Malam gelap sudah berakhir, pagi ini menjadi sambutan untuk datanganya musim semi. Ratu Victoria sedang menatap ke arah bawah dari jendela ruang kerjannya. Menatap gerombolan kuda yang baru tiba dan di sambut meriah karna kemenangan.
"Apa mereka sudah tiba sayang?"
"Mereka sudah masuk ke dalam gerbang". Ratu Victoria menjawab santai dengan arah pandang yang masih menatap ke bawah. Tapi, konsentrasianya terganggu saat sepasang tangan kekar terselip di pinggangnya. "Kenapa Bash?"
Raja Fredrick menyusupkan wajahnya di ceruk leher Ratu, menghirup aroma yang selalu memabukkan untuknya.
"Aku malas menyambut mereka. Kita di sini saja"
"Ck! Anakmu baru selamat dari perang sialan!"
"Dia tidak akan mati" Merasa kesal, tangan Victoria mencubit tangan yang semakin kuat mengikat pinggangnya. Fredrick hanya terkekeh. "Baiklah-baiklah sayang. Ayo kita lihat putri mahkota itu"
Pergerakan Victoria terhenti dan menatap Fredrick dengan tajam
"Apa maksutmu Putri Mahkota"
Aahh... Fredrick lupa menceritakan ini pada istrinya, dan sepertinya dia harus segera menjelaskan, karna tangan Victoria sudah terlipat di depan dada dengan wajah galak siap menendangnya. Pasti istrinya berpikir dia sedang menyembunyikan sesuatu
"Trancia sebenarnya mempunyai Putri Mahkota. Pemilik asli line throne selanjutnya". Dahi Victoria mengeryit dan mendaratkan bokongnya di pinggir meja. Dia menunggu dengan penasaran. Fredrick yang menyadari rasa tertarik istrinya melanjutkan. "Dia putri sah dari Raja James dan Ratu Marry. Sedangkan yang sering beredar jika Trancia memiliki Putra Mahkota itu kebohongan. Karna Putra Mahkota itu anak dari Ratu yang sekarang, aku lupa nama istri baru mendiang James Vic"
"Ratu Sophia"
"Aahh iya dia... Istri ke dua James yang di nikahinya saat Ratu Marry baru meninggal"
Nafas panjang Victoria berhembus. Dia benar-benar sial menikahi pria yang sangat santai dan tidak peduli seperti Fredrick. Dia bahkan tidak tahu nama Ratu baru yang baru mereka tumbangkan. Atau.... Jangan-jangan suaminya itu tidak tahu nama tawanan yang di bawa Ferdinad
"Siapa nama Putri Mahkota itu Bash?" Fredrick menjawab dengan mengjap-ngejapkan matanya secara cepat, sudah jelas jika dia tidak tahu. Victoria memutar bola matanya dengan malas dan kembali bertanya. "Siapa nama Putra Mahkota gadungan itu?". Kembali Fredrick menjawab dengan mengejapkan matanya. "Kenapa kau bisa tidak tahu Bash? Kau dulu sering berkunjung ke sana kan?"
Fredrick meringis sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Itu kan sudah hampir sepuluh tahun yang lalu sayang. Aku ini sudah tua, jadi gampang lupa"
Langkah Victoria kembali bergerak tanpa berniat menjawab Fredrick. Suaminya itu hanya beralasan. Dari dulu Fredrick memang begitu, dan sekarang lebih parah
---0000----
Setelah memberikan gelar pahlawan pada para kesatria dan prajurit. Victoria segera meminta Ferdinad untuk membawanya melihat Putri Mahkota yang menjadi topik pembicaraannya dengan Fredrick. Ferdinand ingin menolak karna dia butuh bertemu air di bak mandi tapi, siapa yang berani menolak permintaan ibu kerjaan? Bahkan Raja sendiripun tidak akan berani.
Akhirnya langkah mereka sudah sampai di ruang penjara istana. Aroma pengap, udara lembab, dan pencahayaan gelap mengisi isi ruang penjara. Raja mereka berjalan di depan dengan Ratu mereka yang masih sibuk mengusapi tangan tergores jagoannya. Ferdinad sebenarnya merasa malu tapi sekali lagi, ini ibu kerajaan.
