" bapak Khairul dan juga ibu kedatangan kami kesini selain ingin menjenguk. kami juga ingin menjawab prihal lamaran Nak Gibran kemarin. kami sudah membicarakan dengan khayra dan Alhamdulillah khayra menerima lamaran nak Gibran. dan kami juga sudah sepakat bahwa akadnya diadakan empat bulan lagi bertepatan dengan umur khayra delapan belas tahun. bagaimana bapak dan ibu apakah setuju dengan kami." jelas kakek.
" Alhamdulillah." ucap mereka bahagia.
" kalau kami ikut saja pak kyai tapi kenapa nggak tunggu sampai nak khayra lulus sekolah." ucap pak Khairul papanya ustad Gibran.
" katanya sudah nggak tahan, ha...ha.." ledek kakek.
" kakek." seru khayra kesal saat kakek nya bilang seperti itu dia tahu kakeknya becanda tapi dia cukup malu.
" iya maaf, jadi sesuatu yang baik kenapa tidak di segerakan. pingin sih bulan depan tapi Tantenya gak mau di langkah karena tantenya dua bulan lagi akan menikah dan juga umur khayra belum delapan belas tahun. jadi kami sepakat bertepatan dengan hari lahirnya." jelas kakek.
" baiklah kalau begitu pak kyai, Gibran menurut kamu gimana?." tanya papanya ustad Gibran ke ustad Gibran.
" kalau Gibran nurut aja."
" ya udah jadi sudah pasti ya empat bulan lagi."
" oh iya nak Gibran khayra pun permintaan. dia minta masih boleh lanjutin kuliah nanti" tanya Abi.
" insyaallah Gibran kan mengizinkan dan mendukung Ning khayra buat menggapai cita-citanya." Jawab ustad Gibran.
" dan ada lagi khayra itu saat ini sedang bekerja sama dengan Zidan buka usaha cafe disebelah rumah sakit ini dan di dekat alun-alun. dia juga punya usaha food truk dengan kakaknya di Australia. apa kamu mengizinkan dia untuk berkarier dan dia juga meminta kalau bisa tetap tinggal di pesantren." jelas Abi lagi.
" insyaallah Gibran akan mendukung selama itu baik. Gibran nggak masalah mau tinggal dimana saja. lagi pula Ning khayra juga kan masih sekolah jadi memang lebih baik tinggal di pesantren." terang ustad Gibran.
" baiklah sekarang kamu panggil kami itu umi dan Abi seperti khayra. dan jangan panggil khayra dengan Ning bagaimana pun sekarang kamu calon suaminya."
" baik Abi."
mereka pun berbincang sedangkan khayra hanya diam tak banyak bicara. dia gugup dan malu rasanya dia ingin keluar dari ruangan ini. tapi nggak enak.
Gibran senang saat tahu yang datang keluarga pesantren dan juga pujaan hatinya. di tambah lagi ternyata lamarannya di terima. perasaannya berbunga-bunga. tak habis-habisnya Gibran mengucap syukur karena Allah SWT mengabulkan doanya. perempuan yang setiap malam nama nya selalu dia sebut dalam sujud nya dan bentar lagi akan menjadi istrinya.
sedangkan khayra dalam hatinya berdoa agar keluarga segera pamitan karena dia sudah tidak sanggup berada di sana. perasaannya campuran aduk. jantungnya berdetak sangat cepat,
khayra senang ketika keluarga pamit pulang akhirnya doanya terkabul. keluar dari kamar rawat papanya ustad Gibran ternyata ustad Gibran ikut mengantar ke depan. aku pun gak tahu bagaimana keadaan jantung saat ini.
" ih ustad Gibran kenapa pakai jalan di sebelahnya aku lagi." gerutu khayra dalam hati.
" makasih ya." ucap ustad Gibran lembut.
khayra sontak mengangkat kepalanya. dan tak sengaja pandangan mereka bertemu.
" ya Allah, senyumnya." gumam khayra dalam hati saat melihat ustad Gibran tersenyum manis. dan khayra hanya bisa mengangguk.
" pak kyai dan keluarga terima kasih sudah menjenguk papa."
" sama-sama nak jangan sungkan sebentar lagi kamu akan jadi bagian keluarga kami. kalau begitu kami pamit pulang dulu. assalamualaikum."
" walaikum salam." jawab ustad Gibran
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments
Hazel Luvena arabella Putri
kenapa khai senyumnya bikin meleleh ya ternyata ustadz gibran bisa selembut itu
2024-02-13
1
Anggun Kamilatus
plis mampir dong ke tempat aku, liat cerita aku 😔
2023-06-14
0
Ning Mar
dag dig dug iku tandanya love love
2022-07-12
0