Aku membuka lemari es, mencoba mencari-cari ada bahan masakan apa yang bisa ku masak.
Aku bingung karena tidak tau makanan kesukaan pria sombong yang melebihi Dajjal.
"Duuhh masak apa yaa?? Kalau salah si gila itu pasti memarahiku habis-habisan. Hhuuhf, mengaku banyak uang tapi makan di Restoran aja pelit!" Gerutu Bulan.
Aku mana tau dia suka makan apa? apa aku masakin sambal teri campur petai dan jengkol aja, terus kamu marah-marah hingga darah kamu naik daan, kamu terkena stroke dan mati!! Hhhh"
Gerutuku sambil menutup kembali pintu pendingin itu.
"Wah wah...2 bulan kau bersama Kenzo tertular juga sifat liciknya padamu. Aku tidak menyangka kau bisa menyusun rencana sebusuk itu???"
Ucap Nic sambil terkekeh, lalu ia duduk di meja makan sambil menggigit kasar buah Apel yang memang tersaji di atas meja.
Aku terkejut melihat Nic yang tiba-tiba datang.
Aku lalu menghampiri Nic sambil menangkupkan kedua tanganku.
"Please...jangan adukan kata-kata mutiara ku tadi pada Pria edan itu!! Aku..aku cumaa...cumaa..."
"Tenang saja..aku akan pura-pura tidak mendengar apapun ! Beres pokoknya!!"
"Janji ??"
"Yess."
Jawab Nic sambil tertawa. Aku belum bisa percaya pada Nic 100% mengingat dia adalah teman dekat Kenzo.
"Awas kamu yaa kalau bohong, nanti aku racuni kalian semua."
"Apa di wajahku ada tampang seorang pembohong??"
Tanya Nic sambil menikmati Apel yang di genggamnya.
Aku sejenak berfikir, lalu menganggukkan kepalaku, Nic pun lalu bangkit berdiri sambil tolak pinggang.
"Awas Kau yaa??"
Ucapnya sedikit mengancam.
"Awas kenapa ?!"
"Aku...akan menyampaikan apa yang kau bilang tadi padaa...??"
Aku lalu mencoba menangkap Nic yang berada di sebrang meja.
"Nic..stop ! Jangan dilanjutin...hhuuhf dasar tukang bohong Kamu.."
Kami berputar-putar dan saling mengejar di meja makan seperti kucing dan tikus.
"Ayo tangkap aku kalau kamu bisa, hahaha."
"Ternyata kau sama menyebalkannya seperti Kenzo, ya !?"
"Oya..?? Tapi tampan kan? Haha.."
Kami saling tertawa, mengejar satu sama lain mengitari meja makan, untuk sesaat aku melupakan tekanan demi tekanan dalam batinku, Nic sukses menghiburku, dia mampu membuatku tertawa, sampai akhirnya jelmaan iblis dari Ausi pun datang, dia selalu menjadi pengacau dan membuat buruk suasana hatiku.
'Prokk. .prokk ...prokk'
Kenzo bertepuk tangan sambil menatap geram ke arahku dan Nic.
Kenzo melihat meja makan yang masih kosong.
Hatiku sudah pasrah menerima ledakan emosinya.
'3..2.. Daaan...'
"Bulan! Kau seperti biasa selalu tidak becus melakukan sesuatu ! Lihat, di suruh masak tapi malah bercanda seperti anak kecil bersama Nic, Kau ini.. tidak bisa apa, memanjakan ku sehari...saja !!"
"Memanjakan??"
Tanya Nic penuh curiga.
Kenzo langsung memasang wajah gugup.
"Memanjakan? Siapa yang mengucapkan itu?"
Kenzo malah tanya balik dan pura-pura bodoh.
"Kau Kenzo, ternyataa kau ingin dimanjakan oleh Bulan?
Bulan...Kau dengar keinginan suamimu ??"
Aku hanya diam tak menjawab, malas rasanya jika melihat tampang ketus yang gak ada bahagia-bahagianya seperti Kenzo.
Bahagianya ketika ia membuatku meneteskan air mata, karena selalu menyakiti hatiku, aahhh pria macam apa Kenzo itu??
Apa seperti ini Suami yang Tuhan pilih untuk Ku?? Huuhhff!
"Kenapa Kau malah cemberut Bulan, aku tidak menyuruhmu untuk cemberut ! Aku menyuruhmu masak, kau fikir dengan melihatmu cemberut perutku akan terasa kenyang???!"
Kenzo terus membentakku lagi dan lagi, hingga air mataku menetes.
"Kenzo, kau terlalu kasar padanya, lihat Bulan sampai menangis !??"
Ucap Nic yang begitu care dengan Ku.
"Aku lihat ! Memang inilah yang bisa di lakukan oleh wanita penghibur seperti dia !"
Kenzo menunjuk wajahku dengan mata yang menusukku.
"Maaf"
Ucapku lirih.
"Hhh, maaf ?! Kalau kau tidak memiliki hutang padaku, Kau sudah ku lempar jauh-jauh daru rumah ini !
Aaarrrgghh, Ayo ikut Aku !"
Kenzo lalu bergegas pergi, aku membuntutinya dari belakang.
Dia berhenti di tengah kerumunan anak buahnya.
Aku merasa ngeri melihat orang-orang berbadan kekar itu tengah berkumpul.
"Bagaimana menurut kalian dengan wanita ini ?? Bukankah Bulan ini cantik dan **** ??!"
Anak buahnya saling bertatapan, tidak mengerti apa yang dimaksud bosnya itu, namun mereka mengangguk saja mengiyakan.
"Kalau kalian mau, kau bisa mengajaknya olah raga pagi ini secara bergiliran !"
