Siang itu Hadinata masih disibukkan dengan bengkelnya yang lumayan besar .Saat ini dia mempekerjakan 5 pegawai untuk membantunya .
Cuma dalam hitungan beberapa hari bengkel yang ia kelola mendapat banyak pelanggan .
Sebuah mobil velvire putih berhenti tepat di depan bengkelnya , dan seorang pria mengenakan jas formal lengkap keluar dari mobil itu .
" Wahhh ... wahhh big bos kita dateng nih ! '
Hadinata menyambut pria berjas yang ternyata adalah sahabat yang telah mempercayakan bengkel padanya .
" Jangan begitu Mas , kan Mas Hadi yang sekarang jadi bos bengkelnya "
Mereka tertawa bersama , Hadi kemudian mengajak Munir ke sebuah ruangan yang dijadikannya sebuah kantor .
" Han bawa surat surat itu kemari ! " Munir memberi perintah kepada asisten yang selalu mendampinginya . Dan dengan segera pria berbadan tegap dengan setelan serba hitam itu mendekat dengan membawa sebuah tas yang sepertinya berisi dokumen .
Handoko kemudian mengeluarkan sebuah map coklat dan dengan sopan ia berikan kepada tuannya .
" Mas , ini surat surat kepemilikan bengkel dan sebuah perumahan dekat sini . Lebih dekat dengan bengkel dan sekolah baby Mika "
Munir meletakkan beberapa dokumen ke depan Hadinata .
" Dua bulan lagi dia sudah tujuh belas tahun , sepertinya dia bukan baby lagi . Dan apa maksud surat surat ini ? " Hadinata tampak bingung memandangi beberapa dokumen di depannya .
" Aku masih ingat saat pertama menggendong nya ketika baby Mika lahir , selamanya dia akan selalu jadi baby untukku "
" Rumah kecil itu sepertinya kurang nyaman untuk ditinggali Mas , bengkel dan perumahan itu kuberikan untuk hadiah ulang tahun baby Mika "
Hadinata menghela nafas panjang , sesaat dia tersenyum dan menepuk pelan pundak Munir .
" Jangan gunakan Mika agar kami mau menerima semua ini , jangan terlalu memanjakan kami Munir ! Bagi kami pertolonganmu selama ini sudah lebih dari cukup "
" lni bukan apa apa dibanding dengan apa yang dilakukan keluargamu padaku Mas. Jika bukan karena kalian entah apa jadinya aku sekarang ini "
Sudut mata Munir mulai berair tapi ia berusaha sekeras mungkin agar air itu tetap terbendung didalam sana.
Masih segar dalam ingatannya ketika ia mengalami kecelakaan hebat yang mengakibatkan ia kehilangan ingatannya . Salah satu saingan bisnisnya bekerjasama dengan supir pribadi yang ia percaya untuk mencelakainya . Saat itu Hadi dan istrinyalah yang merawat dan membiayai pengobatan Munir . Karena waktu itu tidak ada satupun keluarga Munir yang tahu akan kecelakaan itu .
Kedua suami istri itu tanpa pamrih merawat dia dengan begitu telaten . Bahkan Hadi rela menjual motor satu satunya untuk biaya perawatannya . Hingga enam bulan kemudian Allah memberikannya kesembuhan .Munir kembali mendapatkan ingatannya walau tubuhnya belum sepenuhnya sembuh seperti sedia kala .
Tepat setelah kelahiran Mika , Munir memutuskan untuk kembali ke Jakarta untuk kembali mengurus bisnis sekaligus memberi pelajaran pada rival rivalnya . Walaupun Munir bukan seorang yang kejam tapi dia akan tetap memberikan pelajaran jika para pesaing bisnisnya berlaku kotor .
Selain itu dia ingat jika sebelum kecelakaan istrinya yang berada di Jakarta juga sedang mengandung delapan bulan , jadi saat itu dipastikan dia juga telah menjadi seorang ayah walaupun ia belum tahu jenis kelamin bayinya .
Dengan usahanya yang gigih Munir berhasil membangun kerajaan bisnisnya . Tapi ternyata kekayaan tak menjamin kebahagiaan seseorang . Munir dan istrinya bercerai karena keduanya saling mempertahankan prinsip masing masing .
Sang istri membawa putra bungsunya sedangkan Munir bersama putra sulungnya .
Walau sudah tidak menjadi suami istri mereka tetap menjaga hubungan baik demi putra putra mereka . Dan sampai saat ini masing masing dari mereka tetap bertahan dengan kesendiriannya .
Munir sedikit tersentak ketika seseorang menepuk pundaknya .
