Aira kaku seperti baru keluar dari dalam kulkas, tangannya berkeringat dingin. Dadanya berdebar takut, dia tidak pernah bisa menari, dia sangat kaku dalam menari selama ini, dia hanya kutu buku.
Aira mencoba melepaskan tangannya, karena musik dan kelakuan Tuan Muda aneh seolah sedang ingin memeluknya.
Kakak kelas menukar musik mereka dengan musik dansa, karena dari tadi hanya mereka yang berpasangan. Sedari tadi hanya musik dangdut dan Dj dengan menari lebih dari lima orang.
Arnel memegang tangan Aira keduanya dengan tatapan tajam. "Kenapa cewek desa ini seolah jijik dengan tanganku?" dongkol Arnel dalam hati.
"Kamu jangan tegang, asal gerak-gerik aja tiga menit, nanti mereka juga suruh duduk. Lagian aku juga gak bisa menari, Dan aku gak tertarik menari denganmu."
"Kalo Tuan Muda gak tertarik menari denganku, kenapa Tuan membawa aku kedepan?"
"Oh, jadi kamu ingin selalu berdua dengan laki-laki sampah itu? menempel seperti pasangan kekasih?"
"Hah? Bu..bukan Tuan, aku tidak pernah berpacaran dengannya, kami berteman selama ini. Lagian aku masih kecil, dan masih kelas satu SMP paman pasti marah kalau pacaran.
"Baguslah kalau kamu sadar diri, aku sudah ingetin kamu jangan dekat-dekat lawan jenis, aku disuruh papa menjagamu beberapa hari ini. Aku tidak ingin papa kecewa karena aku tidak bisa menjaga amanahnya."
"Kau dengarkan tadi pagi papaku bilang apa? kalau lawan jenis yang puber itu berbahaya? sama seperti Yangki itu. Dia adalah remaja yang puber, dia dari tadi menyentuh mu!"
Aira menatap Arnel dengan kagum, dia merasa hari ini Tuan Muda sangat dewasa dan perhatian, hatinya seperti diserbu bunga-bunga.
Diseberang sana, Yangki menyesal menjawab teka-teki tadi. Pemandangan didepannya membuat kobaran api yang menyala entah darimana di dadanya, sepasang manusia ditengah lingkaran itu seperti berdansa dengan sangat romantis. Walaupun mereka hanya sedang berpegangan tangan bergerak ke kiri dan ke kanan beriringan, walaupun tidak merangkul pinggang seperti dansa, mereka masih terlihat sangat serasi.
Musik berhenti, Arnel menarik tangan Aira dan menyuruh duduk disampingnya. Tidak mengizinkannya pindah lagi.
"Tuan Muda, apakah tidak apa-apa aku duduk disini?"
"Apa salah nya? apa kau ingin duduk disamping laki-laki sampah itu!?"
"Tidak Tuan, saya duduk disamping tuan saja,"
"Apakah tidak apa-apa aku duduk disini? bukankah selama ini Tuan Muda selalu menghindar dan menjauhi ku? bahkan jika turun dari mobil selalu menyuruhku keluar duluan? apa Tuan Muda sekarang sudah mulai menyukaiku? ya ampun... aku sepertinya sudah gila? bagaimana mungkin Tuan suka padaku? dia melakukan ini karena paman yang meminta." Aira bergumam dalam hati sambil memukul pelan keningnya.
"Kenapa kau memukul kepalamu?"
"Aku lupa membawa jaket tuan, aku merasa dingin." jawab Aira gugup.
Arnel membuka jaketnya dan memberikan kepada Aira. "Pakailah dulu, jangan sampai kau mengotorinya cewek desa!"
Acara malam ini pun berakhir dengan riang dan tawa murid, mereka telah dipersilahkan untuk tidur. Tetapi, sebagian masih ada yang bergadang seperti anggota OSIS dan kakak kelas lainnya. Ada yang memainkan gitar dan masih bercerita cerita horor untuk menakuti beberapa murid wanita.
Aira berdiri dan membuka jaket yang diberikan Tuan Muda Arnel tadi kepadanya dan memberikan kembali kepada Tuan Muda itu. Kemudian dia langsung berjalan menuju tenda untuk tidur dengan teman-teman wanita kelompoknya dalam tenda itu.
Sebelum masuk kedalam tenda, Aira berbicara dengan Yangki yang menghampirinya. "Apakah kamu mau tidur Ra?"
"Iya nih, aku sudah mulai ngantuk, kamu tidur juga ya."
"Baiklah, semoga tidurnya nyenyak ya Ra, selamat malam."
Arnel yang melihat Yangki berjalan menuju ketenda dan menghampiri Aira mulai menatap dengan tajam ke arah mereka, kemudian dia berjalan mendekati mereka dengan ultimatum.
