Anaya duduk di atas kapal pesiar menatap langit malam yang begitu indah
"Apa ini, dia tidak mengejar ku, apa pacar? status yang hanya aku saja yang menganggap nya" Ucap Anaya
"Kau sangat menyedihkan anaya kau tidak memiliki siapapun" Ucap Anaya lagi mengejek kehidupan nya
Malam semakin larut semuanya sedang berpesta di sana
Anaya berkeliling di kapal pesiar itu
Melihat sesuatu yang tak harus dia lihat
dia menyembunyikan dirinya untuk mendengar percakapan mereka
"Glen! kapan kau memutuskan gadis bodoh itu?? " Tanya Stella pada Glen
"Tenang saja, aku akan putus dengannya setelah dia berumur 21 mendapatkan warisan dari orang tuanya" Ucap Glen
perkataan Glen membuat Anaya menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang dia dengar
"Apa kau yakin dia akan mendapatkan nya? " Tanya Stella
"Tentu saja, jika tidak mendapatkan nya akan ku buat dia mengemis untuk warisan nya" Ucap Glen
"Baiklah aku akan menunggu mu" Ucap Stella
"Sayang, berhenti membicarakan gadis gemuk itu lebih baik kita nikmati malam ini" Ucap Glen yang meraba paha mulus Stella yang terbuka itu
"Kau nakal" Ucap Stella memukul-mukul pelan dada Glen
Anaya yang mendengar semua itu hatinya terasa sakit, benar-benar sakit dua orang yang dia percaya ternyata mengkhianati nya
Melihat mereka bercumbu di depannya membuat Anaya tak tahan dan berjalan ke arah mereka
"Glen" Ucap Anaya lirih
"A.. anaya kau " Ucap Glen segera mendorong Stella
"Ka.. kau jangan salah paham" Ucap Glen panik
"Salah paham! aku sudah mendengar semuanya" Ucap Anaya dengan air mata menetes di pipinya
"Bagus kalau kau sudah mendengarkan semuanya! aku dan Glen memang sudah lama bersama! kau hanya jadi benalu untuk kami!!, Lagi pula dari dirimu apa yang bisa Glen dapatkan dasar wanita jelek" Ucap Stella
"Glen " Ucap Anaya berharap Glen kembali padanya
"Hah!! sialan usahaku sia-sia selama ini bertahan dengan gadis jelek ini dan tidak mendapatkan apapun benar-benar rugi besar" Ucap Glen memperlihatkan wajah aslinya
"kita bisa mendapatkan sesuatu" Ucap Stella
"Bagaimana jika kita menjual semua organ di tubuhnya, itu sangat di Black Market" Ucap Stella
"Ti.. tidak apa kalian ingin membunuh ku? " Ucap panik Anaya tubuhnya gemetar
"Bukan ide buruk, lagi pula aku ada Arga si dokter mata duitan itu" Ucap Glen
"Bagus kalau begitu kita lakukan sekarang" Ucap Stella
Glen menelpon anak buahnya dan Arga untuk menemuinya
Anaya berusaha lari dan kabur dari Glen
"Glen kau tidak mengejarnya? " Tanya Stella
"Bisa lari kemana dia di kapal pesiar ku ini" Ucap Sombong Glen
"Hei kenapa memanggil ku kesini" Tanya Arga yang datang lebih dulu dari pada anak buah Glen
"Aku ingin berbisnis mu" Ucap Glen
"Bisnis apa? " Ucap Arga
"Kau bisa mengoperasi bukan" Ucap Glen
"Tentu" Ucap Arga
"Aku ingin kau mengambil semua organ Anaya, uang yang kita hasilkan kita bagi dua bagaimana?" Ucap Glen
"Hahaha, tidak masalah itu urusan mudah asal dia tidak melawan aku akan dengan mudah mengoperasi nya" Ucap Arga
"Bagus" Ucap Glen
"Tuan" Ucap anak buah Glen
"Temukan Anaya dan bawa dia ke kabin kapal" Ucap Glen menatap anak buahnya
"Baik Tuan" Ucap Glen
Anaya tengah bersembunyi di sebuah ruangan di dalam kapal
"Ak.. aku tidak ingin mati" Ucap anaya ketakutan dia hanya meringkuk dan menangis
Tak... tak... tak suara langkah kaki mulai mendekat ke arah kamar tempatnya bersembunyi
