Bertemu Pujaan Hati

Bertahun-tahun tak bertemu. Kini, kabar bahagia didapatkan Nelma, ada kabar, jika pengusaha muda Ari Damrah, anak Tuan Damrah akan berkunjung ke desa, memberi bantuan perbaikan jalan dan juga membangun pabrik kopi.

Ia sangat bahagia, Nelma pun membeli baju baru yang bagus, membeli pita dan lipstik di pasar.

“Hai, Nel. Kau membeli apa? Tumben kau ke pasar. Biasanya Ibumu," sapa Hardi pagi itu.

“Lagi pengen aja, kamu kenapa sih selalu ikut campur urusanku, suka-suka aku dong!” Berjalan cepat, tak suka jika Hardi terlalu mencampuri kehidupannya, apalagi jika ini mengenai Ari, pasti Hardi selalu berusaha mencuci otaknya untuk tak menyukai Ari.

“Eh, tunggu! Kenapa buru-buru gitu, sini aku bantuin bawain belanjaanmu.” Hardi menarik barang bawaan Nelma.

“Gak usah!” Tarik menarik pun terjadi, sampai baju baru yang dibeli Nelma pun terjatuh di tanah.

“Ah! Ini semua gara-gara kamu! Baju baruku jadi kotor, 'kan!” Menggerutu. Kesal sekali pada Hardi.

“Maaf, maaf, Nel .... ” lirih Hardi merasa bersalah.

“Tau, ah! Gak usah gangguin aku.” Nelma pergi, Hardi termenung sedih. Menyesal pun sudah terlambat.

___

Hari yang di tunggu Nelma pun datang.

Ari Damrah bersama 4 saudaranya yang di adopsi Damrah sampai di desa, masyarakat menyambut antusias, apalagi Kepala Desa.

Mereka dijamu dengan makanan khas desa, lalu setelah makan, mereka memperbincangkan tentang pembangunan pabrik kopi dan jalan untuk desa.

Malam hari,

Ari berjalan santai di bawah rembulan, tak ada tujuan arah tertentu, ia hanya melangkahkan kakinya ke sembarangan arah. Nelma yang diam-diam selalu memperhatikan Ari mengikuti pemuda itu saat keluar dari tempat penginapannya.

Nelma terkejut melihat arah Ari ke hutan. Ia mengikutinya terus.

“Tuan,”

“Tuan.”

“Tuan Muda!”

“Tuan Muda Ari Damrah.” Nelma memanggil-manggilnya sejak tadi.

‘Ya Tuhan, apakah ini benar Tuan Muda Ari atau setan yang aku ikuti? Kenapa dia tidak menoleh juga?’ Nelma mulai bermonolog dengan dirinya, rasa takut pun mulai menyerang, namun ia lebih khawatir jika seandainya itu memang benar pria yang selama ini ia sukai.

Entah berapa lama Ari berjalan, hingga ia kehilangan arah, sepi dan gelap barulah ia tersadar.

Ia menoleh ke belakang. “Aaaaahhh!!” teriaknya, lalu ia pukul kuat wanita yang sejak tadi mengikutinya dari belakang.

Nelma jatuh tersungkur. “Aduh,” ringisnya, ia menyentuh pipinya yang lebam.

“Kau manusia? Aku pikir hantu!” Ari melotot marah sambil ngos-ngosan karena terkejut.

“Maaf, saya mengagetkan Tuan. Tadi saya melihat Tuan berjalan sendirian ke arah sini, aku mencoba memanggil sejak tadi. Tapi, Tuan hanya diam saja. Di depan sana hanya ada hutan," jelas Nelma.

Ari segera mendekat, menyentuh pipi Nelma. “Maaf, maaf, aku sungguh tidak sengaja," kata Ari.

“Iya, aku mengerti, Tuan," jawab Nelma.

“Mari kita pergi dari sini, luka di pipimu harus diobati dulu. Ayo!” ajak Ari.

