Malam Pertama

Ari tak pernah mempedulikan Nelma, ia sibuk dengan dunianya, bekerja dan bersenang-senang dengan wanita lain. Ia tak pernah menyentuh Nelma sekalipun, seolah wanita itu barang menjijikan.

Nelma sedih dan kecewa akan sikap Ari, namun rasa cintanya mengalahkan rasa kecewa itu, ia terus bersabar dan berharap Ari akan berubah padanya. Ia tak menyangka jika Ari menikahinya karena hanya sebuah ambisi, ingin mendapatkan gadis yang dijuluki bunga desa dan memperlancar pembangunan serta kepercayaan orang-orang di desa.

Malam itu, Ari menggedor kamar Nelma yang terletak di gudang. Wajah pria itu terlihat memerah dan berkeringat, rautnya seperti pria kelaparan dengan hasrat tinggi. Nelma berdebar kuat saat Ari menutup pintu kamar itu dan langsung melahap bibirnya.

“Layani aku!” perintahnya setelah melepaskan pagutan dari bibir mereka.

Ari melepaskan hasratnya dengan bringas, Nelma mengeluarkan air matanya saat Ari melepaskan kenikmatan tiada taranya. Antara sedih, menahan sakit dan cinta, Ia bahagia melepaskan keperawanannya pada sang suami yang sangat ia cintai. Namun ia sedih, bukan dengan tatapan seperti ini yang ia inginkan, tatapan yang hanya penuh dengan n*fsu saja bukan cinta dan kasih sayang.

Ari terlelap di samping Nelma setelah melepas puncak bir*hinya. Nelma menatap wajah letih Ari yang telah tertidur pulas. Ia selimuti tubuh itu, Ia kecup pipi Ari.

“Sayang, semoga setelah kejadian malam ini, hubungan kita bisa berubah, kau bisa melihat dan memahami cintaku yang sangat besar padamu. Aku mencintaimu karena dirimu, bukan karena kau seorang pemuda kaya raya, bukan karena kau tampan. Ya, aku sadari kau memang sangat tampan dan kaya. Tetapi aku mencintaimu hanya karena itu dirimu. Cinta ini tumbuh karena hadiah dari Sang Pencipta.” Ia genggam tangan Ari, lalu memejamkan matanya.

Pagi-pagi sekali Ari terbangun, ia buka matanya yang terpejam pelan, pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah polos Nelma dengan bahu putih yang tersingkap. Ia menelan salivanya, matanya mengerjap beberapakali. Perlahan ia bergerak, Ia lihat tangannya saling menggenggam dengan tangan Nelma.

Perlahan ia lepaskan genggaman tangan itu sehingga setengah selimut tersingkap, memperlihatkan dada montok Nelma yang merah-merah karena tanda ciuman darinya. Ia melebarkan matanya saking terkesiap.

‘Astagaaaaa! Apa yang aku lakukan? Kenapa aku bercinta dengannya? Sial! Aku tak memakai pengaman! Apa wanita ini pakai pengaman tidak, ya?’ Ari bermonolog dengan dirinya.

Saat sedang berpikir, Nelma terbangun dan membuka matanya. Nelma menatap Ari lembut dan hendak tersenyum padanya.

“Apa kau pakai pengaman?” tanya Ari.

Nelma memutar bola matanya, ia tak paham dengan pengaman yang dimaksud Ari. Senyuman yang tadi hendak terkembang, kembali layu mengecut.

“Ah, sudahlah, sial!” Ari bangun memakai celananya, lalu berjalan keluar dari kamar Nelma.

Nelma terdiam, hatinya benar-benar terluka. Ia berharap setidaknya Ari akan bilang makasih atau maaf jika tak berniat bercinta dengannya. Tetapi pria itu malah emosi.

Perlahan Nelma bangun, ia meringis, sedikit tertatih, berjalan ke kamar mandi. Ia pun mandi.

Setelah mandi, ia memakai baju yang dalam dan panjang, agar bisa menutupi tubuhnya yang banyak tanda-tanda merah atas kelakuan Ari padanya. Ia tersenyum menatap dirinya sendiri di depan cermin.

“Sabarlah Nelma, selama panas tak akan hujan? Bukankah begitu? Sehabis gelap pasti ada terang, ya, 'kan? Dia pasti mencintaimu setelah ini. Kamu harus percaya, dia pasti akan jatuh cinta dengan sangat dalam padamu!” Nelma menyemangati dirinya sendiri dengan senyuman getir.

...***...

Terpopuler

Comments

D'Roman Djam

D'Roman Djam

lah? nanggung. pdhal lgi fokus kecerita arnel bandel. dah nyampe sini aj

2020-09-27

5

Pentol2 🤗

Pentol2 🤗

Ini danaunya asli ada, apa cuma imajinasi Thor?

