BBMW BAB 14 - Terbelah Jadi Dua

Dengan bibir yang mengukir senyum, Azam memutar tubuhnya dan segera berlalu dari sana.

Hari ini cukuplah ia melihat Bella dari kejauhan.

Azam sudah menjelaskan semuanya, sudah menyampaikan semua isi hatinya. Kini ia hanya akan menunggu dan terus berada disekitar istrinya, Bella.

Azam tidak akan lagi menarik apalagi memaksa. Semuanya ia sudah serahkan pada Bella.

“Paman Azam, bisa bantu saya?” ucap seorang anak kecil, jika dilihat-lihat usianya pasti masih 5 tahun. Salah satu anak-anak yang ada di tim Tour guide nya tadi.

Azam berjongkok dan mensejajarkan tubuh mereka, sementara Ben tetap berdiri persis di belakang Azam.

“Apa sayang, katakan apa yang bisa paman bantu?” tanya Azam, berbicara dengan bahasa mandarin.

Anak laki-laki kecil ini lantas tersenyum riang ketika mendengar jawaban paman tampan.

“Aku ingin naik permainan itu, tapi tidak tahu bagaimana cara membeli tiketnya,” jelas si anak seraya menunjuk sisi kanan, ke arah permainan kereta api khusus anak-anak.

“Dimana ayah dan ibumu?” tanya Azam lagi, takut-takut jika anak ini tersesat.

“Ayah dan ibuku sedang istirahat makan siang, di sana!” tunjuk anak itu lagi, kini menunjuk ke arah sisi kiri.

“Kata Ayah, paman Azam akan membantuku untuk membeli tiket itu,” jelas anak itu lagi membuat Azam tersenyum kecil. Azam lantas menoleh kearah kedua orang tua anak ini dan mereka saling menundukkan kepala memberi hormat.

“Baiklah, paman akan mengantarmu bermain kereta api,” putus Azam hingga anak itu melompat-lompat karena kegirangan.

Tak di sangka oleh Azam jika akan kecil itu langsung memanggil teman-temannya yang lain, hingga berkumpul 6 orang anak kecil di hadapannya.

Azam terkekeh, merasa lucu. Sementara Ben hanya menganga dan menetap tidak percaya.

Saat Azam hendak mengantar anak-anak ke wahana permainan, Ben langsung mencekal lengan sang tuan.

“Biar aku yang antar, kamu belum makan siang,” ucap Ben, namun Azam melepas lengan Ben dan malah menggeleng.

“Aku belum lapar, aku akan menemani mereka satu kali putaran.”

Ben tidak lagi bisa menahan. Ia hanya menghembuskan napasnya pelan, terus menatap kepergian Azam ke wahana permainan itu.

Hati Ben sungguh terenyuh, ia sungguh tidak tega melihat tuannya seperti itu.

Lamunan Ben putus saat merasa ponselnya di dalam saku celana bergetar.

Buru-buru Ben melihatnya dan melihat satu panggilan masuk dari Nyonya besar, Haura.

Ben lantas menyingkir dan menjawab panggilan itu.

“Assalamualaikum Nyonya Haura.”

“Waalaikumsalam Ben, apa Azam sudah makan siang?” tanya Haura langsung.

Haura dan Ben memang selama ini selalu berhubungan di belakang Azam dan semua orang.

Diam-diam Haura selalu menghubungi Ben untuk mengetahui kabar tentang anaknya itu.

Berada di posisi yang sulit membuatnya bersikap seperti ini.

“Sudah Nyonya, tuan Azam sudah makan siang bersama saya,” balas Ben bohong, berbicara dengan suaranya yang tercekak.

“Alhamdulilah, ibu mohon Ben, ibu mohon jaga Azam,” pinta Haura lirih, bahkan ia buru-buru menghapus air matanya yang mengalir tanpa permisi.

Baru saja ia makan siang bersama seluruh keluarga, dimeja makan banyak sekali hidangan yang tersaji. Namun Haura kesulitan untuk menelan, dalam benaknya terus membayangkan bagaimana Azam, anaknya itu makan atau tidak? Makan apa? Dimana?

“Baik Nyonya, saya akan selalu menjaga tuan Azam.” Balas Ben dengan suaranya yang mencoba tegar.

Haura mengangguk, seolah Ben bisa melihat pergerakannya. Dan Haura pun langsung memutuskan panggilan itu, mencuci wajahnya dan segera keluar dari dalam kamar mandi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari terus berlalu.

