BBMW BAB 12 - Sulit Bernafas

Masih menggunakan baju milik Azam, Bella keluar dari dalam apartemen suaminya itu dan Azam pun mengikuti, mengantar kepulangan sang istri ke unit apartemennya sendiri.

“Aku akan menunggumu disini,” ucap Azam, ia menggenggam erat tangan Bella dan berjalan beriringan.

Bella diam saja, malas untuk menanggapi.

“Jam berapa kamu pergi?”

“Jam 10.”

“Aku akan mengantarmu ke Bandara?”

“Naik apa? Memangnya kamu mobil?” tanya Bella dengan nada bicaranya yang sinis. Kini keduanya sudah sampai persis di depan pintu apartemen milik Bella.

Ditanya seperti itu membuat hati Azam merasa berdenyut sejenak. Seolah mengingatkan betapa tidak berdayanya dia saat ini.

“Aku bisa mengantarkan mu menggunakan taksi.”

Bella tersenyum sinis, meremehkan jawaban Azam itu.

“Tidak perlu, aku bisa pergi berdua dengan Fhia.” Jawab Bella, ia menarik tangannya namun Azam masih betah menahan.

“Aku akan berusaha untuk membuatmu bahagia, juga memenuhi semua kebutuhanmu, aku hanya butuh waktu dan kamu untuk tetap di sampingku,” ucap Azam, ia menatap lekat kedua netra Bella. Tatapan dalam yang membuat Bella pun tak nyaman.

Hatinya kembali berdesir setiap kali menatap mata sayu milik Azam, sudut hatinya merasa tak tega, namun egonya mengatakan ini memang pantas Azam terima. 

Ya, aku tidak boleh goyah, aku tidak ingin kembali terluka. Batin Bella.

Tak banyak lagi pembicaraan diantara keduanya, sampai akhirnya mereka berpisah. Bella menghembuskan nafasnya lega saat ia sudah masuk ke dalam apartemen dan mengunci pintu itu.

Lalu terdengar suara Fhia yang berteriak memanggilnya.

“Bella! Ya ampun! Akhirnya kamu kembali, baru saja aku ingin menghubungi polisi,” ucap Fhia dengan memburu, antara lega dan kesal sekaligus atas tindakan Azam semalam. Apalagi Ben mencekal tangannya, menahan tubuhnya hingga tak berkutik.

“Mana pria brengsek itu? Dia harus kita beri pelajaran!” kesal Fhia.

Kekesalan Fhia hilang saat ia melihat Bella yang hanya diam, lalu diperhatikannya Bella dari atas sampai bawah yang nampak begitu seksi.

Hanya menggunakan kaos panjang yang menutupi tubuh bagian atasnya. Melihat itu Fhia menelan salivanya dengan susah payah, ia yakin betul jika semalam Azam melakukan tindakan keji pada sang sahabat.

“A-apa Azam melakukannya padamu? Apa dia memaksamu untuk melakukan itu?” tanya Fhia dengan suaranya yang putus-putus, takut tebakannya itu benar.

“BRENGSEK! Jadi dia benar-benar melakukannya!? Pekik Fhia karena Bella hanya diam saja.

Dan saat Fhia hendak keluar untuk menghampiri Azam, Bella dengan cepat menahannya.

“Tidak Fhia, tidak seperti itu,” jawab Bella akhirnya.

Mereka berdua duduk di sofa ruang tamu dan Bella langsung menjelaskan semuanya. Apa yang terjadi semalam dan apa keputusan yang ia ambil sekarang.

“Aku akan meminta Edward untuk datang dan setelah itu kita pergi dari sini,” ucap Bella, mengakhiri ceritanya.

Fhia yang bingung harus bagaimana pun hanya bisa menganggukkan kepalanya setuju.

Fhia mengemas baju sementara Bella coba menghubungi Edward.

Di percobaan panggilan pertama, telepon itu langsung mendapatkan jawaban antusias dari Edward.

“Apa yang terjadi, tumben sekali menghubungi aku pagi-pagi begini?” tanya Edward, bertanya dengan senyum di bibirnya.

Hanya mendengar suara Bella sudah membuatnya  bersemangat.

“Maaf, apa aku mengganggumu?” tanya Bella, jujur saja ia masih merasa canggung untuk meminta bantuan  kepada Edward, namun kini tak ada lagi yang bisa ia mintai pertolongan.

Menghubungi papa Agra ataupun mama Sarah hanya akan menambah beban pikiran kedua orang tuanya.

“Tidak, aku senang kamu menelpon, katakan apa yang bisa ku bantu?”

