Setelah percakapan dan perdebatan tersebut akhirnya Eric dan Agnes segera untuk berangkat kuliah. Hari ini mereka ada kuliah jam 9 pagi. Dan tidak ada yang boleh terlambat di kuliah pagi hari ini.
Mereka segera memutuskan untuk langsung berangkat kuliah menggunakan mobilnya Agnes. Di dalam perjalanan menuju kampus mereka berdua diskusi singkat tentang rencana liburan bersama anggota keluarga dan hal yang lainnya.
“Kak nanti liburan semester kita mau ke mana?” tanya Agnes.
“Kakak masih belum ada rencana untuk mau liburan ke mana dek,” jawab Eric.
“Kamu emang ada rencana liburan ke mana dek,” sambung Eric.
“Adek sih pengen ke Korea kak,” ujar Agnes.
“Kak, kalau liburan bareng sama sahabat-sahabat adek dan sahabat-sahabat kakak gimana,” sambung Agnes.
“Ide yang bagus sih itu dek,” sahut Eric.
“Kak nanti bikin whatsapp group barengan aja gimana,” usul Agnes.
“Boleh banget dek,” sahut Eric.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Setelah percakapan singkat tersebut dan mereka memutuskan untuk membuat gabungan group whatsapp, mereka memilih untuk melanjutkan perjalanan dengan santai. Tak seperti biasanya hari ini jalanan terlihat sepi dan tidak membuat macet. Masih ada cukup waktu untuk masuk kuliah. Akhirnya mereka menunggu di kampus, mereka tidak ke kosannya Retha karena belum menghubungi dia.
Eric dan Agnes harus menunggu di kampus hingga jam pelajaran pertama dimulai. Masih ada waktu sekitar 1 jaman lagi. Tapi biasanya jam segini kampus sudah mulai ramai karena ada yang sudah mulai kuliah dari jam 8 pagi.
Tak lama kemudian mulailah berdatangan sahabat-sahabat dari Agnes dan Eric. Mereka sudah diberitaukan di whatsapp group bahwa kedua bersaudara sudah berada di kantin.
Yang datang pertama itu Kak Alvin dan Indira. Selanjutnya Kak Verdi dan Kak Delvin. Lalu disusul dengan Agnes dan Helsa. Dan yang terakhir datang adalah Retha. Setelah mereka semua sudah berkumpul jam 08.30, Eric dan Agnes langsung menginformasikan bahwa mereka akan membuat group chat di whatsapp yang berisikan sahabat-sahabat dari Agnes dan sahabat-sahabat dari Eric. Tujuannya adalah biar mereka semua bisa sering-sering berkumpul pada saat jam istirahat, di hari weekend ataupun di hari libur tanggal merah.
Usul yang diberikan oleh Eric dan Agnes langsung disetujui oleh sahabat-sahabat mereka. Mereka setuju untuk membuat whatsapp gabungan. Jadi ketika ada waktu luang mereka semua bisa langsung berkumpul tanpa harus bersusah payah.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Setelah pembahasan tersebut selesai, mereka semua memutuskan untuk meninggalkan kantin dan menuju ke ruang kelas untuk memulai aktivitas pelajaran yang akan dimulai sebentar lagi. Mereka jalan ke ruang kelas berbarengan karena ruang kelas mereka hanya berbeda lantai saja. Agnes dan sahabat-sahabatnya berada di lantai 4, sedangkan Eric dan sahabat-sahabatnya berada di lantai 5.
Mereka naik menggunakan lift. Setelah tiba di lantai 4 Agnes berpamitan kepada kakaknya. Begitupun dengan Audri dan yang lainnya mereka juga berpamitan kepada Kak Eric serta sahabat-sahabatnya Kak Eric juga.
Singkat cerita pelajaran pertama telah usai, mereka yang sudah membuat group whatsapp gabungan pun langsung turun dan pergi ke kantin. Karena para cowok sudah membooking meja di kantin untuk kami semua makan. Selesai memesan makanan kamipun nongkrong di kantin saja hingga kelas selanjutnya. Kami bercanda gurau, jajan ataupun ngerumpi di kantin. Kaum cowok hanya bisa diam dan menyimak pembicaraan para wanita saja.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Tak terasa waktupun cepat berlalu. Jam pelajaran mata kuliah kedua akan segera dimulai. Kami masing-masing bergegas ke ruang kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.