Bella semakin sibuk dengan pekerjaannya dan Azam terus memperhatikan dari kejauhan.

Azam bahkan menyempatkan diri untuk datang setiap kali Bella melakukan pemotretan.

Kadang Azam menyamar menjadi pengirim makanan, kadang Azam pun menyamar menjadi pekerja kebersihan.

Semua itu ia lakukan untuk bisa melihat Bella dari dekat.

Mengobati rindunya akan sang istri.

Meski tak jarang, Azam pun melihat Bella yang berpergian bersama Edward.

Sampai akhirnya sidang kedua mereka besok akan digelar.

Azam kembali ke Indonesia, sementara Bella tetap tinggal. Bella tidak berniat untuk menghadiri persidangan itu dan menyerahkan semuanya pada papa Agra dan ayah Adam.

Pulang dan menuju bar milik Arnold, Azam disambut oleh kedua sahabatnya Arnold dan Julian, serta satu orang wanita yang membuat Azam sampai berkaca-kaca.

Azura, mendatangi dirinya di sana.

Berdiri dihadapan Azam dengan derai air mata.

“Abang,” panggil Azura lirih. Ia bahkan langsung berlari dan memeluk sang kakak. Azam sudah banyak berubah, nyaris 2 bulan tidak bertemu, Azam semakin nampak kurus. Bahkan kacamata yang Azam kenakan tak bisa menutupi matanya yang sayu, nampak lelah.

“Abang,” panggil Azura lagi meski kini ia sudah berada di dekapan sang kakak.

Keduanya saling memeluk erat. Sebagai saudara kembar keduanya memiliki ikatan batin yang sangat kuat. Meski mulut Azura selalu mengacuhkan sang kakak, namun hatinya tetap saja merasa sesak dan tersiksa.

“Jangan menangis Zura, abang bahagia sekali melihatmu disini,” ucap Azam dengan suaranya yang bergetar, ia menahan diri agar tidak menangis. Tidak ingin terlihat lemah di hadapan sang adik.

Arnold dan Julian yang haru pun memilih untuk memalingkan wajah, agar air mata mereka pun tidak tumpah.

Cukup lama melepas rindu, akhirnya kini mereka semua sudah kembali seperti semula, duduk bersama dan saling bertukar canda.

Azura bahkan terus menyuapi banyak makanan ke mulut sang kakak, ingin tubuh proporsional kakaknya itu segera kembali.

“Setelah sidang perceraiannya selesai, ayo kita semua pergi ke Jepang bersama-sama.” ucap Julian.

“Ada apa?” tanya Azam dengan cepat meski mulutnya masih penuh dengan makanan, hanya Azam dan Ben yang belum tahu jika 2 hari lagi pernikahan Ryu dan Haruka akan dilaksanakan.

“Pernikahan Ryu dan Haruka Bang.” Azura yang menjawab dan Azam pun menganggukkan kepalanya, mulai mengerti.

“Bella juga akan datang, tapi dia tidak pergi bersama kita,” jelas Azura lagi dan Azam begitu mengerti apa alasannya.

“Saat di sana nanti aku akan bersama Bella, abang jangan sedih ya?” pinta Azura, tak sudah-sudah gadis ini berbicara.

Dan Azam terus menganggukkan kepalanya mengerti. Azam bahkan mengelus pucuk kepala sang adik dengan sayang.

“Azura dan Julian biar besama Bella, aku dan Ben akan bersamamu.” Kini Arnold yang buka suara, sadar kubu sudah terbelah jadi dua, maka ia haru membagi yang adil.

“Kalau masalah hitung-hitungan, kamu memang yang paling pintar,” puji Julian pada Arnold, namun kata-kata itu terdengar meledek di telinga yang di puji.

Membuat Arnold mendengus kesal dan semua orang terkekeh.

