"Hei kau ini...tidurmu seperti mayat saja, Bulan Bangun!"
'Krookk...krookk...
"Hhhh, dia ngorok?! Menjijikan. Tapi melihatnya terlelap seperti ini, dia jadi tambah...
Kenzo ingin bilang imut, tapi dia mengurungkan niatnya
"Tambah menyebalkan!!
Sudahlah, Aku lelah, kau beruntung karena hari ini moodku lagi bagus, kalau tidak mungkin sekarang kau sudah mengambang di kolam renang!!
Aku akan menuntut sewa untuk bajuku itu, enak aja kamu pakai baju kesayanganku!!"
Kenzo mengambil bajunya yagg lain. Matanya mulai terlelap, tidak sampai hitungan menit Kenzopun mendengkur keras.
'Krrokk fiuhh..krookk fiuhh'
Bulan membuka mata dengan jengkel, mungkin dia fikir Aku benar-benar tidur. Aku hanya ingin meminjam bajunya karena jika baju-baju kurang bahan itu yang ku pakai, dia pasti..Ahh sudah pasti dia akan melakukan hal menjijikan. Yang jelas Aku muak dan muak jadi budak nafsunya.
Pagipun tiba, jam menunjukkan pukul 8 pagi.
Aku masih bermimpi, entah Aku berada dimana tiba-tiba hujan deras dan kebanjiran.
Dasar pria brengsek! Ternyata dia menyoram air ke wajahku. Ku buka mataku, saat sudah terbuka lebar, aku melihat Kenzo sudah sangat rapih.
"Aku beruntung kau bukan Istriku beneran, karena kau memang tidak berguna! Jam segini belum bangun, pria lain mana mau menikah denganmu,
Cepat ikut Aku!"
siapa juga yang mau jadi istrimu sesungguhnya Kenzo brengsek. kamu aja yang pemaksa
Kenzo menarik tanganku dan ia berjalan sangat cepat.
Aku hanya diam mengikuti.
"Kau masih muda tapi daya ingatmu seperti lansia berumur 100 tahun!"
Maksudnya aku sudah nenek nenek gitu. selain bajingan ternyata songong juga ni orang.
Kenzo melirik ke arahku.
"Ternyata selain pikun kaupun tuli, kenapa kau diam saja! Kau jangan mencoba melawanku, kalau tidak...?!"
"Stop Kenzo! Aku muak mendengar ancaman mu, aku diam karena aku males ngomong, dan aku juga belum gosok gigi!! bisa tidak sehari aja gak bikin darahku mendidih!!"
"Hahaha...
Menjijikan, kalau begitu lebih baik kau diam, karena jika kau buka mulut banyak orang yang akan pingsan."
Hhhh, bajingan itu lagi-lagi menghinaku!
Ingin ku acak-acak rambutnya dan ku cakar wajah songongnya!!
Ternyata Kenzo membawaku kehadapan kakek dan adiknya yang hendak pulang ke Australia.
"Bulan,kami mau pamit, tolong jaga anak nakal itu ya,
Kami janji akan sering-sering datang berkunjung."
Aku hanya membalas dengan senyuman. cucumu itu bukan nakal lagi kakek, kalau nakal untuk anak kecil, dia ini bajingan, yaa bajingan! Meminta seorang anak untuk di jadikan budak nafsunya.
Agnes lalu memelukku erat.
"Jaga dirimu baik-baik ya, hubungi aku bila ada hal buruk terjadi padamu."
Aku jadi menangis, kubalas pelukan Agnes begitu kuat.
Pelukan kami terlepas ketika Agnes menyadari bahwa aku menggunakan baju Kenzo.
"Bulan, kenapa kamu pakai baju kak Kenzo? Aku kan sudah menyiapkan pakaian untukmu, yaa walau itu rekomendasi dari laki-laki sinting itu!!"
Agnes dan Kenzo saling adu mata geram.
"Aku.. baju-baju itu tidak nyaman bagiku."
Kenzo lalu merangkulku hingga badanku menempel pada tubuhnya.
"Sudah hentikan! Kalian para wanita hanya bisa mengkritik bukannya berterima kasih!
Agnes, kau jangan terlalu banyak bicara, nanti kalian ketinggalan pesawat,
"Maaf Aku gak bisa antar ke Bandara, karena kami ingin berdua seharian ini."
Kenzo berakting di depan kakek dan adiknya.
"Hmm dasar, mentang-mentang pengantin baru! Yaa sudah tidak papa, semoga kebahagiaan selalu menyertai kalian, banyak pekerjaan yang menantiku di Australia,
Bye.."
Kakek Kenzo melangkah pergi dengan kawalan 2 pria besar dan tinggi tegap. Agnes tersenyum dan terus melambaikan tangan.
Setelah mereka pergi dengan mobilnya, Kenzo kembali dengan sikapnya yang asli.
Dia menghempaskanku ke kursi.
"Kau cepat buka bajumu, eemh maksudku, bajuku yang kau pakai! Itu harganya mahal, wanita penghibur sepertimu tidak pantas menggunakan bajuku, cepat lepas dan cuci!"
Aku tertunduk takut setiap mendengar ucapan Kenzo bak petir yang menyambar.
selain penjahat wanita ternyata kamu pelit juga ya!!
