Memulai hari baru

Seperti terkena durian runtuh, Aya sangat bersyukur Endri datang menemuinya dengan memberikan kabar baik tentang sebuah lowongan pekerjaan. Sejak malam, Aya mulai mempersiapkan diri, memilih pakaian yang akan dia kenakan besok, sebelum menemui calon bos barunya. Dalam hatinya, Aya juga berdo’a agar dia bisa diterima. Dia juga berjanji pada dirinya sendiri akan bekerja dengan baik dan bersungguh-sungguh.

Karena tidak akan ada yang menghidupinya, selain dirinya sendiri, tidak akan ada yang bisa membahagiakannya selain dirinya sendiri. Semua Aya lakukan sendiri. Hidup sebatang kara membuatnya harus berjuang lebih keras melawan dunia.

Masa kecil dan masa remaja yang indah dengan kehidupan yang serba berkecukupan, harus Aya lupakan sejak ayahnya dinyatakan sebagai tersangka penggelapan uang. Mendekam di penjara selama bertahun-tahun, membuat Ibu Aya memutuskan untuk bercerai dan akhirnya menikah lagi. Namun, nasib berkata lain, setelah menikah beberapa bulan, Ibu Aya meninggal karena sakit. Jadilah dia sekarang hidup sebatang kara.

Tidak ada yang peduli padanya termasuk pihak keluarga ayah ataupun ibunya. Mereka sudah terlanjur membenci dan menghindar karena kasus yang di alami oleh ayahnya. Hanya Endri yang masih peduli padanya, walau hanya sekali-sekali saja. Mau dikatakan apalagi, mungkin nasibnya sudah seperti ini. Bisa hidup dan berteduh di tempat yang layak saja, dia sudah bersyukur.

Pagi itu, Aya awali dengan do’a dan berpikiran positif. Karena menurutnya, berpikiran positif juga bisa membawa pengaruh baik terhadap kehidupannya. Aya sudah selesai mandi dan kini hanya berbalut selembar handuk. Hampir saja dia lupa kalau dia tidak perlu memakai make up kali ini. Dan yang dia lakukan adalah menuangkan sisa-sisa toner dari dalam botol yang hampir habis isinya. Ketergantungan akan skin care juga membuatnya harus bekerja keras. Prinsip Aya, jika tidak bisa menjadi orang kaya, setidaknya menikahlah dengan orang kaya. Dan untuk mendapatkan lelaki kaya, tentu butuh modal, paling tidak harus berpenampilan menarik. Oke, kali ini Aya akan mengalah soal penampilannya, sesuai permintaan, dia tidak akan berdandan.

Butuh waktu lima belas menit, bagi Aya untuk meyelesaikan semua. Dia ingin menertawakan penampilannya yang tidak biasa saat ini, justru terlihat seperti orang sakit karena pucat. Maka Aya memilih liptint sebagai perona bibirnya, kini terlihat lebih cerah dan lembab. Namun, sama sekali tidak terlihat menor.

“Bisa hemat nih kalau tiap hari begini, nggak perlu dandan.” Aya cekikian.

Untuk menyempurnakan penampilannya, Aya juga menggunakan sebuah kacamata berukuran lebar dengan frame yang berukuran besar. Sekilas dia tertawa. Benar-benar bukan seperti Widi Naraya yang biasa.

“Sempurna,” gumamnya lalu meraih tas selempangnya beserta sebuah map yang dilengkapi dengan resleting. Aya tidak lupa membawa berkas-berkas yang kemungkinan di butuhkan untuk mendukung agar dirinya bisa di terima bekerja.

\~

Aya memarkirkan motor maticnya di sebuah pelataran parkir roda dua yang terletak di area belakang gedung kantor.

“Maaf Mbak, ini parkir khusus karyawan.” salah seorang menegurnya dengan sopan.

