Setelah diputuskan untuk makan di restoran TBK, mereka semua langsung menuju ke restoran TBK tersebut. Dan sesampainya mereka tiba di restoran TBK, mereka langsung dicarikan tempat duduk dan diberikan buku menu untuk melihat menu-menu yang ada.
“Permisi nona-nona dan tuan-tuan ini buku menunya. Silahkan dilihat terlebih dahulu,” ucap salah satu pegawai di restoran itu.
“Baik Mba. Akan kami lihat-lihat setelah itu nanti akan langsung panggil ya Mba,” ujar Agnes.
“Baik nona. Saya permisi dahulu nona,” ucap pegawai tersebut.
Setelah pegawai tersebut pergi, Agnes lalu bertanya kepada sahabat-sahabatnya, kakaknya serta sahabat dari kakaknya mau memesan makanan apa.
“Kak, kamu mau makan apa?” tanya Agnes.
“Bebek pangang dengan nasi hainam, cakwe goreng sama tim ayam Cha Siew Pao aja,” ucap Kak Eric.
“Yang lain pada mau pesan makan apaan?” tanya Helsa.
“Gue mau nasi goreng “Yong Chow” aja lah,” ucap Audri.
“Pesanan punya gue, kakak gue sama Audri jangan lupa ya di catat. Kalian lihat-lihat aja dulu,” ucap Agnes.
“Ok Nes. Nanti kita pesan sekalian ya,” ucap Kak Verdi.
Sekitar 15 menit mereka melihat-lihat buku menu. Akhirnya mereka tinggal memesan makannya saja. Indira memanggil pelayan untuk di catat pesanan semuanya.
30 menit kemudian makanan yang di pesan sudah tiba.
“Nona-nona dan tuan-tuan pesanan makannya sudah tersedia semua. Jika ada yang kurang atau mau tambah boleh panggil kami kembali,” ucap pelayan itu sambil menghidangkan makanan di meja.
“Baik Mba. Terima kasih atas sajiannya,” ucap Kak Verdi.
Setelah pesannya diletakkan di meja. Mereka langsung makan sesuai yang dipesan masing-masing.
Inilah visual menu makan restoran TDK
Sedangkan ini adalah visual untuk ruang makan restoran TDK
Selama 1 jam mereka makan diselingi oleh canda dan tawa dari semuanya. Mereka, merasa pada saat itu adalah hari yang bahagia untuk mereka. Bagaimana tidak, mereka bertemu dengan sahabat baru kedokteran di kampus itu. Kakak dan sahabat-sahabat dari kakaknya Agnes juga ikutan untuk makan siang sehingga menambahkan kesan ramai.
“Semoga akan ada hari-hari selanjutnya yang seperti ini ya gengs,” ucap Agnes.
“Amin,” sahut Audri, Helsa, Indira dan Retha berbarengan.
Tanpa terasa waktu sudah menunjukan pukul 13.30 WIB. Mereka yang cewek-cewek masih bingung mau nongkrong di mall atau mampir ke kosannya Retha. Karena waktu masih sangat siang hari dan bosan juga jika harus pulang ke rumah masing-masing jika waktu masih siang begini.
“Gengs kita mau nongkrong di mall atau main ke kosannya Retha nih?” tanya Agnes.
“Gue sih bebas. Mau ke mana aja yang pasti gue ngikut aja,” jawab Helsa.
“Sama gue juga bebas kok,” jawab Indira.
“Gue juga sih bebas kalian pada mau nongkrong atau main ke kosannya gue,” jawab Retha.
“Kalau gue juga ngikut aja,” jawab Audri.
“Kalian ada barang yang mau dibeli gak?” tanya Kak Eric.
“Kayanya kita udah gak ada deh kak barang yang mau kita beli,” jawab Agnes.
“Kak masih ada kelas atau udah selesai?” sambung Agnes sambil memberikan pertanyaan ke kakaknya.
“Sebenernya masih ada kelas sih dek jam 2 nanti. Paling-paling selesai jam 4 atau jam setengah 5 dek,” jawab Kak Eric.
“Ooohhh gitu ya kak,” ujar Agnes.
“Eh gimana kalau kita nongkrong dulu sampai jam setengah 2an baru abis itu langsung ke kosannya Retha. Soalnya Kak Eric dan sahabat-sahabatnya ternyata masih ada kelas jam 2 nanti,” sambung Agnes kembali.
