Tak berasa waktu sudah sore dan mata kuliah kedua sudah selesai. Sekarang waktunya untuk mahasiswa kedokteran A untuk pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan 5 orang yang baru berkenalan tadi masih duduk di dalam kelas untuk membereskan barang-barangnya.
Setelah membereskan barang-barangnya mereka bergegas untuk pulang menuju rumah masing-masing.
“Dri loe pulang biasanya sama siapa?” tanya Indira.
“Biasanya gue pulang dijemput kok,” sahut Audri.
“Dijemput sama siapa Dri?” tanya Agnes.
“Audri nanti dijemput sama kakaknya kok,” balas Retha.
“Oohhh sama kakak. Kirain sama pacar gitu,” ujar Helsa.
“Aaahhh gue mah belom punya pacar,” ucap Audri.
“Rumah loe emang di mana sih Dri?” tanya Agnes.
“Rumah gue di Jalan Griya Pratama X,” sahut Audri.
“Kapan-kapan kita boleh main gak Dri ke rumah loe?” tanya Helsa.
“Boleh kok. Tapi jangan dadakan ya biar bisa dirapihkan dulu rumah gue,” jawab Audri.
“Ok deh Dri,” jawab mereka serempak sambil menggagukan kepala.
Setelah pembicaraan singkat itu mereka memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. Karena besok mereka akan kembali berkuliah pagi.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Sesampainya di rumah Audri …
“Kak udah pulang,” ucap Raka.
“Iya dek,” balas Audri.
“Gimana dek udah punya teman baru di kampus belom?” tanya Kak Desi.
“Entahlah kak. Tadi sih ada 3 orang yang ngajakin aku dan Retha kenalan,” jawab Audri.
“Ya semoga saja mereka bisa menjadi teman kamu ya sayang,” ucap Mama Audri.
“Amin Ma,” balas Audri.
“Ma, aku mandi dulu ya,” sambung Audri.
“Iya sayang. Kamu mandi dulu aja biar segeran,” ujar Mama Audri.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Setelah Audri mandi, dia langsung merebahkan dirinya sebentar di atas tempat tidur. Sungguh hari yang melelahkan untuknya. Tapi Audri selalu ingat mimpinya untuk menjadi seorang dokter. Tak berasa haripun sudah malam. Audri harus tidur lebih awal karena besok ada kelas pagi yaitu pukul 08.00.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Keesokan harinya …
Fajar telah menyingsing, sinar matahari pun sudah cukup tinggi seraya membangunkan tubuh yang telah terlelap. Aku coba membuka mata, bangun, dan duduk sebentar diatas ranjang tempat tidur, niatku untuk menghilangkan rasa pusing yang seakan ingin membuatku tertidur kembali. Perlahan tapi pasti aku melawan rasa kantuk dan malas yang melandaku.
Jarum jam di dinding kamarku menunjukkan pukul 06.30 WIB. Wah, aku kesiangan. Aku bergegas beranjak dari tempat tidurku dan segera berlari menuju ke kamar mandi. Secepat mungkin aku mandi agar tidak terlambat sampai kampus. Tiga puluh menit menit sudah berlalu, aku pun selesai mandi dan segera sarapan. Dari dalam kamarku, aku dengar teriakan keras yang memecahkan gendang telingaku. Bahkan kamarku seakan hancur oleh gemuruh suara itu. Cicak yang tenang merayap di dinding bahkan sampai jatuh dari pegangannya. Aku sudah biasa mendengar suara itu, yang sudah tak asing lagi ditelingaku. Ya, siapa lagi kalau bukan ibuku yang sedang memanggilku.
“Audri ini sudah siang. Apa kamu tidak berangkat ke kampus? Lihat jam di kamarmu, sudah jam berapa sekarang!!” bentak Mama Audri.
Sontak aku menjawab. “Iya Ma aku sudah siap!”
Aku pun segera bergegas meninggalkan rumah dengan diantar oleh kakak keduaku yaitu Kak Desi. Di jalanan tidak seperti biasanya macet dan aku hampir terlambat masuk ke kampus saat jam di depan gerbang kampus sudah menunjukan pukul 07.45. Aku segera mempercepat langkah untuk masuk ke dalam kampus. Aku menunggu lift tapi sayangnya lift pun sudah penuh dengan orang. Terpaksa akhirnya aku naik tangga menuju ruangan 502. Butuh waktu sekitar 10 menit untuk sampai di lantai 5. Sampai tiba-tiba …
Brukkk. Audri terjatuh dan tidak sengaja menabrak salah satu senior yang paling sering mencari masalah.
“Kamu !!! Apakah kamu punya mata?” bentak senior tersebut.
“Ma…maaf kak," ucap Audri sambil mengumpulkan bukunya yang berserakan di tanah. Tanpa menoleh ke arah orang yang ia tabrak.
“Maaf kamu bilang? Enak sekali kamu sehabis nabrak langsung bilang maaf. Semudah itu kamu mengucapkan kata maaf apa?” bentak senior tersebut.
“Sa…saya harus bilang apa kak selain permintaan maaf?” tanya Audri.
“Kamu harus membayar ganti rugi ke saya,” jawab senior tersebut.
“Ganti rugi dengan cara apa kak?” tanya Audri kembali.
“Kamu harus jadi pelayan saya selama 1 hari ini,” jawab senior tersebut kembali.
“Ba…baik kak. Saya akan menuruti permintaan kakak. Tapi saya permisi dahulu ya kak,” jawab Audri.