“Mari, Tuan.” Nelma mengikuti langkah Ari, walau pipinya terasa sakit, tapi hatinya bahagia.

Apakah ini yang di sebut jodoh?

Nelma dan Ari sampai di tempat penginapan. Hasan melihat Nelma tajam, “Rasyid ambilkan obat, aku tidak sengaja memukul gadis ini tadi.” Ia menyuruh adiknya.

“Kau mau minum apa Gadis?” tanya Ari menatap Nelma tersenyum.

“Terserah Tuan saja,” jawab Nelma malu-malu.

“Viza, bawakan minuman hangat kemari,” pinta Ari.

“Ok, Kak.”

_______

Rasyid memberikan kotak obat pada Ari. Pemuda itu mengoleskan obat salep untuk lebam di pipi Nelma.

Deg! Deg! Dada Nelma bergemuruh hebat, pipi dan telinganya terasa panas, suhu tubuhnya meningkat.

“Kau kenapa, kenapa wajahmu terlihat pucat?” Ari menatap wajah Nelma lekat. Intens.

“A-aku—” Terbata, gugup.

“!!!” Ari dan saudaranya terkesiap!

Nelma jatuh pingsan, saking terkejutnya. Ia sangat deg-degan melihat wajah pemuda yang ia cintai sangat dekat dengan wajahnya.

Terpopuler

Comments

❤️YennyAzzahra🍒

❤️YennyAzzahra🍒

lanjuttt

2020-10-15

0

Rosni Lim

Rosni Lim

Sukses buat Author

2020-09-30

0

D'Roman Djam

D'Roman Djam

aku dlu tinggal sama nenekku. krena dia dah tua aku sring keluyuran.

