiran
17 BBMW BAB 17 - Memilih Acuh
18 BBMW BAB 18 - Peluk Aku
19 BBMW BAB 19 - Aku Mencintaimu
20 BBMW BAB 20- Bising Sekali!
21 BBMW BAB 21 - Membuatnya Jadi Nyata
22 BBMW BAB 22 - Peraturan
23 BBMW BAB 23 - Bianglala
24 BBMW BAB 24 - Aoi Sora
25 BBMW BAB 25 - Manajer Produksi
26 BBMW BAB 26 - Terlanjur Hanyut
27 BBMW BAB 27 - Menebus Waktu Yang Sudah Hilang
28 BBMW BAB 28 - Doa Yang Seperti Kutukan
29 BBMW BAB 29 - Istri Penurut
30 BBMW BAB 30 - Privasi Dan Percaya
31 BBMW BAB 31 - Cinta Dan Memaafkan
32 BBMW BAB 32 - Kerinduan Yang Terpendam
33 BBMW BAB 33 - Sebuah Undangan
34 BBMW BAB 34 - Nasi Uduk
35 BBMW BAB 35 - Ajakan Menikah
36 BBMW BAB 36 - Sebuah Doa
37 BBMW BAB 37 - Tempat Tinggal Baru
38 BBMW BAB 38 - Menuju Pernikahan
39 BBMW BAB 39 - Pernikahan Azura dan Julian Bagian Satu
40 BBMW BAB 40 - Pernikahan Azura Dan Julian Bagian Dua
41 BBMW BAB 41 - Malam Pemersatu Bangsa
42 BBMW BAB 42 - Kebersamaan
43 BBMW BAB 43 - Papa Agra dan Mama Sarah
44 BBMW BAB 44 - Tamu Tidak Diundang
45 BBMW BAB 45 - Setelah 25 Tahun
46 BBMW BAB 46 - Bahagia Dan Takut
47 BBMW BAB 47 - Dua Keluarga
48 BBMW BAB 48 - Bermain Dengan Perasaan
49 BBMW BAB 49 - Cinta Yang Semakin Dalam
50 BBMW BAB 50 - Leci Float
51 BBMW BAB 51 - Petuah Orang Tua
52 BBMW BAB 52 - Bagaikan Fatamorgana
53 BBMW BAB 53 - Mempersulit
54 BBMW BAB 54 - Penolakan
55 BBMW BAB 55 - Mulai Paham
56 BBMW BAB 56 - Poor Arnold
57 BBMW BAB 57 - Repot Sekali
58 BBMW BAB 58 - Balas Dendam
59 BBMW BAB 59 - Tentang Karma
60 BBMW BAB 60 - Pembuat Onar
61 BBMW BAB 61 - Sama-Sama Menghindar
62 BBMW BAB 62 - Ketakutan Azam
63 BBMW BAB 63 - Bisa Sampai Menikah
64 BBMW BAB 64 - Foto-Foto Lucu
65 BBMW BAB 65 - Pemain Wanita
66 BBMW BAB 66 - Sebenarnya ...
67 BBMW BAB 67 - Sumpah Arnold
68 BBMW BAB 68 - Buka Sedikit Mulutmu
69 BBMW BAB 69 - Ibu
70 BBMW BAB 70 - Permintaan Ayah David
71 BBMW BAB 71 - Tentang Restu
72 BBMW BAB 72 - Kebelet Pipis
73 BBMW BAB 73 - Cinta Datang Lebih Cepat
74 BBMW BAB 74 - Pengantin Baru
75 BBMW BAB 75 - Seperti Mengasuh
76 BBMW BAB 76 - Ini Dan Itu
77 BBMW BAB 77 - First Kiss
78 BBMW BAB 78 - Gadis Beruntung
79 BBMW BAB 79 - Hadiah Dari Ayah Adam
80 BBMW BAB 80 - Mencoba Percaya
81 BBMW BAB 81 - Sentuhan Intiim
82 BBMW BAB 82 - Dewasa Datang Tiba-Tiba
83 BBMW BAB 83 - Bukan Hal Sulit Bagiku
84 BBMW BAB 84 - Jadi Pemuda Biasa
85 BBMW BAB 85 - Makan Malam Keluarga