Terpopuler

Comments

Aluna 『ᴷᴍ』

Aluna 『ᴷᴍ』

Beruntungnya Azam,, ditengah keterpurukannya selalu ada Ben yang setia menemani,,,

2024-12-21

0

solehatin binti rail

solehatin binti rail

😭😭😭Zura azamm💪

2025-02-11

1

andi hastutty

andi hastutty

Kasian juga dengan nasib azam berjuang sekali tapi tidak terlihat oleh Bella

2024-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 BBMW BAB 1 - Tunggu Aku Bell, Aku Mohon
2 BBMW BAB 2 - Seperti Seorang Penguntit
3 BBMW BAB 3 - Mengalihkan Sementara
4 BBMW BAB 4 - Ingin Kembali Seperti Dulu
5 BBMW BAB 5 - Tidak Memiliki Kuasa
6 BBMW BAB 6 - Sebuah Tawaran
7 BBMW BAB 7 - Sidang Pertama
8 BBMW BAB 8 - Hasil Sidang Hari Ini
9 BBMW BAB 9 - Permohonan
10 BBMW BAB 10 - Mencintai Dengan Cara Yang Paling Egois
11 BBMW BAB 11 - Berbohong
12 BBMW BAB 12 - Sulit Bernafas
13 BBMW BAB 13 - Bazar Internasional
14 BBMW BAB 14 - Terbelah Jadi Dua
15 BBMW BAB 15 - Sidang Perceraian Kedua
16 BBMW BAB 16 - Bersarang Di Pikiran
17 BBMW BAB 17 - Memilih Acuh
18 BBMW BAB 18 - Peluk Aku
19 BBMW BAB 19 - Aku Mencintaimu
20 BBMW BAB 20- Bising Sekali!
21 BBMW BAB 21 - Membuatnya Jadi Nyata
22 BBMW BAB 22 - Peraturan
23 BBMW BAB 23 - Bianglala
24 BBMW BAB 24 - Aoi Sora
25 BBMW BAB 25 - Manajer Produksi
26 BBMW BAB 26 - Terlanjur Hanyut
27 BBMW BAB 27 - Menebus Waktu Yang Sudah Hilang
28 BBMW BAB 28 - Doa Yang Seperti Kutukan
29 BBMW BAB 29 - Istri Penurut
30 BBMW BAB 30 - Privasi Dan Percaya
31 BBMW BAB 31 - Cinta Dan Memaafkan
32 BBMW BAB 32 - Kerinduan Yang Terpendam
33 BBMW BAB 33 - Sebuah Undangan
34 BBMW BAB 34 - Nasi Uduk
35 BBMW BAB 35 - Ajakan Menikah
36 BBMW BAB 36 - Sebuah Doa
37 BBMW BAB 37 - Tempat Tinggal Baru
38 BBMW BAB 38 - Menuju Pernikahan
39 BBMW BAB 39 - Pernikahan Azura dan Julian Bagian Satu
40 BBMW BAB 40 - Pernikahan Azura Dan Julian Bagian Dua
41 BBMW BAB 41 - Malam Pemersatu Bangsa
42 BBMW BAB 42 - Kebersamaan
43 BBMW BAB 43 - Papa Agra dan Mama Sarah
44 BBMW BAB 44 - Tamu Tidak Diundang
45 BBMW BAB 45 - Setelah 25 Tahun
46 BBMW BAB 46 - Bahagia Dan Takut
47 BBMW BAB 47 - Dua Keluarga
48 BBMW BAB 48 - Bermain Dengan Perasaan
