Episode 8

Sesampainya di club malam itu

Anaya dan Diana duduk bersama dengan Stella dan pemilik restoran itu di satu ruangan

"Pelayan sediakan Wine terbaik yang ada di sini" Ucap pemilik restoran

"Baik Tuan" Ucap Pelayan itu

"Nona belum menjawab pertanyaan ku tadi" Ucap pemilik restoran kepada Anaya

"Apa kau tuli! bukankah tadi orang ini telah menyebut namaku" Menatap Stella

"Anaya ka.. kau kenapa begitu kasar kepada Tuan Yosi" Ucap Stella

"Dia bos mu bukan bos ku! apa hubungannya dengan ku" Ucap Anaya santai

*Gadis ini membuat ku sangat tertarik ingin rasanya aku menyentuhnya" Ucap Yosi dalam hati

"Tuan saya permisi ke toilet dulu" Ucap Stella

"cepat kembali" Ucap Tuan Yosi

Stella keluar dari ruang VIP itu kemudian menemui pelayan tadi di bar

"Hei kau kemari! " Ucap Stella memanggil pelayan yang tadi masuk ke ruangannya

"Iya Nona ada apa? " Ucap pelayan itu

"aapa kau ingin uang" Ucap Stella

"U.. uang? " Ucap Bingung pelayan itu

"Iya uang" Ucap Stella mengeluarkan uang kas miliknya dan memberikan pada pelayan itu

"Uang sebanyak ini " Gumam pelayan itu lirih

"semua uang ini akan jadi milik mu, tapi dengan satu syarat" Ucap Stella

"Apa syarat nya Nona" Ucap pelayan itu tertarik

"Berikan satu gelas khusus ini pada gadis berbaju putih" Ucap Stella

"Hanya memberikan gelas" Ucap pelayan itu

"Iya! tapi jangan sampai tertukar" Ucap Stella

"Baik nona" Ucap pelayan itu

"Bagus" Ucap Stella yang mengeluarkan sebuah obat tetes dari tas nya meneteskan sedikit di gelas yang akan di pakai oleh anaya

"Ingat jangan sampai tertukar" Ucap Stella memperingati

"Baik Nona" Ucap pelayan itu sembari memasukkan uang kedalam saku nya

*Lihatlah Anaya aku akan membuatmu tidur dengan Tua bangka itu! dan reputasi mu akan hancur! dan Glen akan sepenuhnya jadi milik ku" Ucap Stella

Stella kembali masuk ke ruang VIP club itu

"Kau lama sekali!! kedua temanmu itu sangat membosankan " Ucap Tuan Yosi

"Maafkan mereka Tuan, mungkin mereka belum terbiasa" Ucap Stella

"Permisi Tuan, ini wine terbaik yang ada pesan Tuan" Ucap pelayan itu

"taruh! kau boleh pergi" Ucap Tuan Yosi

"Biarkan saya membantu menuangkan nya Tuan" Ucap pelayan itu yang memberikan satu persatu gelas kosong di hadapan mereka

Anaya menatap gelas yang pelayan itu berikan, gelas nya yang mereka isi terlebih dahulu

"Anaya apa kau bisa meminum wine ini" Ucap Diana

"Tidak!, pelayan berikan aku dua koktail " Ucap Anaya

perkataan anaya membuat Stella terkejut

"Anaya kau harus mencoba wine ini, in.. ini wine sangat mahal Tuan Yosi sudah memesannya untuk kita, kita harus menghormati nya" Ucap Stella berjalan dan memberikan Wine yang ada di gelas pada Anaya

Anaya tersenyum penuh arti dan mengambil wine yang Stella berikan

"Aku adalah aku, aku yang memutuskan untuk minum apa? jika kau mau kau boleh meminumnya" Ucap Anya yang langsung mencengkram pipi Stella dan memaksa nya meminum dari gelas wine milik nya

"Ayo Diana kita pergi! jangan mengganggu orang yang akan bersenang-senang" Ucap Anaya tersenyum licik

dan menarik Diana keluar bersamanya

*Apa-apa apa dia tau minuman ini sudah aku campur obat perangsang tidak tidak tidak mungkin" Ucap Stella

Stella mulai kepanasan dia menatap Tuan Yosi yang mulai mengendurkan dasinya

"Pelayan keluar!!! " Ucap Tuan Yosi

"Ba.. baik Tuan" Ucap pelayan itu

*Tidak ak.. aku harus pergi dari sini! aku tidak ingin tidur dengan bandot tua ini, tap.. tapi inu panas sangat panas ahhhh" Ucap Stella dalam hati

"Stella apa kau merencanakan permainan ini? kau ingin menggoda ku" Ucap Tuan Yosi

"Si.. siapa ahhhh panas emmm" Ucap Stella yang mulai menurun-nurunkan baju seksi miliknya itu

"Jika pelayan mu bagus aku akan mengontrak mu untuk iklan di restoran ku untuk beberapa tahun ini bagaimana" Ucap Tuan Yosi sembari menyentuh stella

"Ini ahhh panas.. ahhh tidak ja... jangan menyentuh ku" Ucap Stella

"Berhenti jual mahal Stella aku tau kau sengaja melakukan ini untuk mendapatkan proyek kerja sama bukan" Ucap Tuan Yosi menurunkan tapi tipis milik Stella itu

Stella sudah 90% terpengaruh obat perangsang dia tak dapat melawan Tuan Yosi

dia hanya mencengkram kasar sofa itu

*ANAYA KAU YANG MEMBUATKU JATUH DI TANGAN BANDOT TUA INI!! LIHAT SAJA AKU TIDAK AKAN MELEPASKAN MU!! AKU AKAN MEMBUATMU MATI MENDERITA ANAYA!!!!! " Stella mengutuk anaya dalan hatinya

Dari balik pintu anaya tersenyum puas dia berhasil merekam perbuatan menjijikkan Stella

"Anaya kau? " Ucap Diana terhenti dia menatap anaya dalam, anaya yang dulu iya kenal seperti ny sedikit berbeda

"Ada apa Diana, apa kau merasa aku berbeda? " Ucap anaya

Diana hanya mengangguk mengiyakan perkataan Anaya

Anaya hanya tersenyum dan merangkul Diana

*Kehidupan sebelumnya yang membuat ku berubah Diana, ke depan nya kau akan melihat anaya yang baru karena anaya yang lama sudah lama mati" Ucap Anaya dalam hati

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***