86 BBMW BAB 86 - Bridesmaid dan Groomsmen
87 BBMW BAB 87 - Pernikahan Ben dan Fhia
88 BBMW BAB 88 - Tidak Ada Romantis-Romantisnya
89 BBMW BAB 89 - Terbiasa Dengan Sentuhan
90 BBMW BAB 90 - Malam Panjang
91 BBMW BAB 91 - Kecewa
92 BBMW BAB 92 - Sebuah Jawaban Konyol
93 BBMW BAB 93 - Tidak Menyangka
94 BBMW BAB 94 - Pertunangan Alesha dan Arnold
95 BBMW BAB 95 - Ketakutan Bella
96 BBMW BAB 96 - Mommy dan Daddy
97 BBMW BAB 97 - Abraham, Adena dan Adelia
98 BBMW BAB 98 - Kesepakatan Orang Tua
99 BBMW BAB 99 - Sebuah Surat
100 BBMW BAB 100 - Berdamai Dengan Masa Lalu
101 BBMW BAB 101 - 2 Tahun Kemudian
102 BBMW BAB 102 - Hari Bahagia
103 BBMW BAB 103 - Daren Paul
104 BBMW BAB 104 - Bringing Back, My Wife
105 Menggoda Wanita Dewasa
106 Wajib Baca
107 After Divorce
108 Bride Of Choice Karya Lunoxs
109 Crazy Love karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 109 Episodes

1
BBMW BAB 1 - Tunggu Aku Bell, Aku Mohon
2
BBMW BAB 2 - Seperti Seorang Penguntit
3
BBMW BAB 3 - Mengalihkan Sementara
4
BBMW BAB 4 - Ingin Kembali Seperti Dulu
5
BBMW BAB 5 - Tidak Memiliki Kuasa
6
BBMW BAB 6 - Sebuah Tawaran
7
BBMW BAB 7 - Sidang Pertama
8
BBMW BAB 8 - Hasil Sidang Hari Ini
9
BBMW BAB 9 - Permohonan
10
BBMW BAB 10 - Mencintai Dengan Cara Yang Paling Egois
11
BBMW BAB 11 - Berbohong
12
BBMW BAB 12 - Sulit Bernafas
13
BBMW BAB 13 - Bazar Internasional
14
BBMW BAB 14 - Terbelah Jadi Dua
15
BBMW BAB 15 - Sidang Perceraian Kedua
16
BBMW BAB 16 - Bersarang Di Pikiran
17
BBMW BAB 17 - Memilih Acuh
18
BBMW BAB 18 - Peluk Aku
19
BBMW BAB 19 - Aku Mencintaimu
20
BBMW BAB 20- Bising Sekali!
21
BBMW BAB 21 - Membuatnya Jadi Nyata
22
BBMW BAB 22 - Peraturan
23
BBMW BAB 23 - Bianglala
24
BBMW BAB 24 - Aoi Sora
25
BBMW BAB 25 - Manajer Produksi
26
BBMW BAB 26 - Terlanjur Hanyut
27
BBMW BAB 27 - Menebus Waktu Yang Sudah Hilang
28
BBMW BAB 28 - Doa Yang Seperti Kutukan
29
BBMW BAB 29 - Istri Penurut
30
BBMW BAB 30 - Privasi Dan Percaya
31
BBMW BAB 31 - Cinta Dan Memaafkan
32
BBMW BAB 32 - Kerinduan Yang Terpendam
33
BBMW BAB 33 - Sebuah Undangan
34
BBMW BAB 34 - Nasi Uduk
35
BBMW BAB 35 - Ajakan Menikah
36
BBMW BAB 36 - Sebuah Doa
37
BBMW BAB 37 - Tempat Tinggal Baru
38
BBMW BAB 38 - Menuju Pernikahan
39
BBMW BAB 39 - Pernikahan Azura dan Julian Bagian Satu
40
BBMW BAB 40 - Pernikahan Azura Dan Julian Bagian Dua
41
BBMW BAB 41 - Malam Pemersatu Bangsa