2020-09-27

5

lihat semua
Episodes
1 Sepucuk Surat
2 Usaha Kopi di Desa
3 Bertemu Pujaan Hati
4 Mengantar Pulang
5 Sebuah Rencana
6 Menikah
7 Malam Pertama
8 Gugurkan Anak itu!
9 Keguguran
10 Menjadi Murid Baru Di SMP
11 Berkenalan
12 Berkelahi
13 Menunggumu
14 Kesal
15 Mengancam
16 Kakak Senior
17 Menari Bersama
18 Menendang Rido
19 Membeli Ikan
20 Ada Sesuatu
21 Selamat Ulang Tahun Aira
22 Aku Tidak Menolongmu
23 Pengeroyokan
24 Belikan Aku Buku
25 Menghukum Aira
26 Pemandangan Aneh
27 Apa Kamu Yakin?
28 Mimpi Aneh
29 Pipis Di Celana
30 Hei, Kutu Buku!
31 Dia, pembantuku!
32 Menghina
33 Nikmatilah Rasa Sukamu
34 Mudah Berubah-ubah
35 Melukis Wajah Aira
36 Datang Bulan
37 Apa itu Datang Bulan?
38 Itu Tidak Bahaya
39 Apa Perutmu Masih Sakit?
40 Apakah Aku Jatuh Cinta Padanya?
41 Bukan Mereka, Tapi Andi
42 Perpisahan Sekolah
43 Dia Tidak Suka?
44 Kelulusan
45 Berdebar-debar
46 Menyuapi Aira
47 Cemburu
48 Wajah Lucu
49 Melukis
50 Merasa Sedih
51 Aku Mencintaimu Aira
52 Alun-alun Kota
53 Malam Perpisahan
54 Cinta Segitiga
55 Kelapa Puyuh
56 Berjalan-jalan dengan Kakek
57 Aryando Groups
58 Ronald dan Humaira
59 Humaira Protes
60 Mengenang Masa-masa Muda
61 Rey
62 Pergi ke Bandara
63 Tidak Jujur
64 Aku Mencintaimu Aira
65 Sapu Tangan
66 Berjanjilah Aira
67 Pemilihan OSIS Baru
68 Menjahili Humaira
69 Kenapa?
70 Dad, Setuju?
71 Marah
72 Alex
73 Alex dan Selly
74 Saudara?
75 Kedatangan Keluarga Wanda
76 Bermain Catur
77 Berjumpa Paman Yangki
78 Pusaramu
79 Pengeroyokan Yangki
80 Sedang Menunggumu
81 MOS
82 Hukuman
83 Surat Cinta
84 Hadiah Untuknya
85 Buku Untuknya
86 Berkelahi
87 Aku Menikmati Rasa Suka Ku
88 Melukis mereka
89 Bermimpi
90 Selamat Ulangtahun Aira
91 Akir Cerita Yangki
92 Selamat Jalan Yangki
93 Ulang Tahun Aira
94 Akhir Cerita Yangki
95 Aku Membencimu, Arnel!
96 Akhir Kisah Cinta Mama dan Papa
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Sepucuk Surat
2
Usaha Kopi di Desa
3
Bertemu Pujaan Hati
4
Mengantar Pulang
5
Sebuah Rencana
6
Menikah
7
Malam Pertama
8
Gugurkan Anak itu!
9
Keguguran
10
Menjadi Murid Baru Di SMP
11
Berkenalan
12
Berkelahi
13
Menunggumu
14
Kesal
15
Mengancam
16
Kakak Senior
17
Menari Bersama
18
Menendang Rido
19
Membeli Ikan
20
Ada Sesuatu
21
Selamat Ulang Tahun Aira
22
Aku Tidak Menolongmu
23
Pengeroyokan
24
Belikan Aku Buku
25
Menghukum Aira
26
Pemandangan Aneh
27
Apa Kamu Yakin?
28
Mimpi Aneh
29
Pipis Di Celana
30
Hei, Kutu Buku!
31
Dia, pembantuku!
32
Menghina
33
Nikmatilah Rasa Sukamu
34
Mudah Berubah-ubah
35
Melukis Wajah Aira
36
Datang Bulan
37
Apa itu Datang Bulan?
38
Itu Tidak Bahaya
39
Apa Perutmu Masih Sakit?
40
Apakah Aku Jatuh Cinta Padanya?
41
Bukan Mereka, Tapi Andi
42
Perpisahan Sekolah
43
Dia Tidak Suka?
44
Kelulusan
45
Berdebar-debar
46
Menyuapi Aira
47
Cemburu
48
Wajah Lucu
49
Melukis
50
Merasa Sedih
51
Aku Mencintaimu Aira
52
Alun-alun Kota
53
Malam Perpisahan
54
Cinta Segitiga
55
Kelapa Puyuh
56
Berjalan-jalan dengan Kakek
57
Aryando Groups
58
Ronald dan Humaira
59
Humaira Protes
60
Mengenang Masa-masa Muda
61
Rey
62
Pergi ke Bandara
63
Tidak Jujur
64
Aku Mencintaimu Aira
65
Sapu Tangan
66
Berjanjilah Aira
67
Pemilihan OSIS Baru
68
Menjahili Humaira
69
Kenapa?
70
Dad, Setuju?
71
Marah
72
Alex
73
Alex dan Selly
74
Saudara?
75
Kedatangan Keluarga Wanda
76
Bermain Catur
77
Berjumpa Paman Yangki
78
Pusaramu
79
Pengeroyokan Yangki
80
Sedang Menunggumu
81
MOS
82
Hukuman
83
Surat Cinta
84
Hadiah Untuknya
85
Buku Untuknya
86
Berkelahi
87
Aku Menikmati Rasa Suka Ku
88
Melukis mereka
89
Bermimpi
90
Selamat Ulangtahun Aira
91
Akir Cerita Yangki
92
Selamat Jalan Yangki
93
Ulang Tahun Aira
94
Akhir Cerita Yangki
95
Aku Membencimu, Arnel!
96
Akhir Kisah Cinta Mama dan Papa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!