Episode 12

Anaya akhirnya turun dan berjalan ke sebuah restoran seafood

Namun tiba-tiba tangan anaya di tarik

Anaya reflek berbalik dan melihat siapa yang memegang tangannya

Mata Anaya membulat

"Kau!!! lepaskan" Ucap Anaya

laki-laki itu menarik anaya dalam pelukan nya

"Kembalikan dulu pisau ku yang kau curi!! " Ucap laki-laki itu

"Pisau? " Ucap Anaya sembari mengingat

"Gawat aku meninggalkan nya" Ucap Anaya yang baru ingat dia membuang nya saat menangkap wanita tadi

"Meninggalkan nya!! di mana??!!! hah katakan" Ucap laki-laki itu lamgsung mengunci tubuh anaya

"aa..aauuu di di gang dekat sini" Ucap Anaya sembari menahan sakit karena tenangan besar laki-laki itu

"Ayo ambil!! " Ucap laki-laki itu

"Hei ayolah cuma pisau lipat saja, bagaimana jika aku menggantikan nya dengan yang baru" Ucap Anaya

"Tidak!! apa kau tau harga pisau lipat itu dan lagi pisau itu adalah simbol " Ucap pelan laki-laki itu

"simbol? " Ucap Anaya penuh tanya

"Jangan banyak omong ayo ambil!!! " Ucap laki-laki itu

"Kita sudah sampai sini, kita makan dulu ya kapten" Ucap anaya merayu

ya laki-laki itu adalah kapten di camp neraka itu

Anaya memanggilnya kapten karena sampai sekarang Anaya belum tau nama orang itu

"Tidak kau tidak boleh makan kalau pisau ku tidak ketemu!!! " Ucap kapten terlihat serius

"Ah baiklah, tapi lepaskan dulu kuncian mu!! apa kau ingin membunuh wanita secantik diriku hah" Ucap Anaya

"Cieh!! siap yang kau sebut wanita cantik" Ucap kapten itu

"Tentu saja aku" Ucap Anaya tanpa ragu

"Siapa pria buta yang mengatakan kamu cantik" Ucap kapten itu

"Mungkin saja kau" Ucap Anaya berjalan meninggalkan kapten itu

"Hah! aku tidak akan pernah mengatakan kau cantik, kau seperti kucing liar ini, bagaimana bisa di bilang cantik" Ucap Kapten itu mengikuti langkah Anaya

Tapi tiba-tiba Anaya berhenti dan menengok ke arah sang kapten

"Apa kau tidak tau, kucing liar sangat menggemaskan dan menarik" Ucap Anaya tersenyum

Senyuman yang baru pertama kali kapten itu lihat, karena di setiap mereka bertemu mereka akan berdebat dan bertarung

"Cantik" pujian itu tak di sangka lolos dari mulut sang kapten untung saja suaranya lirih hampir tak terdengar

*Sial ada apa dengan ku, baru saja mengatakan dia tidak cantik tiba-tiba hah sial sial!!!" Umpat kapten dalam hati

"Hei kau ingin pergi atau tidak, dasar kapten aneh" Ucap Anaya

"Apa kau bilang!!! " Ucap kapten itu menatap anaya dengan tatapan membunuh

"Ti.. Ti... tidak ada" Ucap anaya

*Huh untung saja dia tuli, kapten sialan " Ucap anaya mengumpat

Anaya terus berjalan

"Di mana tempat nya!! kau bilang gang sekitar sini" Ucap kapten itu

"Sebenarnya kita harus naik taksi biar cepat" Ucap Anaya

"Kenapa tidak bilang dari tadi, ikut aku" Ucap kapten itu

"Ikut? kemana? " Ucap Anaya bingung

Kapten itu tiba-tiba langsung menggandeng tangan anaya membawa Anaya pergi

"Hei tidak usah pegang tangan aku bisa berjalan sendiri" Ucap Anaya melepaskan tangan Sang kapten

"Apa kau tau di mana mobilku!! Hah, diam saja jangan banyak bicara" Ucap kapten itu yang entah mengapa hatinya enggan melepaskan tangan Anaya

Kapten dan Anaya sampai di tempat kapten itu memarkirkan mobilnya

Anaya masuk kedalam mobil Sang kapten

Suasana seketika hening

Kapten berusaha memecah suasana

"Ekhemm, di mana tempat nya? " Ucap Kapten untuk menghilangkan kecanggungan ini

"Jalan saja, akan ku tunjukan tempatnya!! " Ucap Anaya

"Hmm aku mengerti" Ucap Sang kapten

Mereka sudah sampai di tempat pertarungan

Anaya tadi namun Anaya tidak bisa menemukan pisau milik kapten nya itu

"Disini, harusnya di sini tapi kenapa tempat nya bersih sekali, padahal aku ingat aku bertarung di sini" Ucap Anaya yang mengingat gang nya

"Kau jangan mempermainkan ku wanita!! " Ucap sang kapten, kapten pun tidak tau Nama anaya dia selalu memanggil Anaya dengan sebutan wanita

"Aku tidak bercanda, tadi aku bertarung di sini bahkan harusnya ada noda darah dari preman sialan itu" Ucap Anaya yang ingat melukai lengan preman itu cukup dalam

"Kau ingin berbohong Atau jangan-jangan kau telah menjual pisau lipat ku Hah!! " Ucap kapten terlihat marah

"Aku tidak berbohong, mana berani aku menjual benda bagus seperti itu! apa kau pikir aku kehilangan akal!! " Ucap Anaya

"Kau memang sudah kehilangan akal!! hingga berani-beraninya mencuri pisau lipat milik ku" Ucap Kapten itu menatap tajam Anaya

"It.. itu aku terpaksa saat turun dari pelatihan tentu saja aku butuh benda tajam untuk melindungi diriku" Ucap Anaya berkilah

"Aku tidak mau tau, kau harus mencari sampai ketemu pisau lipat milik ku, Atau aku akan menghabisi mu!!! " Ucap Kapten itu terdengar serius

Anaya tidak pernah melihat sang kapten semarah itu

Anaya menelan ludahnya kasar

"Baiklah akan Aku cari sampai ketemu" Ucap Anaya ingin bertanggung-jawab bagaimana pun dia yang salah

"Bagus tapi ingat!! aku mau pisau lipat asli milik ku!! karena pisau ku memiliki ukiran hanya ada beberapa di dunia ini" Ucap kapten itu mengingat kan

"Jangan coba untuk menipu ku jika kau masih sayang nyawamu!! " Ucapan Kapten itu berjalan meninggalkan Anaya

*Aish sial sekali hari ini" Ucap Anaya

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***