Keelft akhirnya muncul sambil membawa Lucas dan Carl. Entah kenapa para kesatria emas senior itu ikut datang, pasti mereka butuh bahan cerita. Dasar para pria penggosip!
Keramaian yang mengisi heningnya ruang sel membuat Anastasia menjadi siaga, tangannya dengan kuat mencekam gaunnya. Apa ini sudah saatnya dia mati? Dan pemikiran itu membuatnya semakin kuat mencekam gaunnya.
"Buka"
Suara berat seorang pria langsung membuat suara kunci berputar terdengar. Tubuh Anastasia mulai gemetar. Terlebih di tengah gelapnya isi ruang penjaranya, sepasang bola mata abu-abu muncul dan mengkilap terang di tengah kegelapan.
"Hallo Putri Mahkota..."
Sapaan yang terdengar santai itu hanya membuat Anastasia semakin gemetar. Mulutnya terkunci rapat tidak bisa mengatakan apapun
"Lancang!"
Keterdiaman Anastasia menjadi sebuah tindakan tidak sopan untuk Raja. Dengan cepat tubuhnya di tarik dengan paksa hingga kakinya berdiri. Akhirnya Anastasia mencoba menatap pria pemilik bola mata abu-abu itu. Raja Fredrick! Itu ular hitam penahluk para Raja singa. Melihat Fredrick, hanya membuat Anastasia semakin ketakutan. Dan seseorang menyadari itu.
"Biarkan saya yang berbicara, Your Majesty"
Suara lembut tapi tajam seseorang langsung membuat Raja bengis itu patuh dan mundur. Dan suara itu milik... Ratu. Ratu Francia yang terkenal, Ratu anggun yang selalu menjadi buah bibir di kalangan wanita Trancia saat dia kecil.
"Hallo Putri Mahkota"
"Your Majesty"
Kali ini dengan sopan, Anastasia menundukkan kepalanya pada Victoria. Victoria mengamati penampilan dan seluruh bentuk fisik tawanan cantik itu. Satu penilaiannya, Anastasia wanita yang lembut. Seperti Summernya.
Setelah di rasa cukup untuk melihat tawanan itu, Victoria berbisik pada penjaga penjara yang membuat Fredrick dan Ferdinad saling melirik. Lalu kembali, Victoria menatap Anastasia dengan wajah datar.
"Selamat datang di Francia, Putri. Semoga anda bisa betah"
Dan perkataan Ratu mereka itu, sangat jelas menunjukkan maksutnya. Ratu Victoria, menginginkan Anastasia. Semua orang Francia paham dengan itu tapi, tidak dengan Anastasia yang hanya kembali menunduk tanpa tahu harus mengatakan apa.
---000---
Setelah selesai makan malam. Keluarga Castalarox berkumpul di ruang santai istana. Semua anak-anak mereka ada dan mulai beradu argumen. Pertanyaan-pertanyaan terus di tujukan oleh para saudarinya, yang sebenarnya membuat Ferdiand malas. Uhhh... dia sangat merindukan ranjangnya.
"Apa dia cantik Dinad?"
Ferdinad melirik Summer yang mengigit biskuit sambil bertanya penuh minat
"Ya... dia cantik"
"Apa dia terlihat marah? atau ingin membunuh kita?
Kembali Summer bertanya dengan mulut yang masih bergerak
"Mana mungkin Sum, kita itu menyelamatkannya"
Merasa semakin penasaran, Summer meletakkan biskuitnya yang baru separuh dan segera berdiri dari sofa tempat ayahnya, untuk duduk di samping Ferdinad
"Ceritakan"
Ferdinad memutar bola matanya dengan malas. Dan terlihat tidak berniat untuk menjelaskan tapi, pergerakan sofa di sebelahnya membuat Ferdinad menghembuskan nafas panjang. Kakak perempuannya, saudari kembarnya, ternyata juga penasaran.
