Setelah kejadian itu
"Anaya kau akan pulang? " Ucapan Diana
"Iya" Ucap Anaya tersenyum
"Ke Apartemen yang sama dengan Stella? " Tanya Diana
"Tentu saja memang mau kemana lagi" Ucap Anaya
"Anaya bagaimana jika dia nanti kembali dan balas dendam padamu, bagaimanapun kejadian tadi ada hubungannya dengan mu" Ucap Diana khawatir
"Kau jangan khawatir aku bisa menjaga diriku sendiri" Ucap Anaya
"Tapi Anaya, Malam ini lebih baik kau tidur di rumah ku atau lebih baik kau pindah apartemen" Ucap Diana
"Tidak perlu, aku akan baik-baik saja kau tenang saja ok" Ucap Anaya meyakinkan Diana
"Baiklah kalau begitu, hubungi aku jika terjadi sesuatu nomor ku masih sama dengan yang dulu" Ucap Diana
"Ok ok, kalau begitu aku pulang dulu ya" Ucap Anaya
"Aku antar, kau di larang menolak nya
Aku akan mengantarmu" Ucap Diana
"Baiklah aku tidak menolak lagi" Ucap Anaya
Diana mengantarkan Anaya pulang dengan selamat
"Anaya" Ucap Diana
"Hmm ada apa? " Ucap Anaya
"pikirkan lagi usul ku" Ucap Diana
"Usul tentang apa? " Ucap Anaya
"Apa kau melupakan usul ku hmmm" Ucap Diana kesal
"Aku ingat! aku akan memikirkan nya nanti" Ucap Anaya tersenyum
"Bagus kalau begituu" Ucap Diana tersenyum
"Kalau begitu terimakasih sudah mengantarkan ku" Ucap Anaya
"Tidak perlu sungkan Anaya, " Ucap Diana
"Hmm baiklah, kalau begitu selamat malam" Ucap Anaya sembari turun dari mobil
"Selamat malam" Ucap Diana
"Anaya" Panggil Diana
"Hmm ada apa? " Ucap Anaya menghentikan langkah nya
"Tunggu sebentar" Ucap Diana yang ikut turun dari mobil dan berjalan menuju Anaya
"Ambil ini" Ucap Diana
"Apa ini? " Tanya Anaya bingung dengan selembar kartu nama di tangannya
"Ini kartu nama kakak ku, jika kau ingin menjadi model kau bisa langsung menghubungi nya" Ucap Diana
"Hmm Baiklah sekali lagi terimakasih Diana" Ucap Anaya tersenyum
"Tidak perlu terimakasih, di dalam persahabatan tidak ada kata terimakasih dan maaf" Ucap Diana tersenyum
"Baiklah, kalau begitu aku masuk dulu" Ucap Anaya
"Ya sudah aku pulang dulu ya, bye anaya" Ucap Diana pamit dan segera masuk ke dalam mobilnya
Anaya kembali ke apartemen nya membersihkan dirinya dan mulai berbaring di ranjang nya
Anaya menatap langit langit kamarnya
memikirkan apa Yang Diana katakan
"Model? Ini ide yang tidak buruk juga, aku juga bisa perlahan-lahan menyingkirkan Stella dari dunia model dan aku juga bisa mendapatkan uang " Ucap Anaya sembari menutup matanya
perlahan Anaya pun tertidur lelap
Pagi menyapa Anaya Mengerjapkan matanya membuka tirai jendelanya sinar matahari mulai masuk kedalam kamar miliknya
Anaya memutuskan untuk membuat sarapan terlebih dulu
Namun saat Anaya keluar dari kamarnya sudah ada seseorang di dapurnya
"Anaya kau sudah bangun? aku membelikan makanan kesukaan mu kau pasti lapar bukan" Ucap Glen tersenyum seseorang itu adalah Glen
"Benar aku sangat lapar, tapi aku sedang tidak ingin makan itu! kau makan saja sendiri" Ucap Anaya yang mengambil Mie cup dan merebus air panas untuk menyeduhnya
