Setelah Anaya memastikan siapa yang menculik nya
Anaya bergegas untuk pergi dari tempat itu dia berlari dengan cepat
Sekarang Anaya sudah sampai di jalan raya
"Hah berlari dengan baju tidur seperti ini sangat menarik perhatian, dan lagi aku tidak menggunakan alas kaki benar-benar memalukan" Ucap Anaya merasa tidak nyaman dengan tatapan orang orang padanya
sesampainya di Apartemen
Anaya masuk dan segera membersihkan diri saat dia melihat tangannya
Dia segera membersihkan lukanya
"Hah untuk hanya luka kecil" Ucap Anaya
Anaya sangat lelah dan lapar
Anaya pergi ke dapur dan lagi-lagi menyeduh mie cup untuk nya makan
sambil menunggu mie cup nya siap anaya mengambil air dingin di dalam lemari pendingin dan menuangkan nya di gelasnya
Anaya dengan tangan menyantap makanan nya hari ini
"Hari ini aku sangat lelah lebih baik aku istirahat saja di kamar" Ucap anaya membereskan bekas makannya dan langsung kembali ke kamarnya
Anaya mengambil HP nya dan melihat beberapa panggilan dari Diana
"Ada apa kenapa Diana menghubungi ku? " Ucap Anaya yang mulai menelpon Diana
"Hallo Anaya, kemana saja kau kenapa telepon dari ku tidak kau jawab, ka.. kau membuatku khawatir" Ucap Diana
Anaya tersenyum dengan tingkah sahabat nya itu berbicara tanpa jeda dia benar-benar sedang mengkhawatirkan anaya
"Aku baik-baik saja, ada apa menelpon ku? apa kau merindukan ku" Ucap Anaya menggoda sahabat nya itu
"Tidak hanya memastikan apa kau sudah menghubungi kakak tiri ku" Ucap Diana
Ucapan Diana membuat Anaya tersadar
"Aku lupa hari ini aku harus ke kantor kakak mu lagi, terimakasih kau sudah mengingatkan
aku akan segera bersiap" Ucap Anaya mematikan telponnya
"Hah Dasar kau masih saja ceroboh" Ucap Diana
Di sisi lain
ElNathan mondar mandir di ruangannya menunggu telepon nya berbunyi dia duduk dan berdiri terlihat sangat gelisah
Telepon kantor nya berdering
"Hallo apa dia sudah datang" Ucap Nathan
"Dia? apa perwakilan dari majalah mingguan Tuan, mereka sudah datang" Ucap resepsionis
"Bukan! yang aku maksud wanita kemarin yang ingin menunggu ku" Ucap Nathan
"Be.. belum Tuan" Ucap resepsionis
"Lalu kenapa menelpon!" Ucap Nathan
"Itu perwakilan dari majalah mingguan datang" Ucap Resepsionis
"Suruh mereka pulang! aku tidak ingin bertemu hari ini" Ucap Nathan kesal dan menutup telepon nya
"Anaya apa kau tidak akan datang hari ini" Ucap Nathan terdengar kecewa dan menjatuhkan dirinya ke kursi kerjanya
Nathan terus berfikir bagaimana cara dia untuk bertemu dengan Anaya
akhirnya Nathan menyuruh resepsionis untuk menelpon nomor yang ada di kartu nama anaya
Resepsionis itu mencoba menelpon Anaya tapi tidak di Angkat
Anaya ternyata sudah sampai
Anaya langsung menghampiri resepsionis itu
"Nona akhirnya nona datang" Ucap lega sangat resepsionis
"Ah, aku mengalami sedikit kendala maka nya sedikit terlambat" Ucap anaya yang tidak mungkin mengatakan bahwa dirinya lupa
"Ah baiklah kalau begitu Nona langsung saja keruangan CEO" Ucap resepsionis
"Ah ruangan CEO ada di lantai berapa ya? " Ucap anaya
"Lantai 14 nona" Ucap resepsionis
"Ah baiklah" Ucap Anaya bingung
*Kenapa mereka tidak mengantarkan ku, kenapa aku harus mencari ruangan nya sendiri hmmm" Ucap Anaya menggerutu
Anaya masuk ke dalam lift dan menuju ke ruangan sangat CEO
Anaya sudah berada di depan pintu yang bertuliskan ruang CEO
Anaya menghela nafasnya dan mengetuk pintu ruangan itu
Tok... Tok... Tok....
"Masuk" Ucap Nathan
"Permisi Tuan" Ucap anaya sembari masuk
Sekilas Nathan tersenyum melihat kedatangan anaya
"Silahkan duduk Anaya" Ucap Nathan
*Panggilan ini kenapa dia terlihat sok akrab dengan ku, bukan lah di kehidupan sebelum nya aku hanya bertemu dengan nya beberapa kali saat aku ke rumah Diana, kami tidak se akrab ini bukan" Ucap Anaya dalam hati
"Terimakasih" Ucap anaya sembari tersenyum canggung
Nathan menanyakan maksud kedatangan
Anaya, meski Nathan sebenarnya sudah tau intinya dari Diana tapi Nathan hanya ingin memastikan
Setelah anaya berbicara Nathan menatap anaya serius
"Apa kau yakin ingin terjun ke dunia Entertaimen? " Tanya Nathan
"Hanya ingin mendapatkan pekerjaan, pekerjaan seperti menjadi model pun tidak masalah" Ucap Anaya
"Baiklah, kalau begitu besok aku akan memberimu asisten untuk mengatur jadwal untuk mu" Ucap Nathan
*Hah hanya menjadi seorang model tidak perlu asisten pribadi bukan! CEO seperti ini bukannya terlalu baik" Ucap Anaya dengan dirinya sendiri
"Ah baik, terimakasih Tuan Nathan" Ucap Anaya
"ini adalah kontrak kerja, kau bisa menandatangani nya setelah membacanya " Ucap Nathan
Anaya membaca sekilas poin penting nya setelah anaya mengerti anaya menandatangani kontrak itu
"Terimakasih selamat datang di Hope Entertaiment" Ucap Nathan sembari mengulurkan tangannya
Anaya menyambutnya dan mereka berjabat tangan
Stelah kepergian Anaya
*Anaya akhirnya aku menemukan mu" Ucap Nathan dalam hati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
cha_cha96
apakah si kapten itu kakaknya Nathan ? bisa jadi kan
2025-01-02
0
Esih Mulyasih
bukan si kapten yaa 🤔🤔😞
2024-10-13
0
Diana Dwiari
ah, tak kirain si kapten, ternyata bukan....
2023-02-10
4