Belong To Me
Mika menghela nafasnya , dipandanginya kamar barunya yang memang tidak begitu besar itu . Dia bahkan belum sempat menata barang barang pribadinya .
Ya , baru sore tadi dia dan keluarganya tiba dari sebuah kampung di Jogjakarta ke ibukota .
Ayahnya dipercaya oleh salah satu teman masa sekolahnya untuk mengelola sebuah bengkel motor miliknya di kota yang baru saja mereka datangi ini .
Bukan tanpa alasan keluarga Mika segera pindah ke ibukota , pamannya sendiri yang telah menipu mereka hingga rumah dan sepetak tanah yang mereka punya telah berganti pemilik .
Bukankah dunia memang begitu kejam ? Hanya karena ingin mendapatkan uang saudara sendiri ditipu . Hadinata , ayah Mika memilih mengalah dan pergi bersama keluarganya mengadu nasib di lbukota ini . Dia percaya masih banyak orang baik yang ada di dunia ini . Buktinya walaupun saat ini mereka tidak punya apa apa , masih ada orang yang percaya dan berbaik hati pada mereka untuk mengelola sebuah usaha .
Sebenarnya Mika berat untuk meninggalkan kampung halamannya , tinggal di kota besar ini berarti Mika harus menyesuaikan diri lagi dengan lingkungan .
Walau dia gadis yang ramah tapi sebenarnya dia sangat tertutup , di sekolahnya yang dulu Mika menjadi murid terpandai . Dia mempunyai banyak teman baik itu laki laki ataupun wanita . Tapi Mika lebih memilih di rumah membaca buku daripada hang out dengan teman temannya saat malam Minggu atau hari libur .
Banyak laki laki yang tertarik dengannya , karena selain pintar dan baik Mika adalah gadis yang sangat cantik . Dan dengan rendah hati Mika selalu ' merangkul ' mereka walau hanya sebagai seorang teman . Oleh sebab itu teman temannya sangat menghargai Mika .
Mika berjengit kaget ketika tiba tiba mendengar pintu kamarnya diketuk pelan .
" Kak makan dulu yuk , itu ibu bikin dadar telur kesukaan kamu "
Ternyata ibunya yang mengetuk pintu , Mika segera membuka pintu kamar dan berjalan menuju dapur . Disana Hadinata dan istrinya sudah duduk berdampingan di kursi makan sederhana .
" Makan ala kadarnya dulu ya kak , insyallah besok ibu beli sayur "
Mika tersenyum pada ibunya ,
" lni juga alhamdulilah udah nikmat banget bu , o iya Yah besok kita jadi pergi ke sekolah baru Mika kan ? Ayah bilang besok mau ke sekolah Mika yang baru buat melengkapi berkas berkas , sekalian ajak Mika ngapalin jalan ke sekolah "
Hadinata dan istrinya tersenyum pada putri mereka satu satunya . Mereka bersyukur mempunyai putri seperti Mika , walaupun putri tunggal tapi Mika sangat mandiri dan tidak pernah mengeluh .
" lya sayang , besok kita ke sekolah baru kamu . Sekalian kita ke rumah Paman Munir untuk mengucapkan terima kasih . Dia udah minjemin rumah ini , kasih ayah usaha baru dan juga masukin kamu ke sekolah itu dengan jalur beasiswa "
" Tidak tau apa jadinya kita kalau sahabat ayah itu tidak menolong kita . lbu sangat bersyukur , ada yang masih mau nolong keluarga kita Yah " mata ibu berkaca kaca , tapi senyum mengembang di bibirnya . Hadinata mengelus pelan punggung istrinya .
" Ayah percaya Bu , jika kita selalu berusaha menjadi orang baik maka akan ada orang orang baik juga disekitar kita . Tuhan tidak pernah tidur Bu "
Setelah menyelesaikan acara makan , mereka segera beristirahat karena hari ini tenaga mereka benar benar terkuras untuk mengurus kepindahan mereka .
Sebelum memejamkan matanya , Mika berdoa semoga dia akan betah disekolah barunya . Semoga dia mendapat teman teman yang baik seperti saat dia sekolah di kampung .
Dan pagi pun tiba , dengan penuh semangat Mika sudah bersiap siap dari pagi bahkan sebelum ayahnya bangun . Dia sudah sangat tidak sabar melihat sekolah barunya .