Semuanya tercengang, Apaa? Kenzo sudah tidak waras, dia membiarkanku untuk di jamah oleh laki-laki lain ?!!
Seketika aku berteriak sambil memukuli punggungnya.
"Kau jahat Kenzo, Kau benar-benar Iblis ! Aku ini Istrimu, kalau kau tak mau menganggapku istri makan ceraikan aku!!!"
Kenzo membalikkan badannya ke arahku, dia mencengkram kuat daguku.
"Istri ?? Hahahaha...
Tidak ada kata Istri di kamus Kenzo!! kau terlalu sering membuatku muak !!"
"Baiklah, kalau begitu ayo bunuh aku sekarang juga, bunuh Kenzo. Aku hanya wanita murahan yang tak berguna, lalu kenapa kau membiarkan aku hidup lebih lama!?"
"Kau ingin aku membunuhmu? Baiklah !!!"
Kenzo menggendongku di bahunya, aku meronta seperti anak kecil yang ketakutan.
"Kau akan membawaku kemana Kenzo??!"
"Ketempat penyiksaan ! Kau mau aku membunuhmu kan???"
Jantungku berdetak lebih cepat, badanku gemetar, kali ini Kenzo pasti benar-benar akan mengakhiri hidupku.
Aku pasrah jika ini akhir dari hidupku.
Kenzo menaiki tangga di lantai 2 rumahnya, ia lalu membuka pintu kamar dan menguncinya.
Kemudian dia membantingku ke atas kasur.
"Apa ?? Ini kan sebuah kamar!?"
Gumamku dalam hati.
"Kenzo, kau bilang kau akan membunuhku !!?"
"Benar, aku akan membunuhmu dengan senjataku yang sudah berdiri ini! Rebahkan badanmu !!"
Titah Kenzo.
"Rebahkan !!?"
Aku masih diam tidak mendengarkannya.
"Hhhhh!!"
Dia mendengus kesal.
Kenzo lalu menyelipkan rambut panjangku kebelakang telinga.
Nafasnya mulai berburu terasa sekali diwajahku.
Tangannya yang nakal itu mulai meraba tubuhku, kancing bajuku satu persatu dia lepas, dan dia mengecup ganas pada gunung kembar ku.
Aku hanya mematung, membiarkan Kenzo pada kenikmatan yang hanya dia rasakan seorang.
Dan terjadilah......Tuhan, Aku melakukan ini untuk suamiku kan? Biarpun dia menganggap ku seorang wanita malam?!
2 jam sudah, Kenzo emang gila! Ku lihat dia tidur begitu pulas dengan wajah penuh ketenangan.
Yang paling menyebalkan dia membuat rambut hitam panjangku jadi kusut, belum lagi pelunya yang menempel di tubuhku, ingin rasanya cepat membersihkan diri.
Ku balut tubuhku dengan selimut, ketika aku hendak turun dari tempat tidur Kenzo memegangi tanganku.
"Bulan.. "
Panggilnya dengan mata yang masih terpejam.
Aku hanya menoleh ke arahnya.
"Kau mau kemana?"
Tanya Kenzo sambil memegang tanganku semakin kuat.
"Aku mau terjun payung!"
Jawabku jutek.
"Lepasin tangan ku.x
"Kau sudah gila, ingin terjun payung tanpa busana seperti itu !!?"
"Kalau iya kenapa !!!?"
Kenzo lalu beranjak duduk dengan mata melotot, menyeramkan sekali hingga aku memalingkan wajahku darinya.
"Tidak boleh ada yang melihat tubuhmu selain Aku!! Enak saja!!?"
"Haha!! Aku kan pelacur? Laki-laki manapun berhak atas tubuhku. Kau bilang hanya kau yang boleh melihat tubuhku? Tapi tadi kenapa Kau menawarkanku seperti kacang kepada anak buahmu , Hhah?"
Kau sudah meniduri banyak pelacur kan? Apa kau melarang mereka untuk tidak memperlihatkan tubuhnya pada laki-laki lain??!!"
Aku benar-benar ingin mencakar wajahnya.
Tapi dia hanya diam, melihatku dengan tatapan dinginnya.
Aku yang sedari tadi nyerocos bagai burung pun jadi ikut terdiam.
Dia melepaskan cengkraman tangannya pada tanganku.
Dia hendak membuka pintu walau hanya menggunakan celana pendek, sambil mengacak-ngacak rambutnya hingga kusut dia berkata,
"Aku tidak rela laki-laki lain melihat tubuhmu, Soal yang ku katakan tadi pada anak buahku, itu...
Ahhh sudahlah !! Pokoknya aku telah membayarmu mahal! Sangat sangat mahal , jadi untuk saat ini kau hanya milikku !! Perempuan bodoh. Begitu saja tidak mengerti !!"
Cepat bersihkan tubuhmu, berdandan yang cantik, hari ini ada acara di rumah relasi bisnisku Pak Richard, Kau harus ikut dan berdandan yang cantik !
Jangan pakai baju yang dadanya terlalu terbuka, nanti aku menjadi bahan ledekkan mereka melihat semua bekas kecupanku !
Aku tunggu, 1t menit harus sudah siap! Kalau tidak...aku akan menghukummu !!"
'Bruughhhh'
Akhirnya Kenzo membanting pintu. Hatiku selalu merasa sakit mendengar kata yang terucap dari mulutnya. Tidak bisakah dia bicara dengan sedikit lembut pada wanita?? Rasanya aku benar-benar ingin mencekiknya.
Dasar Kenzo masih gengsi ngakuin cinta terhadap Bulan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Kesya Kesya
💪💪💪💪💪💕💕
2022-05-12
0
Fenti
sukses thor, nanti mampir lagi 😊
2022-03-08
0