“Bawa aku pergi,” balas Bella langsung tanpa menunggu lama.

Mendengar itu Edward mengerutkan keningnya, lalu mulai memahami saat Bella pun mulai menjelaskan keadaannya. Ia ingin Edward membantunya untuk pergi dari Azam. Selama proses sidang cerainya belum usai Bella tidak ingin bertemu dengan suaminya itu.

Dan mendengar penjelasan Bella, Edward pun makin tersenyum lebar.

“Aku pasti akan membantumu,” jawab Edward.

Setelahnya Edward meminta pada Bella untuk menunggu.

Dan 20 menit kemudian akhirnya Edward sampai di apartemen Bella.

Ben yang tidak sengaja melihat kedatangan pria itu pun segera memberitahu Azam.

Membawa beberapa kantong belanjaan di tangan, Ben menghampiri Azam yang sedang berkutat di meja kerja. Menerjemahkan buku sebanyak yang ia bisa.

“Zam, ada Edward di apartemen Bella, apa kamu tahu?” tanya Ben langsung, ia meletakkan kantong plastik itu di atas meja dan melihat kearah Azam yang langsung berhenti bekerja.

Memutar kursinya dan membalas tatapan Ben.

“Apa maksudmu? Kenapa pria itu ada di apartemen Bella?” tanya Azam dengan nada tidak terima, ia bahkan langsung bangkit dan melepas kacamata.

Menghampiri Ben dengan tidak percaya.

“Edward ada di apartemen Bella,” ucap  Ben lagi.

Dan tanpa bertanya lagi Azam langsung menuju apartemen istrinya, memastikan sendiri tentang ucapan Ben itu.

Langkah Azam terhenti saat ia tiba di depan unit apartemennya sendiri, Azam melihat Bella dan Edward di sebelah sana. Keduanya keluar bersama dan ada Fhia pula. Pandangan Azam pun turun, melihat 1 koper yang Edward pegang.

Dan saat Azam mendekat, Bella memilih bersembunyi dibalik tubuh Edward. Membuat Azam mengepalkan tangannya kuat dengan hati yang terasa teremat.

“Bell,” panggil Azam, ingin istrinya itu keluar. Tapi Bella tetap bergeming, terus bersembunyi di balik tubuh Edward.

Sampai akhirnya beberapa pria berbadan kekar menghampiri mereka. Orang-orang suruhan Edward untuk menghalau Azam.

“Maaf Tuan Azam, tapi Bella tidak ingin bertemu dengan Anda,” ucap Edward, membuat Azam menatapnya tajam dan Edward pun membalas tak kalah tajamnya.

“Bella!” panggil Azam lagi. Tapi istrinya itu. benar-benar tidak peduli.

Hati Azam sungguh hancur melihatnya, apalagi Bella terus bersembunyi di balik tubuh pria asing ini.

Azam tidak terima, ia ingin marah. Namun semuanya tertahan di ujung lidah. Yang bisa Azam lakukan hanyalah mengepalkan tangannya kuat.

Melihat Bella yang dengan acuh melewatinya begitu saja, lalu pergi dengan pria lain.

“Sabar Zam, sekarang bukan waktumu untuk bersama Bella, tapi yakinlah, jika kamu terus berusaha Bella akan kembali padamu,” ucap Ben setelah Bella dan semua orang itu menghilang dari pandangan keduanya.

Sementara Azam hanya bergeming.

Menatap nanar pintu lift yang sudah tertutup di ujung sana.

Kini ia mulai tau, apa yang dirasakan Bella dulu saat melihatnya  bersama Raya.

Dadanya sesak bahkan membuatnya sulit untuk bernafas.

“Ayo pergi,” ajak Ben lagi, tapi kaki Azam begitu berat untuk bergerak. Seolah Bella sudah membawa pergi semua tenaganya.

“Istighfar Zam, kepalamu harus dingin, saat ini Bella sedang marah.” Ben terus berucap, tidak ingin Azam sampai terpuruk dan putus asa.

Mendengar kata istighfar itu membuat Azam mulai sadar, lalu membenarkan ucapan Ben.

“Astagfirullahaladzim,” ucap Azam lirih, meleburkan semua sesak yang ia rasa.

Terpopuler

Comments

Aluna 『ᴷᴍ』

Aluna 『ᴷᴍ』

Intinya berhati-hatilah dengan caramu memperlakukan orang. Apa yang kamu lakukan pada orang lain memiliki cara yang lucu untuk membalasmu, sama saat pertama kali Bella melihatmu memeluk Raya, Itulah mungkin yang kamu rasakan sekarang,,,

2024-12-21

0

komalia komalia

komalia komalia

biar si azzam merasakan apa yang dirasakan bella

2025-01-23

0

Anonim

Anonim

Azam bakal kehilangan jejak Bella kah ???

