BBMW BAB 3 - Mengalihkan Sementara

Langkah Bella terhenti dengan detak jantungnya yang seolah berhenti pula.

Deg!

Suara itu begitu familiar, baik Bella ataupun Fhia begitu hapal suara milik siapa itu, Azam.

Dengan pikirannya yang berkecamuk, Bella pun mulai memutar setengah tubuhnya, berbalik dan melihat Azam berdiri di sana.

Azam nampak berbeda dari terakhir yang ia lihat. Kini Azam menggunakan kacamata, seperti Azam kecil dulu. Baju yang digunakannya pun hanya pakaian biasa, tidak ada jas seperti yang selama ini ia kenakan.

Azam dan Bella saling tatap dengan tatapan yang entah. Namun keduanya sama-sama merasakan desiran yang begitu dahsyat.

Belum sempat keduanya berucap, ada pria lain yang datang dan langsung berdiri tepat disebelah Bella.

Edward datang entah di waktu yang tepat atau tidak. Awalnya ia hanya ingin menemui Bella, namun siapa sangka jika ia malah melihat Azam disini.

"Kamu sudah pulang?" tanya Edward seolah mengabaikan Azam yang menatap mereka dengan nanar. Sebenarnya Edward tahu betul jika pria itu adalah Azam, dari pada menyapa ia lebih memilih untuk pura-pura tidak tahu.

Lalu bersikap seolah memiliki hubungan yang spesial dengan Bella.

Berusaha memperkuat posisinya sendiri.

Bella tidak menjawab pertanyaan Edward itu, dia hanya mengangguk kecil.

"Ayo," ajak Fhia pada Bella untuk melanjutkan langkahnya dan meninggalkan pria brengsek itu.

Dan dengan hatinya yang merasa sesak, Bella mencoba acuh dan kembali memunggungi Azam.

"Bel," panggil Azam sekali lagi.

Membuat kaki Bella terasa berat untuk melangkah. Sebenarnya pun ia ingin bicara, mengakhiri ini semua dengan cara yang lebih baik.

Namun entahlah, keinginan hatinya itu kini kalah dengan ego.

Dan tanpa memperdulikan Azam lagi Bella terus melangkah, masuk ke dalam lobby apartemen dan meninggalkan Azam.

Sementara Azam terpaku dengan satu tangannya yang terkepal kuat.

Ia sadar diri, saat ini ia tak punya kuasa untuk bertindak semaunya seperti dulu. Apalagi pria di dekat Bella tadi Azam pun mengetahuinya, Edward Saverun. Salah satu pengusaha di negara ini.

Azam benci dengan ketidakmampuan yang ia punya.

Azam benci pada dirinya sendiri yang menyebabkan ini semua terjadi.

Dan membenci diri sendiri adalah hal yang kini membuatnya tidak berdaya. Karena memaafkan yang paling sulit, adalah memaafkan diri sendiri.

"Kamu bodoh Zam!" ucap Azam yang ia tujukan pada dirinya sendiri.

Menghela nafasnya pelan akhirnya Azam melangkahkan kakinya yang terasa berat, pergi dari sana dan kembali ke Indonesia.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Masuk ke dalam lobi apartemen Edward ingin membawakan kantong plastik belanjaan Bella, namun Bella menolak dan mengatakan jika ia bisa sendiri.

"Apa dia suamimu?" tanya Edward saat mereka bertiga sudah berada di dalam lift dan naik ke lantai 10 gedung ini, unit apartemen Bella ada di lantai itu.

Ditanya seperti itu Bella pun menoleh pada Edward dan membalas tatapan pria ini.

"Benar kamu tidak tahu siapa dia?"

Edward langsung tersenyum kuda, karena dia memang sudah tahu semua tentang Bella, juga termasuk Azam.

"Maaf, aku tau dia suamimu," balas Edward.

"Ku rasa ide yang bagus untuk membuatnya berpikir jika kita memiliki hubungan," timpal Edward lagi membuat Bella menghembuskan napasnya pelan.

"Tidak, itu malah akan mempersulit semuanya," jawab Bella dengan wajahnya yang nampak dingin.

Membuat Edward merasa bersalah seketika. Azam dan Bella memang belum resmi bercerai, mereka masih sah menjadi suami dan istri saat ini. Dan memiliki hubungan dengan orang lain memang akan menjadi masalah, apalagi di persidangan nanti.

"Maafkan aku," pinta Edward dengan sungguh-sungguh. Ia bahkan ingin sekali menyentuh tangan Bella, namun urung karena ingat saat dulu mengatakan jika mereka harus memiliki jarak.