Untuk mata kuliah kedokteran A hari ini benar-benar sampai sore pukul 16.30. Banyaknya materi kuliah yang di pelajari pada hari ini. Di satu sisi kelas Kak Eric dan sahabat-sahabatnya sudah selesai 30 menit lebih awal. Eric memutuskan untuk janjian dengan detective sewaannya di café seberang kampus.
“Guys gue ke café seberang kampus sebentar ya,” sahut Eric.
“Lah ngapain loe ke sana sendirian Ric,” ujar Alvin.
“Mau ketemu dengan detective sewaan gue dulu sebentar,” ucap Eric.
“Jadi loe udah ngehubungin sih detective buat cari tau tentang Audri,” sahut Verdi.
“Udah dari kemarin sewaktu gue pulang dari nongkrong di café,” ujar Eric.
“Ooohhh begitu,” sahut Delvin.
“Ya semoga hasilnya baik-baik aja,” ujar Alvin.
“Tapi tadi detective gue bilang ada sesuatu informasi yang mengejutkan,” ucap Eric.
“Mengejutkan gimana maksud loe Ric?” tanya Verdi.
“Gue juga masih belom tau. Makanya gue mau temuin detective dulu,” jawab Eric.
“Ya udah gue jalan dulu deh ke café seberang kampus,” sambung Eric.
“Ok lah. Loe hati-hati ya Ric,” sahut Alvin.
“Siap bro,” ujar Eric kembali.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Setelah Eric pamitan sebentar, dia langsung segera menuju café seberang kampus untuk bertemu dengan detective suruhannya. Hanya butuh waktu berjalan kaki selama 5 menit Eric langsung sampai di café tersebut. Pada saat tiba di depan café tersebut sudah ada detective yang sedang menunggunya.
“Selamat sore tuan muda,” salam detective itu.
“Selamat sore juga,” sahut Eric.
“Silahkan masuk dulu Pak. Nanti kita bahas di dalam saja,” sambung Eric.
“Baik tuan muda,” ujar detective.
Eric dan detective itu masuk ke dalam café tersebut dan memesan minuman yang ada di café tersebut.
“Kamu mau minum apa?” tanya Eric kepada detective tersebut.
“Saya terserah tuan muda saja,” jawab detective.
“Saya pesan 2 vanilla latte Mba,” sahut Eric.
“Baik tuan. Mau bayar menggunakan cash, debit atau aplikasi tuan?” tanya penjaga kasir.
“Bayar dengan aplikasi saja Mba,” jawab Eric.
“Silahkan scan di sini langsung tuan,” sahut sang kasir.
“Sudah di scan ya Mba. Ini buktinya,” ujar Eric.
“Baik tuan. Saya akan siapkan pesanan milik tuan,” ujar sang kasir.
“Baik Mba. Terima kasih,” sahut Eric.
“Sama-sama tuan,” ujar sang kasir.
Tak berselang lama pesanan Eric sudah datang dan mereka langsung mencari tempat kosong dan sepi untuk berbicara singkat mengenai hasil infromasi dari Audri.
“Bagaimana hasil dari penyelidikan kamu tentang gadis tersebut?” tanya Eric.
“Tuan muda ini berkas dari gadis tersebut,” jawab detective tersebut sambil menyodorkan sebuah map yang berisi data dari Audri.
Eric menerima berkas tersebut dan langsung membuka berkas tersebut. Di sana terdapat data-data pribadi dari Audri. Dari mulai tanggal lahir, makanan kesukaannya, minuman kesukaannya, alamat tempat tinggalnya, orang tua beserta kakak dan adiknya siapa saja pun ada di berkas tersebut.
“Tuan muda ada informasi tambahan yang sangat mengejutkan,” ucap detective.
“Apa informasi yang mengejutkan itu?” tanya Eric.
“Tuan muda sebenernya Nona Audri ini berasal dari kalangan menengah keatas,” ucap detective.
“Maksud kamu dari kalangan menengah keatas gimana?” tanya Eric dengan penasaran.