2024-03-30

0

lihat semua
Episodes
1 BBMW BAB 1 - Tunggu Aku Bell, Aku Mohon
2 BBMW BAB 2 - Seperti Seorang Penguntit
3 BBMW BAB 3 - Mengalihkan Sementara
4 BBMW BAB 4 - Ingin Kembali Seperti Dulu
5 BBMW BAB 5 - Tidak Memiliki Kuasa
6 BBMW BAB 6 - Sebuah Tawaran
7 BBMW BAB 7 - Sidang Pertama
8 BBMW BAB 8 - Hasil Sidang Hari Ini
9 BBMW BAB 9 - Permohonan
10 BBMW BAB 10 - Mencintai Dengan Cara Yang Paling Egois
11 BBMW BAB 11 - Berbohong
12 BBMW BAB 12 - Sulit Bernafas
13 BBMW BAB 13 - Bazar Internasional
14 BBMW BAB 14 - Terbelah Jadi Dua
15 BBMW BAB 15 - Sidang Perceraian Kedua
16 BBMW BAB 16 - Bersarang Di Pikiran
17 BBMW BAB 17 - Memilih Acuh
18 BBMW BAB 18 - Peluk Aku
19 BBMW BAB 19 - Aku Mencintaimu
20 BBMW BAB 20- Bising Sekali!
21 BBMW BAB 21 - Membuatnya Jadi Nyata
22 BBMW BAB 22 - Peraturan
23 BBMW BAB 23 - Bianglala
24 BBMW BAB 24 - Aoi Sora
25 BBMW BAB 25 - Manajer Produksi
26 BBMW BAB 26 - Terlanjur Hanyut
27 BBMW BAB 27 - Menebus Waktu Yang Sudah Hilang
28 BBMW BAB 28 - Doa Yang Seperti Kutukan
29 BBMW BAB 29 - Istri Penurut
30 BBMW BAB 30 - Privasi Dan Percaya
31 BBMW BAB 31 - Cinta Dan Memaafkan
32 BBMW BAB 32 - Kerinduan Yang Terpendam
33 BBMW BAB 33 - Sebuah Undangan
34 BBMW BAB 34 - Nasi Uduk
35 BBMW BAB 35 - Ajakan Menikah
36 BBMW BAB 36 - Sebuah Doa
37 BBMW BAB 37 - Tempat Tinggal Baru
38 BBMW BAB 38 - Menuju Pernikahan
39 BBMW BAB 39 - Pernikahan Azura dan Julian Bagian Satu
40 BBMW BAB 40 - Pernikahan Azura Dan Julian Bagian Dua
41 BBMW BAB 41 - Malam Pemersatu Bangsa
42 BBMW BAB 42 - Kebersamaan
43 BBMW BAB 43 - Papa Agra dan Mama Sarah
44 BBMW BAB 44 - Tamu Tidak Diundang
45 BBMW BAB 45 - Setelah 25 Tahun
46 BBMW BAB 46 - Bahagia Dan Takut
47 BBMW BAB 47 - Dua Keluarga
48 BBMW BAB 48 - Bermain Dengan Perasaan
49 BBMW BAB 49 - Cinta Yang Semakin Dalam
50 BBMW BAB 50 - Leci Float
51 BBMW BAB 51 - Petuah Orang Tua
52 BBMW BAB 52 - Bagaikan Fatamorgana
53 BBMW BAB 53 - Mempersulit