42
BBMW BAB 42 - Kebersamaan
43
BBMW BAB 43 - Papa Agra dan Mama Sarah
44
BBMW BAB 44 - Tamu Tidak Diundang
45
BBMW BAB 45 - Setelah 25 Tahun
46
BBMW BAB 46 - Bahagia Dan Takut
47
BBMW BAB 47 - Dua Keluarga
48
BBMW BAB 48 - Bermain Dengan Perasaan
49
BBMW BAB 49 - Cinta Yang Semakin Dalam
50
BBMW BAB 50 - Leci Float
51
BBMW BAB 51 - Petuah Orang Tua
52
BBMW BAB 52 - Bagaikan Fatamorgana
53
BBMW BAB 53 - Mempersulit
54
BBMW BAB 54 - Penolakan
55
BBMW BAB 55 - Mulai Paham
56
BBMW BAB 56 - Poor Arnold
57
BBMW BAB 57 - Repot Sekali
58
BBMW BAB 58 - Balas Dendam
59
BBMW BAB 59 - Tentang Karma
60
BBMW BAB 60 - Pembuat Onar
61
BBMW BAB 61 - Sama-Sama Menghindar
62
BBMW BAB 62 - Ketakutan Azam
63
BBMW BAB 63 - Bisa Sampai Menikah
64
BBMW BAB 64 - Foto-Foto Lucu
65
BBMW BAB 65 - Pemain Wanita
66
BBMW BAB 66 - Sebenarnya ...
67
BBMW BAB 67 - Sumpah Arnold
68
BBMW BAB 68 - Buka Sedikit Mulutmu
69
BBMW BAB 69 - Ibu
70
BBMW BAB 70 - Permintaan Ayah David
71
BBMW BAB 71 - Tentang Restu
72
BBMW BAB 72 - Kebelet Pipis
73
BBMW BAB 73 - Cinta Datang Lebih Cepat
74
BBMW BAB 74 - Pengantin Baru
75
BBMW BAB 75 - Seperti Mengasuh
76
BBMW BAB 76 - Ini Dan Itu
77
BBMW BAB 77 - First Kiss
78
BBMW BAB 78 - Gadis Beruntung
79
BBMW BAB 79 - Hadiah Dari Ayah Adam
80
BBMW BAB 80 - Mencoba Percaya
81
BBMW BAB 81 - Sentuhan Intiim
82
BBMW BAB 82 - Dewasa Datang Tiba-Tiba
83
BBMW BAB 83 - Bukan Hal Sulit Bagiku
84
BBMW BAB 84 - Jadi Pemuda Biasa
85
BBMW BAB 85 - Makan Malam Keluarga
86
BBMW BAB 86 - Bridesmaid dan Groomsmen
87
BBMW BAB 87 - Pernikahan Ben dan Fhia
88
BBMW BAB 88 - Tidak Ada Romantis-Romantisnya
89
BBMW BAB 89 - Terbiasa Dengan Sentuhan
90
BBMW BAB 90 - Malam Panjang
91
BBMW BAB 91 - Kecewa
92
BBMW BAB 92 - Sebuah Jawaban Konyol
93
BBMW BAB 93 - Tidak Menyangka
94
BBMW BAB 94 - Pertunangan Alesha dan Arnold
95
BBMW BAB 95 - Ketakutan Bella
96
BBMW BAB 96 - Mommy dan Daddy
97
BBMW BAB 97 - Abraham, Adena dan Adelia
98
BBMW BAB 98 - Kesepakatan Orang Tua
99
BBMW BAB 99 - Sebuah Surat
100
BBMW BAB 100 - Berdamai Dengan Masa Lalu
101
BBMW BAB 101 - 2 Tahun Kemudian
102
BBMW BAB 102 - Hari Bahagia
103
BBMW BAB 103 - Daren Paul
104
BBMW BAB 104 - Bringing Back, My Wife
105
Menggoda Wanita Dewasa
106
Wajib Baca
107
After Divorce
108
Bride Of Choice Karya Lunoxs
109
Crazy Love karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!