“Sebenernya Nona Audri adalah anak dari pasangan Abraham Alexi Pratama dan Adelina Adora. Bapaknya Nona Audri yang bernama Pratama dulunya mempunyai restoran yang terkenal dan telah memiliki banyak cabang di beberapa kota. Sayangnya kaki tangan dari Pak Pratama mengambil uang milik beliau, sehingga membuat keadaan Pak Pratama seperti sekarang,” ujar sang detective yang menjelaskannya kepada Eric.
“Lalu bagaimana dengan orang yang mengambil uang milik Pak Pratama?” tanya Eric.
“Kabarnya orang tersebut beserta keluarganya telah meninggal dunia tuan muda,” jawab detective.
“Tapi bagaimana bisa uangnya tidak dikembalikan jika orangnya sudah meninggal dunia dan apakah Pak Pratama tidak melaporkan hal tersebut kepada polisi?” tanya Eric.
“Setelah uangnya di bawa kabur oleh kaki tangannya beliau langsung jatuh miskin tuan muda. Sehingga untuk melaporkan kepada polisi pun beliau tidak mampu membayarnya,” jawab detective.
“Sayang sekali ya padahal jika dilaporkan kepada polisi uang itu akan kembali dan beliau beserta keluarganya tidak akan hidup dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan seperti ini,” ujar Eric.
“Iya tuan muda,” sahut detective.
“Untuk kakak pertama Nona Audri bekerja sebagai staff di salah satu hotel berbintang milik keluarga tuan muda Alvin,” ucap detective.
“Dan kakak keduanya Nona Audri saat ini masih mencari-cari pekerjaan tuan muda,” sambung detective.
“Baik saya mengerti hal itu,” sahut Eric.
“Untuk kesukaan makanan hingga tempat-tempat yang sering dikunjungi oleh Nona Audri sudah saya masukkan ke dalam berkas tuan muda,” ucap detective.
“Tuan muda, sepertinya untuk masalah hal itu anak-anak dari Pak Pratama tidak ada yang mengetahuinya hingga sekarang,” sambung detective.
“Baik saya mengerti hal itu. Saya akan menjaga rahasia ini terlebih dahulu,” ujar Eric.
“Itu saja tuan muda informasi yang bisa saya berikan tentang Nona Audri,” ucap detective.
“Terima kasih ya atas kerja keras kamu. Pembayarannya akan segera saya transfer,” ucap Eric.
“Baik tuan muda. Terima kasih,” sahut detective.
“Sama-sama,” ucap Eric.
“Kalau begitu saya permisi dulu ya karena sebentar lagi adik saya akan pulang kuliah,” sambung Eric.
“Baik tuan muda. Hati-hati di jalan tuan muda,” sahut detective.
"Iya kamu juga hati-hati ya," ucap Eric.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Setelah Eric bertemu dengan detective tersebut dan sudah mengetahui mengenai Audri, Eric semakin ingin untuk mendekati dia. Tapi pertama-tama yang harus dilakukan adalah membuat pertemuan gabungan melalui group whatsapp tersebut. Ya, tidak harus pertemuan biasa setidaknya kita bisa jalan-jalan ke mall atau pergi ke mana saja yang penting Audri bisa ikut. Di sana barulah Eric bisa mendekati Audri secara perlahan-lahan.
“Tidak perlu untuk terburu-buru dan tergesa-gesa saat ingin ngedeketin Audri. Nanti yang ada Audri merasa tidak nyaman jika seperti itu,” batin Eric.
Bersambung 🌺🌺🌺🌺🌺
Happy reading untuk semua para pembaca yang sudah bersedia untuk mampir. Terima kasih sudah bersedia membaca cerita receh ini. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang pas untuk dibaca dikarenakan author masih belajar untuk merangkai kata-kata yang bagus.
Jangan lupa di favorite, like, koment, gift dan votenya ya 💕💕💕💕💕
Terima kasih atas dukungannya 💕💕💕💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Viona Alleandra Valencia
Hemm pasti seru kalau bikin grup WhatsApp gabungan dari sahabat kakak adik, meskipun beda umur tetap aja seru
2022-09-09
1
Viona Alleandra Valencia
Oh ternyata dulu ortu Audri orang kaya juga 🤔
2022-09-09
2
Ita Widya ᵇᵃˢᵉ
ternyata oh ternyata ada orang jahat juga,,kalo masalah uang manusia bisa kalap mata..
2022-08-26
1