“Iya, saya tau Pak, saya calon karyawan di sini ,” ucap Aya dengan penuh percaya diri. padahal, bagaimana nasibnya, entah diterima atau tidak, dia juga masih belum tahu. Seperti prinsipnya tadi, harus merasa diterima agar menjadi nyata.

“Tapi, maaf Mbak, nggak bisa parkir di sini. Kan belum resmi jadi karyawan, Mbak bisa parkir di area khusus pengunjung, di depan gedung.” Satpam mengarahkan Aya.

“Baik, Pak.” Aya menurut dari pada mencari masalah, padahal belum tentu di terima. Dengan sangat terpaksa, Aya memutar arah dan menuju ke tempat yang di maksud.

Aya mendorong sebuah pintu besar yang terbuat dari kaca, di sana dia langsung di sambut oleh seorang wanita yang berpenampilan menarik.

“Selamat pagi, ada yang bisa dibantu?” tanya wanita itu dengan ramah.

“Pagi, Mbak. Saya mau ketemu sama Pak Resta,” ucap Aya sopan.

“Oh, apa sebelumnya sudah memiliki janji?”

“Eum, be-belum sih, tapi saya di suruh menemuinya hari ini,” jelas Aya sedikit gugup.

“Pak Restanya juga belum datang, dan maaf kami nggak bisa mengizinkan tamu masuk, sebelum membuat janji.” tegas wanita bernama Aura itu, terlihat dari name tag yang dikenakannya.

“Baiklah, saya akan menunggu di sini saja,” ujar Aya, menunjuk pada sebuah sofa yang disediakan untuk mennyambut tamu.

“Tapi, walaupun Mbak menunggu, jika belum membuat janji sebelumnya, Pak Resta nggak akan mau bertemu,” jelas wanita itu, kini nadanya mulai tak ramah di telinga. Meski senyum tipis terukir di bibirnya.

Aya mendesah kecewa, malam tadi, Endri menyampaikan padanya kalau harus tiba di kantor ini sebelum jam sembilan pagi.

“Ya udah, Mbak. Saya permisi.” Aya hendak melangkah keluar, dia menarik gagang pintu, dan tanpa sengaja bertabrakan dengan seseorang lelaki yang akan masuk.

“Maaf,” ujar Aya tanpa mengangkat kepalanya.

“Nggak apa-apa, Mbak, lain kali hati-hati.”

Aya keluar, masih berdiri di teras gedung kantor itu, lalu mengeluarkan ponselnya. Berulang kali menghubungi Endri, tapi hasilnya nihil. Dia paham sepertinya di jam sekarang ini Endri belum bangun. Sekitar lima menit berdiri di teras, Aya akhirnya menyerah, dia berniat mencari tempat yang layak untuk dia menunggu. Paling tidak, tempat yang menyediakan sarapan murah untuk mengisi perutnya pagi ini.

“Hai kamu, tunggu!”

Merasa terpanggil, Aya pun menoleh dan balik badan, terlihat seorang lelaki tampan berpenampilan rapi, sedang berjalan ke arahnya.

“Saya?” Aya menunjuk pada dirinya sendiri.

“Kamu, Widi Naraya?” lelaki itu menyebut nama lengkapnya.

“Ya benar,” sahut Aya. “Apa mungkin, Bapak ini-“

“Ya, saya Resta. Temannya Endri, maaf ya kalau kamu harus menunggu lama. Ayo masuk, ikut saya!” titah Resta.

🤭🤭🤭

Bantu like sama komen ya biar ramai. Kalau sepi aku males lanjutnya wkwkw

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

harus nya ditambahin kawat gigi biar bener2 kek neng Betty ... 😅😅

2023-05-23

1

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

kasian Aya 😓

2023-05-23

0

Ummi Khai

Ummi Khai

menyenangkan yaa sebenernya si Aya nih. semoga bukan tipe yg menye² cengeng yaa 😁
soale si Nadine tipe penindas menyebalkan 😒
siap² tergoda nih si Resta walopun tampilan Aya culun bin cupu ye gak 🤔

2022-12-09

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 62 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!