“Boleh tuh,” ujar Retha.
“Di tempat loe ada makanan dan minuman gak Ret?” tanya Helsa.
“Di kosan gue sih paling-paling hanya ada air putih atau gak air dingin gitu. Untuk minuman yang lainnya sih gak ada gue,” jawab Retha.
“Gimana kalau kita beli makan dan minuman dulu sekarang?” tanya Agnes.
“Boleh tuh. Ya siapa tau kita bisa sampai sore hari di tempat kosannya Retha,” ucap Indira.
“Iya lagian juga kan besok kita off. Jadi bisa lah main sampai sore di kosannya Retha,” ujar Helsa.
“Kalau loe gimana Dri?” tanya Indira.
“Gue sih bisa-bisa aja kok main sampai sore di kosannya Retha,” jawab Audri.
“Berarti kita sepakati begitu ya,” tandas Agnes.
“Yaps begitu saja,” jawab mereka serempak.
“Kak, adek ijin main dikosannya Retha sampai sore ya,” pinta Agnes.
“Iya boleh dek. Tapi ingat jangan pulang malam-malam ya dek,” celetuk Kak Eric.
“Siap kak,” ujar Agnes kembali.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Setelah diputuskan untuk bermain di kosannya Retha sampai sore, mereka memutuskan untuk membeli makanan untuk cemilan dan minuman untuk di kosannya Retha.
“Gimana kalau kita beli minum soda saja,” usul Audri.
“Boleh tuh kita minum soda,” ujar Retha.
“Nah kalau untuk cemilannya gimana kalau kita pesan pizza saja,” usul Helsa.
“Gue setuju tuh,” ujar Indira.
“Nah ya sudah kita langsung belanja saja gimana?” tanya Agnes.
“Untuk menghemat waktu gimana kalau kalian bagi tugas aja,” usul Kak Verdi.
“Nah bener tuh. Jadi ada yang beli minuman dan ada yang pesan pizza,” ucap Kak Alvin.
“Boleh banget tuh saran dari Kak Verdi. Jadinya beneran hemat waktu banget kan,” ucap Agnes.
“Iya sekarang siapa yang mau ikut gue beli pizza,” ajak Retha.
“Gue, sama Helsa aja yang ikut beli pizza,” ucap Indira.
“Berarti Audri ya yang temenin gue beli minuman,” ucap Agnes.
“Ok sepakat gue,” ucap Retha.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Setelah mereka menyepakati untuk membagi tugas membeli minuman dan makanan untuk di kosannya Retha, akhirnya mereka langsung bergegas pergi untuk membeli cemilan dan minuman untuk di sana.
“Nanti kita berkabar aja ya siapa yang udah selesai duluan. Biar kita bisa nyusul ke tempat yang belom,” ucap Agnes.
“Ok deh kalau gitu,” ujar Retha.
“Eh tunggu sebelum kita pergi gimana kalau kita buat group chat di whatsapp dulu,” ujar Indira.
“Gue setuju tuh,” ucap Helsa.
“Yang lain gimana pada setuju kaga?” tanya Audri.
“Kita semua setuju kok,” jawab mereka serempak sambil mengganggukan kepalanya.
Setelah buat group whatsapp mereka semua langsung bergegas membeli kebetuhan untuk bermain di kos-kosannya Retha. Semoga saja sih bisa sampai sore hari untuk bermain di sana.
Aku dan Agnes sedang berjalan menuju supermarket untuk membeli minuman. Kami ditemani oleh Kak Eric dan Kak Alvin. Sedangkan untuk Kak Verdi dan Kak Delvin sedang menemani Retha, Indira dan Helsa.
Sesampainya di supermarket kami hanya membeli minuman soda ukuran 1,5 liter. Minuman soda yang kami beli fanta, coca cola sama sprite saja. Tak lupa kami pun membeli kacang untuk cemilan kami jika pada kenyang makan pizza nanti. Setelah selesai dengan membeli barang-barang aku, langsung menginformasikan di whatsapp group bahwa aku dan Agnes sudah selesai membeli barang-barang nanti.
“Guys gue sama Agnes udah selesai belanja nih,” ucap Audri melalui group di whatsapp.
“Kalian pada masih lama gak?” sambung Audri kembali.
“Kita masih nunggu pizzanya nih,” jawab Retha.
“Kalian mau ke sini atau gmna?” tanya Helsa.
