kai pun kembali ke ruang IGD setelah menelpon umi nya.
" sudah kai." tanya Tante Aisyah.
" sudah Tan."
" makasih ya nak sudah mau nolongin ibu sama bapak." tanya ibu tersebut.
" sama-sama Bu, terus kata dokter apa?." tanya khayra.
" ibu nggak apa-apa hanya syok cuma bapak aja kakinya patah." jawab si ibu.
" tapi harus rawat inap untuk si bapaknya. sudah Tante urus." ucap Tante Aisyah.
" oh iya ngomong nama kalian ini siapa?." tanya si ibu.
" kalau saya Aisyah Bu dan yang ini keponakan saya khayra." jelas Tante Aisyah.
" kalian tinggal dimana? kalau jauh nggak apa-apa kok ibu sama bapak di tinggal sebentar lagi anak saya datang. bahaya anak gadis malam-malam masih di jalan." ujar si ibu.
" nggak apa-apa Bu. kebetulan kita tinggal di dekat sini. di pesantren Al hikmah."
" oh pesantren Al hikmah, anak ibu ngajar di sana. apa kalian santri di sana."
" bukan ibu kebetulan saya anak pemilik pesantren Al hikmah. kalau boleh tahu anak ibu siapa?."
" ya Allah SWT nak maaf ibu nggak tahu pantes wajahnya kaya ibu kenal tapi dimana? ternyata kamu anaknya kyai. kalau siapa namanya."
" khayra Bu."
" iya nak khayra berarti anak dari mas Azam betul."
" iya betul Bu."
" anak ibu Gibran Al-Ghifari."
" oh ustad Gibran toh."
tak lama ustad Gibran pun datang.
" assalamualaikum."
" walaikum salam." kami pun menengok ke sumber suara.
deg...
tak sengaja pandangan khayra dan ustad Gibran bertemu.
" ya Allah SWT, semoga ini jalan mu agar aku berjodoh dengannya." gumam ustad Gibran dalam hati.
" aduh kenapa nih jantung berdebar kencang banget ya. kaya ada yang nggak beres sama jantung aku. perasaan tadi nggak." gumam khayra dalam hati.
" mama, papa nggak apa-apa?." ucap ustad Gibran.
" nggak apa-apa nak, mama hanya syok tapi papa mu kakinya Patah dan masih ada pemeriksaan lainnya jadi papa harus di rawat." ujar mamanya ustad Gibran.
" ya udah Gibran urus dulu administrasinya."
" maaf ustad Gibran sudah saya urus mungkin sebentar lagi akan di pindah ke ruang rawat." ucap Tante Aisyah.
" makasih Ning Aisyah jadi merepotkan.."
" nggak apa-apa ustad Gibran."
" untung ada mereka yang nolongin mama dan papa. mereka juga membelikan mama dan papa baju karena baju kami basah." ujar mamanya ustad Gibran.
" sekali lagi makasih Ning Aisyah dan Ning khayra." ucap ustad Gibran.
" nggak apa-apa sesama manusia memang harus saling tolong menolong kan. ibu, bapak dan ustad Gibran karena sudah malam kami pamit dulu."
" oh iya nak, hati-hati."
" mari Bu, ustad assalamualaikum." pamit Tante Aisyah.
" walaikum salam."
khayra semenjak kedatangan ustad Gibran nggak tahu kenapa perasaannya campur aduk. jantungnya dag Dig dug terus. apalagi saat khayra mau pulang dan melewati samping ustad Gibran nggak tahu kenapa detak jantungnya berdetak sangat kencang seperti orang lari maraton.
dari tadi khayra hanya diam sibuk dengan pemikirannya saja. dia tidak ngeh kalau tantenya ngajak dia ngomong dari tadi.
" kai..kai.." tak ada sautan
" khayra..." masih tak ada sahutan juga padahal Tante Ais sudah meninggi suaranya.
bahkan sampai di dalam mobil pun khayra masih dengan dunianya sendiri. Tante Aisyah yang melihat sang keponakan bengong aja. dia mencoba teriak di dekat kupingnya khayra.
" hafiza khayra lubna binti Muhammad Azam Ibrahim, " teriak Tante Ais.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments
Jihan Putri
khayra terpesona entar jodoh lo kay sama ustadz gibran jangan benci ya
2024-02-13
0
VERALI
Khayra tersepona Ustdaz Gibran ni 🤣😂
2022-09-02
0
Ning Mar
yang lagi jatuh cinta...
2022-07-12
0