54 BBMW BAB 54 - Penolakan
55 BBMW BAB 55 - Mulai Paham
56 BBMW BAB 56 - Poor Arnold
57 BBMW BAB 57 - Repot Sekali
58 BBMW BAB 58 - Balas Dendam
59 BBMW BAB 59 - Tentang Karma
60 BBMW BAB 60 - Pembuat Onar
61 BBMW BAB 61 - Sama-Sama Menghindar
62 BBMW BAB 62 - Ketakutan Azam
63 BBMW BAB 63 - Bisa Sampai Menikah
64 BBMW BAB 64 - Foto-Foto Lucu
65 BBMW BAB 65 - Pemain Wanita
66 BBMW BAB 66 - Sebenarnya ...
67 BBMW BAB 67 - Sumpah Arnold
68 BBMW BAB 68 - Buka Sedikit Mulutmu
69 BBMW BAB 69 - Ibu
70 BBMW BAB 70 - Permintaan Ayah David
71 BBMW BAB 71 - Tentang Restu
72 BBMW BAB 72 - Kebelet Pipis
73 BBMW BAB 73 - Cinta Datang Lebih Cepat
74 BBMW BAB 74 - Pengantin Baru
75 BBMW BAB 75 - Seperti Mengasuh
76 BBMW BAB 76 - Ini Dan Itu
77 BBMW BAB 77 - First Kiss
78 BBMW BAB 78 - Gadis Beruntung
79 BBMW BAB 79 - Hadiah Dari Ayah Adam
80 BBMW BAB 80 - Mencoba Percaya
81 BBMW BAB 81 - Sentuhan Intiim
82 BBMW BAB 82 - Dewasa Datang Tiba-Tiba
83 BBMW BAB 83 - Bukan Hal Sulit Bagiku
84 BBMW BAB 84 - Jadi Pemuda Biasa
85 BBMW BAB 85 - Makan Malam Keluarga
86 BBMW BAB 86 - Bridesmaid dan Groomsmen
87 BBMW BAB 87 - Pernikahan Ben dan Fhia
88 BBMW BAB 88 - Tidak Ada Romantis-Romantisnya
89 BBMW BAB 89 - Terbiasa Dengan Sentuhan
90 BBMW BAB 90 - Malam Panjang
91 BBMW BAB 91 - Kecewa
92 BBMW BAB 92 - Sebuah Jawaban Konyol
93 BBMW BAB 93 - Tidak Menyangka
94 BBMW BAB 94 - Pertunangan Alesha dan Arnold
95 BBMW BAB 95 - Ketakutan Bella
96 BBMW BAB 96 - Mommy dan Daddy
97 BBMW BAB 97 - Abraham, Adena dan Adelia
98 BBMW BAB 98 - Kesepakatan Orang Tua
99 BBMW BAB 99 - Sebuah Surat
100 BBMW BAB 100 - Berdamai Dengan Masa Lalu
101 BBMW BAB 101 - 2 Tahun Kemudian
102 BBMW BAB 102 - Hari Bahagia
103 BBMW BAB 103 - Daren Paul
104 BBMW BAB 104 - Bringing Back, My Wife
105 Menggoda Wanita Dewasa
106 Wajib Baca
107 After Divorce
108 Bride Of Choice Karya Lunoxs
109 Crazy Love karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 109 Episodes