“Kita ke sana sebentar lagi ya. Soalnya gue mau beli kopi starbucks dulu ya,” jawab Agnes.
“Kalian pada mau nitip apa?” sambung Agnes kembali.
“Gue mau caramel macchiato,” balas Helsa.
“Gue mau asian dolce latte aja,” balas Retha.
“Gue mau signature chocolate,” jawab Indira.
“Itu yang cowok-cowok tolong ditanyain juga ya,” ujar Agnes kepada teman-temannya di whatsapp group.
“Ok deh Nes,” jawab Indira.
Tak lama pesan kembali berbunyi yang memandakan teman-temannya telah selesai bertanya kepada Kak Delvin dan Kak Verdi.
“Pesanan Kak Delvin itu java chip frappuccino. Trus punya Kak Verdi itu green tea cream frappuccino,” balas Indira di group whatsapp.
“Ok nanti gue sampaikan pesanan kalian semua ya,” ujar Agnes.
“Trus kalian pada mau ukuran small, medium atau large?” tanya Agnes kembali.
“Kita semua bebas kok,” jawab Retha.
“Ok lah gue beliin yang ukuran large aja ya,” jawab Agnes.
“Siap boss.” canda Helsa.
Tak lama setelah mengabari bahwa kami akan mampir sebentar ke starbucks, kami segera bergegas ke starbucks untuk membeli minuman tersebut. Minuman kali ini dibayar oleh Kak Eric dengan kurang lebih enam ratus empat belas ribu rupiah (Rp 614.000,00) untuk 9 orang. Harga tersebut sudah termasuk dengan PPH 10%.
Setelah kurang lebih 15 menit mereka mengantri di starbucks pesanan mereka sudah selesai. Mereka pun langsung bergegas menuju ke tempat selanjutnya yaitu pizza hut untuk menunggu sahabat-sahabat yang lainnya.
Merekapun berjalan kurang lebih 10 menit dari starbucks ke pizza hut. Sesampainya di sana mereka langsung bertemu dengan sahabat-sahabat yang lainnya.
“Gimana dengan pesanan kalian?” tanya Audri.
“Bentar lagi selesai Dri,” jawab Retha.
“Ooohhh iya ini pesanan minuman starbucks kalian ya,” ujar Agnes sambil menyerahkan beberapa paper bag minuman tersebut.
“Di dalamnya udah ada nama kalian ya,” ucap Kak Eric.
“Ok kak,” jawab Retha, Indira dan Helsa.
“Sedangkan ini punya kalian ya,” ucap Kak Alvin.
“Thank you ya Vin,” Jawab Kak Delvin.
“Makasihnya jangan sama gue ya. Tuh sama Eric, dia yang udah bayarin minuman ini,” ujar Kak Alvin.
“Thank you ya bro. Udah bayarin,” ucap Kak Verdi.
“Udah yok balik udah mau kelas kita,” saran Kak Eric.
“Tuan dan nona pesanan pizza kalian sudah jadi,” jawab salah satu pegawai pizza tersebut sambil memberikan pizzanya.
“Makasih ya Mba,” jawab Verdi.
“Sama-sama tuan. Saya kembali permisi dulu ya,” ujar kembali pelayan tersebut.
Setelah pesanan pizza sudah jadi mereka kembali bergegas untuk main di kos-kosannya Retha. Sedangkan Kak Eric dan sahabat-sahabatnya harus kembali ke kampus karena ada mata kuliah kedua.
Bersambung 🌺🌺🌺🌺🌺
Happy reading untuk semua para pembaca yang sudah bersedia untuk mampir. Terima kasih sudah bersedia membaca cerita receh ini. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang pas untuk dibaca dikarenakan author masih belajar untuk merangkai kata-kata yang bagus.
Jangan lupa di favorite, like, koment, gift dan votenya ya 💕💕💕💕💕
Terima kasih atas dukungannya 💕💕💕💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
❤️⃟Wᵃf♡᭄⃟ន𝒶𝒹 𝓖𝓮𝓪♡ᥫ᭡💯
restoran nya mewah banget pasti mehong harga makanan nya
2022-10-09
0
❤️⃟Wᵃf♡᭄⃟ន𝒶𝒹 𝓖𝓮𝓪♡ᥫ᭡💯
pasti seru tuh kalau jalan rame2 gitu
2022-10-09
0
✨🥀🪴N.𝐀⃝🍒✨
seru tuh jalan rame rame kayak gitu
2022-10-09
0