CINTA SENDIRIAN

Arash menatap cengo punggung Deluna hingga masuk kedalam mobil.

Dia calon suami gue

Kata kata itu seolah menghipnotis Arash. Dia teringat akan Marco, cowok itu pernah melaporkan padanya jika Deluna menyukai seorang om om, tapi Arash lupa namanya. Ya, Marco, pacar Hani adalah mata mata Arash. Dia yang selama ini melaporkan apapun pada Arash sejak cowok itu masih di Itali.

Memori lamanya kembali muncul, saat itu, pulang sekolah. Deluna berlari lalu memeluk seorang pria dewasa. Pria itu kemudian menggendong tubuh kecil Deluna dan mencium kedua pipi cubbi bocah itu.

"Hei Arash, ini pacar aku. Prince aku. Gantengkan? gak kayak kamu, gendut, jelek, wlekkkk. " Deluna menjulurkan lidahnya mengejek Arash.

Arash tentunduk lesu. Ingin menangis, sudah pasti. Tapi dia tak mau dikatakan cengeng. Deluna benci anak cengeng, dan dia tak mau itu.

Arash yang sedang digandeng supirnya segera masuk ke dalam mobil.

"Tuan muda, kenapa nangis?" Tanya sopir Arash yang memperhatikan bocah itu dari kaca spion.

"Arash jelek ya Paman?"

"Kata siapa? Tuan muda itu tampan, seperti tuan besar."

"Tapi, kata teman Arash, Arash jelek, gendut."

"Itu karena tuan muda masih kecil. Kalau besar nanti, pasti tuan muda tampan, bahkan sangat tampan. Tuan muda keturunan Itali, kalau kata orang, itu namanya indo atau blasteran. Sudah jaminan kalau tuan muda pasti tampan kalau besar nanti. Sekarangpun sebenarnya tampan, hanya saja sedikit kebanyakan makan." Supir itu takut membuat Arash makin sedih jika bilang gemuk.

"Apa kalau Arash makannya sedikit, nanti gak gemuk lagi?"

"Tuan muda dalam masa pertumbuhan, makan itu penting, tapi jangan terlalu banyak, terlalu sedikit juga tidak boleh."

"Arash mau jadi tampan, Arash mau kayak prince. Bisa bisa jadi pasangannya princess Deluna."

"Nanti kalau besar, pasti tuan muda tampan kayak prince."

Apakah sejak dulu hingga sekarang, hanya pria itu yang ada dihati kamu? kapan posisi itu aku gantikan? kapan Lun?

...******...

"Siapa cowok tadi?" Tanya Manu pada Deluna yang duduk disebelahnya.

"Kenapa emang, cemburu yaa....?" goda Deluna. Kalau beneran Manu cemburu, bisa langsung jingkrak jingkrak Deluna.

"Kayaknya dia suka sama kamu."

"Tapi baby gak suka sama dia. Cintanya baby kan cuma om Manu seorang." Deluna menatap Manu sambil mengedip ngedipkan matanya.

"Bisa aja kamu." Manu tersenyum sambil mengusap lembut pucuk kepala Deluna.

Manu menghentikan mobilnya ddidepan sebuah supermarket. Mengajak Deluna turun untuk berbelanja karena Stok bahan makanan dirumahnya sedang kosong.

Kalau biasanya laki laki yang mendorong troli dan siperempuan yang memilih belanjaan, kali ini kebalikannya. Deluna yang mendorong troli karena jujur dia tak tahu apapun tentang kebutuhan dapur. Sedangkan Manu dengan sigap mengambil berbagai macam keperluan dapur.

"Kamu mau om masakin apa? "

"Apapun, kalau om yang masak, baby pasti makan hingga tak tersisa, hingga tetes terakhir."

"Baiklah, kalau gitu kita bikin beef teriyaki, gimana, mau gak?" Tanya Manu yang kebetulan sedang memilih daging.

Deluna tak menjawab, dia malah menumpukan kedua sikunya pada dorongan troli dan bertopang dagu. Melamun sambil menatap Manu. Sungguh suami idaman, udah tampan, mapan, pintar masak, baik hati, tidak sombong.

pletak

"Aduh." Pekik Deluna saat dahinya disentil oleh Manu.

"Ngelamunin cowok tadi?"

"Dih, gak ada kerjaan banget ngelamunin tuh annoying boy. Ngeliat mukanya aja bikin baby kesel, ngapin pula ngelamunin dia. Mending menghalu jadi istrinya om." Jawab Deluna sambil nyengir.

"Gak boleh terlalu benci sama orang, takutnya jadi cinta. Benci sama cinta itu beda tipis loh."

"Amit amit.... gak mungkin baby cinta sama dia."

Setelah mendapatkan daging, Manu melanjutkan berjalan ke bagian mie. Walaupun kata orang tidak sehat, tapi tetap saja, hidup terasa hampa tanpa mie instan. Manu mengambil beberapa bungkus mie instan lalu menaruhnya dalam troli.

"Om tahu gak, mie apa yang rasanya bisa bikin baby senyum senyum sendiri? "

"Mie apa? rasa kari, atau soto mungkin?"

"Salah."

"lalu?"

"Miekirin kamu." Jawab Deluna sambil tersenyum lalu bergelayut manja dilengan kokoh Manu.

