Setelah selesai menelpon detective suruhannya untuk mencari tau semua tentang Audri. Kini Eric bisa menyetir dengan fokus karena tadi sempat menelpon dan memberikan fotonya Audri kepada orang suruhannya. Eric hanya berharap orang suruhannya bisa memberikan informasi tentang Audri secepat mungkin. Tapi Eric sadar sih tidak mungkin bisa secepat itu untuk mencari tau semua tentang Audri. Paling tidak butuh waktu 7 hari kerja untuk mengumpulkan semua informasi-informasi tentang Audri.
Di kediaman Abraham …
Eric sampai rumah pukul 17.00 setelah sampai di rumah Eric langsung disambut oleh para pelayan yang ada di rumah tersebut.
“Selamat datang kembali tuan muda kedua,” ucap salah seorang pelayan di keluarga tersebut.
“Iya Bi,” sahut Eric.
“Adakah yang bisa dibantu tuan muda?” tanya kembali pelayan tersebut.
“Tidak ada Bi. Saya mau langsung mandi dan beristirahat sebentar di dalam kamar ya Bi,” ucap Eric.
“Baik tuan muda kedua,” ucap pelayan tersebut.
“Saya naik dulu ya Bi ke kamar,” ucap Eric.
“Baik tuan muda kedua,” ucap pelayan tersebut.
Setelah percakapan singkat dengan para pelayan, Eric memutuskan untuk segera bergegas masuk ke dalam kamar untuk mandi dan berstirahat sebentar. Eric sangat jarang menggunakan bathup, dia lebih suka menggunakan air pancuran untuk mandi, karena mandi menggunakan air pancuran hanya memakan waktu 5 sampai 10 menit saja. Setelah selesai mandi Eric langsung beristirahat sebentar. Lumayan lah dapat beristirahat sampai 1 jam atau lebih dari 1 jam.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Tak terasa waktu makan malam pun tiba. Biasanya waktu makan malam para pelayan yang akan mengetuk pintu kamar. Tapi tak jarang mama yang datang ke kamar untuk mengajak kami makan. Ya, seperti hari ini mama lah yang mengetuk pintu kamar dan meminta kami untuk makan malam bersama.
“Eric bangun sayang waktunya makan malam udah tiba,” ucap Mama Abraham.
“Iya Ma. Sebentar lagi Eric akan segera turun ke ruang makan kok,” sahut Eric dari dalam kamar.
“Iya sayang jangan lama-lama ya,” ucap Mama Abraham kembali.
“Iya Ma,” ucap Eric.
“Sayang mama tinggal ya. Mama mau ke kamar adik kamu untuk bangunin dia,” Ucap Mama Abraham.
“Ok Ma,” sahut Eric.
Setelah Mama Abraham pergi, tak lama kemudian Eric segera cuci muka dan langsung segera turun ke ruang makan.
Mama Abraham langsung mengetok pintu kamar Agnes dan meminta Agnes segera turun untuk makan malam.
“Tok…tok…tok…sayang waktunya makan malam tiba,” ucap Mama Abraham.
“Iya Ma. Sebentar lagi aku akan turun ke bawah kok,” sahut Agnes dari dalam kamar.
“Mama tunggu di ruang makan ya sayang,” ucap Mama Abraham.
“Ok Ma,” sahut Agnes.
Setelah mama Abraham memanggil Agnes, dia langsung segera turun ke bawah. Di mana untuk ruang makan berada di lantai 1.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
“Pa, Ma, Kak Dira,” panggil Eric.
“Hay sayang. Silahkan duduk Nak,” sahut Mama Abraham.
“Tumben kamu gak bareng sama Agnes pas turun ke sini sih?” tanya Kak Dira.
“Maaf Kak, Eric kira tadi Agnes udah turun duluan ke sini,” jawab Eric.
“Hay Pa, Ma, Kak Dira, Kak Eric,” sapa Agnes.
“Hay juga cantiknya mama,” sahut Mama Abraham.