"Hei kamar ini terkunci mungkin saja dia ada di dalam" Ucap anak buah Glen satu
"Benar dia pasti bersembunyi di sini, dengan tubuhnya yang besar itu di mana lagi dia bisa bersembunyi hahaha" Ucap anak buah Glen menertawakan anaya
Anaya menutup mulutnya
*Di mana aku bisa bersembunyi " Ucap anaya ketakutan
Br aaakkk kkkk pintu kamar itu di paksa untuk terbuka, dua anak buah Glen masuk tidak menemukan Anaya
di dalam kamar
"Dimana gadis gemuk itu!!! " Ucap anaya buah Glen satu
"Mungkin dia berada di kamar mandi" Ucap anak buah Glen dua
"Ah ya kau benar " Ucap Anak buah Glen yang mendobrak paksa kamar mandi di dalam ruangan itu dan benar saja Anaya berada di sana
"Hahaha gadis jelek kau mau bersembunyi!! kau tidak sadar diri dengan tubuh yang sebesar ini bagaimana kau bisa bersembunyi hah!! " Ledek Anak buah Glen satu yang melihat anaya meringkuk ketakutan
"Ja.. jangan bunuh aku... aku mohon jangan bunuh aku" Ucap anaya
"Bangun!! kau cepat bangun" Ucap anak buah Glen dua
Anaya tak bergerak dia tetap meringkuk di tempat nya
"Jangan paksa aku untuk berbuat kasar berdiri" Ucap anak buah Glen satu
Namun anaya tetap kekeh dan meringkuk tanpa bergerak meski dengan usaha yang sangat sulit untuk orang segemuk anaya bertahan di posisi seperti itu
"Jangan memancing kesabaran ku" Ucap kedua anak buah Glen itu yang menarik paksa Anaya untuk berdiri
Dengan susah payah anaya berdiri dan mendorong kuat kedua anak buah Glen dengan sekuat tenaga nya dan berusaha untuk lari
*Bodoh kau anaya harusnya kau berada di ruang pesta kenapa malah bersembunyi di ruangan sepi bodoh kau" Ucap anaya
"Mau lari kemana kau tidak akan bisa" Ucap anak buah Glen satu yang membidikkan pistol ke arah Anaya
DOOOOORRRRR...
satu tembakan mengenai kaki Anaya
membuat anaya kesulitan berjalan namun masih berusaha kabur
"Masih tidak mau menyerah" Ucap anak buah Glen
terdengar dua peluru di tembakkan
dua peluru yang tepat mengenai tubuh Anaya
Anaya tak lagi bisa bertahan tubuhnya terjatuh berlumuran darah
Anaya merasakan sakit di tempat di mana ia tertembak kesadaran nya hampir hilang
Tubuhnya di seret dengan tak berperasaan oleh dua anak buah Glen itu, darahnya bercucuran menetes kemana-mana dia hanya pasaran tubuhnya di seret paksa
"Tuan, aku menemukan nya" Ucap Anak buah satu Glen
"Bagus!!!, Arga kau bisa melakukan operasi nya sekarang" Ucap Glen
"Tentu saja, bawa di ketempat tidur aku akan melakukan nya dengan cepat" Ucap Arga sudah dengan perlengkapan siap
"Bagaimana kau bisa membawa benda seperti itu" Ucap Glen
"Kebetulan sebelum ke pesta mu aku juga baru saja membantu seorang klan mendapatkan ginjal seorang wanita" Ucap Arga bangga
"Cieh!! membual!!! cepat ambil semua organ miliknya " Ucap Glen
Sreeetttt satu goresan pisau bedah mengenai tubuhnya
Anaya merasa kesakitan tapi dia tak bisa berteriak air mata nya hanya air matanya yang bisa berbicara air maya nya menetes begitu saja
Sebelum kehilangan kesadaran nya anaya sempat berucap
*Jika aku bisa hidup kembali aku tidak akan menjadi wanita bodoh dan selemah ini!!! " Ucap Anaya yang kemudian menutup mata
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Osie
anaya benar" spek perempuan bodoh hanya krn cinta..ckckckck
2025-01-10
0
Olha Alamri
hu imajinasi lagi
2024-11-04
0
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу᭄
.
2024-10-23
0