“Kamu bilang permisi. Kamu bawain dulu tas saya ke kelas baru boleh pergi,” perintah senior itu.
“Ta…tapi kak saya akan terlambat untuk masuk ke kelas,” jawab Audri kembali.
“Alasan aja kamu. Siapa suruh kamu nabrak saya tadi?” tanya senior itu kembali.
“Iya kak saya salah dan saya juga sudah minta maaf sama kakak,” ucap Audri kembali.
“Pokoknya kamu bawakan dulu tas saya baru kamu boleh pergi,” perintah senior itu kembali.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Di satu sisi kejadian tersebut di lihat oleh teman-teman Audri yang keluar kelas karena menunggu kehadiran Audri. Dan mereka langsung menolong Audri dari senior tersebut.
“Tunggu. Jangan pernah loe membawakan tas wanita itu,” ucap Indira.
“Emangnya siapa kalian?” tanya senior itu.
“Kami adalah sahabatnya cewek yang udah nabrak loe,” jawab Agnes.
“Dan kami gak akan ijinkan loe berbuat seenaknya terhadap sahabat kami,” ujar Helsa.
“Sahabat kami kan udah minta maaf sama loe. Ngapain juga loe harus berbuat sekasar itu ke sahabat kami,” bela Retha.
“Atau loe mau ya gue laporin ke kaprodi karena loe berani berbuat sesuka hati loe,” ucap Indira.
“Udah-udah semuanya. Emang gue kok yang salah karena gak sengaja nabrak orang,” jawab Audri.
“Tapi Dri gak boleh loe kaya gitu. Loe juga kan udah minta maaf,” bela Agnes.
“Iya Dri. Loe gak boleh lah bawain tas itu orang,” bela Indira.
“Baiklah gue akan pergi dari sini. Tapi ingat, jika gadis ini berani mencari masalah lagi di hadapan gue, maka gadis ini akan gue buat gak berkutik,” ucap senior itu kembali.
“Gue gak akan membiarkan loe berbuat semena-mena terhadap orang,” ucap Agnes dengan sinis.
Setelah senior tadi pergi. Audri tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membelanya tadi.
“Thank you ya guys kalian udah ngebelain gue tadi,” ucap Audri.
“Santai aja Dri. Kita ini kan udah jadi sahabat dan sahabat itu gak perlu sungkan,” ujar Agnes.
“Iya bener Dri. Loe mau kan jadi sahabat kita?” tanya Indira.
“Sebenernya kalau untuk sahabat gue agak ragu sih,” jawab Audri.
“Kenapa Dri emangnya?” tanya Helsa.
“Soalnya gue berasal dari keluarga sederhana. Gue hanya punya mobil 1 dan biasanya berangkat kuliah pun naik atau dijemput sama kakak gue,” jawab Audri.
“Gue juga bisa berkuliah di sini karena mendapatkan beasiswa,” sambung Audri kembali.
“Gak apa-apa kali Dri. Santai saja. Kita bertemen dengan loe gak memandang status kok,” ujar Agnes.
“Iya bener Dri. Kita berteman mah gak pernah memandang status kok,” ucap Retha.
“Loe mau kan jadi sahabat kita?” tanya Helsa.
“Iya gue mau kok jadi sahabat kalian,” jawab Audri.
“Berarti kita putuskan begitu saja ya,” ujar Indira.
Setelah diputuskan begitu kami semua langsung berpelukan. Tak lama berpelukan akhirnya Audri menyadari bahwa ini sudah jam 8 lewat. Artinya mereka semua terlambat masuk kuliah.
“Guys udah yok jangan berpelukan. Udah jam 8 lewat 10 nih,” ucap Audri.
“Eh iya udah harusnya masuk ke kelas kita,” celetuk Retha.
“Yok lah masuk ke kelas kalau gitu,” pinta Helsa.
“Ok kita jalan. Lagian juga gak begitu jauh kok dari ruang kelas,” ucap Agnes sambil tertawa.
Ruangan 502 tak jauh dari lokasi kejadian Audri yang menabrak senior tersebut. Ternyata saat sampai di ruangan 502 dosennya belom datang. Setelah duduk dibangku yang sudah disediakan oleh sahabat-sahabatnya, aku langsung duduk. Tak lama kedatanganku ternyata dosen kami pun datang. Pelajaran resmi dimulai.
Sudah 3.5 jam aku belajar di kampus hari ini. Dosen pun mengakhiri kelas lebih awal dari jadwal. Dan karena hari ini cuma ada 1 mata kuliah aku berencana untuk langsung pulang ke rumah karena capek sekali hari ini harus naik tangga 5 lantai. Aku langsung segera merapihkan alat-alat tulis yang tadi dikeluarkan dan berencana untuk langsung turun ke bawah dan meninggalkan sahabat-sahabatku duluan.
Bersambung 🌺🌺🌺🌺🌺
Happy reading untuk semua para pembaca yang sudah bersedia untuk mampir. Terima kasih sudah bersedia membaca cerita receh ini. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang pas untuk dibaca dikarenakan author masih belajar untuk merangkai kata-kata yang bagus.
Jangan lupa di favorite, like, koment, gift dan votenya ya 💕💕💕💕💕
Terima kasih atas dukungannya 💕💕💕💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
༄༅⃟𝐐Vee_hiatus☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
sungguh sahabat yang baik tak memandang status aku suka
2022-11-07
0
remahan off
Bersyukur banget dapet temen yang gak mandang status. 🤗
2022-10-09
1
Nia
suka sama orang yang kaya gini mau berteman gak Mandang status
2022-10-09
0