2020-09-26

3

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

nengok nengok...
keren thor...

ijin promo ya 🙏

jgn lupa mampir jg ke novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE" ❤️

kisah cinta beda agama,

ku tunggu jejaknya ya 🤗🙏

2020-09-22

1

lihat semua
Episodes
1 Sepucuk Surat
2 Usaha Kopi di Desa
3 Bertemu Pujaan Hati
4 Mengantar Pulang
5 Sebuah Rencana
6 Menikah
7 Malam Pertama
8 Gugurkan Anak itu!
9 Keguguran
10 Menjadi Murid Baru Di SMP
11 Berkenalan
12 Berkelahi
13 Menunggumu
14 Kesal
15 Mengancam
16 Kakak Senior
17 Menari Bersama
18 Menendang Rido
19 Membeli Ikan
20 Ada Sesuatu
21 Selamat Ulang Tahun Aira
22 Aku Tidak Menolongmu
23 Pengeroyokan
24 Belikan Aku Buku
25 Menghukum Aira
26 Pemandangan Aneh
27 Apa Kamu Yakin?
28 Mimpi Aneh
29 Pipis Di Celana
30 Hei, Kutu Buku!
31 Dia, pembantuku!
32 Menghina
33 Nikmatilah Rasa Sukamu
34 Mudah Berubah-ubah
35 Melukis Wajah Aira
36 Datang Bulan
37 Apa itu Datang Bulan?
38 Itu Tidak Bahaya
39 Apa Perutmu Masih Sakit?
40 Apakah Aku Jatuh Cinta Padanya?
41 Bukan Mereka, Tapi Andi
42 Perpisahan Sekolah
43 Dia Tidak Suka?
44 Kelulusan
45 Berdebar-debar
46 Menyuapi Aira
47 Cemburu
48 Wajah Lucu
49 Melukis
50 Merasa Sedih
51 Aku Mencintaimu Aira
52 Alun-alun Kota
53 Malam Perpisahan
54 Cinta Segitiga
55 Kelapa Puyuh
56 Berjalan-jalan dengan Kakek
57 Aryando Groups
58 Ronald dan Humaira
59 Humaira Protes
60 Mengenang Masa-masa Muda
61 Rey
62 Pergi ke Bandara
63 Tidak Jujur
64 Aku Mencintaimu Aira
65 Sapu Tangan
66 Berjanjilah Aira
67 Pemilihan OSIS Baru
68 Menjahili Humaira
69 Kenapa?
70 Dad, Setuju?
71 Marah
72 Alex
73 Alex dan Selly
74 Saudara?
75 Kedatangan Keluarga Wanda
76 Bermain Catur
77 Berjumpa Paman Yangki
78 Pusaramu
79 Pengeroyokan Yangki
80 Sedang Menunggumu
81 MOS
82 Hukuman
83 Surat Cinta
84 Hadiah Untuknya
85 Buku Untuknya
86 Berkelahi
87 Aku Menikmati Rasa Suka Ku
88 Melukis mereka
89 Bermimpi
90 Selamat Ulangtahun Aira
91 Akir Cerita Yangki
92 Selamat Jalan Yangki
93 Ulang Tahun Aira
94 Akhir Cerita Yangki
95 Aku Membencimu, Arnel!
96 Akhir Kisah Cinta Mama dan Papa
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Sepucuk Surat
2
Usaha Kopi di Desa
3
Bertemu Pujaan Hati
4
Mengantar Pulang
5
Sebuah Rencana
6
Menikah
7
Malam Pertama
8
Gugurkan Anak itu!
9
Keguguran
10
Menjadi Murid Baru Di SMP
11
Berkenalan
12
Berkelahi
13
Menunggumu
14
Kesal
15
Mengancam
16
Kakak Senior
17
Menari Bersama
18
Menendang Rido
19
Membeli Ikan
20
Ada Sesuatu
21
Selamat Ulang Tahun Aira
22
Aku Tidak Menolongmu
23
Pengeroyokan
24
Belikan Aku Buku
25
Menghukum Aira
26
Pemandangan Aneh
27
Apa Kamu Yakin?
28
Mimpi Aneh
29
Pipis Di Celana
30
Hei, Kutu Buku!
31
Dia, pembantuku!
32
Menghina
33
Nikmatilah Rasa Sukamu
34
Mudah Berubah-ubah
35
Melukis Wajah Aira
36
Datang Bulan
37
Apa itu Datang Bulan?
38
Itu Tidak Bahaya
39
Apa Perutmu Masih Sakit?
40
Apakah Aku Jatuh Cinta Padanya?
41
Bukan Mereka, Tapi Andi
42
Perpisahan Sekolah
43
Dia Tidak Suka?
44
Kelulusan
45
Berdebar-debar
46
Menyuapi Aira
47
Cemburu
48
Wajah Lucu
49
Melukis
50
Merasa Sedih
51
Aku Mencintaimu Aira
52
Alun-alun Kota
53
Malam Perpisahan
54
Cinta Segitiga
55
Kelapa Puyuh
56
Berjalan-jalan dengan Kakek
57
Aryando Groups
58
Ronald dan Humaira
59
Humaira Protes
60
Mengenang Masa-masa Muda
61
Rey
62
Pergi ke Bandara
63
Tidak Jujur
64
Aku Mencintaimu Aira
65
Sapu Tangan
66
Berjanjilah Aira
67
Pemilihan OSIS Baru
68
Menjahili Humaira
69
Kenapa?
70
Dad, Setuju?
71
Marah
72
Alex
73
Alex dan Selly
74
Saudara?
75
Kedatangan Keluarga Wanda
76
Bermain Catur
77
Berjumpa Paman Yangki
78
Pusaramu
79
Pengeroyokan Yangki
80
Sedang Menunggumu
81
MOS
82
Hukuman
83
Surat Cinta
84
Hadiah Untuknya
85
Buku Untuknya
86
Berkelahi
87
Aku Menikmati Rasa Suka Ku
88
Melukis mereka
89
Bermimpi
90
Selamat Ulangtahun Aira
91
Akir Cerita Yangki
92
Selamat Jalan Yangki
93
Ulang Tahun Aira
94
Akhir Cerita Yangki
95
Aku Membencimu, Arnel!
96
Akhir Kisah Cinta Mama dan Papa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!