10

Ferdinand yang menyadari jika ada kemungkinan Kenna akan pingsan. Persetan dengan pesta! Persetan dengan segalannya! Langkah Ferdinand segera akan menuju Kenna, tapi... sesuatu yang dingin dan tajam langsung mendarat di depan perutnya. Dan menghentikan pergerakannya

"Tetap pada posisi anda Your Highness" Jeremmy berbisik pelan dan tajam pada Ferdinand yang tampak tidak akan peduli meski Jeremmy sudah mengingatkan sambil menodongkan belati di perutnya, dan Jeremmy tahu itu. Suara Jeremmy kembali berbisik cepat. "Atau Tomy akan menggerakkan tangannya"

Ucapan kedua Jeremmy membuat Ferdianand langsung menoleh pada Kenna. Menatap Kenna yang sudah berdiri menegang di samping Tomy. Kedua tangan Ferdinand hanya bisa terkepal kuat dengan gigi mengerutuk kuat. Dia benar-benar sedang menahan diri.

Saat menyadari arah pandang Jeremmy padanya, dengan sengaja Tomy membuka jelas kilauan belati yang sudah berada tepat di sisi perut Kenna. Tommy menyeringai saat melihat raut wajah pias Ferdinand.

Di tengah keterkejutan dan ketegangan pihak-pihak yang terkait. Fredreick dengan santai memanggil kedua 'pasangan'

"Pangeran Ferdianad dan Putri Anstasia, kemarilah"

Anastasia yang masih terdiam sedikit di dorong Francesca agar sadar. Dan benar, kesadaran Anastasia langsung kembali dan melangkah dengan langkah berat mendekat pada Fredrick yang sudah memegang dua kota perhiasan kecil. Ferdinand yang kembali mendapat bisikan ancaman Jeremmy dengan penuh amarah melangkah pada Fredrick. Kedua bola mata sehijau daunnya berkilap penuh amarah, menatap Fredrick yang dengan acuh langsung menyodorkan kotak perhiasan. Cincin pertunangan.

Dengan guratan kemarahan yang sangat jelas tercetak di wajahnya. Ferdianand menatap tajam Anastasia yang langsung gemetar takut. Tangannya dengan cepat menyambar tangan Anastasia. Meski terlihat biasa tapi, yang merasakan Anastasia. Tangan Ferdinand meremas kuat tangan Anastasia dengan kasar sambil menyematkan cincin di jarinya

Fredrick melihat itu semua, tapi tetap menyerahkan kotak perhiasaan milik Ferdinand pada Anstasia. Anastasia menerima kotak dari Fredrick sambil terus menahan sakit karna, tangannya yang masih terus berada di genggaman Ferdianand terus di remukkan dengan kuat dan penuh kemarahan.

Setelah cincin terpasang. Fredrick meyeringai membalas tatapan tajam dan penuh amarah yang di tujukan Ferdinand padanya. Anastasia yang merasa tidak kuat lagi, langsung menarik tangannya dari Ferdinand. Tapi sia-sia, karna Ferdinand hanya semakin mengeratkan remukan tangannya.

Acara terus berlanjut dengan Anastasia yang akhirnya berhasil terlepas dari Ferdinand. Ferdinand yang langsung pergi dari seluruh perhatian saat menyadari Kenna yang entah hilang kemana. Dia ingin menghajar Tomy tapi pasti percuma. Tomy tidak akan pernah membuka mulutnya kecuali pada Raja dan Francesca.

---000---

Anastasia akhirnya bisa bernafas lega saat pesta selesai. Dengan cepat dirinya menyusul langkah Fredrick dan Victoria.

"Your Majesty!"