"Baiklah, jadi begini...." Ferdinad menjedah dan melirik wajah para saudarinya yang sudah serius menatapnya, lalu melirik ayahnya yang tampak acuh dan sibuk mengepang rambut ibunya, ibunya yang ternyata juga sudah menatapnya penuh minat. Well... dia memang harus bercerita jika begini. "Jadi, dia itu selalu di perlakukan seperti anak haram, padahal dia memiliki takdir untuk menjadi penerus tahta. Ibu barunya membuatnya terjebak di dalam Trancia, istana mereka. Membuat namanya tidak banyak di ketahui. Dan Raja James, aku tidak tahu bagaimana dan kenapa tampak tidak tertarik. Tapi, beredar kabar jika dia bukan anak Raja, ibunya di penggal karna ketahuan selingkuh dan dari sana semua isi istana mulai meragukan darah siapa yang mengalir di dalam tubuhnya.
"Hmm.. anak malang"
Summer berguman, sambil terus menatap Ferdinad yang melirik ibu dan kakaknya yang hanya diam, dan terus menatapnya penuh minat. Ferdinand melanjutkan
"Lagipula Trancia sangat kacau semenjak Raja James duduk di atas tahta sepuluh tahun lalu. Kelaparan selalu melanda saat musim panas tiba padahal, Trancia kerajaan yang cukup subur. Dan itu jelas menunjukkan jika semua kesulitan rakyat di sebabkan karna ketidak becusan Raja mereka dalam memerintah dan memimpin. Aku bahkan ingat, saat beberapa kelompok yang tahu kami akan menyerang mencoba menawarkan bantuan pada kami, dengan syarat kami tidak boleh menyerang rakyat. Kami hanya harus membinasahkan Raja dan Ratu yang tidak baik itu"
"Well... kita akan memperbaiki itu, kita akan mulai memeriksa semua kesulitan Trancia besok" Suara Fredrick membuat semua menoleh padanya. Fredrick menatap istrinya sambil melepaskan gulungan rambut yang baru di buatnya "Sekarang waktunya istirahat sayang, besok kita akan membahas ini. Kau akan kelelahan"
Victoria mengangguk setuju dan patuh lalu menatap Summer
"Ayo tidur sayang"
Summer dengan patuh segera berdiri dan menarik tangan Francesca. Dia paham jika ibunya tidak hanya ingin mereka istirahat, tapi itu adalah perintah ayahnya. Para pria ingin berbicara.
Setelah mendapatkan ciuman selamat malam dari putri-putrinya dan para wanita kesayangannya pergi, Fredrick menegakkan punggungnya dan menatap Ferdinad dengan serius.
"Kau dalam masalah Dinad" Ferinand membuang nafas panjang dan mengangguk. Fredrick melanjutkan. "Aku tidak pernah melarangmu untuk bersenang-senang, karna aku juga pernah muda. Tapi, jika ibumu meminta sesuatu dan menolak sesuatu, kau tahu jika kita tidak memiliki kekuatan untuk menolak"
"Papa! Aku ingin menikahi Kenna"
Fredrick mengabaikan rengekan Ferdinad dan segera berdiri dengan suaranya yang menyusul.
"Nikmati sisa kebersamaan kalian. Tapi ingat, seperti yang selalu ku katakan, jangan bermain bodoh, jangan hamili siapapun"
Langkah Fredrick mulai semakin menjauh dari sofa di iringi suara Ferdinand
"Aku tidak peduli. Aku dan Kenna sudah lama bersama, aku mencintainya, kau salah papa. Aku bisa melawan mama"
"Berarti kau harus melawanku juga jika begitu Ferdinad. Aku, kau harus melawan aku Raja Fredrick"
Fredirick menjawab santai sambil terus melangkah tanpa menoleh lagi. Dan Ferdinad tahu, nada santai itu adalah sebuah peringatan tegas dari seorang Raja Fredrick.
"Sialan!!!"
\=\=\=\=💜💜💜💜
Yang kangen Bash sama Vic udah ketemu lagi kan... heheh.
Silahkan jejaknya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
oke..oke...baru mulai
2022-02-28
0
Puji Harti
Bash meski kamu skg dah bapak tp masih aja slengekan santuy untung ada Victoria di sisi mu Bash
2022-02-24
2
Nurfi Susiana
ihhh para pria castalarox ni,
kan jadi pen jewer deh,suka bener main ranjang blom sah
2021-11-18
2