49 BBMW BAB 49 - Cinta Yang Semakin Dalam
50 BBMW BAB 50 - Leci Float
51 BBMW BAB 51 - Petuah Orang Tua
52 BBMW BAB 52 - Bagaikan Fatamorgana
53 BBMW BAB 53 - Mempersulit
54 BBMW BAB 54 - Penolakan
55 BBMW BAB 55 - Mulai Paham
56 BBMW BAB 56 - Poor Arnold
57 BBMW BAB 57 - Repot Sekali
58 BBMW BAB 58 - Balas Dendam
59 BBMW BAB 59 - Tentang Karma
60 BBMW BAB 60 - Pembuat Onar
61 BBMW BAB 61 - Sama-Sama Menghindar
62 BBMW BAB 62 - Ketakutan Azam
63 BBMW BAB 63 - Bisa Sampai Menikah
64 BBMW BAB 64 - Foto-Foto Lucu
65 BBMW BAB 65 - Pemain Wanita
66 BBMW BAB 66 - Sebenarnya ...
67 BBMW BAB 67 - Sumpah Arnold
68 BBMW BAB 68 - Buka Sedikit Mulutmu
69 BBMW BAB 69 - Ibu
70 BBMW BAB 70 - Permintaan Ayah David
71 BBMW BAB 71 - Tentang Restu
72 BBMW BAB 72 - Kebelet Pipis
73 BBMW BAB 73 - Cinta Datang Lebih Cepat
74 BBMW BAB 74 - Pengantin Baru
75 BBMW BAB 75 - Seperti Mengasuh
76 BBMW BAB 76 - Ini Dan Itu
77 BBMW BAB 77 - First Kiss
78 BBMW BAB 78 - Gadis Beruntung
79 BBMW BAB 79 - Hadiah Dari Ayah Adam
80 BBMW BAB 80 - Mencoba Percaya
81 BBMW BAB 81 - Sentuhan Intiim
82 BBMW BAB 82 - Dewasa Datang Tiba-Tiba
83 BBMW BAB 83 - Bukan Hal Sulit Bagiku
84 BBMW BAB 84 - Jadi Pemuda Biasa
85 BBMW BAB 85 - Makan Malam Keluarga
86 BBMW BAB 86 - Bridesmaid dan Groomsmen
87 BBMW BAB 87 - Pernikahan Ben dan Fhia
88 BBMW BAB 88 - Tidak Ada Romantis-Romantisnya
89 BBMW BAB 89 - Terbiasa Dengan Sentuhan
90 BBMW BAB 90 - Malam Panjang
91 BBMW BAB 91 - Kecewa
92 BBMW BAB 92 - Sebuah Jawaban Konyol
93 BBMW BAB 93 - Tidak Menyangka
94 BBMW BAB 94 - Pertunangan Alesha dan Arnold
95 BBMW BAB 95 - Ketakutan Bella
96 BBMW BAB 96 - Mommy dan Daddy
97 BBMW BAB 97 - Abraham, Adena dan Adelia
98 BBMW BAB 98 - Kesepakatan Orang Tua
99 BBMW BAB 99 - Sebuah Surat
100 BBMW BAB 100 - Berdamai Dengan Masa Lalu
101 BBMW BAB 101 - 2 Tahun Kemudian
102 BBMW BAB 102 - Hari Bahagia
103 BBMW BAB 103 - Daren Paul
104 BBMW BAB 104 - Bringing Back, My Wife
105 Menggoda Wanita Dewasa
106 Wajib Baca
107 After Divorce
108 Bride Of Choice Karya Lunoxs
109 Crazy Love karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 109 Episodes

