pagi ini khayra berangkat ke sekolah dengan perasaan campur aduk. dia binggung bagaimana harus bersikap saat bertemu ustad Gibran nanti. dan yang membuat khayra tambah pusing karena hari ini ada pelajaran ustad Gibran di jam ke dua.
pelajaran pertama telah selesai khayra makin cemas .
" Ning khayra kamu nggak apa-apa? nggak lagi sakit kan." tanya nada yang melihat khayra dari tadi tidak tenang.
" Alhamdulillah aku sehat kok."
" assalamualaikum." ustad Zaki masuk kedalam kelas khayra.
" walaikum salam."
" anak-anak karena ustad Gibran berhalangan hadir karena baru saja tertimpa musibah kedua orang tuanya kecelakaan tadi malam sebelum lanjut ustad minta kalian berdoa untuk kesehatan orang tua ustad Gibran."
ustad Zaki pun memimpin doa setelah berdoa mereka hanya di beri tugas saja.
" ya Allah semoga orang tua ustadz Gibran gak terluka parah." ucap nada ketika ustad Zaki keluar kelas.
" gak kok, cuma bapaknya ustad Gibran kakinya Patah." ucap khayra santai
nada langsung menghadapnya sedangkan Sarah dan gina langsung berbalik kebelakang menghadap meja khayra.
" kok kamu tahu Ning." ucap Sarah.
" ya jelas tahu kan Ning khayra cucu pemilik pesantren pasti tahu." timpal nada.
" semalam aku yang bawa orang tuanya ustad Gibran ke rumah sakit."
" kok bisa " ucap mereka serempak.
" iya kemarin habis lihat pembangunan cafe lanjut pergi sama Tante Ais dan pulang habis magrib bertepatan dengan hujan yang cukup deras. aku melihat dari arah berlawanan mobil menabrak pohon karena menghindari sebuah sepeda motor yang berbelok tanpa memberikan sein jadilah mobil itu membanting stir dan menabrak pohon. aku pun langsung menepikan mobil dan berjalan menuju mobil tersebut. aku pun menawarkan diri mengantar ke rumah sakit. nah pas di sana baru aku tahu kalau itu orang tua ustad Gibran." jelas khayra.
" pantes kok kamu tahu." ucap Sarah.
sore ini kakek, nenek dan Abi berangkat menjenguk orang tua ustad Gibran sedang umi menunggu di rumah sakit. awalnya khayra gak mau ikut tapi Abi memaksa akhirnya khayra pun ikut.
sampai rumah sakit umi sudah menunggu di loby karena Abi sudah memberi tahu umi. kami pun berjalan menuju ruang rawat bapaknya ustad Gibran.
" assalamualaikum." kami pun memasuki ruang rawat bapaknya ustad Gibran.
" walaikum salam, mari masuk pak kyai, Bu nyai semuanya." ucap mamanya ustad Gibran.
khayra pun menyalami orang tua ustad Gibran.
" ini Bu dari kami." ucap umi memberikan satu kotak roti.
" pake repot-repot."
" nggak repot kok Bu, cuma roti kok." ucap umi.
" gimana keadaannya?." tanya kakek.
" Alhamdulillah pak kyai ternyata hanya retak aja besok sudah boleh pulang." jelas bapaknya ustad Gibran.
" Alhamdulillah."
" iya pak kyai kami juga bersyukur nak khayra langsung membawa kami ke rumah sakit." jelas ibunya ustad Gibran.
" bapak Khairul dan juga ibu kedatangan kami kesini selain ingin menjenguk. kami juga ingin menjawab prihal lamaran Nak Gibran kemarin. kami sudah membicarakan dengan khayra dan Alhamdulillah khayra menerima lamaran nak Gibran. dan kami juga sudah sepakat bahwa akadnya diadakan empat bulan lagi bertepatan dengan umur khayra delapan belas tahun. bagaimana bapak dan ibu apakah setuju dengan kami." jelas kakek.
" Alhamdulillah." ucap mereka bahagia.
" kalau kami ikut saja pak kyai tapi kenapa nggak tunggu sampai nak khayra lulus sekolah." ucap pak Khairul papanya ustad Gibran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments
Susan Handayani
maunya s kai jg gituan setelah lulus sklh kakeknya yg mau 4 bln lagi takut zina katanya 😋😋😋
2022-06-05
0
Anisnikmah
kisah mereka sungguh apik dikemas,, seperti Zahra. aku baru kesini Thor nungguin up zahra
2022-04-19
0
Rinjani
Gibran Hore di trima lamaran sama Kai
2022-02-06
2