“Sekarang anggota keluarga sudah lengkap semua ya. Mari kita makan!” perintah Papa Abraham.
Seperti biasa untuk makan malam di keluarga Abraham semua makan dengan tenang dan tidak boleh mengeluarkan sepatah katapun. Ada waktunya untuk berbicara setelah selesai makan malam. Itulah peraturan di dalam keluarga Abraham. Setelah makan malam selesai keluarga Abraham pindah ke ruang keluarga untuk berbincang-bincang sebentar mengenai hari yang telah mereka lalui pada hari ini.
Visual ruang keluarga kediaman Abraham
Ruang keluarga kediaman Abraham terlihat sangat elegant dan mewah. Bahkan dari pintu gerbang saja sudah sangat terasa elegant dan mewah. Bagaimana tidak keluarga Abraham adalah keluarga pengusaha nomor satu di negara dan di dunia. Sehingga pasti banyak saingan bisnis atau rekan bisnis yang ingin bekerja sama atau bahkan menjatuhkan perusahaan Abraham.
Keluarga kecil tersebut berkumpul di ruang keluarga untuk sekedar menonton tv dan berbincang-bincang.
“Gimana Nak hari ini kuliah kamu?” tanya Papa Abraham.
“Lancar-lancar aja Pa,” jawab Eric.
“Sekarang bagaimana dengan bisnis kamu Nak?” tanya Mama Abraham.
“Semua berjalan dengan lancar dan masih berada di dalam genggaman tangan aku Ma,” jawab Eric.
“Bagaimana dengan bisnis kamu Dira?” tanya Papa Abraham.
“Sejauh ini masih lancar-lancar aja Pa,” jawab Dira.
“Bagus lah semua bisnis anak-anak papa tidak ada masalah,” sahut Papa Abraham.
“Doakan saja ya Pa, Ma agar semua bisnis aku dan Eric bisa selalu lancar,” ucap Dira.
“Kami pasti mendoakan yang baik-baik untuk kamu, Eric dan Agnes,” sahut Mama Abraham.
Tak terasa waktu begitu cepat sehingga waktu sudah menunjukan pukul 21.00. Agnes dan Eric berpamitan dengan orang tuanya dan Kak Dira untuk segera beristirahat dikarenakan besok masih ada kuliah.
“Pa, Ma, Kak Dira, aku dan Kak Eric pamit tidur duluan ya,” ucap Agnes.
“Iya sayang. Lebih baik kamu dan kakak kamu tidur duluan,” sahut Mama Abraham.
“Kalian besok masih ada kuliah tidak?” tanya Papa Abraham.
“Masih ada Pa,” jawab aku dan Kak Eric.
“Kenapa Pa emangnya?” tanya Eric.
“Tidak ada apa-apa. Hanya saja kita satu keluarga sudah jarang makan siang di luar rumah,” jawab Papa Abraham.
“Papa dan mama mau mengajak kalian makan siang di luar rumah kalau kalian ada waktu kosong,” sahut Mama Abraham.
“Aku sama Kak Eric sih bisanya untuk makan di luar itu hari Sabtu Ma, Pa,” ujar Agnes.
“Ya sudah nanti kita pikirkan untuk makan di luar hari apa,” sahut Papa Abraham.
“Sekarang kalian lebih baik beristirahat dulu ya,” sambung Papa Abraham kembali.
“Baik Pa,” sahut kami serempak.
Singkat cerita kami memutuskan untuk naik ke lantai 2 bersama-sama dan langsung masuk ke kamar masing-masing dan segera tidur.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Keesokan harinya …
Aku menghidupkan alarm pukul 05.45 sehingga ada waktu 15 menit untuk mandi dan tukeran baju, lalu setelah itu sarapan bersama keluarga dan berangkat kuliah bareng dengan Agnes.
Sebelum aku turun ke ruang makan, aku menghubungi detective yang kemarin untuk menanyakan apakah dia sudah mencari tau tentang Audri atau belum.