Fhia yang merasa suasana jadi canggung pun mulai bingung juga harus bagaimana. Untunglah saat itu pintu lift langsung terbuka, mengalihkan perhatian semua orang dari kecanggungan itu.

"Ayo cepat, tanganku sudah lelah," ucap Fhia, lalu mengambil langkah lebih dulu untuk keluar dari dalam lift dan segera menuju unit apartemen mereka.

Bella dan Edward pun mengikuti.

"Bell, maafkan aku," pinta Edward lirih, kini keduanya berjalan beriringan.

Dan dengan senyum yang di paksakan Bella pun menganggukkan kepalanya.

"Makan siang lah disini, aku dan Fhia yang akan masak," tawar Bella. Membuat senyum Edward yang tadi hilang kini kembali muncul dengan segera.

Hubungan mereka memang hanyalah sebatas teman dan hanya Edward yang terus mencari kesempatan untuk membuat hubungan teman itu semakin dekat.

Namun Bella pun tidak menampik, jika kehadiran Edward disini mampu menghilangkan pikirannya tentang Azam. Meski hanya sementara namun Edward berhasil mengalihkan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Indonesia.

Ben sudah menunggu kepulangan Azam dari Singapura. Menjemput tuannya ini dengan mobil yang ia punya.

Namun di perlakukan seperti ini malah membuat Azam merasa tidak nyaman. Karena kini ia bukan siapa-siapa dan Ben bukan pula asistennya lagi.

"Ben, tidak perlu menjemput ku, aku bisa pulang sendiri menggunakan taksi."

"Bukankah kita teman?" tanya Ben, membuat Azam terdiam seketika. Karena hatinya yang luka tentang Bella di Singapura beberapa jam yang lalu membuat Azam sampai menyakiti Ben pula.

Padahal Ben selalu ada disaat ia sedang berada dalam kesulitan.

Mengusap wajahnya dengan kasar, Azam pun meminta maaf.

"Maafkan aku Ben."

"Tidak masalah, ayo pulang."

"Biar aku yang bawa mobilnya," pinta Azam dan Ben menurut.

Hari-hari berikutnya, hubungan Azam dan Ben semakin membaik. Ben pun mulai tidak berbicara secara formal dengan Azam, tidak ada kata saya dan anda lagi. Namun sudah berubah menjadi aku dan kamu.

Ben, Arnold dan Julian adalah tiga sahabat yang selalu membantu Azam untuk bangkit.

Berkat bantuan ketiga pria itu kini Azam sudah mulai bekerja di 3 kedutaan luar negeri sebagai seorang penerjemah. Jika ada pertemuan penting ia akan langsung terbang ke negara itu dan menjadi penerjemah di sana, Australia, Perancis dan Malaysia.

Bekerja di kedutaan Australia berkat bantuan Arnold, di kedutaan Perancis berkat bantuan Julian dan di Malaysia berkat bantuan Ben yang meminta tolong pada paman Shakir.

Amang Shakir dan acil Sanja yang sudah tahu tentang hidup Azam pun merasa iba, karena itulah mereka sedia membantu meski secara diam-diam di belakang Adam dan Haura.

Kini tujuan Azam hanya satu, bekerja pula di kedutaan Singapura agar bisa lebih dekat dengan Bella.

"Minta bantuan amang Edgar, aku yakin beliau bisa," ucap Julian.

Kini Julian, Arnold, Ben dan Azam sedang bersama.

"Ku rasa tidak, karena acil Luna begitu setia dengan ayah Adam," balas Azam.

"Sudahlah, tidak perlu bekerja di kedutaan Singapura, jika Allah mengizinkan, kamu dan Bella akan bertemu di manapun," seloroh Ben dan di benarkan oleh semua orang.

Mereka semua tersenyum sampai akhirnya pintu ruangan mereka di ketuk.

Salah satu karyawan Arnold mengantarkan sebuah surat untuk Azam.

Diantara kebahagiaan yang sedang mereka rasa, tiba-tiba ada satu yang kembali membuat dada sesak, terlebih bagi Azam. Karena surat itu adalah Surat gugatan cerai dari pengadilan agama.

Ayah Adam dan papa Agra mulai bergerak untuk memisahkan dirinya dengan Bella.

Terpopuler

Comments

Anonim

Anonim

dapat surat gugatan cerai pasti ambyar hatimu Azam...