"Ish, kecil kecil bisa juga ngegombal."

Manu menghela nafas sambil geleng geleng. Kalau saja tak ingat perbedaan usia dan keyakinan yang berbeda, sudah tentu hatinya bisa luluh karena tiap hari Digombalin Deluna. Belum lagi cewek itu yang tak pernah absen untuk spam chat dengan emoticon love.

Karena antrian dikasir yang panjang, Deluna yang udah kebelet, ijin dulu ketoilet. Bisa bisa dia ngompol kalau harus menunggu antrian.

Setelah kembali dari toilet, Deluna malah disuguhi adegan yang membuat matanya sepet.

"Dia!" Deluna mengepalkan tangannya melihat Manu yang tampak akrab dengan seorang perempuan di dekat pintu keluar. Wanita itu adalah Gemma, model yang menurut Jef dekat dengan Manu.

Tak ingin membiarkan mereka lebih akrab lagi, Deluna segera menghampiri kedua orang tersebut.

"Hai sayang." Deluna yang baru datang segera melingkarkan tangannya dilengan Manu. "Maaf ya nunggu lama." Ujarnya dengan nada manja.

"Siapa dia kak?" Tanya Gemma sambil menatap Deluna yang masih mengenakan seragam SMA.

Cih, kak? menjijikkan sekali.

"Dia__"

"Kenalin, Deluna, pacarnya Om Manu." Potong Deluna sambil mengulurkan tangannya kearah Gemma.

"Gemma." Sahut Gemma sambil mengulurkan tangannya hendak menjabat tangan Deluna. Tapi Deluna malah menarik tangannya sebelum Gemma menjabatnya. Gemma tampak kesal, dengan kelakuan Deluna.

"Dia beneran pacar kamu kak?"

"Bu_"

"Sayang capek, pulang yuk." Deluna sengaja terus memotong ucapan Manu. "Lagian kamu kan udah janji mau masakin aku masakan yang enak. Yuk ah pulang." Deluna menyandarkan kepalanya dibahu Manu. Membuat Gemma yang enggan melihat langsung membuang pandangannya.

"Kita pulang ya, bye." Deluna menarik lengan Manu untuk segera pergi. Tapi, Gemma malah menahan pergelangan tangan Manu yang satunya.

"Kak, nanti kita ngobrol di chat aja."

Melihat Manu mengangguk membuat Deluna kian terbakar. Jadi mereka sering chat bareng? sedekat apa mereka? Sedangkan Deluan, ratusan bahkan mungkin sudah ribuan spam chat yang dia kirim, tapi boro boro dibalas, dibaca saja lamaa.... banget.

"Anterin baby pulang." Ujar Deluna saat mereka sudah berada didalam mobil.

"Kok pulang? katanya mau main ke rumah om?"

"Gak jadi." mood Deluna sudah benar benar hancur. Selama ini, Manu tak pernah dekat dengan wanita, hingga Deluna kadang berfikir, mungkin pria itu memang sedang menunggunya dewasa.

Tapi hari ini, dengan mata kepalanya sendiri, dia melihat Manu dekat dengan seorang wanita. Dan itu sungguh menyakitkan. Apalagi Manu yang terkenal dingin, dengan senang hati mau berbalas chat dengan perempuan, sungguh sesuatu yang jarang terjadi.

"Baby." Manu tahu jika gadis itu sedang marah. Deluna yang biasanya banyak bicara hingga susah didiamkan, saat ini sama sekali tak mengeluarkan suara.

"Apa kelebihan dia daripada baby?"

"Kenapa kamu malah membandingkan dirimu dengan perempuan lain. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing."

"Benar." Tanpa sadar air mata Deluna meleleh. "Mungkin baby tak punya sedikitpun kelebihan hingga selalu saja ditolak."

Entah om Manu, maupun Arash, semuanya menolakku. Menyedihkan.

Terpopuler

Comments

DozkyCrazy

DozkyCrazy

kirain mielikin qm haha

2024-05-27

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MANU ITU UDH BRUMUR, DN BEDA AGAMA DGN LO, KNP LO SUKA DGN PRIA TUA, APA LO KURANG KASIH SAYANG DARI PAPI DELMAR, KLO LO SUKA SAMA PRIA TUA KNP GK CARI SUGAR DADDY AZA LO, BIAR LO JDI SUGAR BABY.. REALISTIS AZA KNP.. GOBLOK BANGET JDI CEWEK.. KLO SI MANU MSH UMUR 2 PULUHAN MSH OKELH.. INI 3 PULUH LBH...

2023-02-14

1

Lisa Aulia

Lisa Aulia

Luna...Luna.. tau diri sedikit...emang nya hanya dng kecantikan kamu semua orang bisa jatuh cinta...sadar dong lun...dng km ngejar2 om manu mu itu...sudah merendahkan harga dirimu...apalagi karakter yg manja dan suka maksa...jauh banget dari kata sempurna....
perbaiki lah sedikit saja sifat dan sikap mu tak perlu menjadi orang lain...tp setidak nya bikin om manu mu itu dan arash berpikir bahwa ini lah deluna yg semakin dewasa...yg tidak manja lagi...dan tidak suka memaksa....

2021-12-07

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!