1
BBMW BAB 1 - Tunggu Aku Bell, Aku Mohon
2
BBMW BAB 2 - Seperti Seorang Penguntit
3
BBMW BAB 3 - Mengalihkan Sementara
4
BBMW BAB 4 - Ingin Kembali Seperti Dulu
5
BBMW BAB 5 - Tidak Memiliki Kuasa
6
BBMW BAB 6 - Sebuah Tawaran
7
BBMW BAB 7 - Sidang Pertama
8
BBMW BAB 8 - Hasil Sidang Hari Ini
9
BBMW BAB 9 - Permohonan
10
BBMW BAB 10 - Mencintai Dengan Cara Yang Paling Egois
11
BBMW BAB 11 - Berbohong
12
BBMW BAB 12 - Sulit Bernafas
13
BBMW BAB 13 - Bazar Internasional
14
BBMW BAB 14 - Terbelah Jadi Dua
15
BBMW BAB 15 - Sidang Perceraian Kedua
16
BBMW BAB 16 - Bersarang Di Pikiran
17
BBMW BAB 17 - Memilih Acuh
18
BBMW BAB 18 - Peluk Aku
19
BBMW BAB 19 - Aku Mencintaimu
20
BBMW BAB 20- Bising Sekali!
21
BBMW BAB 21 - Membuatnya Jadi Nyata
22
BBMW BAB 22 - Peraturan
23
BBMW BAB 23 - Bianglala
24
BBMW BAB 24 - Aoi Sora
25
BBMW BAB 25 - Manajer Produksi
26
BBMW BAB 26 - Terlanjur Hanyut
27
BBMW BAB 27 - Menebus Waktu Yang Sudah Hilang
28
BBMW BAB 28 - Doa Yang Seperti Kutukan
29
BBMW BAB 29 - Istri Penurut
30
BBMW BAB 30 - Privasi Dan Percaya
31
BBMW BAB 31 - Cinta Dan Memaafkan
32
BBMW BAB 32 - Kerinduan Yang Terpendam
33
BBMW BAB 33 - Sebuah Undangan
34
BBMW BAB 34 - Nasi Uduk
35
BBMW BAB 35 - Ajakan Menikah
36
BBMW BAB 36 - Sebuah Doa
37
BBMW BAB 37 - Tempat Tinggal Baru
38
BBMW BAB 38 - Menuju Pernikahan
39
BBMW BAB 39 - Pernikahan Azura dan Julian Bagian Satu
40
BBMW BAB 40 - Pernikahan Azura Dan Julian Bagian Dua
41
BBMW BAB 41 - Malam Pemersatu Bangsa
42
BBMW BAB 42 - Kebersamaan
43
BBMW BAB 43 - Papa Agra dan Mama Sarah
44
BBMW BAB 44 - Tamu Tidak Diundang
45
BBMW BAB 45 - Setelah 25 Tahun
46
BBMW BAB 46 - Bahagia Dan Takut
47
BBMW BAB 47 - Dua Keluarga
48
BBMW BAB 48 - Bermain Dengan Perasaan
49
BBMW BAB 49 - Cinta Yang Semakin Dalam
50
BBMW BAB 50 - Leci Float
51
BBMW BAB 51 - Petuah Orang Tua
52
BBMW BAB 52 - Bagaikan Fatamorgana
53
BBMW BAB 53 - Mempersulit
54
BBMW BAB 54 - Penolakan
55
BBMW BAB 55 - Mulai Paham
56
BBMW BAB 56 - Poor Arnold
57
BBMW BAB 57 - Repot Sekali
58
BBMW BAB 58 - Balas Dendam
59
BBMW BAB 59 - Tentang Karma
60
BBMW BAB 60 - Pembuat Onar
61
BBMW BAB 61 - Sama-Sama Menghindar
62
BBMW BAB 62 - Ketakutan Azam
63
BBMW BAB 63 - Bisa Sampai Menikah
64
BBMW BAB 64 - Foto-Foto Lucu
65
BBMW BAB 65 - Pemain Wanita
66
BBMW BAB 66 - Sebenarnya ...
67
BBMW BAB 67 - Sumpah Arnold
68
BBMW BAB 68 - Buka Sedikit Mulutmu
69
BBMW BAB 69 - Ibu
70
BBMW BAB 70 - Permintaan Ayah David
71
BBMW BAB 71 - Tentang Restu
72
BBMW BAB 72 - Kebelet Pipis
73
BBMW BAB 73 - Cinta Datang Lebih Cepat
74
BBMW BAB 74 - Pengantin Baru
75
BBMW BAB 75 - Seperti Mengasuh
76
BBMW BAB 76 - Ini Dan Itu
77
BBMW BAB 77 - First Kiss
78
BBMW BAB 78 - Gadis Beruntung
79
BBMW BAB 79 - Hadiah Dari Ayah Adam
80
BBMW BAB 80 - Mencoba Percaya
81
BBMW BAB 81 - Sentuhan Intiim
82
BBMW BAB 82 - Dewasa Datang Tiba-Tiba
83
BBMW BAB 83 - Bukan Hal Sulit Bagiku
84
BBMW BAB 84 - Jadi Pemuda Biasa
85
BBMW BAB 85 - Makan Malam Keluarga
86
BBMW BAB 86 - Bridesmaid dan Groomsmen
87
BBMW BAB 87 - Pernikahan Ben dan Fhia
88
BBMW BAB 88 - Tidak Ada Romantis-Romantisnya
89
BBMW BAB 89 - Terbiasa Dengan Sentuhan
90
BBMW BAB 90 - Malam Panjang
91
BBMW BAB 91 - Kecewa
92
BBMW BAB 92 - Sebuah Jawaban Konyol
93
BBMW BAB 93 - Tidak Menyangka
94
BBMW BAB 94 - Pertunangan Alesha dan Arnold
95
BBMW BAB 95 - Ketakutan Bella
96
BBMW BAB 96 - Mommy dan Daddy
97
BBMW BAB 97 - Abraham, Adena dan Adelia
98
BBMW BAB 98 - Kesepakatan Orang Tua
99
BBMW BAB 99 - Sebuah Surat
100
BBMW BAB 100 - Berdamai Dengan Masa Lalu
101
BBMW BAB 101 - 2 Tahun Kemudian
102
BBMW BAB 102 - Hari Bahagia
103
BBMW BAB 103 - Daren Paul
104
BBMW BAB 104 - Bringing Back, My Wife
105
Menggoda Wanita Dewasa
106
Wajib Baca
107
After Divorce
108
Bride Of Choice Karya Lunoxs
109
Crazy Love karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!