2024-03-29

0

himmy pratama

himmy pratama

Bella punya pribadi yg baik ..TDK prn tergoda dgn banyak lelaki yg menyukai nya..salut dgn pribadi bella

2024-03-20

1

Deska

Deska

yang sabar ya zam, aku doain kamu rujuk lagi sama bela🤭🤭🤭😘

2024-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 BBMW BAB 1 - Tunggu Aku Bell, Aku Mohon
2 BBMW BAB 2 - Seperti Seorang Penguntit
3 BBMW BAB 3 - Mengalihkan Sementara
4 BBMW BAB 4 - Ingin Kembali Seperti Dulu
5 BBMW BAB 5 - Tidak Memiliki Kuasa
6 BBMW BAB 6 - Sebuah Tawaran
7 BBMW BAB 7 - Sidang Pertama
8 BBMW BAB 8 - Hasil Sidang Hari Ini
9 BBMW BAB 9 - Permohonan
10 BBMW BAB 10 - Mencintai Dengan Cara Yang Paling Egois
11 BBMW BAB 11 - Berbohong
12 BBMW BAB 12 - Sulit Bernafas
13 BBMW BAB 13 - Bazar Internasional
14 BBMW BAB 14 - Terbelah Jadi Dua
15 BBMW BAB 15 - Sidang Perceraian Kedua
16 BBMW BAB 16 - Bersarang Di Pikiran
17 BBMW BAB 17 - Memilih Acuh
18 BBMW BAB 18 - Peluk Aku
19 BBMW BAB 19 - Aku Mencintaimu
20 BBMW BAB 20- Bising Sekali!
21 BBMW BAB 21 - Membuatnya Jadi Nyata
22 BBMW BAB 22 - Peraturan
23 BBMW BAB 23 - Bianglala
24 BBMW BAB 24 - Aoi Sora
25 BBMW BAB 25 - Manajer Produksi
26 BBMW BAB 26 - Terlanjur Hanyut
27 BBMW BAB 27 - Menebus Waktu Yang Sudah Hilang
28 BBMW BAB 28 - Doa Yang Seperti Kutukan
29 BBMW BAB 29 - Istri Penurut
30 BBMW BAB 30 - Privasi Dan Percaya
31 BBMW BAB 31 - Cinta Dan Memaafkan
32 BBMW BAB 32 - Kerinduan Yang Terpendam
33 BBMW BAB 33 - Sebuah Undangan
34 BBMW BAB 34 - Nasi Uduk
35 BBMW BAB 35 - Ajakan Menikah
36 BBMW BAB 36 - Sebuah Doa
37 BBMW BAB 37 - Tempat Tinggal Baru
38 BBMW BAB 38 - Menuju Pernikahan
39 BBMW BAB 39 - Pernikahan Azura dan Julian Bagian Satu
40 BBMW BAB 40 - Pernikahan Azura Dan Julian Bagian Dua
41 BBMW BAB 41 - Malam Pemersatu Bangsa
42 BBMW BAB 42 - Kebersamaan
43 BBMW BAB 43 - Papa Agra dan Mama Sarah
44 BBMW BAB 44 - Tamu Tidak Diundang
45 BBMW BAB 45 - Setelah 25 Tahun
46 BBMW BAB 46 - Bahagia Dan Takut
47 BBMW BAB 47 - Dua Keluarga
48 BBMW BAB 48 - Bermain Dengan Perasaan
49 BBMW BAB 49 - Cinta Yang Semakin Dalam