Dia lalu pergi meninggalkanku bersama beberapa anak buahnya.
Sampai depan pintu, dia memberi intruksi pada penjaga rumahnya yang bertubuh gempal dan menyeramkan.
"Aku mau pergi, tolong kalian awasi Bulan, jangan sampai dia melarikan diri, dan jangan izinkan siapapun masuk kedalam rumahku tanpa seizinku, paham?!!"
"Siap bos!"
Ucap semua anak buahnya sambil memberi hormat.
"Good!"
Dan Bulan, cepat cuci piyamaku!
Jangan berani kabur dari sini dan membuat kacau, kalau tidak aku tidak segan-segan mengikat kedua kakimu dan mengurungmu di gudang!"
Kenzo alu pergi tanpa ada beban fikiran apakah kata-katanya itu menyakiti orang lain atau tidak.
Aku melangkah ke kamar Kenzo meregangkan tubuhku dan bergegas mandi.
Ku kembali merendam tubuhku, menetralkan segala sakit yang ada dihati ini.
Terbesit dalam fikiranku, apakah ibu merindukanku? Apa Ibu mengkhawatirkan Aku?
Ahh rasanya tak mungkin, jika dia menyayangiku dia tidak mungkin memberikanku pada laki-laki hidung belang macam Kenzo.
"Apa yang Kenzo selalu bilang itu benar? Aku seorang pelacur"
Air mata mulai mengalir di pipiku.
"Apapun alasannya, biarpun untuk menyelamatkan seorang Ibu, tetaplah Aku pelacur, karena kehormatan yang kuberikan pada Kenzo dibayar dengan keselamatan Ibuku.
"Bulan, yang Kenzo katakan itu benar! Kau wanita murahan!! Bulan menangis sesenggukan.
Ini semua demi Ibu, biarlah kutanggung dosa zina yang tak terampuni ini, terlebih kini aku di peralat oleh laki-laki gila itu untuk menjadi istri boongan."
"Semoga Kau mau mengampuni dosa-dosaku ini, Yaa Rabb..!!"
Sangat lama, hingga aku pun tak tau berapa lama aku menangis sejadi-jadinya sambil sesenggukkan, menangisi tubuh yang terus dilumuri noda.
Entah berapa lama aku berendam hingga ujung jariku sampai keriput.
Terdengar teriakan Kenzo dari luar memanggil-manggil namaku.
"Bulan...Bulan...!!Dimana kau!!"
Aku segera memakai handuk dan keluar dari kamar mandi.
Persis orang hutan. Kerjaanya teriak-teriak
Kenzo mengetuk pintu kamar dengan kuat sekali.
'Tok tok tok!!'
"Bulan buka pintu !! Kamu tuli ya?? Ohh Jangan-jangan kau tidur lagi!"
Aku gelagapan dikamar, pontang-panting berlari kesana kemari. Secepat mungkin aku gosok badanku hingga kering.
"Baju...pakai baju apa?? Yang dilemari itu?? Haah memalukan, awas aja kalau aku sudah jadi super hero akan aku cekik kamu Kenzo!! "
Gumamku dalam hati.
"Bulan..!!!!"
Kenzo kembali teriak memanggil namaku, apa boleh buat ku gunakan baju dilemari itu.
"Hhh perempuan sial ! Kau selalu membuatku naik pitam! Aarrgh!"
Begitu menjengkelkan mendengarnya selalu bicara kasar kepadaku. Dia memang laki-laki yang sama sekali tidak punya sisi lembut pada wanita baik sepertiku ini, lemah lembut ketika dengan para wanita panggilan.
"Sabar sedikit kenapa sih, kamu seperti monyet yang di hutan!!"
'Kreekk'
Ku buka pintu, Kenzo lalu mencecarku dengan sejuta kata kasarnya.
Kenzo langsung menjambak rambutku dengan kuat.
"Aaauhh, sakit Kenzo, apa salahku??"
"Kau masih bertanya salahmu apa ja***ng, aku tidak suka menunggu dan di sepelekan! Kau selalu membuat tekanan darahku naik!!"
Aku menutup telingaku, ku tarik selimut agar mengurangi rasa takutku.
Aku hanya bisa menangis, kapan ini akan berakhir? Hidup dengan manusia psikopat seperti Kenzo
Kenzo terdiam, namun dia kembali marah ketika dia melihat bercak darah di tempat tidurnya.
"Bulan, katakan! Siapa laki-laki yang berani masuk ke kamarku dan menyentuhmu! Katakan!!"
Aku terkejut dengan kata-kata Kenzo, apa maksud pria sinting itu seenaknya menuduhku.
"Tidak ada laki-laki yang masuk dan menyentuhku disini!!!"
Teriakku geram.
Betapa bodohnya laki-laki itu, aku ini wanita, pasti akan kedatangan tamu bulanan yang teratur.
"Saat ku menidurimu kau masih perawan, dan..."
"Dan apa? Apa menurutmu perempuan yang sudah di sentuh bisa jadi Virgin lagi??"
"Ini tidak bisa di biarkan, pasti salah satu laki-laki di rumah ini pelakunya!!"
Kenzo akan beranjak dari tempat tidur namu..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Kesya Kesya
seram, kejam
2022-05-12
1
MommyAtha
aku mampir lagi
2022-01-09
0