Dengan tersegah dan bahkan dengan sedikit berlarian. Anastasia mencegat langkah lebar suami istri itu. Victoria yang seperti tidak akan terkejut mengangguk singkat pada Fredrick, tanda jika Victoria bisa menangani Anastasia. Dengan nafas sedikit terengah, Anastasia membuka mulutnya

"Your Ma-"

"Ikut aku"

Mulut Anastasia kembali mengatup, dan dengan patuh mengikuti langkah Victoria yang membawanya ke taman belakang. Taman halaman di sekitar kamar utama yang tidak di jadikan tempat pesta. Anastasia memberanikan diri untuk menatap Victoria, saat langkah Victoria sudah berhenti.

"Apa maksutnya ini Your Majesty?"

Dengan anggun, Victoria memutar tubuhnya dengan kedua tangan bertaut di depan perut.

"Pertunangan, dan akan ke pernikahan"

Tanpa basa basi, tanpa berbelit-belit, tanpa ingin mengulur waktu, Victoria menjelaskan secara singkat arah tujuan mereka. Anastasia menatap Victoria dengan pandangan tidak percaya.

"Your Majesty. Pernikahan bukanlah sesuatu yang bisa di lakukan dengan sembarang. Pernikahan menyangkut sumpah kepada Tuhan"

"Tentu saja Putri"

Dengan lekat, Anastasia mencoba membaca raut wajah datar Victoria. Dia mencoba mencari tahu apa maksut Victoria, dia tidak mengerti apa maksut Ratu itu.

"Lalu kenapa? Kenapa melakukan ini? Kena-"

"Putri Anastasia" Kali ini suara Victoria sudah berubah tajam. Dan Anastasia cukup tahu diri untuk langsung menutup mulutnya. Victoria melanjutkan. "Apa kau benar-benar tidak menginginkan ini?"

Sekali lagi, Anastasia mencoba mencari-cari arti ucapan Victoria dari raut wajahnya yang datar. Tapi tidak ada yang bisa dia temukan

"Pangeran Ferdinand memiliki kekasih yang di cintainya. Bahkan mereka sudah bertunangan"

Anastasia tahu jika dia tidak boleh mengatakan ini, tapi dia harus. Anastasia menunggu perubahan raut wajah Victoria tapi, tidak ada perubahan sedikitpun dari raut wajah datar itu. Seolah Victoria memang sudah tahu.

"Benar. Aku dan His Majesty memang sudah tahu. Kau pikir siapa kami Putri?" Victoria melirik raut wajah Anastasia yang menatapnya dengan pandangan tidak terima. Baikah jika begitu... Serangan terakhir untuk menutup percakapan ini akan Victoria keluarkan. "Dan kami juga tahu tentang perasaanmu"

Tubuh Aanstasia menegang. Dengan kuat, Anastasia mengigit pipi dalamnya agar tidak menunjukkan raut wajah apapun tapi, percuma

"Kau menyukai Ferdinand bahkan saat pertemuan pertama kalian. Lalu kenapa kau menolak ini? Bukankah aku sudah mengatakan untuk mengikuti kata hatimu"

"Your Maj-"

"Rebut dia Putri" Anastasia tercekat hingga tangannya mencengkam kuat gaunnya. Victoria melangkah mendekati Anastasia. Kedua bola mata sehijau daunnya menusuk langsung ke dalam manik Anastasia. "Rebut dia dari wanita rendah itu. Miliki dia untukmu seorang, dan kendalikan dia" seringai Victoria terbit. "Kendalikan dia sama seperti aku yang bis mengendalikan hati His Majesty"

Hening.... Keadaan menjadi hening. Hanya suara binatang malam yang saling bersaut-sautan mengisi kekosongan malam. Punggung Anastasia menggigil dingin, lututnya mulai lemas. Victoria menghantarkan perasaan mencekam dan juga perintah mutlak yang membuatnya tidak bisa membuka mulut lagi. Victoria yang menyadari ketakutan dan juga keterdiaman Anastasia, menutup percakapan.