50 BBMW BAB 50 - Leci Float
51 BBMW BAB 51 - Petuah Orang Tua
52 BBMW BAB 52 - Bagaikan Fatamorgana
53 BBMW BAB 53 - Mempersulit
54 BBMW BAB 54 - Penolakan
55 BBMW BAB 55 - Mulai Paham
56 BBMW BAB 56 - Poor Arnold
57 BBMW BAB 57 - Repot Sekali
58 BBMW BAB 58 - Balas Dendam
59 BBMW BAB 59 - Tentang Karma
60 BBMW BAB 60 - Pembuat Onar
61 BBMW BAB 61 - Sama-Sama Menghindar
62 BBMW BAB 62 - Ketakutan Azam
63 BBMW BAB 63 - Bisa Sampai Menikah
64 BBMW BAB 64 - Foto-Foto Lucu
65 BBMW BAB 65 - Pemain Wanita
66 BBMW BAB 66 - Sebenarnya ...
67 BBMW BAB 67 - Sumpah Arnold
68 BBMW BAB 68 - Buka Sedikit Mulutmu
69 BBMW BAB 69 - Ibu
70 BBMW BAB 70 - Permintaan Ayah David
71 BBMW BAB 71 - Tentang Restu
72 BBMW BAB 72 - Kebelet Pipis
73 BBMW BAB 73 - Cinta Datang Lebih Cepat
74 BBMW BAB 74 - Pengantin Baru
75 BBMW BAB 75 - Seperti Mengasuh
76 BBMW BAB 76 - Ini Dan Itu
77 BBMW BAB 77 - First Kiss
78 BBMW BAB 78 - Gadis Beruntung
79 BBMW BAB 79 - Hadiah Dari Ayah Adam
80 BBMW BAB 80 - Mencoba Percaya
81 BBMW BAB 81 - Sentuhan Intiim
82 BBMW BAB 82 - Dewasa Datang Tiba-Tiba
83 BBMW BAB 83 - Bukan Hal Sulit Bagiku
84 BBMW BAB 84 - Jadi Pemuda Biasa
85 BBMW BAB 85 - Makan Malam Keluarga
86 BBMW BAB 86 - Bridesmaid dan Groomsmen
87 BBMW BAB 87 - Pernikahan Ben dan Fhia
88 BBMW BAB 88 - Tidak Ada Romantis-Romantisnya
89 BBMW BAB 89 - Terbiasa Dengan Sentuhan
90 BBMW BAB 90 - Malam Panjang
91 BBMW BAB 91 - Kecewa
92 BBMW BAB 92 - Sebuah Jawaban Konyol
93 BBMW BAB 93 - Tidak Menyangka
94 BBMW BAB 94 - Pertunangan Alesha dan Arnold
95 BBMW BAB 95 - Ketakutan Bella
96 BBMW BAB 96 - Mommy dan Daddy
97 BBMW BAB 97 - Abraham, Adena dan Adelia
98 BBMW BAB 98 - Kesepakatan Orang Tua
99 BBMW BAB 99 - Sebuah Surat
100 BBMW BAB 100 - Berdamai Dengan Masa Lalu
101 BBMW BAB 101 - 2 Tahun Kemudian
102 BBMW BAB 102 - Hari Bahagia
103 BBMW BAB 103 - Daren Paul
104 BBMW BAB 104 - Bringing Back, My Wife
105 Menggoda Wanita Dewasa
106 Wajib Baca
107 After Divorce
108 Bride Of Choice Karya Lunoxs
109 Crazy Love karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 109 Episodes