1
BBMW BAB 1 - Tunggu Aku Bell, Aku Mohon
2
BBMW BAB 2 - Seperti Seorang Penguntit
3
BBMW BAB 3 - Mengalihkan Sementara
4
BBMW BAB 4 - Ingin Kembali Seperti Dulu
5
BBMW BAB 5 - Tidak Memiliki Kuasa
6
BBMW BAB 6 - Sebuah Tawaran
7
BBMW BAB 7 - Sidang Pertama
8
BBMW BAB 8 - Hasil Sidang Hari Ini
9
BBMW BAB 9 - Permohonan
10
BBMW BAB 10 - Mencintai Dengan Cara Yang Paling Egois
11
BBMW BAB 11 - Berbohong
12
BBMW BAB 12 - Sulit Bernafas
13
BBMW BAB 13 - Bazar Internasional
14
BBMW BAB 14 - Terbelah Jadi Dua
15
BBMW BAB 15 - Sidang Perceraian Kedua
16
BBMW BAB 16 - Bersarang Di Pikiran
17
BBMW BAB 17 - Memilih Acuh
18
BBMW BAB 18 - Peluk Aku
19
BBMW BAB 19 - Aku Mencintaimu
20
BBMW BAB 20- Bising Sekali!
21
BBMW BAB 21 - Membuatnya Jadi Nyata
22
BBMW BAB 22 - Peraturan
23
BBMW BAB 23 - Bianglala
24
BBMW BAB 24 - Aoi Sora
25
BBMW BAB 25 - Manajer Produksi
26
BBMW BAB 26 - Terlanjur Hanyut
27
BBMW BAB 27 - Menebus Waktu Yang Sudah Hilang
28
BBMW BAB 28 - Doa Yang Seperti Kutukan
29
BBMW BAB 29 - Istri Penurut
30
BBMW BAB 30 - Privasi Dan Percaya
31
BBMW BAB 31 - Cinta Dan Memaafkan
32
BBMW BAB 32 - Kerinduan Yang Terpendam
33
BBMW BAB 33 - Sebuah Undangan
34
BBMW BAB 34 - Nasi Uduk
35
BBMW BAB 35 - Ajakan Menikah
36
BBMW BAB 36 - Sebuah Doa
37
BBMW BAB 37 - Tempat Tinggal Baru
38
BBMW BAB 38 - Menuju Pernikahan
39
BBMW BAB 39 - Pernikahan Azura dan Julian Bagian Satu
40
BBMW BAB 40 - Pernikahan Azura Dan Julian Bagian Dua
41
BBMW BAB 41 - Malam Pemersatu Bangsa
42
BBMW BAB 42 - Kebersamaan
43
BBMW BAB 43 - Papa Agra dan Mama Sarah
44
BBMW BAB 44 - Tamu Tidak Diundang
45
BBMW BAB 45 - Setelah 25 Tahun
46
BBMW BAB 46 - Bahagia Dan Takut
47
BBMW BAB 47 - Dua Keluarga
48
BBMW BAB 48 - Bermain Dengan Perasaan
49
BBMW BAB 49 - Cinta Yang Semakin Dalam
50
BBMW BAB 50 - Leci Float
51
BBMW BAB 51 - Petuah Orang Tua
52
BBMW BAB 52 - Bagaikan Fatamorgana
53
BBMW BAB 53 - Mempersulit
54
BBMW BAB 54 - Penolakan
55
BBMW BAB 55 - Mulai Paham
56
BBMW BAB 56 - Poor Arnold
57
BBMW BAB 57 - Repot Sekali
58
BBMW BAB 58 - Balas Dendam
59
BBMW BAB 59 - Tentang Karma
60
BBMW BAB 60 - Pembuat Onar
61
BBMW BAB 61 - Sama-Sama Menghindar
62
BBMW BAB 62 - Ketakutan Azam
63
BBMW BAB 63 - Bisa Sampai Menikah
64
BBMW BAB 64 - Foto-Foto Lucu
65
BBMW BAB 65 - Pemain Wanita
66
BBMW BAB 66 - Sebenarnya ...
67
BBMW BAB 67 - Sumpah Arnold
68
BBMW BAB 68 - Buka Sedikit Mulutmu
69
BBMW BAB 69 - Ibu
70
BBMW BAB 70 - Permintaan Ayah David
71
BBMW BAB 71 - Tentang Restu
72
BBMW BAB 72 - Kebelet Pipis
73
BBMW BAB 73 - Cinta Datang Lebih Cepat
74
BBMW BAB 74 - Pengantin Baru
75
BBMW BAB 75 - Seperti Mengasuh
76
BBMW BAB 76 - Ini Dan Itu
77
BBMW BAB 77 - First Kiss
78
BBMW BAB 78 - Gadis Beruntung
79
BBMW BAB 79 - Hadiah Dari Ayah Adam
80
BBMW BAB 80 - Mencoba Percaya
81
BBMW BAB 81 - Sentuhan Intiim
82
BBMW BAB 82 - Dewasa Datang Tiba-Tiba
83
BBMW BAB 83 - Bukan Hal Sulit Bagiku
84
BBMW BAB 84 - Jadi Pemuda Biasa
85
BBMW BAB 85 - Makan Malam Keluarga
86
BBMW BAB 86 - Bridesmaid dan Groomsmen
87
BBMW BAB 87 - Pernikahan Ben dan Fhia
88
BBMW BAB 88 - Tidak Ada Romantis-Romantisnya
89
BBMW BAB 89 - Terbiasa Dengan Sentuhan
90
BBMW BAB 90 - Malam Panjang
91
BBMW BAB 91 - Kecewa
92
BBMW BAB 92 - Sebuah Jawaban Konyol
93
BBMW BAB 93 - Tidak Menyangka
94
BBMW BAB 94 - Pertunangan Alesha dan Arnold
95
BBMW BAB 95 - Ketakutan Bella
96
BBMW BAB 96 - Mommy dan Daddy
97
BBMW BAB 97 - Abraham, Adena dan Adelia
98
BBMW BAB 98 - Kesepakatan Orang Tua
99
BBMW BAB 99 - Sebuah Surat
100
BBMW BAB 100 - Berdamai Dengan Masa Lalu
101
BBMW BAB 101 - 2 Tahun Kemudian
102
BBMW BAB 102 - Hari Bahagia
103
BBMW BAB 103 - Daren Paul
104
BBMW BAB 104 - Bringing Back, My Wife
105
Menggoda Wanita Dewasa
106
Wajib Baca
107
After Divorce
108
Bride Of Choice Karya Lunoxs
109
Crazy Love karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!