" Malah melamun kamu , semua yang kami lakukan memang sudah menjadi kewajiban kami sebagai sesama . Jangan pernah merasa berhutang budi pada kami . Dan yang kau berikan pada kami selama ini lebih dari cukup Munir "
" Mas Hadi dan Mbak Retno bahkan selalu menolak semua pemberianku selama ini "
" Bukan menolak , kau yang terlalu berlebihan jika memberi . Dari awal kan sudah aku katakan padamu , jangan terlalu memanjakan kami "
" Tapi untuk yang satu ini Mas Hadi tidak boleh menolak . Mika juga putriku , aku berhak memberinya hadiah "
Hadinata cuma geleng geleng kepala dan menyandarkan bahunya dikursi dengan memijat pelipisnya . Karena ia tidak bisa membantah kata kata pria keras kepala disampingnya .
" Bengkel dan perumahan dibelakang bengkel ini cuma hadiah kecil dariku untuk ulang tahun Mika besok . Dan aku sudah memberikan lima belas persen saham perusahaan pada putriku itu . Dan hal ini sudah aku urus di notaris . Setelah Mika berumur tujuh belas tahun ia sepenuhnya berhak atas sebagian harta yang aku punya "
" APA KAU WARASS ??!!! "
" Dia putriku Mas , ingat itu " kata Munir sambil terkekeh , dan Hadi semakin memijat pelipisnya mendengar semua hal yang dikatakan pria disampingnya .
Munir memang sudah merencanakan ini jauh jauh hari . Selain merasa berhutang budi Munir juga merasa kagum dengan Hadinata dan istrinya .
Mereka bahkan selalu menolak pemberiannya dengan alasan belum membutuhkan . Padahal Munir sangat tahu Hadi dan keluarga hidup dengan sangat sederhana .
#
Sudah dua hari berturut turut Mika dibuat kesal oleh kelakuan Reyhan . Bagaimana tidak jika dua hari ini bekalnya selalu dimakan Reyhan , walaupun sesudahnya laki laki menyebalkan itu selalu mengganti makanannya .
Seperti biasa , Mika dan Vivi pergi ke kantin untuk membeli minuman dingin dan beberapa snack saat istirahat makan siang . Vivi yang sudah mendengar semua tambah merasa sebal pada laki laki yang ia panggil dengan singa kutub itu .
" Vi barang yang kamu pesan udah dapet
nih !! " salah satu teman Vivi sepertinya memanggil gadis itu .
" Mika aku tinggal bentar ya "
" He em "
Mika segera menuju lemari pendingin yang menyediakan berbagai macam jus dalam kemasan . Setelah membayar Mika segera berjalan kembali menuju kelas .
Tapi langkahnya terhenti ketika melihat laki laki menyebalkan yang dua hari ini telah mengganggunya . Dengan segera ia menghampirinya .
Mika tak memperdulikan pandangan aneh ataupun kusak kusuk murid murid perempuan yang ada disitu .
" lkut Mika !! "
Reyhan dan Rendy spontan menoleh bareng , kening mereka berkerut bingung menebak kemauan gadis cantik didepan mereka .
Rendy yang paham situasi segera berdiri , ia sengaja ingin menggoda Mika .
" Ya udah .. ayoo "
" Bukan Kak Rendy yang Mika maksud "
" Lhahhh terus siapa dong ? " goda Rendy lagi
" Tuuhhh singa kutub " tunjuk Mika pada Reyhan yang masih anteng duduk di bangkunya .
" Ha .. ha .. " Rendy kembali duduk dan menepuk lengan Reyhan . Tapi Reyhan tetap tak bergeming dari duduknya .
" Takut Mika apa apain ya ? Ckk .. Mika udah jinak , ngga bakal gigit " lanjut Mika ketika melihat lelaki menyebalkan itu belum bergeming .
"Jangankan digigit Abang mah ikhlas kalau mau diapa apain sama Mika , redhooo !!! " kira kira seperti itu batin semua kaum Adam yang saat itu mendengar kata kata Mika , termasuk Rendy .
" Ya udah kalau ngga mau , Mika ngga maksa " Mika segera berlalu dari tempat itu .
" TUNGGUUU .. !!! "
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Erni Fitriana
ya Allah...orang' di noveltoon ngapah pada bae" ngasih harta yak😁😁😁😁???
2024-03-18
0
Edah J
Jangan sampai ada yg salah paham tentang pengalihan saham tuan Munir yg dikasih ke Mika
2023-12-14
1
Kenzi Kenzi
yahhhhh...rey ga bisa dunk jalin rasa3 sama dulur(angkat?
2023-12-12
1