"Sayang apa kau masih marah karena kemarin, Apa kau tidak percaya padaku" Ucap Glen
"Tidak! " Ucap Anaya cuek
"Ayolah Anaya jangan bercanda!, kau tidak mungkin berfikir aku berselingkuh dengan Stella kan" Ucap Glen berjalan menuju Anaya
"Mungkin saja" Ucap Anaya singkat
"Anaya! jangan memancing emosiku" Ucap Glen kesal dengan respon anaya
"Aku hanya berkata apa yang sedang aku pikirkan" Ucap Anaya
"Anaya aku tidak mungkin berselingkuh dengan mu apa lagi dengan Stella dia sahabat mu aku tidak mungkin menyukai nya" Ucap Glen
"Ck Ck Ck, benarkah! kalau begitu aku ingin kau memilih" Ucap Anaya memutar tubuhnya menghadap ke pada Glen
"Memilih? " Ucap Glen
"Aku atau Stella" Tanya Anaya mengalungkan tangannya di leher Glen membuat Glen tak berkedip menatap kecantikan anaya dari dekat
"Ten.. Tentu saja kau sayang, kecantikan mu di bandingkan Stella tidak ada apa-apa nya kau sempurna" Ucap Glen
Anaya tersenyum dan melepaskan tangannya
"Apa kau sudah dengar itu Stella! " Ucap Anaya menatap Stella yang ada di belakang nya
"Stella" Ucap Glen lirih
*Apa anaya mengetahui stella datang, tidak mungkin anaya tidak sepintar itu, ini mungkin hanya kebetulan " Ucap Glen dalam hati
*Tenang Stella jangan terpancing Glen hanya bersandiwara jangan sampai kau terpancing " Ucap Stella
"Anaya kau bicara apa? tentu saja Glen memilih mu kau adalah pacarnya sedangkan aku hanya temannya" Ucap Stella bersandiwara
"Ah, benar aku yang terlalu berfikir berlebihan maaf" Ucap Anaya membuat mereka berdua tersenyum puas
"Tidak masalah sayang mungkin kau sedang cemburu sekarang" Ucap Glen
*Cieh! cemburu kepalamu itu" Ucap Anaya memaki dalam hati
"Ah mungkin saja, Tapi Stella kenapa kau baru pulang dan kenapa badan mu merah, apa.. apa yang terjadi dengan mu dan pemilik restoran itu, apa dia memukuli mu" Ucap Anaya bersandiwara
Mata Glen kini tertuju pada Badan Stella
Glen mengepalkan tangannya
Stella menelan kasar ludah nya Glen menatapnya dengan penuh Amarah
Anaya tersenyum
"Aku akan mandi dulu sembari menunggu mie ku siap makan" Ucap Anaya mengambil mie cup miliknya dan masuk ke dalam kamar
Setelah kepergian Anaya
Glen menghampiri Stella mencengkram kuat pipi Stella
"Kau apa yang semalam kau lakukan! kau mengkhianati ku! " Ucap Glen penuh Amarah
"Ti... tidak sayang ak.. aku bisa jelaskan" Ucap Stella sembari memukul mukul tangan Glen yang mencengkram nya
"Ku... kumohon lepaskan ak.. aku akan jelaskan ini tidak seperti yang kau pikirkan" Ucap Stella memohon dengan wajah memelas nya
Membuat Glen melepaskan tangannya dari pipi Stella
*Cieh! kenapa kau melepaskan nya bodoh! harusnya kau mencekik nya! benar-benar bodoh" Ucap Anaya yang sedang menonton dari celah pintu kamarnya sembari menikmati Mie cup miliknya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
tahan Anaya ya xjijik tinggal d apartment yg dia tau bf dn kwn baiknya pakai untuk Zina😅
2024-08-15
0
Ida Blado
anaya kalau syg uang sewanya kn bisa usir para benalu ini,emang gk jijik apa satubruangan sama mereka
2022-09-08
1
Ney Maniez
😲😁
2022-05-23
0