"Hai kau! ini tenda perempuan, pergilah dari sini! atau aku akan menghajarmu dan menjauhlah darinya!"
"Cih, emang siapa dirimu, apa hak mu melarangku dan mengaturku?"
"Kau!"
"Sudah, sudah, aku mohon jangan bertengkar. Aku tidak mau nanti guru pembimbing dan kakak OSIS datang kesini, kita bisa dikira melakukan perbuatan cabul," lerai Aira menengahi perdebatan mereka.
Karena mendengar Aira berbicara seperti itu, akhirnya Yangki mengalah dan pergi meninggalkan Tuan Muda Arnel dan Aira disana, dia merasa perkataan Aira ada benarnya. Karena tempat mereka berdiri sekarang adalah didepan tenda perempuan dengan satu perempuan dan dua laki-laki yang sedang bertengkar.
Yangki tertawa kecil bergumam dalam hati, "Hahaha apa yang sedang ku pikirkan? aku merasa seolah kami sedang memperebutkan wanita pujaan, aku harus cepat pergi. Kalau tidak kami semua bisa menjadi bahan tertawaan."
"Baiklah, aku pergi dulu ya Ra, selamat malam dan mimpi indah ya," ucap Yangki tersenyum sambil melambaikan tangannya dan pergi.
"Kau benar tidak punya kesadaran diri dengan baik ya? aku sudah bilang jangan menempel dengannya!,"
"Sekarang cepatlah tidur, awas kalau kau bertemu dengannya diam-diam! kau tau akibatnya!"
Setelah berbicara seperti itu, Arnel pergi ketendanya dan langsung merebahkan tubuhnya disana. Disebelah ujung tenda itu, ada pemuda yang baru saja dia larang berjumpa dengan Aira, tidur dengan miring menghadap kearah dinding tenda.
Mata Arnel tidak bisa terpicing sampai jam tiga pagi, dia terus melirik kearah samping memperhatikan laki-laki sampah yang dicurigai nya cabul diam-diam menemui Aira. Tidur di tenda sungguh tidak nyaman, dia seorang Tuan Muda yang punya kasur empuk lagi mewah dirumahnya yang dilayani seperti pangeran.
Pagi ini Arnel bangun kesiangan karena dia baru tidur jam tiga pagi. Teman-teman kelasnya sudah berkumpul dari tadi, Arnel buru-buru mencuci muka dan mengganti baju,tidak sempat lagi mandi pagi karna telat bangun.
"Pagi murid-murid semua, hari ini kita akan melakukan kegiatan merawat tanaman dan hewan. Disekolah ini kita menanam beberapa bunga dan sayuran, dan juga mempunyai beberapa kolam ikan."
"Kalian akan dibagi beberapa kelompok, dan akan melaporkan hasil tanaman dan cara merawat ikan dalam bentuk tulisan dan menyerahkannya kepada Kakak kelas kalian seksi alam OSIS."
"Mereka berdua seksi alam OSIS." Dua orang sedikit maju kedepan memperkenalkan diri kembali. Walaupun hari pertama MOS semua anggota OSIS sudah memperkenalkan diri, masih saja beberapa murid tidak kenal dan lupa.
Setiap kelas hanya dibagi tiga kelompok, jadi lebih dari sepuluh orang setiap kelompok. Yangki, Una, Aira, Rido, Arnel juga menjadi satu kelompok dengan yang lainnya. Mereka mendapat tugas merawat dan meneliti tumbuhan tomat dikelas VIII(B) serta kolam ikan kecil sebesar lingkaran sumur.
Tidak luas dan besar memang kolam itu, karena ikan ini masih anak ikan. Mereka diminta memberi makan ikan dan membersihkan kolamnya serta meneliti jenis ikan apa saja yang ada didalamnya atau menyebutkan ciri-ciri ikan itu.
Mereka semua berjalan menuju kelas dua itu, setiba disana Rido mulai membuat onar, dia mencabut daun tomat membuat Una mengeluarkan mulut pedas padanya.
"Bisa gak sih kamu gak bikin onar? Kalau kamu gak bisa tertib jadi orang pergi dari sini, kami gak butuh kamu. Dasar tukang rusuh!" ucap Una ketus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Radin Zakiyah Musbich
Ceritanya seru kak 👍👍👍
ijin promo ya 🍜🍜🍜
jgn lupa baca novel dg judul "HITAM"
kisah tentang pernikahan yg tak diinginkan,
jangan lupa tinggalkan like and commen ☀️☀️☀️
2021-01-06
0
chonurv
ridho ternyata penggemar ayah arnell sejak kecil. Arnell pengen banget memonopoli Aira. papa Ari kan jadi tambah seneng mendengar pernyataan kamu yang straight forward itu, arnell. rencana papa Ari mulus.
2020-09-12
11
Yhu Nitha
like3
2020-08-30
2