" Ayahhhh...buruan udah siang nihh ! "
" Anak ayah yang cantik , kamu kan belum masuk sekolah . Lusa kamu baru .masuk ke sekolah baru . Hari ini kita cuma nganter berkas berkas kamu "
" Tapi kalau pergi kesiangan panas Yah ! Ini kan Jakarta ,.keburu macet nanti "
" Kita kan naik motor , wuzzz ... wuzzz sampai deh " Ayah mengelus pucuk kepala Mika yang sudah tampak tidak sabar .
Dan benar saja , hanya dalam waktu lima belas menit mereka sudah sampai ke sebuah gedung sekolah yang sangat megah .
Mika takjub melihat sekolah barunya , gedung megah dengan lima lantai yang menurutnya lebih mirip hotel . Dia tak menyangka dapat bersekolah di sekolah yang megah ini .
" Mika ... ayok katanya tadi pengen cepet cepet kesini . Kok malah bengong sih ! "
" Ehh iya Yah . Sekolahnya bagus banget bikin Mika bengong he ... he "
Hadinata cuma geleng geleng melihat kelakuan putri semata wayangnya . Mereka akhirnya memasuki gedung megah itu , berjalan melalui koridor menuju ruang kantor tempat penerimaan murid baru .
Mereka melewati sebuah lapangan basket dan sebuah lapangan voli yang berjejer cukup luas .Tanpa disadari gadis berbaju setelan sederhana warna putih itu menyita perhatian seluruh murid yang sedang berada disitu , suasana yang awalnya tampak riuh karena adanya beberapa murid laki laki sedang battle basket menjadi hening seketika .
Semua perhatian murid yang sebagian besar kaum Adam itu sejurus tertuju pada makhluk nyaris sempurna yang sedang berjalan dengan laki laki parubaya disampingnya .
Tanpa menyadari bahwa dirinya telah menyita perhatian , dengan santainya gadis itu masih berjalan dengan mata bulatnya yang sesekali mengerjab masih takjub dengan apa yang dilihatnya sekarang .
" Oh God .. bidadari "
Kira kira itulah yang digunakan semua kaum Adam yang sedang berada di lapangan saat ini . Dan yang pasti kehadiiran ' bidadari ' itu mendapat cibiran dari murid perempuan yang merasa mendapat saingan baru . Tentu saja bersaing mendapat perhatian kaum Adam yang mereka incar .
" Kampungan ..."
Rendy langsung menoleh pada sahabatnya yang bergumam cukup keras . Matanya menyipit saking tidak percaya dengan apa yang dia dengar , gadis yang nyaris sempurna yang tadi sempat dia lihat malah dianggap kampungan .
Penampilan gadis itu memang sangat sederhana , tapi tidak bisa menutupi semua kesempurnaan yang dia miliki .
Tubuh tinggi semampai , kulit putih , rambut hitam legam yang dibiarkan tergerai panjang dan wajah yang tentu saja sempurna dimata Rendy .
" Mata loe yang katarak broo .. " Rendy menepuk pundak Reyhan sahabatnya yang terlihat biasa biasa saja ketika melihat gadis yang dia lihat .
" Sempurna gitu dibilang kampungan , bempernya aja udah kaya bemper range Rover . Adem banget kalo lihat dia "
" Maksud gue loe semua yang kampungan , lihat begituan doang pada ngiler . Otak ngeres semua . Sarap loe pada" ucap Reyhan kesal .
Dan sahabat yang minim akhlak itu cuma terkekeh , tapi dia sangat tahu bahwa Reyhan tadi juga terpana walau hanya sempat melirik dengan sudut matanya saja .
Reyhan memang dikenal sangat dingin terhadap makhluk bernama perempuan . Walau ketampanannya selalu menjadi magnet bagi kaum hawa dimana pun dia berada , tapi hal itu selalu ia abaikan .
Setelah melengkapi semua berkas yang diperlukan akhirnya Mika dan ayahnya segera pulang . Sesuai rencana tadi malam , mereka akan melihat bengkel sekaligus bertemu dengan Pak Munir sang penolong mereka .
Mika tampak selalu tersenyum , dia bahagia dapat melalui semua ini bersama keluarga kecilnya . Dia bersyukur kepada Allah yang selalu mendampingi mereka dalam keadaan apapun .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Erna M Jen
nyimak dulu ya semoga ceritanya bagus...semangat 💪
2024-12-01
0
karin Ke
baru mampir kk author😁😁
malah melipir duluan ke jero odelia😍😍😍
2024-06-22
0
Erni Fitriana
karya srlanjutnya thor..mampir
2024-02-26
1