1
BBMW BAB 1 - Tunggu Aku Bell, Aku Mohon
2
BBMW BAB 2 - Seperti Seorang Penguntit
3
BBMW BAB 3 - Mengalihkan Sementara
4
BBMW BAB 4 - Ingin Kembali Seperti Dulu
5
BBMW BAB 5 - Tidak Memiliki Kuasa
6
BBMW BAB 6 - Sebuah Tawaran
7
BBMW BAB 7 - Sidang Pertama
8
BBMW BAB 8 - Hasil Sidang Hari Ini
9
BBMW BAB 9 - Permohonan
10
BBMW BAB 10 - Mencintai Dengan Cara Yang Paling Egois
11
BBMW BAB 11 - Berbohong
12
BBMW BAB 12 - Sulit Bernafas
13
BBMW BAB 13 - Bazar Internasional
14
BBMW BAB 14 - Terbelah Jadi Dua
15
BBMW BAB 15 - Sidang Perceraian Kedua
16
BBMW BAB 16 - Bersarang Di Pikiran
17
BBMW BAB 17 - Memilih Acuh
18
BBMW BAB 18 - Peluk Aku
19
BBMW BAB 19 - Aku Mencintaimu
20
BBMW BAB 20- Bising Sekali!
21
BBMW BAB 21 - Membuatnya Jadi Nyata
22
BBMW BAB 22 - Peraturan
23
BBMW BAB 23 - Bianglala
24
BBMW BAB 24 - Aoi Sora
25
BBMW BAB 25 - Manajer Produksi
26
BBMW BAB 26 - Terlanjur Hanyut
27
BBMW BAB 27 - Menebus Waktu Yang Sudah Hilang
28
BBMW BAB 28 - Doa Yang Seperti Kutukan
29
BBMW BAB 29 - Istri Penurut
30
BBMW BAB 30 - Privasi Dan Percaya
31
BBMW BAB 31 - Cinta Dan Memaafkan
32
BBMW BAB 32 - Kerinduan Yang Terpendam
33
BBMW BAB 33 - Sebuah Undangan
34
BBMW BAB 34 - Nasi Uduk
35
BBMW BAB 35 - Ajakan Menikah
36
BBMW BAB 36 - Sebuah Doa
37
BBMW BAB 37 - Tempat Tinggal Baru
38
BBMW BAB 38 - Menuju Pernikahan
39
BBMW BAB 39 - Pernikahan Azura dan Julian Bagian Satu
40
BBMW BAB 40 - Pernikahan Azura Dan Julian Bagian Dua
41
BBMW BAB 41 - Malam Pemersatu Bangsa
42
BBMW BAB 42 - Kebersamaan
43
BBMW BAB 43 - Papa Agra dan Mama Sarah
44
BBMW BAB 44 - Tamu Tidak Diundang
45
BBMW BAB 45 - Setelah 25 Tahun
46
BBMW BAB 46 - Bahagia Dan Takut
47
BBMW BAB 47 - Dua Keluarga
48
BBMW BAB 48 - Bermain Dengan Perasaan
49
BBMW BAB 49 - Cinta Yang Semakin Dalam
50
BBMW BAB 50 - Leci Float
51
BBMW BAB 51 - Petuah Orang Tua
52
BBMW BAB 52 - Bagaikan Fatamorgana
53
BBMW BAB 53 - Mempersulit
54
BBMW BAB 54 - Penolakan
55
BBMW BAB 55 - Mulai Paham
56
BBMW BAB 56 - Poor Arnold
57
BBMW BAB 57 - Repot Sekali
58
BBMW BAB 58 - Balas Dendam
59
BBMW BAB 59 - Tentang Karma
60
BBMW BAB 60 - Pembuat Onar
61
BBMW BAB 61 - Sama-Sama Menghindar
62
BBMW BAB 62 - Ketakutan Azam
63
BBMW BAB 63 - Bisa Sampai Menikah
64
BBMW BAB 64 - Foto-Foto Lucu
65
BBMW BAB 65 - Pemain Wanita
66
BBMW BAB 66 - Sebenarnya ...
67
BBMW BAB 67 - Sumpah Arnold
68
BBMW BAB 68 - Buka Sedikit Mulutmu
69
BBMW BAB 69 - Ibu
70
BBMW BAB 70 - Permintaan Ayah David
71
BBMW BAB 71 - Tentang Restu
72
BBMW BAB 72 - Kebelet Pipis
73
BBMW BAB 73 - Cinta Datang Lebih Cepat
74
BBMW BAB 74 - Pengantin Baru
75
BBMW BAB 75 - Seperti Mengasuh
76
BBMW BAB 76 - Ini Dan Itu
77
BBMW BAB 77 - First Kiss
78
BBMW BAB 78 - Gadis Beruntung
79
BBMW BAB 79 - Hadiah Dari Ayah Adam
80
BBMW BAB 80 - Mencoba Percaya
81
BBMW BAB 81 - Sentuhan Intiim
82
BBMW BAB 82 - Dewasa Datang Tiba-Tiba
83
BBMW BAB 83 - Bukan Hal Sulit Bagiku
84
BBMW BAB 84 - Jadi Pemuda Biasa
85
BBMW BAB 85 - Makan Malam Keluarga
86
BBMW BAB 86 - Bridesmaid dan Groomsmen
87
BBMW BAB 87 - Pernikahan Ben dan Fhia
88
BBMW BAB 88 - Tidak Ada Romantis-Romantisnya
89
BBMW BAB 89 - Terbiasa Dengan Sentuhan
90
BBMW BAB 90 - Malam Panjang
91
BBMW BAB 91 - Kecewa
92
BBMW BAB 92 - Sebuah Jawaban Konyol
93
BBMW BAB 93 - Tidak Menyangka
94
BBMW BAB 94 - Pertunangan Alesha dan Arnold
95
BBMW BAB 95 - Ketakutan Bella
96
BBMW BAB 96 - Mommy dan Daddy
97
BBMW BAB 97 - Abraham, Adena dan Adelia
98
BBMW BAB 98 - Kesepakatan Orang Tua
99
BBMW BAB 99 - Sebuah Surat
100
BBMW BAB 100 - Berdamai Dengan Masa Lalu
101
BBMW BAB 101 - 2 Tahun Kemudian
102
BBMW BAB 102 - Hari Bahagia
103
BBMW BAB 103 - Daren Paul
104
BBMW BAB 104 - Bringing Back, My Wife
105
Menggoda Wanita Dewasa
106
Wajib Baca
107
After Divorce
108
Bride Of Choice Karya Lunoxs
109
Crazy Love karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!