"Jangan mempermalukan darah yang mengalir di dalam tubuhmu, dan jangan mengotori takdir Putri Mahkota mu dengan kalah dari seorang wanita rendahan" Victoria tersenyum tipis. "Pernikahan memang sumpah yang menyangkut Tuhan, sama seperti saat kau bersumpah untuk menerima 'tahtamu'. Kau mengerti maksutku kan, 'Putri Mahkota' Anastasia"

Setelah mengucapkan ucapan yang mungkin bisa menyulut semangat seseorang, Victoria segera berbalik dan melangkah meninggalkan Anastasia yang masih terdiam di tempatnya. Entah apa pilihan Anastasia, tapi nanti pernikahan akan tetap terjadi karna ini, perintah Raja.

--000--

Di sisi lain, Ferdinand terus memeluk Kenna yang masih menangis dan mencoba menghindarinya. Ferdinand tahu, jika semua hal yang terjadi di pesta itu sudah membuat Kenna sangat ketakutan dan syok. Segala hal melukai harga dirinya, semua hal akan mengoyak kepercayaannya pada Ferdinand. Dan Ferdinand tidak akan membiarkan itu. Dia tidak ingin kehilangan Kenna.

"Pergilah Dinand, aku tidak ingin kau di sini" Percuma, seribu kalipun Kenna mengusir Ferdinand, dia tetap tidak akan pergi. Ferdinand akan setia pada Kenna walau apapun yang terjadi. Dan Kenna tahu itu, karna itu dia kembali berucap. "Aku tidak ingin berhubungan dengan pria yang sudah menjadi tunangan gadis lain"

Ucapan Kenna kali ini berhasil membuat Ferdinand merenggangkan pelukkannya. Tangan Ferdinand dengan cepat menangkup wajah Kenna yang masih enggan menatapnya. Dengan penuh pandangan cinta, Ferdinand menatap Kenna dengan dalam dan lekat.

"Aku hanya milikmu. Tidak akan ada yang berubah. Kau tahu jika ini hanya permainan sampah ayahku! Ini ke-egoisannya Kenna! Dia hanya ingin segala sesuatu berjalan sesuai keinginannya" Kenna tersentak mendengar ucapan Ferdinand. Ucapan yang sedang merendahkan ayahnya dan... Raja. Tapi Ferdinand belum berhenti, tangannya segera melepas, dan langsung melempar kuat cincin pertunangannya. Kedua matanya berkilap tajam. "Aku terpaksa menjalankan pertunangan sialan itu karna mereka mengancammu. Jika tidak, aku pasti akan menghancurkan pesta sialan itu. Karna itu Kenna, jika mereka ingin bermain-" Ferdinand medekatkan wajahnya pada Kenna yang hanya bisa terdiam. Bibirnya berdesisi tajam. "Mari kita ikuti mereka"

"Apa maksutmu Dinand?"

Ferdianand menyeringai dan semakin mendekatkan wajahnya pada Kenna.

"Tetap bersamaku walau apapun yang akan terjadi nanti. Biar aku yang membereskan semuannya saat keadaan susah membaik" Dan setelah berucap, Ferdinand langsung memangut bibir Kenna dengan keras dan kuat. Awalnya Kenna masih terdiam, hingga pergerakan tangan Ferdinand dan lum**an bibir Ferdinand, merusak kesadarannya. Ferdinand menarik wajahnya sejenak dan menatap Kenna yang sedang sedikit terengah. "Selalu percaya padaku demi keselamatanmu. Hingga saatnya aku selesai membereskan semuanya, segala hal yang menjadi keinginan egois His Majesty. Aku berjanji kita akan selau bersama, dan kau akan menjadi bagian dari keluargaku"

\=\=\=💚💚💚💚

Silahkan jejaknya di tinggalkan.....

Terpopuler

Comments

lily

lily

kalo jodohnya summer siapa ya

2024-09-17

0

Emmy Taylor

Emmy Taylor

woaah...

2022-09-27

0

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

permainanmu apa dinand?

2022-02-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!