Via telepon
“Selamat pagi tuan muda,” jawab detective tersebut dari seberang sana.
“Iya selamat pagi juga,” jawab Eric.
“Bagaimana dengan tugas yang saya berikan apakah kamu sudah mencari tahu tentang gadis tersebut?” tanya Eric.
“Sudah saya cari tau mengenai gadis tersebut tuan muda,” jawab detective tersebut.
“Bagaimana hasilnya?” tanya Eric kembali.
“Ada sesuatu yang sangat mengejutkan tuan muda,” jawab detective tersebut.
“Mengejutkan seperti apa?” ucap Eric kembali.
“Tuan muda apakah bisa saya bertemu dengan anda untuk menyerahkan dokumen-dokumen tentang gadis tersebut?” tanya detective itu.
“Baiklah kita bertemu setelah saya pulang dari tempat kuliah,” jawab Eric.
“Kira-kira jam berapa tuan muda?” tanya detective itu.
“Sekitar jam 3 atau jam 4 lewat,” jawab Eric.
“Nanti akan saya share location ke kamu tentang lokasi pertemuannya,” sambung Eric kembali.
“Baik tuan muda,” sahut detective.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Setelah panggilan terputus, aku segera bergegas untuk turun ke ruang makan. Ternyata di sana sudah ada kedua orangtua aku, Kak Dira dan Agnes. Kami sarapan bersama di pagi hari yang cerah itu.
Setelah selesai sarapan aku mengajak Agnes untuk berangkat bareng ke kampus. Hari ini aku ingin numpang ikut ke kampus dengan adikku dikarenakan mobil aku sedang masuk ke bengkel.
“Dek, kakak nebeng ke kampus boleh gak?” tanya Kak Eric.
“Lah emangnya ke mana mobil kakak,” sahut Agnes.
“Mobil kakak lagi ada di bengkel dek,” ucap Kak Eric.
“Ya sudah boleh kak. Tapi hari ini kakak ya yang nyetir mobil adek,” sahut Agnes.
“Ok deh dek. Tapi untuk pulang kampus kayanya kakak mau janjian ketemu dengan seseorang dulu ya dek,” ujar Kak Eric.
“Kakak mau ketemu dengan siapa nanti setelah pulang kuliah?” tanya Agnes.
“Kakak mau ketemu dengan detective sebentar dek,” jawab Kak Eric.
“Kakak lagi nyelidikin siapa kok pakai detective segala sih?” tanya Agnes.
“Kakak minta tolong untuk cari tau tentang Audri dek,” jawab Kak Eric.
“Ternyata kakak beneran penasaran tentang Audri sampai minta tolong ke detective segala,” cibir Agnes.
“Ya gak apa-apa lah dek. Soalnya kakak beneran penasaran banget dengan Audri dek,” sungut Kak Eric.
“Ya sudahlah terserah kakak saja,” decak Agnes.
Setelah percakapan dan perdebatan tersebut akhirnya Eric dan Agnes segera untuk berangkat kuliah. Hari ini mereka ada kuliah jam 9 pagi. Dan tidak ada yang boleh terlambat di kuliah pagi hari ini.
Bersambung 🌺🌺🌺🌺🌺
Happy reading untuk semua para pembaca yang sudah bersedia untuk mampir. Terima kasih sudah bersedia membaca cerita receh ini. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang pas untuk dibaca dikarenakan author masih belajar untuk merangkai kata-kata yang bagus.
Jangan lupa di favorite, like, koment, gift dan votenya ya 💕💕💕💕💕
Terima kasih atas dukungannya 💕💕💕💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Viona Alleandra Valencia
emang apa isi dokumen itu sampai terkejut 🤔
2022-09-09
2
Viona Alleandra Valencia
Suka sama keluarga yang kek gini meskipun sibuk dengan kerjaan tapi masih menyempatkan waktu bersama anak-anak nya
2022-09-09
2
Viona Alleandra Valencia
Mama nya perhatian banget sama Eric
2022-09-09
2